Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 bela menelpon
Daniel tersenyum saat Amanda melihat dirinya, tidak menyangka bahwa seseorang yang sangat menjengkelkan dulunya adalah seorang gadis yang sangat cantik, terlebih sekarang dia adalah pacarnya sendiri.
" Akhirnya terbongkar juga" ujar bima yang mengusap keningnya yang berkeringat.
Dan mereka ber empat pun masuk ke ruangan milik Amanda.
" Hallo" ujar Niko tersenyum kepada kedua gadis cantik itu
" Halo juga" jawab Amanda dan sang Kaka
" Hey yang mana kekasihmu?" Tanya Bima yang nyenggol lengan Daniel.
Amanda yang mendengar ucapan bima seketika malu malu kepada mereka ber empat.
" Baiklah kita duduk dulu " ajak sang Kaka kepada danile dan teman temannya.
Merka semua akhirnya mengangguk dan mulai duduk bersama di lantai kamar Amanda.
" Perkenalkan nama saya Susi Susanti kakanya Amanda" ujar susi memperkenalkan dirinya
" Saya Amanda Anabelle" timpal Amanda juga memperkenalkan dirinya.
" Saya Niko " sahabat danile
" Saya bima" sahabat danile juga
" Kalo saya pasti Sudah tau kan? Saya Asep kita pernah makan malam bersama " ujar Asep.
Amanda dan susi hanya mengangguk tersenyum mendengar ucapan Asep.
" Kapan kalian bertemu?" Tanya Bima penasaran
" Bukan bertemu tetapi kami makan bersama di balik dinding itu " ujar Asep menujuk dinding yang hancur itu
" Oh gitu" ujar bima yang ber oh ria saja.
Sedangkan danile hanya terdiam sambil mengamati sekitar tempat tinggal gadis itu.
" Kenapa kau diam saja" ujar Asep pada danile
" Siapa yang diam, aku mendengarkan percakapan kalian semua" elak danile
Dan mereka hari itu tertawa bersama serta kumpul dan minum bersama siang itu.
Di rumah devon kini dia sedang duduk di kursi ruangan kerjanya.
" Sial lihat saja aku tidak akan melepaskanmu Amanda" ujar Devon kesal
Dan beberapa saat kemudian datang seorang wanita paruh baya yang menghampirinya.
" Kamu kenapa sayang sepertinya ada masalah!" Tanya paruh wanita baya itu.
" Tidak mam aku hanya mikirin tentang kontrak dengan perusahaan lain" bohong Devon.
" Begitu kah!, oh iya apa kamu sudah mempunyai pacar nak?" Tanya ibu Devon
" Oh ayolah mam kan aku sudah bilang jangan ikut campur soal kehidupan asamaraku" ujar Devon kesal
" Mamah bukan ikut campur sayang tetapi mamah peduli dengan masa depanmu, mamah juga ingin segera memiliki menantu dan menimang cucu seperti teman teman mamah" ujar sang mamah.
" Aku tau tetapi masih banyak waktu mam" kesal Devon
" Mamah tidak mau tau, nih kamu lihat lihat dulu fotonya jika cocok kasih tau mamah" ujar sang Mama meletakan beberapa foto gadis di meja kerja Devon.
Setelah memberikan foto ke anaknya mamah Devon pun pergi meninggalkan ruangan itu.
Devon hanya cemberut kesal dengan sifat ibunya yang pemaksa itu.
Dengan berat hati Devon pun mengambil foto foto itu dan melihat lihat.
Memang banyak dari foto foto itu gadis gadis yang sangat cantik, ibunya sangat pandai mencari wanita yang sangat cantik, dan matanya langsung tertuju dengan wanita yang sangat iya kenal.
Dan seketika Devon pun tersenyum misterius saat memandang foto gadis itu..
Disebuah restoran kini danile sedang duduk bersama dengan Amanda.
" Berarti kamu mulai besok akan pergi dari sana?" Tanya danile.
" Iya karena kita tidak bisa tinggal bersama," jawab Amanda
" Yah pasti aku bakal kesepian tanpa adanya kamu yang menggangguku" goda danile.
" Oh berarti kamu hanya tau aku yang selalu mengganggumu ya" ujar Amanda yang membuat wajah sedihnya.
