Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Tunggu Tanggal mainnya
Dring dring dring dring..bunyi bel pertanda waktu pembelajaran telah berakhir
"Baiklah sampai di sini mata pelajaran ibu,kita lanjutkan munggu depan."ucap ibu elisa
"Iya bu."ucap para murid,
Ibu elisa merapikan bukunya lalu keluar dari kelas.
Para murid mulai berbubaran,sedangkan nathan menunggu temannya keluar duluan.selain tak ingin desak desakan nathan menghindari dari cacian mereka.setelah beberapa saat nathan melihat temannya sudah nggak ada.baru dia beranjak dari duduknya,membereskan peralatan bukunya menyimpan kembali ke dalam tas nya.tak lupa dia membawa buku rangga dan temannya.
Nathan melihat lingkup sekolah sudah mulai sunyi,mungkin mereka sudah pulang.nathan melangkahkan kakinya menuju ke parkiran mengambil motornya.
Brugh..motor nathan di tendang oleh murid yang dia tak kenal sama sekali
"Kenapa kalian jatuh hin motor aku."ucap nathan
"Lagian nih motor gak level ada di sekolah ini."ucap murid tersenyum mengejek
"Kasih aja motor lo ini ke pemulung hhhh."ucap temannya sambil tertawa mengejek
"Cabut."ajak temannya,mereka mengangguk lalu meninggalkan nathan yang masih diam
Setelah mereka tek terlihat nathan membangunkan motornya kembali lalu menyimpan buku teman rangga di dalam bagasi motor.lalu dia menghidupkan kembali kemudian meninggalkan sekolah.
"Awas saja kalian kita tunggu tanggal mainnya."ucap nathan dalam hati
Setelah beberapa perjalanan nathan hampir sampai di kediamannya,melihat kiri kanan memastikan tidak ada mengikutinya kemudian memasuki mansionnya.
Mansion Daniswara,mansion yang di kenal sangat ketat penjagaannya.hanya orang tertentu bisa memasukinya.mansion yang sangat luas itu dengan desain yang sangat mewah dan interior yang mewah
Brum..nathan membuka helm yang dia kenakan lalu melangkah masuk ke dalam mansion.para pelayan yang melihatnya menunduk,nathan hanya mengangguk kecil lalu terus melangkahkan kakinya
"Nathan kamu sudah pulang nak."ucap bi tuti orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya meninggalkannya
Nathan tersenyum pada bi tuti senyum hanya bi tuti yang bisa melihatnya,lalu menghampirinya kemudian salim kepada bi tuti
"Sudah bi."ucap nathan
"Kamu ganti baju nak lalu makan,bibi sudah masak makanan kesukaan kamu."ucap bi tuti mengelus langan nathan
"Iya bi,nathan naik ke atas dulu."ucap nathan di angguki bi tuti.bi tuti yang melibat nathan masuk ke dalam lift meneteskan air matanya.
"Nyonya tuan,nathan sekarang sudah sangat besar.dia sekarang menjadu remaja yang sangat baik,walaupun dia sedikit dingin.saya akan selalu menjaganya,agar dia selalu sehat dan bahagia sampai saya menutup mata."ucap bibi tuti dalam hati.
Melihat sekarang nathan sudah tumbuh besar,sudah lima tahun kedua orang tuanya meninggalkan nya.nathan yang ceria sudah tak ada lagi setelah kedua orang tuanya tiada.sekarang nathan mempunyai dua sifat dingin dan cupu.
Dorr..
"Astagfirullah,allahumma barik lana fima."ucap bibi tuti kaget sambil mengelus dadanya.
"Bi tuti."ucap dimas dirgantara daniswara tangan kanan nathan sekaligus kakak nathan walaupun dia tak sedarah.dimas cengengesan pada bi tuti tanpa merasa bersalah,bi tuti menolah pada dimas menatap nya tajam.bi tuti langsung menjewar telinga dimas.
