Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 Suasana Baru
Karina di Singapore
Hari pertama Karina di negara orang, pagi ini mereka sedang sarapan bersama, terlihat wajah sumbringah Karina yang merasa bebas tidak perlu takut lagi untuk keluar rumah.
“Daniel nanti siang kakak mau belanja sama ibuk juga Fio, belum ada apa apa disini” Terang Karina yang mau belanja keperluan mereka dia sudah ingin keluar untuk cuci mata, karena satu bulan ini dia hanya bisa dirumah.
“aku aja kak sama Fio, kakak dirumah aja” Ucap Daniel yang khawatir dengan kehamilan Karina yang baru melakukan perjalanan jauh dengan pesawat. Karina mencebikkan bibirnya tanda protes.
“tapi kakak mau belanja juga Daniel, kakak sehat kok kan sudah dikasih obat sama dokter Nadine” Karina berusaha meyakinkan Daniel agar dibolehkan pergi belanja.
“kakak kalau mau jalan jalan besok aja, sekarang aku sama Fio yang beli semua keperluan untuk dirumah” Sahut Daniel yang nggak mempan dengan alasan Karina.
“iiihh kamu lama lama sama kayak Yuda” Ucap Karina sambil menatap malas pada Daniel. Daniel hanya tersenyum tipis melihat Karina yang kesal karena tidak boleh keluar rumah dulu.
Setelah sarapan selesai mereka melakukan beberapa pekerjaan dan selanjutnya Daniel dan Fio pergi untuk belanja, Karina menatap kesal kearah Daniel yang pamit padanya.
***
Apartemen baru Yuda
Sementara Yuda yang saat ini sudah tinggal di apartemen yang baru, dia mengambil unit yang beda lantai dengan apatemen Bara sahabatnya itu.
Bangun tidur dia langsung menelpon Karina menanyakan keadaan mereka, dan dia lega melihat kakak dan ibu nya sehat sehat, Yuda tergelak mendengar omelan Karina yang dilarang keluar oleh Daniel alasannya karina masih capek.
“Daniel benar kak, istirahat dulu nanti kalau sudah hilang capeknya baru belanja kak” Nasehat Yuda pada kakanya yang lagi kesel. Karina hanya mendengus mendengar pembelaan Yuda pada Daniel.
“kamu ngeselin banget sih dek, kan kakak pengen cuci mata, iiih ibuuukk Yuda nih” adu Karina pada Bu titi, Yuda jadi tergelak mendengar Karina merajuk pada ibunya.
“kakak istirahat dulu hari ini, besok puas puasin jalan jalannya tapi ingat jangan terlalu capek” tegas Yuda
“iya pak bos, siap laksanakan, keseeel tau” Jawab Karina dengan malas, Yuda hanya tersenyum melihat kakaknya ngomel ngomel.
“Ya sudah kak, salam buat ibuk, Yuda mau siap siap pergi kekantor dulu, akan banyak kerjaan hari ini” Pamit Yuda pada karina setelah itu dia pun memutuskan sambungan telponnya dan bersiap siap ke kantor
***
Kediaman Darmawan
Lain lagi suasana dikediaman Darmawan yang pagi hari ini sangat canggung akibat kejadian semalam, Gina masih saja diam sedangkan Dipta berusaha bersabar menghadapi istrinya yang lagi marah.
Tuan Darmawan hanya bisa melihat saja tanpa mau ikut campur urusan rumah tangga anaknya itu. dia paham sekarang Dipta sedang pusing makanya dia tidak mau menambah beban anaknya itu.
“Dipta apa kamu sebaiknya kerja dari rumah saja, Gina mau melahirkan takutnya malah cepat dari perkiraan dokter”. Saran Nyonya laras pada anaknya.
“perkiraannya masih 3 minggu lagi ma, kerjaan banyak sekali yang harus diselesaikan” Jelas Dipta sambil melirik istrinya yang masih diam.
“sayang kamu nggak papa kan dirumah ditemani mama, kan hpl nya masih lama” Dipta mencoba memperbaiki mood istrinya yang lagi tidak bagus.
“iya mas nggak papa, nanti kan ada Maureen juga buat temanin aku” Jawab Gina, melihat istrinya yang sudah mau menjawab pertanyannya Dipta merasa sedikit lega, jadi dia nggak terlalu cemas meninggalkan Gina dirumah dalam keadaan kurang baik.
Selesai sarapan Dipta dan Tuan Darmawan pamit berangkat kerja.
***
Kediaman Tuan Darsono
“Pa, ma Rachel berangkat sekolah dulu” pamit Rachel pada orang tuanya diikuti Reina dan Dafa yang juga pamit mau berangkat sekolah.
“Kalian berangkat dianter pak odi, nanti pulangnya juga dijemput pak odi” Ucap Tuan Darsono pada anak anaknya.
