#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Syalendra kembali ke kantor dan mulai menghubungi seseorang yang selama ini bekerja sama dengan dia sudah bertahun tahun lamanya.
" Dov, tolong kau kembali cari identitas asli dari suami siri Sherina. Dan kali ini jangan sampai ada kegagalan. "
" Ada apa dengan mu? Kenapa kau kembali menyuruh aku mencari laki laki itu? Apakah kau sungguh sungguh akan membunuh dia? Ingat Lendra dia tidak bersalah salam kasus mu ini. Dia adalah suami siri Sherina dan dia laki laki pertama yang menikahi Sherina. Wajar dong jika dia hamil anak laki laki itu. Dan kejadian itu sebelum kalian menikah juga!"
" Dov dengar penjelasan aku dulu. Aku sudah tahu kebenarannya . Aku akan kirim rekaman suara ular licik itu sama kamu , saat kau dengar itu maka aku yakin kau mengerti apa yang ingin aku lakukan."
Tak lama tiba tiba pintu kantor Dovega di ketuk dan masuklah sang asisten pribadinya.
" Tuan ada kiriman paket untuk tuan dari tuan Syalendra."
" Baiklah tinggalkan di meja sana."
Sang asisten pun kemudian meninggalkan kantor direktur utama perusahaan itu.
Dov langsung mendengar semua rekaman suara itu dan dia terkejut mendengar semua pengakuan Devina mantan istri sahabatnya itu.
Yang dulu juga pernah menggoda dia. Tapi Dovega lebih mengamankan persahabatan dia dengan Syalendra dari pada harus bermusuhan Sahabat dia sendiri.
" Sial. Untung saja aku dulu tidak tergoda padanya. Sesungguhnya bila dibandingkan dengan Sherina maka laki laki normal akan pilih Sherina dibanding Devina. Hah sungguh sial . Aku harus temukan laki laki itu kasian sekali nasib dia. "
" Syalendra pasti merasa bersalah sekali sekarang jadi dia bagaimana pun harus temukan laki laki itu. "
...****************...
Di pusat perbelanjaan yang sangat ramai, tiba tiba Dovega melihat laki laki yang ada di foto yang dia pegang di tangannya.
" looh.. Itu itu kan laki laki yang aku cari"
" Aku aku harus mengikuti dia."
Dovega pun langsung mengikuti laki laki itu dan langsung mengejar laki laki tersebut .
Hingga pada sebuah jalan tikungan dan gang kecil yang sedikit gelap Dovega mulai berhati hati dan mencari keberadaan laki laki yang diincarnya itu.
" Selamat malam tuan Vega. Dovega. Benar bukan? Sudah lama tidak bertemu dan saya juga menunggu anda mencari saya kembali. "
Dovega terkejut saat melihat laki laki yang di carinya sudah muncul di belakang dirinya.
" Tuan . Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Tapi saya hanya ingin mengundang anda baik baik untuk bertemu seseorang. "
" Baiklah katakan saya tunggu beliau di restoran Ocean malam ini pukul delapan si ruangan VIP."
Vega langsung mengangguk setuju dan pergi.
Laki laki itu menatap punggung Vega yang pergi dan tersenyum tipis.
" Jika kau datang baik baik dengan maksud baik aku pun sangat menghargai mu. Bukan untuk membunuh aku seperti waktu itu. "
Maka laki laki itu pun pergi. Meninggalkan jalanan sepi tersebut.
...****************...
Restoran Ocean , pukul 8 PM.
Syalendra mendapatkan informasi itu Langsung berangkat ke tempat yang sudah di janjikan .
Di sana Syalendra langsung masuk ke ruang VIP restoran bintang lima yang menyediakan aneka menu seafood yang terkenal lezat di kota itu.
Di dalam ruangan VIP itu dia bisa melihat sosok laki laki berusia sekitar kepala empat duduk dengan tenang menikmati aneka hidangan yang menggugah selera tersebut.
" Selamat malam tuan. "
" Oh... Tuan Syalendra. Silakan duduk dan nikmat menu ini. Maafkan saya . Saya terlalu lapar sehingga saya mendahului anda untuk makan . "
"ehmm maaf... Saya tadi harus meeting dan terkena macet juga jadi saya sangat terlambat tuan. "
"Tidak masalah tuan Syalendra. Saya tahu anda sangat sibuk. Silakan makan dulu."
