Su Li Xia tersadar dari koma setelah kecelakaan yang menimpa dirinya. Menderita Amnesia dan perubahan sikap yang besar membuat orang disekitarnya merasa terancam.
Gadis pemalu dan pendiam kini menjadi wanita dewasa pemberani yang selalu melakukan semua hal semaunya tanpa rasa takut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13. Su An Jie Menghilang
Su Li Xia kembali membaca surat itu dengan teliti, namun kali ini dia menanda tangani surat itu dengan tanda tangan yang berbeda. Su Li Xia memberikan ketiga surat itu kepada Lu Xuan Cheng setelah selesai memberikan tanda tangannya.
Lu Xuan Cheng menyerahkan empat lembar cek yang masing-masing bernilai 5 Miliar kepada Su Li Xia. Wanita itu terlihat bingung karena menurut perjanjian, rumah lelang akan mengambil 25% hasil penjualan di arena.
"Bukankah cek ini kelebihan?" tanya Su Li Xia.
"Tidak, ini adalah bonus untuk Nona." jawab Lu Xuan Cheng.
"Bonus?" Su Li Xia menatap Lu Xuan Cheng dengan tatapan menyelidik, dalam hati dia berpikir, "Mana ada orang yang memberikan bonus secara cuma-cuma, kau pikir aku bodoh? Entah apa mau kalian, tapi aku tidak akan pernah memakan umpan dari kalian!"
Lu Xuan Cheng seolah mengetahui pikiran Su Li Xia, "Saya harap Nona bisa terus menjual barang berharga anda di sini!" ucap Lu Xuan Cheng.
Su Li Xia mengembalikan selembar cek kepada Lu Xuan Cheng, dia kemudian berkata kepada pria itu, "Aku tidak perlu bonus dari kalian, tapi seterusnya aku akan tetap menggunakan jasa dari rumah lelang ini."
Su Li Xia langsung pergi setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan. Setelah keluar dari gedung itu, Su Li Xia kembali ke mobil hitam yang terparkir di luar gedung pelelangan.
"Drtttt! Drtttt!"
Ling menelepon, Su Li Xia langsung menjawab telepon itu.
"Ada apa Ling?" tanya Su Li Xia.
"Nona, saya baru saja mendapat informasi jika Tuan muda Su An Jie menghilang dua hari yang lalu." lapor Ling.
"....."
Karena Su Li Xia tidak merespon, Ling bertanya, "Nona, apa anda mendengar saya?"
"Ling, berikan lokasi GPS yang terpasang di ponsel An Jie! SEKARANG!!!" perintah Su Li Xia dengan meninggikan suaranya.
Mobil Su Li Xia berhenti di tengah jalan begitu dia mendengar Ling berkata jika Su An Jie menghilang, kini hati wanita itu panik tak karuan karena mencemaskan nasib adik laki-lakinya.
"Nona, saya sudah mengirimkan lokasi tuan Su An Jie yang terhubung di ponselnya. Meskipun itu lokasi yang di dapat dari sinyal ponsel, bisa saja Tuan Su An Jie tidak ada di sana. Perlukah saya memeriksanya lagi?" ucap Ling.
"Tidak,aku akan langsung kesana! Terima kasih Ling." jawab Su Li Xia sebelum memustuskan sambungan telepon.
"Brummmmm!"
Su Li Xia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dia menuju ke tempat lokasi yang dikirimkan oleh Ling kepadanya. Sesampainya di tempat tujuan, Su Li Xia melihat sebuah gedung tua yang terbengkalai.
Gedung itu terlihat seperti bekas pabrik petasan, banyak sisa-sisa produk petasan yang sudah kadaluarsa. Su Li Xia masuk diam-diam ke dalam gedung, dia memeriksa satu persatu ruangan di gedung itu untuk mencari keberadaan Su An Jie.
"Banggg!!!"
Terdengar suara keributan dari ruang sebelah, Su Li Xia menyusup ke ruangan itu dengan hati-hati agar tidak ketauan keberadaannya. Di sana, dia melihat laki-laki dengan wajah penuh memar. Pakaian di tubuh laki-laki itu dipenuhi darah yang sudah mengering, kedua telapak tangan Su Li Xia mengepal erat melihat pemandangan di depannya.
