Satu Gadis Dua Duda
"Ingat Ulla,, dia sudah bahagia! kamu tidak perlu menangisinya lagi!"
"Kamu cantik!! masih banyak pria tampan yang jauh lebih baik dari dia,,!"
Dengan langkah gontai dan hati hancur setelah melihat pria yang dia sukai sejak kecil malah menikah dengan wanita lain. Azzura Memilih pergi disaat semua orang berbahagia, sedang hatinya terasa hancur tak bersisa. Dengan berjalan kaki sendirian, Azzura menyusuri jalanan tanpa arah dan tujuan.
Masih teringat jelas di ingatan gadis itu, bagaimana Ulla memperjuangkan cintanya pada Axel, lelaki yang sejak kecil selalu dia ganggunya, Tapi Semakin mereka tumbuh dewasa, Rasa suka itu tumbuh begitu saja, Namun sayang, Axel seperti tidak pernah membuka hati untuknya. Karena baginya, Azzura sudah dianggap seperti adiknya. Sedang Azzura tidak pernah mau terima dianggap adik, karena memang mereka tidak memiliki ikatan darah, hanya saudara jauh karena Axel anak dari paman, kakak ipar Azzura.
Gadis cantik itu masih menangis, sambil terus berjalan hingga sampai di pinggir jembatan. Dia terlihat begitu frustasi, dan sangat menyedihkan karena patah hati.
"Aku akan buang rasa ini! Bagiku sudah cukup aku berjuang! Aaarrrgggghh!" Azzura menghadap ke sungai besar dengan berpegangan kuat pada pagar jembatan, lalu dia berteriak sekuat kuatnya untuk melepaskan rasa sesak didalam dadaa nya.
Azzura tersentak kaget saat tangannya di cengkram dan ditarik kuat kebelakang.
"Hey! kalau mau bunuh diri jangan disini!" teriak seseorang di belakang Azzura.
Gadis cantik itu berbalik dan melihat seseorang pria dengan menggunakan masker, tengah mencengkram kuat tangan langsingnya dengan tatapan tajam menusuknya.
"Siapa yang mau bunuh diri?! aku cuma berteriak!" Jawabnya dengan berteriak, lalu di sentak tangannya hingga cengkraman itu terlepas.
"Itu, kau sudah ada di pinggir jembatan! teriak teriak lagi! apa namanya kalau bukan mau bunuh diri hah?!" ucapnya dengan setengah berteriak
"Aku gak ada niatan mau bunuh diri! lagian untuk apa?! Aku cantik, dan aku bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik!" ucap Azzura dengan penuh percaya diri
"Ohh,, ternyata para barisan mantan patah hati?! Kasihan,,,!" ucapnya dengan nada mengejek
"Aku gak butuh rasa kasihan mu! Pergi sana!" Teriak Azzura
"Aku juga tidak ingin berlama lama disini! cuma mengingatkan, bunuh diri itu dosa! Bye!" Kemudian pria itu pergi meninggalkan Azzura sendiri
"Pergi sana!" Teriak Azzura
"Cantik cantik gila!"
...........
Sementara itu, di gedung pernikahan, Semua keluarga Dermawan sedang kebingungan mencari keberadaan Azzura. Gadis itu tidak bisa dihubungi karena tasnya di titip pada Queen, Semua lelaki di keluarga Dermawan berpencar untuk mencari keberadaan Azzura.
Setelah menyendiri di pinggir jembatan, Azzura pulang dengan menaiki taksi. Gadis itu sudah mantap, dia akan mengubur perasaan pada Axel dan akan fokus pada study dan karirnya. Azzura mengambil perkuliahan jurusan Farmasi, dan saat ini hanya tinggal menyelesaikan skripsinya.
Begitu mendapat kabar dari pelayan dirumah jika Azzura sudah pulang, semua keluarga Dermawan segera pulang ke rumah dan melihat kondisi Azzura
"Kamu gak papa nak?" tanya Zara kepada putrinya
Terlihat wajah Azzura sembab meski dia sudah membersihkan tubuhnya
"Gak papa ma, Ulla baik baik saja" jawab Azzura
"Tapi matamu sembab,," sahut Aunty Liora
"Hah! ini? tadi kelilipan di jalan,,, jangan khawatir,, Ulla cantik, tidak boleh sedih berlarut larut,," ucap Azzura dengan tersenyum ceria, dia berusaha menutupi kesedihannya.
