Novel ini menceritakan kisah seorang gadis cantik, bernama. ALEXA BLOOMS MALLORCA GALAXY,(Al)(23) Tahun. Seorang gadis malang, yang di dijual Ibu tirinya sendiri. Pada Seorang Bos Mafia kejam yang paling di takuti nomor satu di dunia. Yaitu THE DARK WORLD. Kelompok Mafia yang dipimpin oleh seorang Pria tampan tapi sangat kejam dan tak kenal ampun. Bernama, SKY EARTH GEMMA GAMALIEL ,(29)Tahun. Bahkan sampai tega menghamilinya, tanpa mau bertanggung jawab. Pria itu malah memberikan Cek padanya. Seolah dia adalah ******. Hingga Akhirnya Al memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari kehidupan Pria itu, dan keluarganya. Dan memilih membesarkan anak itu Seorang diri. Yang malah menjadi 3 penguasa hebat. Yang dijuluki Triple R. Mengalahkan Sky, ayah kandung dari anak kembarnya. Apakah sky akan menyesali semuanya.
The Imagination Story.
Let's Fine Out.Heppy Reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SRY CANCER., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13. Anak-anak Hebat.
*Di kantor pemerintah pusat.*
Di sinilah sekarang Ren, Rafa dan Rea berada.
Setelah kerusakan besar yang terjadi karena ulah mereka. Mereka bertiga memutuskan untuk langsung mendatangi kantor pemerintah pusat kota, Melbourne. Untuk bertanggung jawab atas segala kerusakan yang terjadi ulah mereka bertiga.
Melihat kedatang Triple R di sana. Satpam penjaga pun langsung sigap membukakan pintu gerbang, kantor pemerintahan pusat kota Melbourne itu.
"Selamat datang Tuan Kecil, dan Nona Kecil..,??"sapa satpam penjaga itu dengan ramah.
"Terimakasih, Uncle.."Ucap Ren, Rafa dan Rea.
"Ada yang bisa bapak bantu Tuan Kecil, Nona Kecil..,??"tanya Satpam itu dengan tutur kata yang terdengar sopan.
Tentu saja. Karena tidak ada satu pun di kota itu, yang tidak tahu dan tidak mengenal siapa si kembar Ren, Rafa dan Rea. Bahkan seluruh dunia pun sudah tahu siapa mereka. Lagi pula, siapa yang tidak mengenal Twins Triple R.
"Kami ke mari untuk mencari Tuan Brandon. Apa beliau ada di dalam..,??"tanya Ren dengan sopan, meskipun wajahnya datar.
"Oh. Ada tuan kecil. Silahkan langsung saja masuk kedalam. Tuan Brandon pasti sangat senang bisa melihat kalian."Ujar Pak satpam itu.
Twins Triple R, itu hanya tersenyum tipis saja menanggapinya."Kalau gitu, kami masuk dulu, Uncle Leo.."Ucap Ren meminta izin.
"Oh, silahkan Tuan Kecil, Nona Kecil.."Balas Satpam yang bernama Leo itu.
"Permisi, Uncle Leo.."Pamit Rafa dan Rea dengan sopan. Yang di balas anggukan kepala oleh, Uncle Leo.
Lalu Ren, Rafa dan Rea pun langsung masuk ke dalam kantor pemerintah pusat kota Melbourne, Victoria City itu.
Benar saja apa kata satpam Leo tadi. Melihat kedatangan Si kembar Twins Triple R di sana. Semua mata langsung menatap kearah mereka dengan wajah sumringah.
Karena mereka tahu betul siapa Ren, Rafa dan Rea. Dan mereka sangat mengagumi Ren, Rafa dan Rea. Di dunia ini, tidak ada yang tidak kenal siapa mereka. Hanya mendengar nama Twins Triple R. Mereka sudah tahu, bahwa mereka adalah Si kembar Ren, Rafa dan Rea.
Mereka adalah 3 bocah penguasa yang paling ditakuti, di hormati dan paling disegani oleh semua orang. Seluruh dunia sangat mengagumi Triple R.
Tanpa terkecuali Tuan Brandon Rios. Beliau adalah kepala pemerintahan kota Melbourne. Beliau juga sangat mengagumi Twins Triple R ini. Dan dia sangat senang bisa melihat mereka secara langsung seperti ini.
"Apa kedatangan kami mengganggu waktu anda Tuan..,??"Tanya Rafa dengan datar.
Mendengar pertanyaan dari Rafa. Bukannya tersinggung dengan kata-kata Rafa.Tuan Brandon justru tersenyum tipis
mendengarnya.
"Tentu saja tidak.Justru sebaliknya, Saya sangat senang. Suatu kehormatan bagi saya, bisa bertemu langsung dengan anak-anak jenius yang hebat seperti kalian.."Ujar Tuan Brandon dengan penuturan yang terdengar santai.
"Apa ada yang bisa kami bantu adik-adik..,??"Tanya Tuan Brandon, yang langsung to the point.
