Bagaimana rasanya di kejar kejar 2orang duda tampan?
Hanya Azzura yang tau bagaimana rasanya,
Kira kira Azzura akan pilih yang mana?
Ikutin terus yahh ceritanya 🤗
Happy Reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdebar debar
Azzura tidak menyangka jika Adik kecil Arya begitu sensitif, padahal dia tidak melakukan hal lain selain ingin membersihkan tubuhnya. Baru juga mengusap kakinya, dia sudah bangun seperti ingin mengajak gulat
" Kalau begini terus, jantung ku gak aman tuan!" ucap Azzura sambil memegangi dadaanya sendiri karena berdebar debar.
Arya merutuki dirinya sendiri, bisa bisa nya dia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Dia juga bingung kenapa bisa dia terbangun begitu cepat saat tubuhnya di sentuh sedikit saja oleh gadis itu, padahal dulu Rena bahkan sudah melepas semua pakaiannya didepan wajahnya, Juniornya tidak merespon apa apa, mungkin karena tidak tertarik, jadi Juniornya juga lesu.
Lalu Azzura bergerak cepat dengan wajah bersemu merah.
"Maafkan aku tuan, aku harus cepat cepat membersihkan tubuh mu sebelum Dokter datang!" ucap Azzura
Karena sangking tergesa gesanya, Azzura sedikit kuat mendorong tubuh Arya karena ingin menggosok punggungnya, hampir saja Arya tengkurap jika Azzura tidak kembali menariknya.
Deg!
Azzura terdiam saat wajahnya bersitatap dengan wajah Arya yang masih memejamkan matanya. Azzura mengamati setiap pahatan pahatan wajah pria itu dengan begitu lekat. Azzura meneguk salivah susah payah saat matanya malah fokus pada bibir tipis sedikit pucat milik Arya.
Plaaak!
"Apa yang kau pikirkan Hah?! otak ini messum sekali!" ucap Azzura memarahi dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri, meski tidak keras tapi itu cukup membuat lamunannya buyar.
Arya yang diam diam mengintip pun tertawa dalam hati, dia begitu gemas melihat tingkah gadis yang sedang kesal sendiri.
"Awas Ulla,, peletku sangat kuat! " batinnya.
Setelah menggosok punggung putih kekar itu, Azzura segera menyelesaikan tugasnya. Begitu selesai, Azzura segera membereskan perlengkapannya dan membawa ke dapur. Azzura harus membereskan semuanya sebelum dokter datang.
"Dia lucu sekali,,," ucap Arya saat Azzura sudah pergi.
Seperginya Azzura Arya yang di buat nyut nyutan kepala.
Sementara itu, Rizal sudah sampai tak jauh dari lokasi rumah Arya. Dia sengaja tidak masuk karena Rizal akan menghadang dokter yang akan memeriksa kondisi majikan Azzura. Kemudian Rizal mengirim pesan kepada keponakannya itu dan memberitahukan jika dia sudah sampai di dekat lokasi.
Azzura yakin, Om nya akan melakukan hal yang terbaik demi menyelamatkan nyawa seseorang.
"Tuan,,, ini obat tuan saya ganti lagi yah,, takutnya Dokter mengambil sampel obat yang saya kasih..." ucap Azzura, lalu gadis itu menukar kembali Obat yang biasa di berikan kepada Arya dulu, begitu juga nutrisinya.
"Anda harus banyak banyak bersyukur tuan, karena kondisi tuan sekarang sudah jauh lebih baik daripada dulu. Segeralah sadar tuan, kasihan Arka yang sangat membutuhkan anda,,," ucap Azzura saat menatap Arya, ntah dia dengar atau tidak.
Arya jadi tertegun mendengar ucapan gadis itu,
.
.
.
Di luar rumah, Rizal melihat sebuah mobil putih menghidupkan lampu sen kiri, mungkin itu dokter yang akan memeriksa kondisi majikan Azzura. Dan benar saja, mobil itu masuk kedalam halaman rumah besar itu, lalu Rizal segera turun dan menghampiri dokter Fariz yang baru saja keluar dari mobil
"Selamat pagi dokter Fariz" Sapa Rizal
Dokter Fariz menoleh kebelakang, dan dia terlihat sedikit kaget saat melihat kedatangan Rizal. Siapa yang tidak kenal dengan pimpinan rumah sakit Tri Medika Cabang?