Sepandai pandainya dia menyembunyikan rasa sedihnya, tetap saja terlihat di mata keluarganya
"Iyaa dong!! anak papa itu cantik! pasti banyak pria baik yang bisa membahagiakan kamu. Sekarang bukan waktunya untuk bersedih, tapi menatap masa depan,, papa sudah sering katakan itu!" ucap Angga
"Iya,, pa,, maaf ulla tidak mendengar ucapan papa.." Ucap Azzura kemudian memeluk papanya
Semua keluarga Dermawan baru tau jika Azzura menyukai Axel, itupun dari Queen yang bercerita kepada mamahnya. Jadilah mereka sangat tau, pasti Azzura sangat sedih dan patah hati melihat Axel menikahi gadis lain.
...........
Semenjak saat itu, Azzura benar benar fokus pada Study dan karirnya. Hingga setelah menyelesaikan study nya, gadis itu kini sudah membuka sebuah apotek 24jam dari uang tabungannya sendiri, dan tentunya apotek itu bekerjasama dengan rumah sakit papanya.
Memiliki karir yang bagus tapi nyatanya tidak sebagus nasib percintaannya. Diusianya yang sudah terbilang cukup untuk menikah, Azzura masih betah menyendiri. Bahkan dia tidak pernah terlihat dekat dengan lelaki manapun. Kemana mana pun, dia hanya pergi sendiri, kadang bersama teman teman atau dengan keponakannya.
Setiap pagi, Azzura berada di rumah besar keluarga Dermawan untuk mengasuh keponakan keponakannya yang semua super duper jahil. Meski begitu, Azzura tetap saja mau mengasuh mereka, dan jika sedang berkumpul, rumah itu sudah seperti tempat penitipan anak.
Azzura memutuskan untuk tinggal sendiri di salah satu rumah keluarganya (Rumah peninggalan Ibu Wina), karena dia ingin belajar hidup mandiri dan hidup sederhana. Jadi setiap pagi, Azzura pulang kerumah besar Dermawan untuk menjadi pengasuh dan malam harinya setelah pulang dari Apotek, Azzura pulang ke tempat tinggalnya.
"Baru pulang lla?"
Azzura yang baru saja mematikan mesin motornya menoleh saat di sapa tetangganya
"Eh,, Iya bude, tumben bude ada di rumah, lagi libur kerja ya?" tanya Azzura lalu turun dari motor
"Enggak libur nak, tapi bude cuma mau ambil barang majikan bude, kebetulan deket sini, jadi pulang dulu. Kamu masih kerja jadi pengasuh?" tanya bude Ratih
"Masih bude,, memangnya kenapa bude?" tanya Azzura
"Begini,,, majikan bude juga lagi cari pengasuh, eh perawat deng. Jadi tuan muda itu sakit, dia lumpuh gak bisa apa apa sejak kecelakaan yang menimpa keluarga mereka, karena Nyonya muda sibuk kerja menggantikan tuan muda, jadi tuam muda gak ada yang ngurus,, kerjaan bude banyak mengurus rumah itu dan Nyonya muda minta bude buat cari orang yang mau kerja" jawab bude
"Kenapa gak cari di rumah sakit atau gak di yayasan, pasti ada bude" jawab Azzura
"Nyonya Muda yang gak mau, katanya ribet,,,! Bude bingung mau cari dimana, kalau gak dapet, bude terancam di pecat" ucap bude Ratih dengan wajah sedih
"Emm,, gimana ya bude,, tapi di tempat Ulla juga belum ada pengganti nya, kasihan orang tua mereka juga sibuk kerja jadi gak ada yang nemenin kalau pagi sampai siang" jawab Azzura,
"Ya sudah,, kalau memang ulla gak bisa,, mungkin memang nasib bude harus keluar dari pekerjaan itu" ucap Bude Ratih
Azzura merasa kasihan kepada bude Ratih yang terancam di pecat dari keluarganya. Tapi dia juga kasihan kepada kakak dan juga Aunty nya, dimana tidak ada yang menemani anak anak mereka bermain di rumah, sedang tidak mungkin jika mereka di temani oma dan opa yang sudah sepuh, keduanya tidak akan sanggup untuk meladeni tingkah mereka.
"Em,, nanti Ulla pikir pikir dulu ya bude,," ucap Azzura yang merasa tidak tega juga jika bude Ratih sampai di pecat. Sementara itu Azzura juga akan membicarakan hal ini kepada keluarganya.
Bude Ratih tersenyum, dia seperti memiliki sedikit harapan dari Azzura. Karena dia tidak tau lagi harus mencari dimana orang yang mau bekerja, lagian Bude Ratih sudah kenal Azzura lama, tapi yang dia tau, Azzura hanya anak perantauan yang bekerja menjadi pengasuh di keluarga kaya yang salah satu rumahnya di tempati Azzura sekarang.
.
.
.
.
Welcome di cerita Azzura yahhh
Semoga terhibur 🫰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Ning Suswati
nyimak
2024-10-12
0
Araaa
woah
2024-10-01
0
Kak Eja🌜
keren...
mampir yuk ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
2024-07-27
0