NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 13

Matahari mulai mengeluarkan sinarnya yang terang, cuaca hari ini sangat cerah tapi tidak secerah suasana hati Regita.

"Assalamualaikum git" ucap Ucup menghampiri Gita untuk berangkat sekolah bersama seperti biasanya.

"Waalaikumsalam kok berangkatnya pagi banget?"

"Iya tan."

"Bentar ya tante panggil Regita dulu, ayo sini masuk sarapan bareng-bareng."

"Enggak usah tan tadi udah sarapan dirumah."

"Ya udah sini masuk." Ucup masuk dan duduk diruang tamu menunggu Regita.

"Bentar ya cup gue sarapan dulu" ucap Regita yang baru saja turun.

"Iya" ucap Ucup,tidak lama Ucup menunggu Regita siap tiba-tiba babe Regita datang menghampirinya.

"Nak Ucup gimana sekolahnya lancar?" tanya Ditya basa basi.

"Lancar kok om."

"Habis ini mau lanjut kemana?" tanya Ditya.

"Kurang tau ya om, kalau sekarang sih belum ada tujuan yang pasti mau ke kampus mana."

"Loh jangan gitu dong nak Ucup langkah ke depan itu harus dipikirkan jauh-jauh hari dan harus yakin dengan pilihannya."

"Maunya sih gitt...uu." ucap Ucup terpotong oleh kehadiran Regita.

"Ayok Cup berangkat keburu telat nanti."

"Loh kok udah mau berangkat aja sih."

"Keburu siang be nanti kalau telat kita berdua dihukum mana hari ini yang ngajar gurunya killer."

"Ya udah sana kalian berangkat, kita lanjutin besok lagi ya Cup ngobrolnya."

"Siap om" ucap Ucup sambil mengacungkan jempol.

"Nih Git helmnya dipake yang bener."

"Hmm...thanks ya."

"Ayok cepat jalanin motornya malah bengong loe" ucap Regita ketika melihat Ucup diam saja dengan pandangan kosong menatap ke arahnya.

"Oh iya ayok cepat naik."

Motor mulai berjalan secara perlahan lalu berubah kecepatan ketika sudah berada dijalan raya. Selama di perjalanan baik Ucup dan Regita mereka berdua tidak ada yang membuka pembicaraan. Regita diam dengan pemikirannya sendiri sedangkan Ucup dia diam karena takut Regita masih marah dengannya.

Saat motor mereka masuk area sekolah pas dengan suara bell berbunyi, buru-buru Ucup memarkirkan motornya.

"Nih Cup helmnya."

"Eh Git tunggu bentar" Ucup menahan tangan Regita ketika mau pergi dari parkiran.

"Kenapa sih Cup" ucap Regita dengan muka kesal.

"Gue minta maaf ya soal kemarin, gue benar-benar enggak sengaja jangan cuekin aku lagi dong" ucap Ucup sarat akan penyesalan.

"Iya udah gue maafin kok, tapi ingat jangan diulang lagi mana ucapan loe kemarin itu terlalu sakral buat perempuan. Kalau loe ngomong gue gendut lagi gue enggak bakal maafin loe."

"Oke siap gue akan ingat-ingat gue enggak bakal ngomong gendut lagi ke loe. Tapi benarkan loe udah maafin gue?" tanya Ucup memastikan.

"Iya udah gue maafin kok, udah sekarang kita masuk ke kelas keburu gurunya masuk duluan terus kita dihukum deh."

Setelah kembali akur mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kelas. Untung saat mereka masuk gurunya belum ada jadi mereka bisa bernafas lega. Tidak lama kemudian guru pun datang kegiatan belajar mengajar pun berlangsung.

Berbeda situasi dengan Regita dan Ucup, Afkar sekarang tengah berada ditengah hutan. Dia hari ini membolos sekolah untuk melakukan suatu misi rahasia yaitu penyelundupan senjata tajam ilegal.

"Gimana semua amankan? tidak ada tanda-tanda penyusupkan?" tanya Afkar memastikan.

Hari ini afkar menggunakan topeng yang menutupi seluruh area muka, Afkar memang selalu menggunakan topeng ketika menjalankan misi supaya identitasnya tetap aman walaupun ada beberapa rekan bisnisnya yang mengetahui wajahnya tapi tenang saja mereka sudah dibungkam oleh Afkar. Jadi identitasnya tetap aman sampai sekarang.