Dua laki-laki lain sedang memukuli Su An Jie yang terikat dengan wajah babak belur dan tubuh yang penuh luka. Tanpa banyak pertimbangan, Su Li Xia mengambil balok kayu yang terletak di atas lantai. Wanita itu maju ke arah kedua laki-laki itu berada, balok kayu diayunkan tepat di kepala kedua laki-laki itu secara bergantian.
Meski sempat mendapat perlawanan dari seorang laki-laki yang bertubuh besar, Su Li Xia dengan mudah menumbangkan tubuh orang itu dengan menyiku perut dan wajahnya sekuat tenaga. Setelah keduanya terkapar di lantai, Su Li Xia masih memukuli mereka berdua hingga babak belur.
Puas memukuli kedua preman itu, Su Li Xia menatap Su An Jie yang masih berdiri dengan tangan dan kaki terikat. Su Li Xia membuang balok kayu yang dia pegang, dengan hati-hati dia melepas ikatan di tangan dan kaki Su An Jie.
Su An Jie tampak sulit untuk berdiri tegap, saat tubuh laki-laki itu akan terjatuh, Su Li Xia dengan gesit menangkap tubuh laki-laki itu ke dalam pelukannya.
"Kenapa kau hidup seperti ini setelah meracuniku? Seharusnya kau hidup dengan lebih baik jika kau ingin menjadi pengganti diriku!" batin Su Li Xia.
Su Li Xia memapah tubuh Su An Jie keluar dari gedung, dia membaringkan tubuh laki-laki itu di belakang tempat duduk yang ada di dalam mobilnya. Su Li Xia langsung meluncur ke rumah sakit untuk mengobati luka-luka Su An Jie.
Ling baru saja tiba di lokasi saat Su Li Xia memasukkan Su An Jie ke dalam mobil, wanita itu merasa lega melihat Su Li Xia baik-baik saja. Ling masuk ke dalam gedung, dia menarik kedua preman itu keluar dari sana. Setelah sampai di luar, Ling menghubungi polisi dan meninggalkan kedua preman itu dengan kondisi kaki dan tangan yang terikat.
Sementara itu Su Li Xia baru saja tiba di rumah sakit, dia memberhentikan mobilnya di depan pintu masuk. Seorang petugas medis melihat Su Li Xia yang tengah membopong tubuh besar Su An Jie, dengan lekas petugas medis itu mendorong sebuah kursi roda yang terparkir di samping pintu ke arah Su Li Xia.
"Terima kasih!" ucap Su Li Xia saat petugas medis membantu menurunkan tubuh Su An Jie ke kursi roda.
Petugas medis mendorong kursi roda hingga ke dalam ruang UGD. Dokter muda yang bertugas jaga menghampiri Su Li Xia, dia membantu mengangkat tubuh Su An Jie untuk dipindahkan ke ranjang pasien. Su An Jie segera mendapatkan perawatan dari dokter muda itu, Su Li Xia hanya menatap wajah adiknya dengan hati yang tersayat.
Air matanya keluar begitu saja tanpa dia kehendaki, beberapa kali Su Li Xia menghapus jejak air mata itu, namun hanya dalam hitungan detik saja air mata itu kembali menggenang dan membasahi wajahnya.
Seseorang menawarkan sapu tangan untuknya, Su Li Xia mengambil sapu tangan itu setelah melihat wajah pemiliknya.
"Nona, anda tidak boleh berlama-lama di sini!" ucap Ling.
Su Li Xia mengangguk, dia tau jika dia harus menjaga jarak dengan Su An Jie agar tidak dicurigai. Setelah menenangkan hati dan pikirannya, Su Li Xia meninggalkan Su An Jie dalam pengawasan asistennya itu.
"Cari tau apa yang terjadi pada An Jie, siapa orang dibalik penculikan ini? Aku ingin laporan lengkap secepatnya!" ucap Su Li Xia sebelum meninggalkan Ling.
^^^BERSAMBUNG...^^^
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru..