Seorang gadis 24 tahun, seorang guru SD berparas cantik dan selalu berpakaian tertutup, tanpa sengaja menemukan seorang gadis kecil yang sedang menangis di pinggir jalan.
"Mama...!"
Gadis kecil itu memanggilnya dengan sebutan Mama, membuatnya terkejut dan kebingungan. Ia tak mengenal anak itu sama sekali.
Meski begitu, gadis kecil itu bersikeras memintanya untuk membawanya pergi bersama. Penampilannya tidak menunjukkan bahwa ia anak terlantar. Lantas, siapa sebenarnya gadis kecil ini? Apa rahasia di balik pertemuan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi Gelap
Di dalam perusahaan V'E tepat di kantor Shaka, pria itu duduk dengan setumpuk pekerjaan di hadapannya. Namun dengan setumpuk pekerjaan itu tidak membuatnya gelisah akan ke khawatiran terhadap Lea. Semenjak kehadiran Khyra, laporan yang masuk ke Shaka adalah perkembangan Lea yang semakin baik. Sehingga membuat Shaka bekerja dengan tenang.
Shaka teringat berkas yang di minta untuk di selidiki, dia mengambilnya lalu melihat berkas yang terdapat informasi mengenai gadis yang menjadi ibu asuh Lea, yah, Az-Khyra. Semua informasi di dalamnya lengkap, jadi banyak yang Shaka ketahui, bahkan kasus-kasus yang pernah terjadi.
"Oh.." Shaka terhenti pada satu kata "Mualaf" ternyata agama Khyra bukan Islam sejak lahir, Agama sebelumnya adalah Kristen. Usia Mualaf Khyra baru menginjak 3 tahun.
Sejak pertama Shaka melihat Khyra dia sudah mulai tertarik, dari bentuk kesopanannya bahkan kecantikan dan keanggunannya. Sangat berbeda dari semua perempuan yang pernah dia temui.
Shaka semakin terkejut melihat informasi Khyra yang di mana hampir menjadi korban pelecehan.
"27 September 2020." Shaka melihat tanggal kejadian itu. 2020 yang berarti dimana gadis itu berusia 21 tahun. Semester awal perkuliahan.
Karena informasi Khyra, Shaka melupakan setumpuk pekerjaannya. Dia terus membaca semua informasi yang ada di tangannya saat ini.
"Selain hampir di lecehkan, dia juga di teror selama satu tahun?!" Shaka semakin di buat kaget dan tidak dapat berkata-kata dengan informasi Az-Khyra Kirana.
"Ironisnya pelakunya belum di ketahui hingga saat ini?" Shaka mengkerut kan keningnya. Siapa sangka dengan menggali informasi gadis itu banyak hal mengejutkan di dalamnya, padahal Shaka sempat berpikir mungkin infomasi gadis itu hanya sebatas Biodata dan latar belakang keluarganya. Namun, infomasi gadis itu ternyata lebih gelap dari tampilan Khyra yang sekarang.
Tok.. Tok.. "Cek'lek"
Pandangan Shaka teralihkan, dia melihat wanita berpakaian formal dan seksi masuk ke dalam kantornya, yang tak lain adalah Bella asistennya.
"Pak Presdir, semuanya sudah berada di ruang Meeting," ucapnya dengan badan tegak, dan nada rendah namun elegan.
Shaka tidak menjawab dan langsung memakai jas nya, dia tak lupa mengambil satu kertas informasi Khyra dan menyimpan informasi lainnya di dalam laci. Shaka kemudian keluar dari ruangannya di ikuti oleh Bella.
Aland sekertaris Shaka yang muncul entah dari mana dan langsung mengikuti Shaka.
"Cari orang-orang yang terlibat di dalam kasus ini," ucap Shaka dan memberikan selembar informasi Khyra kepada Aland.
Tanpa melihatnya, Aland sudah dapat menebak kasus apa yang di dalam selembaran itu, karena dialah yang menggali informasi Khyra. Namun, dia belum sempat mendapatkan informasi pelaku yang di dalam kasus tersebut.
"Baik Pak," ucap Aland mengambil kertas yang di sodorkan Shaka.
Kemudian mereka tiba di ruang Meeting, dimana semua orang sudah berkumpul, lengkap sesuai dengan device masing-masing. Di rapat kali ini juga hadir Ceo V'E, ayah Shaka. Namun, ayah Shaka sendiri belum juga muncul.
Rapat kali ini akan membahas proyek besar, yang baru mereka tangani selama berdirinya V'E dan ini adalah proyek dengan omset nya bisa mencapai 500T. Jadi tidak heran jika Ceo V'E juga hadir.
