Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Ara merajuk
" Ara Aku mengakui kesalahan ku tapi tolong berikan Aku kesempatan kedua untuk memperbaiki nya ." ucap Rey menatap Ara dengan begitu tulus.
" Rey dengarkan Aku " ucap Hazeera yang masih mengejar nya .
Ara langsung masuk ke mobilnya begitu melihat Hazeera yang terus berlari sambil memanggil Rey .
" Kita pulang bersama " ucap Rey ikutan masuk ke mobil Ara dan duduk di samping kemudi .
" Papi ngapain malah masuk mobil Aku ?" kata Ara menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.
" Apa Aku tidak boleh menumpang di mobilmu?" tanya Rey dengan formal menatap lurus kedepan .
" Loh kok berhenti , beneran nggak boleh ?" tanya Rey saat Ara kembali berhenti di pinggir jalan .
" Pakai sabuk pengaman Aku nggak mau ya ditilang polisi" ucap Ara memakaikan sabuk pengaman untuk Rey .
Muachh.
Plakkk
" dasar Om-om gatel ya ada kesempatan sedikit langsung nyosor " ketus Ara menampar lengan Rey yang malah nyosor saat wajah mereka begitu dekat .
Muachh .
" Ihhhh" teriak Ara saat Rey kembali menciumnya.
Ara mengendarai mobilnya dengan kecepatan kencang sekali dan suasana didalam mobil sangat hening .
10 menit kemudian mereka sudah sampai dirumah yang pada waktu normal jika mengendarai mobil sampai dalam waktu 25 menit dari lokasi Mall .
" Mana kunci mobilnya?" tanya Rey begitu mereka turun dari mobil di halaman rumah.
" Buat apa? Inikan mobil Aku " pernyataan Ara tidak mau memberikan.
" Mulai besok kamu diantar bodyguard ke sekolah tidak boleh lagi membawa mobil sendiri " ucap Rey mengambil kunci mobil dari tangan Ara lalu masuk kedalam rumah .
" Lah kok gitu " Ara yang sempat melek menatap mobilnya beberapa saat berlari kedalam rumah mengejar Rey yang sudah masuk duluan .
" Papi " Teriak Ara berlari menaiki tangga mengejar Rey yang sudah sampai lantai Atas .
Ara sampai di kamar depan ngos-ngosan karena berlari terus tapi Rey yang dia kejar malah sudah masuk kedalam kamar mandi .
Ara duduk di tepi ranjang mencoba mengatur nafasnya yang memburu karena banyak berlari .
" Ahhh, capek banget " ucap Ara melempar tas nya keatas sofa lalu bermain ponsel di atas ranjang.
" Ara lepas dulu sepatu kalau mau berbaring" ucap Rey yang baru selesai mengeringkan rambut nya dengan handuk .
" Iya mengomel saja kerjaan Pa,,, Aaaaa gantengnya" ucap Ara yang baru duduk diranjang setelah berbaring tapi malah terpana melihat ketampanan Rey yang semakin hari semakin menggoda saja .
" Malah bengong mandi sana " ucap Rey yang hanya memakai celana pendek itu duduk di samping Ara mengeringkan rambut menggunakan handuk .
Ara tak bisa berkata-kata lagi selain menatap keindahan ciptaan Tuhan disampingnya dengan mata nanar .
Benar-benar menggoda!.
" Papi anu, pangku " pinta Ara tanpa sadar .
" sini " ucap Rey mengangkat Ara agar duduk miring diatas pangkuan nya .
" Mau dicium juga ?" tanya Rey dengan senyum khasnya semakin membuat Ara terhipnotis dengan senyuman di wajah tampan itu.
muachh.
" buka mulut Baby " ucap Rey memegang tengkuk Ara lalu memulai ciuman lembut yang perlahan menaikkan gairah sepanas ciuman Rey untuk Ara .
Tetesan air dari rambut basah Rey sampai ke wajah Ara ditengah ciuman mereka hingga membuat Ara semakin keringatan.
" Papi " naluri Ara semakin penasaran untuk lebih mengekspos tubuh Rey yang selama ini sangat penasaran untuk Ara rasakan .
" Tangan Papi berotot banget berurat lagi " kata Ara mengelus-elus urat di tangan Rey yang terlihat sangat jelas .
