Pergi Atau Menetap

Akhirnya acara yang dinantikan pun terlaksana dengan baik.

Dalam acara ini mereka sudah mendapat ijin untuk minum minuman tanpa alkohol tentunya.

Ada cake juga dalam acara ini. Acaranya cukup meriah karena ada pentas seni, teater dan lainnya.

Setelah semuanya berjalan dengan lancar, akhirnya menuju ke acara terakhir yakni mencari jodoh.

Yah, acara ini dikhususkan bagi mereka yang memang benar-benar tidak mempunyai pacar. Dan yang tidak mempunyai pacar sudah mendaftar sebelum kegiatan ini terlaksana.

Alana waktu itu pernah bertanya kepada Archio soal event ini dan kalian tau apa jawabannya? Yaps Alana tidak diijinkan untuk mengikuti ajang mencari jodoh.

Katanya seperti ini "untuk apa mencari jodoh? Memangnya kau tak laku?"

Begitu lah jawabannya sehingga Alana tidak mengikuti acara tersebut.

Namun yang membuatnya kecewa adalah ketika ia melihat Archio berada diatas panggung itu yang dimana disuruh oleh mc agar bagi yang sudah mendaftar boleh mengambil tempat di depan.

Lighting pun tersorot ke arah wajah tampan Archio.

Laki-laki itu menggunakan tuxedo abu-abu, serta rambutnya yang sedikit berantakan, memberi kesan layaknya seperti pengusaha sukses.

Matanya yang tajam bak elang dengan warna bola matanya biru. Ia berjalan santai dengan gaya cool nya ke depan.

Sorak-sorakan dari para gadis di dalam ruangan itu menggema, namun Archio seolah menuli-kan pendengarannya.

Ada yang merasa kagum dengan style Archio secara terang-terangan dan ada juga yang mengaguminya secara diam-diam, salah satunya Alana.

Ia melihat semua pergerakan Archio dan mata mereka saling bertubrukan sekitar satu menit dan setelah menyadari itu, Archio langsung mengakhiri tatapan mereka.

Langsung saja mc memandu acara tersebut dan Archio lah yang terkena lampu sorot. Giliran mencari wanita untuk mendampingi Archio dan lampu itu langsung menuju ke arah Liana.

Gadis dengan gaya cupu yang menggunakan kacamata besar serta poni sepanjang dahi.

Dia bukan anak OSIS, juga tidak sepopuler Adinda dan Yani cs.

Iya berpenampilan seperti gadis nerd namun tidak pernah dilabrak oleh Yani.

Mungkin gadis itu mencari aman.

Kau kenal gadis culun itu? Tanya Alana ke salah satu gadis di sampingnya.

Oh, dia Liana anak kelas 2 bahasa. Dia pernah bawa nama sekolah kita buat ikutan lomba menulis karya ilmiah dan novel. Sahut gadis itu sambil tersenyum kearah Liana.

Kok gue gak pernah tahu sih?

Ya kan lu jarang ikut upacara. Paling pura-pura sakit lah, pingsan lah, ini lah, itu lah. Pokoknya banyak banget alasan lu buat gak ikut upacara. Jelas gadis itu secara terang-terangan.

Gak usah diperjelas gitu juga kali, balas Alana sambil memutar bola matanya.

Saat mereka sedang asik bercerita tiba-tiba terdengar suara teriakan dari banyak siswa siswi.

Cium.... Cium.... Cium... Cium, sorak mereka.

Pandangan Alana langsung beralih ke arah panggung dan disana tampaklah wajah Archio dan Liana sangat berdekatan.

Berakhirlah mereka dengan adegan ciuman dan tanpa sadar Archio melumat sedikit bibir Liana.

Riuh tepuk tangan oleh mereka semua disini karena melihat adegan itu. Ada pula yang mengambil foto mereka dan mengirimnya ke base SMA NEGERI BANDUNG.

Handphone Alana langsung bergetar pertanda ada notifikasi yang masuk. Seketika ia kaget melihat pesan yang dikirim ke base SMA nya.

