Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Seminggu berlalu sejak kejadian dimana Arion mengambil keperawanan ellina. Sudah seminggu pula ellina menghindari arion baik di rumah maupun di luar rumah.
Berbeda dengan Arion yang selalu mengawasi ellina. Takut jika gadis itu mengadu pada kedua orang tuanya dan mengancam kegagalan pernikahannya.
Namun sejauh ini sikap kedua orang tuanya biasa. Sepertinya ellina tak memberitahu mereka dan memilih memendamnya sendiri. Hal ini tentu saja menguntungkan Arion.
Namun sikap ellina yang terus menghindar untuk di ajak bicara membuatnya jengkel. Dia tidak tahu kalau akibat ulahnya, ellina trauma dan menghindar.
Arion pulang sedikit malam karena acara pelantikan dirinya menjadi direktur utama di perusahaan papanya. Dia mengadakan pesta di salah satu hotel disana.
Saat pulang dia melihat kedua orang tuanya tengah asik menonton tv. Lalu menghampiri keduanya.
" Mami papi".
Dion serta mami Rasti menoleh kala mendengar suara putra pertama mereka memanggilnya.
" Kenapa Ar? Udah pulang? Acara di sana sudah selesai?".
" Udah selesai mi barusan. Papi kenapa pulang duluan. Arion cape ngurus nya sendiri.". Keluh Arion saat tadi papinya kabur di pesta.
" Cuma sebentar Ar. Lagian itu juga buat latihan kamu jadi di rektur utama." Ujar papi Dion.
Arion hanya bisa mendesah pelan lalu masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri.
Sepuluh menit di kamar mandi. Akhirnya Arion keluar dengan keadaan segar. Pakaiannya sudah ia ganti.
Dia melihat ponselnya berharap kekasihnya menghubunginya. Namun tidak ada. Nadia memang memberitahu nya bahwa dia memiliki sedikit pekerjaan jadi tidak bisa ikut acara pelantikannya sebagai di rektur.
Tapi sampai malam Nadia tetap tak ada menghubunginya. Bahkan sekedar chat atau menanyakan kabarnya.
Untuk menghilangkan rasa kecewanya arion memilih keluar dari kamar hendak turun untuk menonton bersama kedua orang tuanya.
Namun urung saat melihat pintu kamar ellina yang kamarnya tepat berada di sampingnya.
Apakah ini waktu yang tepat untuk membicarakan kejadian malam itu? Kedua orang tuanya tengah sibuk dan leo sendiri sudah pasti tengah tidur, waktu yang cocok untuk berbicara masalah mereka tanpa orang lain ketahui.
Setelah memikirkannya Arion pun mendekat pada pintu kamar ellina. Hendak mengetuk namun urung kala mendengar percakapan ellina dengan seseorang yang entah kenap membuatnya terbakar.
" Terima kasih kak udah mau bantuin aku belajar kemarin".
Di kamar ellina tengah sibuk berbincang lewat telpon bersama kakak kelasnya yang kemarin membantunya mengerjakan tugas.
" Kemarin kakak sama bunda membongkar baju lama kakak. Ternyata banyak baju yang udah gak di pakai. Kakak mau buang tapi sayang".
" sayang banget lah kak".
" Menurut kamu baju kakak mending di gimana kan".
" Menurut aku sih mending kasih aja ke yang lebih membutuhkan. Atau jual murah aja biar balik modal". Saran ellina.
" Iya juga ya. Kalo gitu kamu mau gak temanin aku besok sore buat kasih kasih ke orang lain".
Di kamarnya ellina mengangguk " iya kak boleh".
" Makasih udah mau nemenin".
" Iya kak. Anggap saja sebagai tanda terima kasih aku kemarin karena mau bantuin ngerjain tugas". Ellina.
" Iya gak papa El"
" Kamu tidur gih udah malam. Besok sekolah takut telat. Jangan lupa baca doa dan mimpiin kakak". Canda pria itu.
" Ish kakak bisa aja. Yaudah aku tutup dulu kak. Selamat malam".
" Selamat malam".
Ellina menutup panggilannya. Dia meletakkan ponselnya dan berlalu ke kamar mandi karena tadi ia tak sempat oleh panggilan kak Alvin.
Entah kenapa tubuh arion seakan terbakar mendengar percakapan ellina dengan seorang pria di kamarnya.
Ketika panggilan itu berakhir. Arion menerobos masuk ke kamar ellina yang tak terkunci. Dia tak melihat keberadaan ellina disana namun mendengar suara dari arah kamar mandi.
Buru buru arion masuk ke dalam kamar mandi dan mendapati ellina yang baru saja membuka kemejanya menyisakan bra hitam.
Arion menelan ludahnya susah payah. Melihat punggung mulus ellina yang putih pucat tiba tiba membuat gairah dalam dirinya bergejolak. Ellina tak menyadari keberadaan Arion karena posisinya memunggungi.
Gairah nya semakin menjadi kala ellina mulai melepaskan branya. Saat ingin menyimpan bra nya kebelakang ellina di buat terkejut mendapati keberadaan Arion yang mematung di belakangnya. Buru buru dia menutup tubuhnya dengan bra yang ada di tangannya.
" K-kak apa yang kahmmp-
Arion yang sudah tak bisa menahan gejolaknya langsung menyerang ellina dengan ciuman brutal. Ellina memberontak namun terhalang kala tangannya di tahan oleh arion.
Arion mendorong Alana pada wastafel yang berada di belakangnya. Tanpa melepaskan tautan serta tangan ellina. Merasa kehabisan napas ellina menggigit bibir Arion membuat Arion segera melepaskannya.
" Kak apa yang kak lakukan. Lepaskan El kak. Kenapa kakak lakuin ini sama El!" Pekik El bergetar.
Air matanya luruh saat dirinya kembali ternodai oleh kakaknya.
" Lo diem. Untuk malam ini bantuin gue. Lo yang udah mancing jadi jangan salahin gue."
Bibir Arion kembali meraup bibir ellina. Dirinya yang masih di pengaruhi alkohol akibat dia minum saat di pesta membuat hasratnya semakin menjadi.
Bibir Arion turun ke leher dan meninggalkan banyak jejak disana. Lalu turun ke dua gunung kembar milik ellina yang sudah mengeras. Ellina hanya bisa pasrah. Tangannya Arion genggam agar tak bisa memberontak.
Malam itu Arion kembali meniduri ellina. Melakukannya hingga Berjam jam dan bermain dimana mana sampai seluruh isi kamar ellina berantakan.