"Kami hanya ingin melaporkan. Bahwa kekacauan yang baru saja terjadi di kota ini. Itu semua karena kami bertiga.."Jawab Ren. Yang langsung to the point, menjawab pertanyaan Tuan Brandon.
"Oh My Gosh.."Pekik mereka, yang ada disana, sambil menutup mulutnya yang terbuka. Sangking terkejutnya mereka mendengar pengakuan Ren itu. Spontan saja mereka terkejut, hingga memekik mendengar nya.
"Benarkah itu..,??"tanya Tuan Brandon, yang baru sadar dari keterkejutannya.
"Hm.."Jawab Ren, Rafa dan Rea dengan kompak, sambil menatap mereka semua dengan tatapan datarnya.
Glukkk.
Tanpa sadar mereka yang ada di ruangan yang sama dengan Ren, Rafa dan Rea. Menelan saliva nya bulat-bulat.
"Katakan apa yang bisa kami bantu untuk kalian..,??" tanya Tuan Brandon. Yang masih syok mendengar pengakuan Ren, Rafa dan Rea.
"Tidak ada. kami hanya ingin bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi ulah kami bertiga.."Jelas Rafa.
Glukkk.
Lagi dan lagi, mereka hanya bisa menelan saliva nya bulat-bulat mendengar itu.
"Baik-baik lah.."Balas Tuan Brandon, yang mendadak jadi tergugu gagap mendengar ucapan Rafa.
"Kenapa wajah kalian sangat pucat. Apa kalian takut pada kami.Tenang saja kami tidak mungkin memakan orang. Tuan-tuan dan nyonya-nyonya sekalian.."Ujar Rea yang baru angkat bicara perdana.
Setelah beberapa saat dia hanya diam. Tapi jangan salah menilai diamnya seorang, Rea.
Dia memang pendiam, tapi dia seorang pengamat yang cerdas, mudah saja baginya untuk menebak dan membaca isi pikiran orang lain. Hanya dengan sekali lirik.
Tidak ada yang bisa mengelabui kejeniusan otak seorang Rea.
"Kami hanya kaget mendengar pengakuan kalian.."Jawab Tuan Brandon dengan Jujur.
"Kami tahu itu memang mengejutkan. Tapi itu lah kenyataannya, harap di maklumi.."Ujar Ren.
"Dan jika kalian tidak percaya. Itu tidak masalah. Tapi, itulah Triple R."Ucap Rafa menambahkan.
Singkat cerita, mereka akhirnya mengakui dan percaya bahwa ketiga bocah jenius itu. Bukan hanya sekedar jenius dan cerdas. Tapi mereka juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh anak-anak lain.
"Kalian memang benar-benar hebat. Senang bisa mengenal anak-anak hebat seperti kalian bertiga.."Ucap Tuan Brandon, seraya tersenyum tipis.
"Sama-sama Tuan Brandon. Kalau gitu kami bertiga pamit dulu.."Ujar Ren.
"Oh, Baiklah. Sekali lagi terimakasih atas kerja sama kalian. Saya sangat salut pada kalian, yang sangat bijak dan dewasa dari umur kalian yang masih 10 tahun ini. Padahal kalian masih sangat kecil.Saya sendiri jadi malu pada kalian.."Ujar Tuan Brandon.
Ren, Rafa dan Rea pun tersenyum tipis. Lalu berkata dengan lantang dan penuh wibawa.
"Jangan pernah menilai seseorang berdasarkan ukuran tubuhnya, Tuan Brandon.."Ucap mereka serempak.
Mendengar itu, Tuan Brandon pun tersenyum.
"Ya, Saya sudah tahu sekarang.."Balas Tuan Brandon sembari tersenyum.
Lalu mereka pun saling berjabat tangan.
"Kami permisi dulu, Tuan Brandon.."Pamit Ren, Rafa dan Rea dengan sopan.
"Baiklah.."Balas Tuan Brandon sembari tersenyum ramah.
Lalu mereka bertiga pun keluar dari sana.
Dan langsung saja berjalan menuju parkiran mobil, dan mengambil mobil mereka yang terparkir disana.
Ketiganya pun langsung masuk kedalam mobil nya masing-masing. Perlahan 3 mobil sport mewah itu pun mulai bergerak meninggalkan lokasi itu.
"Ayo, kita Ikuti mobil mereka.."Titah salah satu dari mereka.
"Ya, baiklah.."Balas yang satunya.
Tanpa mereka sadari, sebuah mobil hitam.
Baru saja mengikuti mereka dari belakang. Bisa di tebak itu adalah Jimmy dan Nathan. Tangan kanan kepercayaan Sky, yang tengah menjalankan tugas dari Sky. Untuk mengikuti dan mencari tahu informasi tentang Triple R. Ren, Rafa dan Rea.
Di posisi Ren, Rafa dan Rea. Mereka bertiga masih belum menyadari kalau di belakang ada satu mobil yang sedang mengikuti mobil mereka dari belakang sedari tadi. Karena mereka sedang fokus menyetir mobilnya masing-masing.