Ara mengangkat bajunya keatas agar bisa membandingkan perutnya yang sedikit buncit dengan perut Rey yang sangat berbentuk bahkan terasa bervolume.
Rey tergelak menusuk perut kenyal Ara dengan jari telunjuknya lalu mencubit gemas perut yang ada sedikit lemak itu .
Plakkk
" Papi lagi ledekin bentuk perut Aku ya " suara meninggi Ara menampar lengan Rey .
" Mana ada ledekin Papi cuma menyentuh " ucap Rey mengecup kening Ara.
" Hiks , Papi aku mau kurus " suara kecil Ara menatap dengan miris perutnya yang sampai ada lipatan-lipatan kecil .
" Tubuh udah sekecil ini masih berniat diet " tawa spontan Rey mengelus punggung Ara yang di peluknya .
" Ya tapi lihatlah perut Ara " rengek Ara merasa minder dan ingin sexi juga seperti keinginan wanita pada umumnya.
" Coba liat " ucap Rey dengan wajah seriusnya semakin mengangkat baju Ara keatas .
" Ini lihatlah" ucap Ara dengan polosnya semakin mengangkat bajunya keatas agar perutnya terlihat seluruhnya.
Mata Rey semakin terkunci saat melihat dada Ara yang terlihat sedikit dan rasanya ingin melihat lebih detail .
" buka dulu bajunya biar Papi liat detail agar kita bisa menentukan olah raga apa yang cocok untuk kamu " ucap Rey dengan wajah seriusnya dan hanya dituruti oleh Ara yang memang hanya berfikir positif itu .
" Coba duduknya membelakangi Papi " ucap Rey lalu memeluk Ara hingga tubuh mereka seperti menyatu walaupun Ara masih memakai bra dan tank top bertali tipis yang juga sudah diangkat Rey ke atas .
" Gimana Pi olahraga apa yang cocok ?" tanya Ara dengan polosnya memegang tangan Rey yang mengelus-elus perut Rey .
" Olahraga diatas ranjang Baby " bisik Rey dengan suara serak .
" Hahh, Gimana caranya?" bingung Ara yang memang sungguh tidak tau olahraga yang Rey maksud .
" Ajarin dong Pi " pinta Ara merengek karena ingin sekali mempunyai bentuk tubuh ideal .
" Jangan sekarang kamu masih sekolah tapi nanti kalau sudah siap ujian baru kita olahraga nya " ucap Rey mengelus kepala Ara .
" Okey. Nanti setiap hari ya Pi biar tubuh Ara bisa cepat berbentuk " ucap Ara yang merasa ucapan Rey ada benarnya juga karena sekarang dia harus fokus menyelesaikan ujiannya dulu .
" Okey Baby sekali 3 jam mau ?" tawar Rey yang diangguki Ara dengan semangat .
" Tapi olahraga kayak apa sih Pi?" tanya Ara penasaran.
" Olahraga bikin dedek bayi " bisik sensual Rey yang membuat Ara melotot.
" Enggak " teriak Ara yang jadi menyesal juga telah mengiyakan ucapan Rey .
" Loh tadi katanya mau setiap hari " goda Rey yang membuat Ara langsung memukul kepalanya.
" Ihhh, enggak dasar gatel " ucap Ara langsung turun dari pangkuan Rey .
" Balikin baju Ara " teriak Ara merebut bajunya yang dipegang Rey .
" Papi balikin " teriak Ara menindih Rey diatas ranjang dan merebut bajunya yang tidak mau Rey berikan .
" Ah astaga Baby" rintih Rey yang merasa bergejolak saat Ara menindihnya dan dada kenyal Ara membentur ke dada Rey .
" Ihhh dasar mesum nggak mau lagi temenan sama Papi" ucap Ara memakai bajunya lalu berlari keluar kamar .
" Ara mau kemana ?" ucap Rey hendak mengejar tapi karena belum memakai baju Rey terpaksa keruang ganti dulu .
..........
" Dimana Ara?" tanya Rey pada salah satu bodyguard nya.
" Nyonya masuk ke kamar nomor 3 di lantai dasar Tuan " jawab pelayan itu menahan senyum melihat wajah masam Rey .
Seperti nya akan tidur berpisah kamar hari ini dengan istri kecilnya.
" Ara buka pintunya" ucap Rey mengetuk pintu kamar yang sudah dikunci oleh Ara dari dalam .