Dan disitu terpampang lah foto Archio dan gadis tadi yang Alana lupa akan namanya.

Tumben Archio mau ngelakuin hal kek gitu? Apa jangan-jangan dia cuman sengaja biar gue cemburu? Pikir Alana.

Namun ditepisnya pikiran tersebut dan menganggap bahwa mungkin ia mau karena memang itu yang diperintahkan oleh mc.

Lu harus positive thinking Alana, masa kayak gitu aja lu langsung cemburu. Lagian kalian kan cuman sahabat dan gak lebih!! Monolog Alana.

Setelah mereka berciuman, Archio langsung turun dari panggung dan meninggalkan acara tersebut yang menurutnya sangat menyebalkan.

Ia menuju ke taman belakang sekolah agar bisa merokok disana.

Alana yang melihat itu langsung pergi mengejarnya.

Saat ia sampai, samar-samar ia mendengar Archio yang sedang bertelepon dengan seseorang, dan ada namanya dalam percakapan mereka.

Ketika ia ingin menguping pembicaraan mereka, kakinya tiba-tiba menginjak sebuah ranting kayu dan mengeluarkan suara.

Krek....

Sial!! Ngapain sih ada ranting pohon disini? Kesal Alana sambil melihat ke bawah dimana ranting tersebut berada.

Kemudian ia beralih melihat ke depan dan ia tidak melihat siapa-siapa disana.

Matanya menyusuri taman tersebut dan saat membalikkan badannya, ia hampir tersungkur ke belakang karena Archio yang tiba-tiba muncul.

Archio langsung menangkap tubuh mungil gadis itu sambil menatap matanya secara intens.

Mereka bertatapan cukup lama, kemudian Alana menyadarkannya dengan berdehem.

Archio yang sadar akan hal itu langsung memposisikan dirinya sambil menarik tangan Alana agar berdiri tegak.

Ngapain kamu disini? Tanya Archio

Ng....gak kok, ini aku lagi cari udara.... segar. Soalnya di dalam pengap. Balas Alana dengan gugup.

Archio tahu bahwa itu hanya akal-akalan Alana saja.

Namun laki-laki itu baru menyadari bahwa Alana malam ini begitu cantik.

Gadis itu menggunakan gaun hitam dengan merk Gorgeous, Lace and Tulle.

Beginilah tampak penampilan Alana di acara prom night. Terlihat sangat glamor dimata Archio.

Namun ia tak suka saat melihat pakaian tersebut menampilkan lekuk tubuh gadis itu. Meskipun tidak terlalu terbuka, hanya saja Archio tidak suka berbagi dengan orang lain.

Ngapain pake baju kek gitu? Tanya Archio sambil melihat Alana dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Ini tuh lagi trend tau gak. Balas Alana sambil tersenyum manis.

Tetapi Archio malah memberi kesan tidak suka akan akan jawaban gadis itu.

Mau pamer tubuh lu ke semua cowok? Biar apa kek gitu? Tanya Archio dengan nada membentak.

Alana yang mendengar itu langsung emosi.

Kamu yang ciuman sama cewek culun tadi aja aku gak marah!! Terus kenapa sekarang aku berpakaian kayak gini kamu marah-marah.

Aku tuh heran sama kamu Iyo, kenapa kamu bisa dekat sama cewek sedangkan aku nggak. Memangnya kamu anggap aku itu sebagai apa sih? Lanjut Alana.

Aku anggap kamu sebagai sahabat. Balas Archio.

Deg......

Hati Alana mencelos mendengar jawaban Archio.

Sakit? Iya, Alana merasa dadanya terasa sesak.

Ia ingin menangis, namun ia mencoba untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.

Baiklah kalau begitu, mulai sekarang persahabatan kita sampai disini aja.

Setelah mengatakan itu Alana langsung pergi meninggalkan Archio di taman.

Archio kaget mendengar ucapan Alana namun ia juga tidak menahan kepergian gadis itu.

Mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua Lana, kata Archio dengan nada rendahnya.