"Kemana kita sehabis ini..,??"Tanya Ren, pada Rafa dan Rea.
"Pulang. Kita jemput Mommy sama Aunty-aunty kita. Kan kata mereka mau jalan-jalan hari ini.."Jawab Rafa.
"Ok, Cus.."Balas Ren yang langsung mengangguk setuju.
Seperti biasa. Diantara ketiga bocah itu.
Rea lah yang paling irit bicara. Dia memang sangat pendiam. Tapi soal kepekaan, jangan di tanya. Rea lah ratunya. Dia sangat peka membaca situasi. Dan mungkin saat ini, hanya dia yang sadar jika mereka sedang di ikuti dari belakang.
"Dasar manusia kurang kerjaan.."Batin Rea. Matanya memang lurus ke depan. Tapi, ekor matanya sudah menangkap penguntit yang mengikuti mereka, bahkan sejak tadi. Dan mungkin cuma dia yang menyadari situasi itu.
"Ok. Silahkan kalian ikuti kami. Tapi jangan harap, kalian bisa memasuki mansion utama kami..."Batin Rea sambil menyeringai tipis.
Melihat gelagat Rea yang sangat mencurigakan, seperti sedang mengamati sesuatu. Ren pun bertanya pada Rea.
"Rea. Apa yang kau lihat..,??"tanya Ren.
"Kalian tidak sadar apa. Dibelakang kita ada penguntit.."Jawab Rea begitu datar dan dingin.
DEG.
Mendengar itu, Rafa dan Ren kompak melihat kebelakang melalui kaca spion. Dan benar saja apa yang di katakan Rea barusan.
"Cih. Dasar licik. Siapa lagi mereka..,??"tanya-tanya Rafa sendiri.
"Pasti itu orang suruhan.."Jawab Ren.
"Bro..Kalau itu aku juga tahu. Yang ku tanya, siapa orang yang nyuruh penguntit itu..,??"Rafa mengulang kembali pertanyaan nya.
"Apa kalian bodoh. Sudah jelas itu suruhan Raja Mafia itulah. Menurut kalian siapa lagi kalau bukan dia.."Jawaban telak si bungsu Rea.
"Oh..,Iya Ya.."Balas Ren dan Rafa. Sambil manggut-manggut membenarkan. Mereka sama sekali tidak bisa membantah ucapan Si bungsu Rea. Karena sejauh yang mereka tahu. Feeling Rea lah yang paling tajam. Jadi mereka tidak bisa membantah ucapan Rea jika dia sudah berucap. Feeling-nya pasti selalu tepat. Bisa di bilang, di antara ketiga bocah itu, Feeling dan kepekaan Rea lah yang paling tajam diantara mereka bertiga.
Dan karena alasan itu lah, mereka tidak bisa membantah ucapan Si bungsu Rea, jika dia sudah berani berucap.
Itulah sedikit banyak tentang kelebihan dan Kekurangan Si kembar Rea, Rafa dan Ren.
Mereka di ciptakan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Mereka bertiga sudah seperti simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan satu lain. Itu lah Twins Triple R-ini.
OK, Let's
S
K
I
P
And Next.
Kita Kembali ke percakapan mereka.
"Tapi apa yang dia mau..,??'Tanya-tanya Rafa.
"Entahlah.."Jawab Ren, sambil mengangkat bahunya, pertanda dia juga tidak tahu-menahu soal itu.
"Rea. Kalau menurut mu, apa yang dia inginkan sebenarnya..,??"tanya Ren dan Rafa. Karena mau bagaimana pun ceritanya, pendapat dari Rea, adalah final bagi Kakak-kakaknya.
"Apapun itu. Untuk saat ini, lebih baik kita ikuti saja permainan nya.."Seringai licik si bungsu Rea.
Ren dan Rafa pun manggut-manggut, tanda setuju."That's Right Rea."Balas mereka sambil tersenyum smirk."Hm..,but for now. Let's go home. My Big Brother.."Ucapnya. Sambil menambah kecepatan mobilnya.
Begitu juga dengan Ren dan Rafa. Yang ikutan menambahkan kecepatan mobilnya.
Ren dan Rafa pun saling pandang, sambil tersenyum simpul."Enak juga ya, punya adek. pinter nya gak normal.."Ucap Ren pada Rafa.
"Yap.."Balas Rafa. Mengangguk membenarkan.
Dari belakang, mobil mewah berwarna hitam pekat. Juga masih mengikuti mereka dari jarak aman. Agar tidak ketahuan oleh 3 bocah kematian itu. Bisa habis mereka kalau ketahuan. Padahal bocah-bocah itu sudah tahu. Hanya saja mereka pura-pura tidak tahu, jika mereka sedang di ikuti. TRIPLE R. REN, RAFA, DAN REA KOK DILAWAN. MANA BISA.
Tiga mobil sport mewah itu, terus melaju dengan kecepatan cukup tinggi, membelah jalanan kota Melbourne, yang cukup ramai siang hari ini. Wajar saja, karena ini hari weekend. Jadi semua orang tengah berlibur bersama keluarga.
