SRI

Sementara tanpa harus di beritahu siapa sosok wanita yang kini tengah marah marah terhadap dirinya dan Regan, Sri sudah bisa menebaknya jika itu adalah Karina, sang istri sah kekasihnya. Sebetulnya sejak memutuskan untuk menerima tawaran menjadi simpanan, dia sudah tau salah satu resiko terbesar yang akan di hadapinya adalah istri sah pasangannya, namun sekeras apa Sri mempersiapkan dirinya untuk menghadapi hal ini, tetap saja ini membuat mentalnya down. Terbukti dengan wajahnya yang kini terlihat pucat karena tatapan intimidasi Karina juga teman-teman Karina yang menatapnya dengan tatapan yang seolah siap memangsanya hidup-hidup.

Terang saja hal ini membuat Sri merasa tertekan, karena selain Regan, dirinya juga orang yang menjadi sosok paling bersalah dalam kisruh rumah tangga mereka, apalagi hal ini juga merupakan pengalaman pertama bagi Sri berada dalam situasi serumit ini.

Semua mata terasa seolah tertuju pada dirinya, tatapan mata mereka sudah terasa bagai caci maki yang di sampaikan tanpa suara, membuat tangan Sri terasa begitu dingin, sementara keringatnya mulai bercucuran.

"Dan kau,,, wanita jallang murahan,,, dari jutaan pria lajang di belahan bumi ini, mengapa kau malah menginginkan suami ku? dasar pelakor!" Tangan Karina terangkat ke udara, nyaris saja telapak tangannya yang terbuka mendarat di pipi mulus Sri jika saja Regan tidak sigap menarik tangan Sri agar mendekat padanya dan terhindar dari serangan Karina, sehingga Karina hanya menampar angin.

Karina yang gagal menyerang Sri semakin tersulut api amarah, wanita itu terlihat sangat kesal karena melihat Regan ternyata begitu melindungi wanita yang terlihat jauh lebih muda darinya itu.

"Jangan berani berani menyentuhnya! Ini urusan rumah tangga kita, jangan melibatkan orang lain, seharusnya kau tau diri, karena jika kau berani menyakitinya, maka aku pun akan melakukan hal yang sama pada Julian, bukankah posisi kita sama?" geram Regan dengan mata yang memerah, entah mengapa dirinya merasa sangat marah tatkala Karina berusaha menyakiti Sri, ada rasa tidak rela jika wanitanya itu harus menjadi kambing hitam dalam kegilaan Karina dan permasalahan rumah tangganya, meski dalam hal ini Sri memang berada dalam lingkaran kemelut rumah tangga nya.

"Berengsek,,, kau berengsek Regan! Kau membelanya? Kau lebih membelanya dari pada istri mu sendiri?" mata Karina membelalak, seperti ada batu yang menindih dadanya, dan ratusan belati menusuk jantungnya, saat Regan yang selama ini selalu bertekuk lutut bahkan bersujud di hadapannya untuk mengemis cinta darinya tiba tiba membela wanita lain di hadapannya.

Selama ini Regan selalu mengatakan padanya kalau hanya dirinya satu satunya wanita yang berada dalam hatinya dan tanpa dirinya Regan tidak bisa hidup, selama hampir empat tahun pernikahan mereka Karina yakin dan percaya dengan apa yang dikatakan Regan, terlebih dengan sikap Regan yang ikut meyakinkannya atas hal itu, suaminya itu tidak pernah berani macam macam jika urusannya dengan masalah perempuan, Regan di rasa Karina bersih dari urusan perselingkuhan, karena terlalu mencintai dirinya, dan hal itulah yang membuatnya merasa besar kepala sehingga bertindak semena mena pada Regan termasuk mengkhianatinya dengan bermain api bersama Julian, dan hal itu pun tidak membuat Regan murka atas perbuatan hinanya itu, Regan berulang kali memaafkan kesalahannya dan membuka tangannya lebar lebar menerimanya kembali.

