Mommy Untuk Anak Duda

Vorola mendengus kesal namun tetap harus sabar demi meluluhkan anak itu dan dia akan di nikahi oleh sang duda.

"Sama mommy, ya?" tanya Volora ingin mengambil Xaviel namun anak itu memukul wajahnya.

"Si-"

"Kamu bukan mommy ku! Mommy ku, Mommy Acel!" tekannya menyela.

"Babe yang sabar ya, dia memang susah di luluhkan." Revandra mengelus pundak Volora.

Volora mengangguk. "Ya Mas."

"Daddy, El mau cari mommy sampai ketemu!" tegasnya. "Mommy El gak pernah telganti, tetap mommy Acel," lanjutnya memeluk erat leher sang daddy.

"Sebentar dia akan pulang, El main dulu sama aunty Lora."

"Mas."

Revanda menggeleng.

"Dia jelek," ujar Xaviel membuat Volora membulat dan menegang. Cantik dan s*xy begitu di bilang jelek? Keterlaluan.

"Lihat pakainnya, dia gak punya baju?" tanya Xaviel. "Pinjamin baju bibik Sli atau mommy, daddy!"

"Eh gak boleh gitu, siapa yang ngajarin?" tanya Revandra menutup mulut anaknya.

"Istt, El gak di ajal siapapun, memang dia tidak punya pakaian. Daddy banyak uang jadi beliin dia pakaian daddy, seperti yang mommy pake," celetuk Xaviel.

Volora ingin sekali memenyeng memenyeng anak itu sekarang juga, tapi gak sekarang setelah dia bisa mendapatkan Revandra seutuhnya.

💗💗💗💗💗💗💗

Gracel menghela nafas panjang, menyemangati dirinya untuk mencari pekerjaan magang.

"Ayo Racel, semangat jangan di pikir terus yang semalam. Biarlah semuanya berlalu dengan sendirinya, sekarang fokuslah dengan masa depanmu."

Dia sudah mendapat kosan namun kosan itu sangat kosong, tempat tidur aja tidak punya, tapi gak papa perlahan dia akan membeli barang yang di butuhkan.

Dia pun berjalan kaki mencari pekerjaan magang di bagai puskesmas ataupun rumah sakit yang menerima anak magang. Mencari pekerjaan itu sangatlah sulit walaupun kita seorang sarjana, tapi kita seorang sarjana pun kadang tidak beruntung mendapatkan pekerjaan yang di atas rata-rata.

Gadis itu melap keringatnya yang terus mengalir, panas matahari membuat kulit putihnya berkeringat.

"Aduh bisa-bisa bajuku akan basa karena keringat," keluhnya berteduh di bawah pohon.

"El dan om Revandra sudah makan gak ya? Anakku gak rewel kan ya? Apa bibik Sri kesusahan?" tanyanya berturut-turut. "Semoga aja dia tidak menangis dan mengamuk mencariku sebentar," lanjutnya.

Tiba-tiba dia dia teringat kejadian semalam membuat dadanya kembali sakit. Sulit sangat sulit baginya, pada akhirnya hidupnya hanya seperti ini-ini aja, tak akan berubah harapannya terlalu tinggi sehingga tidak sadar diri kalau dia siapa. Hanya sebatas anak yatim piatu yang hidupnya tidak jelas, masa depan yang tidak menetu.

"Ayah ibu, Racel kangen, bawa Racel sama kalian. Kalian meninggal ku secara bersamaan! Racel tersiksa, Racel tidak bisa mandiri di dunia ini," keluhnya.

Racel melap air matanya lalu beranjak berdiri, tidak lupa membersihkan bokongnya dan kembali berjalan.

"Duh, sekarang susah yah cari kerja magang," keluhnya lagi merentangkan kakinya ke tanah.

"Racel ayang bebeb," panggil seseorang.

Racel berbalik badan dan melihat Kanaya, dia menahan gadis itu yang ingin memeluknya.

"Badan ku bau keringat, Naya," cegahnya.

"Lo nyari pekerjaan magang juga?" tanya Kanaya dan di angguki oleh Gracel.

"Aku juga dong," seru Kanaya. "Eh tapi bukannya suami lo pengusaha besar ya? Kenapa gak minta sama dia aja langsung ke rumah sakit terbesar dan di jadikan dokter?"

"Astaga, dia itu bukan suamiku! Lagian gak baik juga lewat jendela. Aku ingin berusaha sendiri," jawabnya.

"Terus dia siapa mu?" tanya Kanaya.

Gracel terdiam sejenak. "Umhhm dia bosku, aku bekerja sebagai babysitter anaknya," jawab Gracel.

Kanaya beroh riah aja.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi membuat Gracel merengok saku celananya.

"Halo?" sapa Gracel.

"Halo Racel Bianca, gimana hidupnya sekarang? Sudah jadi gembel?" tanya seseorang di seberang sana dengan berturut-turut.

"Ha? Ini siapa?" tanya Gracel balik.

"Calon istri Revandra dan calon mommy Xaviel," jawab orang itu.

Gracel terdiam.

"Kenapa diam? Sebentar lagi saya akan meluluhkan hati Xaviel dan membuatnya membenci lo." Wanita itu tertawa terbahak-bahak di balik telfon tersebut.