Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.14
Saat ini kondisi di desa mati sudah dikatakan lebih baik dari sebelumnya nya, secara tak langsung mereka bernafas lega karena teror dari nyai ronggeng tak pernah terlihat lagi belakangan hari ini.
Para desa bersyukur dan melakukan sebuah perayaan kecil kecil an , Sedangkan ningsi saat ini Masih berada di balai desa dengan tangan dan kaki yang diikat dengan rantai.
Mereka semua para warga marah dengan ningsi karena dialah penyebap kampung ini tak nyaman.
Saat ini para warga berunding bersama , karena sebaiknya ningsi dibunuh saja agar mereka bisa hidup tenang.
"Pak kades mending kita bunuh saja dia usul para warga.
"Iya bener pak, kampung kita puluhan tahun hidup Dengan ketidakamanan disini ucap beberapa orang yang sepakat.
"Tenang semuanya kita runding kan ini bersama sama ucap pak kades dengan bijak.
Satria dan yang lainnya juga menyaksikan bagaimana marah nya para warga membahas ningsi saat ini.
"Hemm begini, sebaiknya kita bunuh saja perempuan itu , agar hidup kita akan dan tentram pak kades ucap nya dengan tegas.
"Huftt baiklah kita akan bunuh dia dan bakar dia malam ini tepat di Jumat Kliwon ucap pak kades dengan nada berat nya.
bagaimana juga dia sangat menyayangi ningsi, walaupun bukan anak kandung nya.
Semua yang mendengar keputusan pak kades merasa gembira saat ini , tetapi satria dan yang lainnya sebenernya tak setuju keputusan pak kades yang mendadak seperti itu.
"Kasihan ya mbak ningsi , sebenernya dia ga salah , cuman salah jalan aja ucap Wendi yang menyayangkan tindakan terburu buru pak kades.
Karena desakan dari para warga membuat nya mau tak mau harus mengambil keputusan berat agar desa mati ini bisa sejahtera dan hidup damai tanpa adanya gangguan dan teror.
"Acara pembakaran ningsi akan diselenggarakan di balai desa tepat jam 20.00 wib, semua warga diharapkan berkumpul di balai desa nanti ucap pak kades.
"Apa keputusan pak kades sudah tepat ?? Tanya Caca kepada gio dengan nada berbisik.
"Apa nanti tidak semakin membahayakan keselamatan desa ini ucap nya yang semakin penasaran.
"Bener gue rasa ini bener bener konyol, dan mereka langsung menghakimi tanpa mau mendengarkan dan juga memberikan alasan yang tepat ucap Mita.
"Kita tak ada hak untuk melarang ucap satria.
"Pak kades pasti sangat berat saat ini menentukan keputusan yang diambil nya ucap nya dengan melihat wajah paru baya itu yang memijit pelipisnya.
"Kasihan juga menjadi pak kades, aku juga turut bersedih mendengar keputusan nya ,tapi apa boleh buat , semua warga tak sependapat dengan apa yang ada di hati nya ucap Wendi yang memahami karakter pak kades yang tak tega.
"Sudah lah kita doakan saja semoga musibah yang terjadi di desa mati ini tak berlarut larut, dan kita bisa kembali ke Jakarta lagi jualan angkringan ucap gio dengan bijak.
"Bener gue juga kangen sama angkringan ,pasti mereka pada nyariin kita karena ga jualan seperti biasanya ucap Caca.
"Tapi sekarang hanya ada kita berlima, sedangkan Vita sudah tak bersama kita lagi ucap Mita dengan sendu nya.
"Ini semua salah gue, seandainya gue ga ngajak ke desa ini, mungkin vita masih hidup sampai sekarang ucap gio dengan wajah sendu nya.
"Sudah teman temen ,kesedihan yang berlarut larut ga akan menciptakan solusi yang tepat ,kita hanya perlu mendoakan semua Vita ditempatkan di surga nya Allah SWT ucap satria dengan bijak nya.
Karena kalau mereka terpuruk dan terus menerus bersedih menyesali kepergian teman nya , bukan lah solusi yang bijak, biarlah ini memang sudah kehendak takdir kan ,jadi buat apa disesali lagi, yang terpenting saat ini mereka keluar dari tempat ini, dan hidup kembali seperti dulu berjualan di angkringan dan juga menciptakan suasana yang lebih ceria satu sama lainnya.
"Satria bener kita harus bisa melupakan hal hal yang membuat kita bersedih, semua sudah diatur oleh takdir dan semoga kita bisa terus bersama seperti ini ucap Wendi dengan tersenyum tipis.
Acara pembakaran ningsi akan di mulai sebentar lagi ,dan juga tentu nya hampir semua warga berdatangan untuk melihat keadaan perempuan itu.
Semua berkumpul di balai desa dengan api yang berkobar begitu besar dan siap membakar ningsi saat ini juga.
"Selamat malam semua nya, saya sebagai kepala desa mati ini, mengucapkan maaf atas kekacauan yang terjadi akibat ningsi ucap nya dengan nafas yang berat ,semoga kampung kita ini akan aman kembali saat wanita itu meninggal dunia ucap nya dengan nada tegas.
Ada raut wajah kesedihan saat mengucapkan kata kata tersebut di raut wajah kepala desa.
Sesepuh yang berada disebelah nya juga tak bisa berbuat apa-apa karena amarah dan kobaran semangat para warga untuk melenyapkan wanita itu sangat besar.
Satria dan juga temen temen nya juga menyaksikan pembakaran yang dilakukan oleh ningsi nanti nya.
"Baiklah Tejo silahkan bawa wanita itu ke dalam kobaran api ucap kepala desa.
Tejo hanya mengangguk patuh saat disuruh oleh kepala desa mati tersebut dan segera melepaskan rantai di kaki dan tangan ningsi.
"Lepaskan aku pak tua lepaskan ucap nya dengan nada berteriak.
"Kau tak pantas hidup ningsi ,kau sudah membuat para warga menjadi korban mu dan nyai ronggeng ucap salah satu pemuda yang ikut berteriak.
"Bener ' bunuh wanita sialan itu pekik mereka dengan amarah yang memuncak.
"Tolong jangan lepaskan aku argh sakitt pekik ningsi dengan nada bergetar.
"lepaskan aku arghhh sakit pekik nya dengan nada bergetar.
"Kalian lihat saja apa yang akan terjadi setelah ini hahahah teriak nya menggema.
"Aku akan membalas dendam ku kepada kalian semua hihi, dan kalian akan mati !!! ucap nya dengan nada penekanan.
"Deg"
Deg deg rasanya mendengar ucapan ningsi, apalagi ucapan nya membuat mereka semua merinding dengan wanita itu.
"Kalian akan tau akibat nya setelah membunuh' ku ingat itu teriak nya dengan menggema.
"Arghhh sakit tolong arghhhh sakit ucap nya dengan raut wajah yang sudah terbakar.
"Perlahan api membara begitu besarnya saat ini, membuat nya merasakan sakit yang begitu dalam dengan penuh dendam dan juga amarah yang berkobar kepada seluruh warga desa mati membuat nya dendam sampai mati !!
"Arghhhh kalian akan melihat balasan ku nantinya arghhh sakit tolong !!! Teriak nya begitu memilukan.
Pak kades Meneteskan air mata nya dan dengan cepat menghapus nya perlahan agar tak ada yang tau bahwa ia bersedih dengan apa yang menimpa anak angkat nya itu."
"Semoga kamu hidup yang lebih baik di atas sana ningsi ,maafkan bapak yang tak bisa berbuat apa apa untuk mu, dan semoga kamu tenang di alam sana ucap nya dalam hati nya.