"Dokter Rizal, ada apa anda kemari?" tanya Dokter Fariz
"Begini, saya hanya ingi bertanya, apa Anda yang menangani tuan Arya?!" tanya Rizal
Dokter Fariz terdiam, dia kaget saja saat di tanyakan hal itu, darimana dokter itu tau jika dia yang menangani Arya sejak pemuda itu mengalami kecelakaan?
"Kenapa hanya diam?" tanya Rizal lagi
"Iya" jawab Dokter Fariz
"Saya hanya ingin mengingatkan kepada Anda, tinggal di balik jeruji besi itu sangat menyeramkan!" ucap Rizal
Deg!
Tiba tiba wajah dokter Fariz memucat
"Apa maksud anda?!" tanya nya dengan menahan rasa tegang
Rizal tersenyum miring,
"Aku sudah tau jika tuan Arya itu di beri obat pelumpuh Syaraf! Dan saya yakin obat itu di racik memang khusus untuk melumpuhkan syaraf pusat tuan Arya ! Saya bisa melaporkan anda kepada pihak berwajib!" ucap Rizal
Dokter Fariz hanya bergeming di tempatnya, dengan rasa ketar ketir. Dia tidak mau jika sampai di penjara, tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan Rena karena tergiur oleh banyaknya uang yang dia tawarkan.
"Saya tidak akan membiarkan kejahatan terus berkeliaran di muka bumi ini!" ucap Rizal lalu akan pergi meninggalkan dokter Fariz, namun belum juga melangkah pergi, dokter Fariz langsung mencekal lengan Rizal
"Dokter tunggu!"
Rizal tersenyum smirk, lalu berbalik dan kembali beradu tatap dengan Dokter Fariz
"Ada apa?" tanya Rizal
"Dokter,, saya,,, saya mengaku salah,, saya gelap mata saat di tawarkan uang yang banyak dari Nyonya Rena,, tapi saya tidak mau di penjara dokter! tolong saya" ucap Dokter Fariz dengan tatapan penuh permohonan, Dokter itu mengaku salah kepada Rizal.
"Lakukan apa kata ku!" ucap Rizal
Setelah cukup lama berbicara dengan Dokter Rizal, Dokter Fariz masuk juga kedalam rumah Arya. Dokter itu di sambut Azzura dan gadis itu mengantarkan Dokter Fariz ke kamar Arya. Sejak tadi gadis itu melihat Dokter Fariz dan Omnya sedang berbicara di depan. Dia sangat yakin, saat ini Dokter itu sedang dalam tekanan besar, terlihat sekali wajahnya sangat tegang.
"Om Rizal memang hebat!" Azzura membatin.
"Ini kamarnya dokter" ucap Azzura dengan sopan
"Terima kasih,,," lalu Dokter masuk kedalam sementara Azzura menunggu di luar. Dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang,,,
Saat Dokter Fariz memeriksa kondisi Arya, dokter itu langsung terdiam, dia melihat kondisi Arya benar benar sudah membaik, Meski dari fisiknya terlihat sama saja. Dokter itu sangat heran, bagaimana itu bisa terjadi. Lalu Dokter Fariz memeriksa obat yang di berikan untuk Arya, obat itu masih sama dengan obat racikannya untuk melumpuhkan syaraf pusat, tapi dia yakin sekali hasil pemeriksaannya, kondisi Arya sudah semakin membaik.
"Apa ada kaitannya dengan gadis cantik tadi? apa dia orang suruhan dokter Rizal?!" Dokter Fariz menerka nerka sendiri.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan Dokter Fariz melaporkan kepada Rena, namun yang di sampaikan tidak sama dengan hasil pemeriksaan. Dokter Fariz mengatakan jika kondisi Arya masih sama saja tidak ada perubahan sama sekali. Terpaksa berbohong, jika tidak, dia akan dilaporkan Dokter Rizal ke kantor polisi, dan dia tidak mau itu sampai terjadi.
.
.
.
.
.
Wkwkwk takut juga rupanya, padahal cuma di gertak aja 😅
hhhhhh
jadi ikutan panas dingin, lanjutkan