" Eh bukan begitu aku hanya bercanda" ujar Daniel cepat
" Aku juga Sama hanya bercanda" tawa amanda
Dan mereka berdua pun tertawa bersama.
" Seandainya ibu aku ingin bertemu denganmu bagaimana?" Tanya Amanda tiba tiba
" Eh secepat itu?" Tanya Daniel
" Aku bilang seandainya" ujar Amanda
" Aku pasti akan datang" jawab Daniel dengan tegas.
Amanda yang mendengar ucapan Daniel seketika tersenyum manis.
Saat mereka berdua sedang makan tiba tiba ponselnya danile berdering.
Dan danile pun langsung merogoh ponselnya di saku celananya. Dan saat melihat layar ponselnya tertera nomor tak di kenal memanggilnya.
Dan Daniel hanya menatap ponselnya tanpa menjawab panggilan itu, Amanda yang melihat danile yang terdiam sambil menatap ponselnya pun terheran.
" Kenapa tidak di angkat?" Tanya amanda
" Ini nomor baru " ujar danile menjawab ucapan Amanda
" Angkat saja siapa tau itu penting" saran amanda kepada danile.
Dan akhirnya danile pun langsung mengangkat panggilan itu.
" Halo " jawab Daniel
" Halo danile ini aku bela, apakah kita bisa bertemu, aku butuh bantuanmu" ujar bela di sebrang telpon.
" Kamu kenapa bisa tau nomorku, dan bantuan apa?" Tanya Daniel bingung.
Dikarenakan danile masih belum bisa melupakan kenangan indah bersama bela, dan sekarang bela kembali hadir di hadapannya.
" Aku tidak bisa membicarakannya di telpon, kita ketemu di taman dekat dengan tempat tinggalmu ya" ujar Amanda langsung menutup telponnya tanpa memberikan kesempatan danile untuk menjawab ucapan bela.
Danile pun menghela napas berat sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
" Kenapa? Siapa yang telpon?" Tanya Amanda heran dengan ekspresi wajah danile yang terlihat seperti memikirkan sesuatu
" Tidak ada apa apa, hanya kenalanku yang membutuhkan bantuan " jawab danile berbohong dikarenakan dia tidak ingin membuat Amanda sedih jika ia bilang mantannya yang menelpon.
" Kalo begitu kita pulang sekarang" ajak Amanda yang mulai merapihkan barang yang ia keluarkan di meja.
" Apa kamu sudah makannya?" Tanya danile
" Aku sudah kenyang, lagian aku juga harus beres beres untuk pindahan kan" ujar Amanda tersenyum
" Baiklah kalo begitu kita pulang " ujar danile
Dan mereka berdua pun pergi dari restoran itu setelah membayar pesanan mereka berdua.
Kini Daniel dan amanda sampai di depan rumah Amanda.
" Baiklah sampai sini aja, kamu langsung ketempat kenalan mu sana" ujar amanda sambil tersenyum manis
" Gak apa apa?" Tanya Daniel
" Iya gak apa apa sayang" ujar Amanda
" Baiklah jika kamu butuh bantuan telpon aku ya" jawab Daniel tersenyum.
Dan danile pun pergi dari sana, dan Amanda hanya tersenyum sambil menatap kepergian danile dari sana.
Setelah danile tidak terlihat lagi amanda pun langsung masuk kedalam rumahnya tetapi iya langsung terkejut dengan keberadaan Susi kakanya yang sedang menguping pembicaraan dirinya dan Danile.
" Iya sayang nggak apa apa" goda Susi menirukan suara gadis yang manja
" Ih Kaka ngapain sih ngagetin aja lagi nguping ya?" Ujar amanda sambil menatap sang Kaka dengan matanya yang menyipit.
" Heheh nggak ko cuma kedengaran doang" kekeh susi mencari alasan
" Sama aja" kesal Amanda yang langsung meninggalkan kakaknya yang sedang cengengesan.
" Tunggu dulu dong dek," teriak susi yang mengejar adiknya itu.
Disebuah taman kini bela sedang duduk di kursi taman sembari memegang sebuah amplop berwarna putih ditangannya, ia terlihat sangat gelisah dikarenakan danile belum terlihat sama sekali dari tadi.