Tidak lama kemudian Ceo V'E tiba, dia segera duduk di kursi kebesarannya. Meskipun Ceo hadir, tetap yang paling terpenting dalam perkumpulan ini adalah Shaka. Karena dialah yang menemukan proyek besar ini. Calon Ceo V'E.
***
"Akhirnya.. kita bisa bertemu.." ucap Sakinah sambil memeluk Khyra, dia cukup terkejut saat mendengar Khyra saat ini tinggal di kediaman Virendra yang menjadi ibu Asuh Lea.
"Aku merindukanmu tau," lanjutnya terus memeluk Khyra.
"Udah, kita di lihatin orang-orang," ucap Khyra melepaskan pelukannya. Mereka kemudian duduk.
Pertemuan mereka ini untuk mencari gaun yang beberapa kali tertunda, Sakinah juga memberikan undangan pertunangannya yang akan di adakan Minggu ini.
"Bagaimana?" tanya Sakinah sambil melihat Khyra.
"Apanya?" tanya Khyra kembali.
"Bagaimana rasanya tinggal di kediaman Virendra? Bagaimana rasanya bertemu orang yang tidak bisa di temui? Bagaimana rasanya setiap hari ketemu Arshaka Virendra, pria yang sangat terkenal dan tampan itu?" ucap Sakinah panjang, mengucapkan semua rasa penasarannya.
"Ga tau, soalnya aku hanya sibuk bersama Lea," ucap Khyra tidak berniat menceritakan apa saja yang terjadi selama di kediaman Virendra, karena tidak ada hal yang menarik menurut nya, dan semuanya bisa saja.
"Tidak seru ah.." ucap Sakinah mulai kehilangan mood, karena sahabatnya itu sangat tidak asik, sudah jauh hari dia menantikan untuk bertemu, dan mendengar hal-hal yang terjadi di Virendra.
"Kita mau kemana setelah ini?" tanya Khyra setelah menyeruput minumannya.
"Ke mal dong," jawab Sakinah.
Setelah minuman dan makanan mereka habis, mereka segera pergi ke mal dan masuk ke salah satu gerai yang bertuliskan "Dior".
Sakinah bertanya kepada CDV Dior untuk menunjukkan koleksi gaun terbaik mereka. Dan CDV itu menunjukkan dan menjelaskan beberapa gaun keluaran baru mereka. Sakinah mulai mencoba beberapa gaun dan di bantu Khyra untuk menilai.
Selang beberapa menit kemudian, akhirnya Sakinah memilih gaun yang menurut Khyra oke, Sakinah kemudian membayar gaun tersebut yang bernilai 30 juta. Khyra sudah tidak terkejut lagi karena dia sudah selalu menemani Sakinah berbelanja Brand mahal.
Sakinah juga sempat melihat koleksi tas terbaru Dior, dan mengambil salah satu yang menurutnya cantik. Dan cocok di pakai Khyra.
"Bungkus ini juga," ucap Sakinah menunjuk tas itu.
Sakinah memberikan Khyra paper bag yang berisikan tas Dior kepada Khyra. Khyra kemudian mengambil paper bag itu yang mengira Sakinah meminta tolong untuk di bawakan.
"Itu buat kamu jadi harus di pakai!" ucap Sakinah memerintahkan, karena sahabatnya itu tidak pernah memakai pemberiannya jika tidak di paksa.
"Ngapain Kina.. Udah gausah, udah banyak loh tas yang kamu berikan, gak mungkin semuanya bisa ke pake," ucap Khyra menyodorkan kembali paper bag itu.
Sakinah tidak menghiraukan Khyra dan hanya terus berjalan hingga mereka tiba di dalam mobil.
"Aku gamau Kina.." ucap Khyra ketika mereka sudah duduk di mobil, Khyra menyimpan paper bag itu. Dia menolak karena sudah banyak barang pemberian Sakinah bahkan Sakinah juga memberikannya mobil. Khyra selalu merasa tidak enak dengan semua pemberian Sakinah yang harganya sangat mahal.
"Khyra itu gak mahal kok, kamu pokonya harus pakai, tas ini sangat cocok untuk mu," ucap Sakinah dan menyalakan mobilnya.
Sakinah memang suka membeli barang yang di lihat cocok dengan Khyra, dan dia merasa senang sendiri ketika Khyra menggunakannya. Apa lagi dia sudah menganggap Khyra seperti saudara kandungnya sendiri. Bahkan orang tua Sakinah menganggap Khyra seperti anaknya.
Kemudian mobil mereka melaju hingga membelahi jalan raya dan menuju ke kediaman Virendra. Karena mereka sudah cukup lama berbelanja dan Khyra juga sudah harus kembali.