Syalendra yang sadar dia sudah terlambat dua puluh menit itu pun langsung makan bersama laki laki tersebut.
" Sepertinya suara ini Tidak asing di pendengaran aku. Tapi di mana aku bertemu dengan dia ya? Gunam dalam hati Syalendra ambil menyantap makan malamnya yang terlambat.
Laki laki di depan Syalendra pun tersenyum tipis sekali saat mendengar gumaman di hati Syalendra.
" Kau jeli juga tuan Syalendra. " gunam laki laki itu dalam hati juga.
Setelah keduanya selesai makan maka Syalendra pun langsung membuka perbincangan mereka.
" Maaf tuan. Saya dengar dari sahabat saya tadi, jika anda langsung tahu maksud teman saya tadi menemui anda. Jadi apakah anda juga tahu jika selama ini saya mencari anda?"
" Benar sekali tuan Syalendra. Maafkan saya yang tidak pernah mau muncul selama dua puluh tiga tahun ini ke hadapan anda. Karena saya lebih dahulu mencari putra kesayangan saya baru saya ingin menemui anda. "
" Jadi sekarang anda sudah bertemu dengan putra anda?"
" Ya saya sudah bertemu dengan dia sejak dia bayi dulu. Dan pada usia sepuluh tahun lalu dia sudah saya berikan kalung dan gelang milik istri saya yang meninggal tragis oleh wanita selingkuhan anda. "
" Maaf tuan. Ada salah informasi disini. Saya tidak pernah selingkuh. Saya meninggal saya baru menikahi dia karena dia waktu itu sangat pengertian pada saya. Tapi akhirnya saya tahu dia yang malah selingkuhi saya. hingga saya menceraikan wanita itu. "
" Maaf itu urusan pribadi anda. Jadi saya rasa tidak usah di bahas lagi. Sekarang karena anda juga sudah bertemu dengan putra saya. Apakah anda ingin merebut dia saya?'
" Bukan. saya tidak pernah bermaksud untuk merebut putra anda. Cuma saya ingin minta maaf pada anda karena saya telah termakan fitnah wanita ular itu. Jadi saya telah salah sangka dengan anda dan putra anda. "
" Tapi saya tahu anda ingin mengajak putra saya ikut dengan anda. "
" Sepertinya kabar ini sudah anda ketahui semua. Jadi saya langsung saja minta ijin pada anda. Saya rencana ingin mengajak putra anda memimpin salah satu perusahaan saya. Karena bagaimana pun status saya dengan mommy nya tidak cerai tapi karena mommy Reed meninggal jadi saya sendiri. Tapi bagaimana pun dia masih menjadi putra tiri saya. Mohon anda jangan salah paham saya berjanji akan merawat putra anda seperti putra kandung saya sendiri. Saya mohon tuan ijinkan saya memberikan dia haknya. "
" Baiklah saya akan sampaikan pada putra saya bantu jika dia menemukan saya jika anda ingin memberikan dia hak dia sebagai putra tiri anda. "
"loh jadi anda tidak tinggal dengan dia?"
"Tidak. Bahkan dia malah tidak tahu saya tinggal dimana dan saya adalah ayah kandungnya dia tidak tahu. Sungguh malang nasib putra ku ini. Karena kekejaman mama anda dan selingkuhan anda itu !!!"
"Tuan atas nama nama saya. Saya sangat menyesal dan saya sangat meminta maaf serta pengampunan anda. "
Syalendra langsung berlutut dan bersujud di depan papa kandung Reed.
" Berdirilah anda Tidak pantas melakukan itu pada siapapun. Jangan pernah bersikap seperti itu . Jika putra ku tahu pasti dia marah juga."
Syalendra langsung mendongak ke atas dan memandang lekat wajah di depannya itu.
Perlahan Syalendra bangkit dari berlututnya dan menatap tajam serta lekat pada laki laki di depannya itu. Ada rasa syok dan terkejut yang hebat di dalam diri Syalendra saat dia menyadari satu hal.
" Hah... Anda... Anda...?"
Siapakah laki laki yang ada di hadapan Syalendra sesungguhnya? mengapa Syalendra malah syok dan terkejut saat dia menyadari satu hal itu?
Bersambung...