Hati Karina semakin terasa tersayat perih saat Regan menyembunyikan Sri di balik punggungnya membuat dirinya menjadi tameng hidup untuk gadis muda itu, seolah tidak ingin siapapun menyentuh apalagi menyakitinya, ini benar benar pukulan telak bagi Karina yang selama ini cukup yakin jika Regan tidak akan pernah bisa hidup tanpa dirinya.

"Selama ini aku sudah banyak mengalah pada mu, tentang semua hal, kau boleh ambil semua harta ku, kau boleh melakukan apapun yang kau suka, namun untuk masalah dia, aku tidak akan pernah mengalah pada siapapun, tidak ada yang boleh menghina apalagi menyakitinya, camkan itu!" tegas Regan seraya menarik lengan Sri untuk melanjutkan langkah mereka dan meninggalkan Karina yang untuk beberapa detik terdiam mematung mendengar kata kata pedas Regan.

"Pergi,,, pergi saja sana,,, aku tidak butuh pria berengsek seperti mu, dan kau pelakor,,, ambil saja pria kere bekas ku itu, pungut saja sana aku sudah gak butuh!" Teriak Karina, meneriaki Regan dan Sri yang berlalu meninggalkan dirinya yang mulai di tenangkan teman-temannya yang termakan oleh sandiwara Karina yang kini menangis pilu seolah dirinya adalah seorang istri korban kekejaman suami dan selingkuhannya, padahal andai saja teman temannya tau bahwa Karina telah lebih dulu melakukan perselingkuhan bahkan apa yang di lakukannya lebih kejam dari apa yang di lakukan Regan saat ini, meski tetap saja, membalas kejahatan dengan kejahatan dan membalas perselingkuhan dengan perselingkuhan itu tidak di benarkan, namun terkadang untuk beberapa orang hanya dengan membalas dengan hal yang sama maka dirinya akan merasa tenang dan puas, mungkin Regan termasuk salah satu dari itu.

Namun saat Karina sibuk menjual kesedihannya pada teman temannya dan pada semua orang yang ada di sana, dari sudut matanya yang masih di penuhi rasa keingin tahuan atas Regan dan wanitanya, Karina justru di buat kaget utuk kesekian kalinya, karena tampak dengan jelas Regan dan Sri berjalan menuju tempat parkir vip yang berada tepat di seberang resto, lantas Regan membukakan pintu mobil untuk Sri. Bukan masalah perlakuan Regan pada Sri yang membuat Karina kaget, karena selama ini dirinya juga selalu di perlakukan seperti itu oleh Regan, yng membuatnya kaget adalah sebuah mobil sedan mewah yang Regan tumpangi saat ini, membuat Karina berpikir keras, mobil siapa yang REgan pakai, atau uang dari mana jika itu mobil milik Regan, sementara semua aset dan harta kekayaan Regan, sejauh yang dia tahu sudah dia ambil alih, sementara untuk tabungan juga Karina tahu betul berapa jumlah uang di rekening suaminya itu, deposito juga semua atas nama dirinya, hal itu membuat Karina menjadi curiga jika Regan mempunyai tabungan lain, tanpa sepengetahuannya.

"Aku harus mencari tahu semuanya, harus aku pastikan tidak akan ada hartanya yang lolos dari ku!" gumam Karina dalam batinnya yang bertekad akan mulai mencari tahu lebih dalam lagi tentang Regan yang masih berstatus suaminya itu, saking sibuknya menjalin asmara dengan Julian dia jadi merasa banyak hal tentang Regan yang luput dari dirinya, termasuk dia juga akan mulai mencari tau siapa wanita yang telah berhasil membuat hati Regan berpaling darinya.

Sri telah membuat harga diri Karina terusik dan bahkan tercabik cabik saat Regan lebih membela Sri di banding dirinya, bahkan itu di lakukan di depan teman temannya juga semua orang, membuat Karina merasa dirinya harus memberi perhitungan pada gadis muda itu.

"Tunggu saja, aku pasti akan membunuh mu!" geramnya lirih saat tiba tiba wajah Sri yang sedang bersembunyi di balik tubuh Regan terbayang jelas di ingatan Karina, sehingga wanita itu tiba tiba kehilangan kesadarannya setelah pandangannya menggelap tanpa sebab.