"Aduh bi,ampun.sakit bi,dimas nggak akan ulang lagi deh."ucap dimas merasa kesakitan pada telinganya
Bi tuti langsung melepaskan jewaran nya"kamu ini suka banget ngagetin bibi.kalau bibi jantungan bagaimana hah,siapa yang rawat kamu."kesal bi tuti pada dimas yang dia sudah anggap dimas anak seperti nathan walaupun dia sering kesal padanya karena kelakuannya di luar nurul
"Eh maaf bi,bibi nggak akan sakit kok bibikan kuat."ucap dimas menggoda bi tuti,bi tutu hanya memutar bola malasnya"bi nathan sudah pulang?"tanya dimas
"Sudah..dia lagi ganti baju mungkin sebentar lagi turun."jawab bi tuti
"Dia masih penampilan cupu bi?"tanya dimas yang tidak melihat adiknya waktu ke sekolah
Bi tuti mengangguk"iya nak,bibi takut dia di bully di sekolahnya sendiri.kamu taukan anak anak jaman sekarang."ujar bi tuti
"Dia sudah sering di bully di sekolah bi."ucap dimas yang membuat bi tuti kaget
"Apa..kenapa kamu baru bilang sekarang."kesal bi tuti
"Dia sendiri yang minta bi' yang minta di rahasia in"ucap dimas."tapi bibi tenang saja setelah dia mendapatkan teman yang tulus padanya dia akan berhenti jadi cupu dan membalas perbuatan mereka yang sudah menghinanya"sambung dimas
"Semoga nathan cepat mendapatkannya."harap bi tuti di angguki dimas"oh yah kamu tumben pulang cepat?ada masalah?"tanya bi tuti yang tidak biasanya dimas cepat balik dari kantor kalau tidak terjdi sesuatu.
"Aku harus perlu tanda tangan nathan bi untuk beberapa berkas ini."jawab dimas
"Ya udah tunggu nathan ke bawa,kita tunggu di meja makan.kita makan sama sama."ajak bi tuti
"Iya bi."ucap dimas lalu bergelut manja pada lengan bi tuti yang sudah dia anggap orang tuanya.
Dimas di ambil di panti asuhan oleh kedua orang tau nathan.waktu itu kedua orang tua nathan datang ke panti asuhan yang di mana dia jadi donatur di panti asuhan.Nicolas Daniswara dan Natasya Alister Daniswara melihat dimas yang termenung di dekat pohon menghampirinya.saat itu nathan berumur sekitar tujuh belas tahun.setelah mengetahui asak usul dimas kenapa dia bisa di titipkan di panti asuhan nico dan tasya mengambil dimas,nathan juga suka dengan dimas.mulai saat itu dimas di perlakukan dengan baik oleh keluarga nathan dan dimas berjanji akan selalu ada pada keluarga ini.
Sedangkan di kamar bernuansa abu abu dan hitam nathan baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di lilit di pinggangnya lalu mengeringkan rambutnya.siapa pun terpana melibat ketampan nathan saat ini tak berpenampilan cupu,tak lupa juga dengan perut sixpack nya.setelah rambut nya kering nathan memilih baju yang ada di walk in closet.pilihannya pada baju kaos dengan celana pendek senada dengan warna bajunya.setelah semua beres nathan keluar dari kamar menuju meja makan
Meja makan
"Cepatan nat kakak udah lapar nih."ucap dimas pada nathan yang baru datang,nathan langsung duduk di samping dimas menghiraukan gerutu dimas yang kesal padanya.lalu dia mengambil nasi kedalam piringnya
"Setelah makan jangan lupa makan buah."ucap bibi tuti yang dari dapur mengambil buah segar.
"Iya bi."ucap dimas."bibi ayo kita makan bersama."ajak dimas.
"Nggak usah bibi di belangkang saja."sungkan bibi tuti walaupun dia sudah dia anggap orang tua oleh mereka berdua tapi tetap saja dia sadar diri dia hanyalah bawahan di mansion ini.
"Bibi duduk,kita makan bersama."ucap nathan sedikit tegas,jika nathan sudah bersuara bibi tuti pasrah.lalu duduk bersama mereka di meja makan.
"Baiklah."ucap bibi tuti.
"Bibi nggak usah makan di belakang lagi,sudah berapa kali nathan katakan bibi sudah aku anggap orang tua kedua ku."tegas nathan.
"Iya nak,maafkan bibi."ucap bibi tuti tersenyum haru.
"Gak usah minta maaf bi,bibi lain kali jangan gitu yah."ujar dimas di angguki bibi tuti.
"Ada berkas penting?"tanya nathan di sela sela makannya.
"Ada."jawab dimas.
"Setelah makan kita keruang kerja."ucap nathan di angguki dimas.
"Kamu sampai kapan jadi cupu dek,kakak dapat laporan kamu di suruh kerja tugas oleh mereka."ucap dimas.
"Sampai tujuan aku selesai kak."ucap nathan.
"Kalau kamu nggak dapat bagaimana?"tanya dimas.
"Aku yakin ada kak,tapi bukan sekarang."jawab nathan yakin.
"Terserah kamu sajalah,kalau ada apa apa jangan lupa kasih tau kakak."ucap dimas peduli dengan adiknya walaupun dia tak sedarah tapi dia sengat sayang pada nathan.
"Tanpa aku bilang pun kakak sudah tau lebih dulu."ucap nathan sinis,nathan tau dimas menaruh bodyguard untuk selalu mematai matainya.
Dimas hanya terkekeh mendengarnya,sedangkan bibi tuti tersenyum melihat mereka yang saling peduli.