“iya pah “ Sahut reina sambil berjalan menuju mobil setelah salim sama orang tuanya.
“Reina, ini bawa makanannya” nyonya Arum memberikan kotak makanan pada anak bungsunya itu. Daffa dan Rachel pun dibawain kotak makanan oleh mamanya.
“Daffa jangan deh ma, nanti jajan di kantin aja malu bawa bawa gituan, ganteng ganteng nenteng kotak makanan” canda daffa pada mamanya, mereka yang mendengar jadi ketawa.
“ya sudah kalau kamu nggak mau, Rachel ini nak kamu juga bawa ya” Nyonya Arum memberika kotak makan pada anak gadisnya itu.
Merekapun berangkat kesekolah dianter pak Odi supir yang sudah dicariin oleh Daniel sebelum berangkat ke singapore.
Setelah keberangkatan anak anaknya sekolah Tuan Darsono dan Nyonya Arum masuk kedalam rumah mereka duduk diruang Tengah sambil berbicara mengenai kehidupan mereka yang berubah sangat cepat. Daniel juga mencarikan art buat mamanya agar mamanya tidak lagi kecapean kalau mengurus rumah, jadi bisa focus merawat papanya yang saat ini sedang terapi dari penyakitnya.
“Pah, bagaimana dengan surat surat dan beberapa asset Perusahaan kita yang dulu? apa Daniel sudah tau pah” Tanya Nyonya Arum pada suaminya.
“sudah papa kasih tau kemaren, pelan pelan aja dulu mah, biar Daniel dan Yuda yang urus nanti papa akan bantu mereka untuk bekerja sama dengan rekan rekan papa yang masih bisa dipercaya” jawab Tuan Darsono
“sekarang kita sukuri dulu keadaan ini mah, bersukur Daniel bertemu dengan Yuda, keadaan kita jadi membaik lagi, sekarang kita akan bisa membalas pengkhianatan mereka pada papa, maafkan papa ma telah membuat kalian menderita” Tuan darsono memeluk istrinya dengan haru.
Sebenarnya bisa saja dari dulu Tuan darsono membalas mereka tapi keadaannya yang sakit tidak memungkinkan untuk memulainya, yang ada semua assetnya akan habis di manipulasi oleh pengacaranya yang sekongkol dengan Tuan Darmawan. Dulu Tuan darsono tidak memberitahu Daniel karena takut anaknya itu akan marah dan emosi.
Tuan Darsono sengaja menghilang dan hidup sederhana biar orang orangnya Tuan darmawan tau kalau sekarang dia hidup susah dan itu akan membuat Tuan darmawan menghentikan pengejaran terhadap semua harta yang dia miliki. Dan terbukti Tuan Darmawan tidak mengusiknya lagi dalam beberapa tahun ini, tapi anak dan istrinya menjadi korban hidup dalam kesusahan.
“maaf kan papa ma, karena untuk menghindari kejaran Tuan darmawan keluarga kita jadi susah, papa sedih kalau mengingat semuanya” Tuan darsono menangis sambil memeluk istrinya itu.
“nggak apa apa Papa melakukan demi kebaikan kita semuanya, walau anak anak harus merasakan kepahitan hidup, anggap saja pembelajaran untuk mereka besar nanti” Hibur Nyonya Arum pada suaminya.
“iya mah, tapi papa kasian sama Rachel sepertinya dia agak trauma dengan apa yang kita alami kemaren” Sesal Tuan Darsono dia melihat yang paling terpukul dengan keadaan mereka dulu anaknya Rachel.
“nanti pelan pelan kita kasih pengertian pada Rachel, pasti dia akan mengerti dengan semua Tindakan papa”. Nyonya Arum memberi usulan pada suaminya itu mengenai mental Rachel.
Tuan Darsono merasa lega setelah mengeluarkan keluh kesahnya pada istrinya.
***
Keluarga Airin
Begitupun dengan Airin dan keluarganya saat ini bisa hidup layak berkat bantuan yang diberikan Daniel dan keluarganya dengan memberikan tempat tinggal yang layak buat airin dan keluarganya. Sekarang mereka nggak perlu takut lagi untuk di usir dari kontrakan karena tidak mempunyai uang untuk membayarnya.
Bik ana juga sudah mulai berdagang nasi melanjutkan yang dilakukan Nyonya arum dulu, dan pak Ilham sudah mulai menjadi ojol setelah mengantarkan Fatir sekolah, ekonomi mereka sekarang sudah mulai membaik.
Banyak yang bertanya tentang kepindahan Daniel dan Keluarganya tapi Bik ana menjawab kalau dia juga tidak tahu kemana pindahnya, dia hanya disuruh untuk menjaga rumah ini dan meneruskan dagangannya.
kan ini yg kmu&keluargamu kehendaki..shock berjamaah💃💃👍