"Ayo kita keluar secara perlahan" mereka mulai keluar dari tempat persembunyian.

"Berikan tanda kalau kita sudah ada ditempat transaksi" perintah Afkar kepada salah satu anak buahnya.

"Syuuuuiiitttt syuuuuiiitttt syuuuuiiitttt" setelah siulan tiga kali berbunyi para kolega Afkar pun keluar dari tempatnya.

"Mana barang yang loe bawa gue mau lihat" kepala kelompok itu langsung bicara ke intinya tanpa basa-basi.

"Gimana suka tidak dengan barangnya?" tanya Afkar sesudah anak buahnya membuka koper bawaan.

"Hmmm....gue selalu suka sama barang yang loe bawa. Oke harganya sesuai dengan kesepakatan kita kemarin kan?"

"Iya harganya sesuai yang kemarin, tapi tunggu dulu jangan terburu-buru saya ada barang yang lebih bagus lagi. Apakah anda tidak tertarik untuk melihatnya?"

"Mana coba tunjukkan barangnya siapa tahu gue suka."

"Buka koper yang satunya itu" setelah dibuka koper itu kolega Afkar pun mulai melihat-lihat.

"Gue juga suka barang yang ini cukup ringan dan klasik, gue juga ambil yang ini."

"Oke berikan barangnya dan kamu ambil uangnya" setelah transaksi selesai dilakukan orang-orang itu pun mulai meninggalkan area transaksi.

"Tuan ada berita yang sedikit buruk" ucap salah satu anak buah Afkar.

"Terjadi sedikit kebakaran diarea gudang belakang sebelah selatan yang menyimpan senjata yang sudah jadi."

"Ayo cepat kita berangkat ke sana" Afkar langsung masuk ke dalam mobil.

"Siapa yang berani melakukan ini?" tanya Afkar kepada anak buahnya yang memberikan informasi tadi.

"Menurut CCTV yang sudah dicek oleh orang penjaga gudang pelaku pembakaran itu adalah Brandon" jelasnya.

"Berani-beraninya dia!" Afkar mulai mengeratkan gigi dan mengepalkan tangannya menahan emosi.

Sesampainya di lokasi kejadian sudah ada banyak anak buah Afkar yang berkumpul di sana dan sudah tidak terlihat lagi api yang membakar gudang. Sekarang hanya meninggalkan jejak kebakaran yang lumayan luas, yang mana memakan banyak kerugian.

"Bagaimana ini bisa terjadi?! bagaimana kerja kalian ha?!! dimana orang yang menjaga disekitaran gudang?" tanya Afkar dengan muka yang tenang tapi tidak setenang aura yang terpancar, aura yang dipancarkan oleh Afkar sangat mengintimidasi setiap orang.

"Kenapa diam semua bisu mulut kalian?!!" bentak Afkar, semua tetap diam tidak ada yang mengeluarkan suara.

"Dani kemana penjaga gudang?!!" tanya Afkar kepada Dani yang sedari tadi juga diam saja dia takut salah bicara apalagi dengan kondisi emosi Afkar yang sedang marah seperti ini.

"Mereka sekarang berada di rumah sakit."

"Kenapa mereka bisa disana?"

"Mereka tertusuk pisau beracun ketika akan menghalau pelaku yang akan masuk."

"Kenapa yang lain tidak membantu ketika terdengar keributan?"

"Hari ini tidak semua anggota berada di sini, banyak dari mereka menjalankan tugas masing-masing jadi keamanan markas kurang terjaga" jelas Dani.

"Baik alasanmu kali ini aku terima, kalian ku maafkan kali ini walaupun begitu kalian tetap menerima hukuman beri makan hewan-hewan yang ada di seluruh hutan ini tanpa pengamanan. Tapi kejadian ini sampai terjadi lagi siap-siap saja nyawa kalian terbang ke neraka."

Setelah itu Afkar berlalu menuju ruang CCTV, dia ingin mengecek secara detail kejadian yang terjadi.

"Aku mau melihat CCTV semua area markas hari ini" Afkar masuk langsung duduk disekitar layar yang menampilkan semua rekaman yang terjadi beberapa jam yang lalu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!