Pengasuh Si Kembar

Suci sangat cemas, dia takut terjadi sesuatu pada Ira, dan bagaimana menjelaskannya pada kedua orang tuanya.

" Aduh ira Nyonya." cemas suci.

Dave juga geram dengan tingkah si kembar yang sudah keterlaluan itu.

Roy, suami bu Suci bersama Dono dan Dave menuju ke labirin sementara perempuan menunggu di luar. kalau banyak yang ikut me dalam mereka takut kadar oksigen di dalamnya berkurang.

Ketiga Pria tersebut menemukan Ira meringkuk di pojokan labirin.

Roy mengguncang tubuh Ira yang pucat.

"Ir, Ira nduk bangun ,kamu tidak apa apa nak?" Ucap Roy.

" A air."Ira membuka matanya pelan, rasa haus melanda, kerongkongannya sangat kering dan panas.

Dave yang tidak telaten, langsung mengangkat tubuh mungil Ira yang lemah.

Ira yang masih tersadar merasakan tubuhnya melayang ke udara dan melihat ada pangeran tampan menggendongnya.

" Ah ada pangeran yang masuk ke dalam mimpiku dan membawaku ke luar dari tempat aneh ini." Batin Ira. Dia sudah seperti bermimpi saja, mau bangun kepalanya pusing, jadi dia tetap menutup matanya.

Sesampainya diluar Dave menyerahkan tubuh Ira di bangku taman.

"Air." Ira mengigau.

Suci memberi minum Ira dari botol agua yang dia bawa dengan sedotan. Setalah meneguk air putih itu rasanya tenggorokannya.seperti sawah yang baru diairi, cess anyes.

Ira akhirnya membuka matanya dengan lebar, dia bingung kenapa ada banyak orang di sekelilingnya, bahkan pemuda yang berada dalam mimpinya juga ada.

Ira kemudian duduk, walaupun kepalanya sangat berat dia bisa bangun dengan tegak.

"Oma, bu suci." panggil Ira, semua orang bernafas dengan lega melihat Ira yang tidak kenapa napa, karena pernah ada tukang kebun yang terjebak disana sampai di larikan ke rumah sakit.

" Kamu tidak apa apa Ir?" tanya Suci.

" Ndak bu, cuma itu tadi tempat apa kok seperti labirin?" heran Ira.

" iya benar, tempat ini sudah ada sebelum kami membangun rumah di sini, kenapa kamu bisa masuk ke dalam sana, pintu masuknya juga tertutup?" tanya Oma penasaran.

" Entahlah, tadi kami main petak umpet, mata Ira di tutup dan di minta berjalan beberapa saat, lalu setelah hitungan ke sepuluh semua berubah, Ira seperti di Alam yang asing." Ira menjelaskan semua yang terjadi.

" Anak kurang ajar, mereka sudah keterlaluan." ucap Dave.

" Dave, mereka masih anak anak." kata Oma.

Ira mengernyitkan dahinya, mengingat sebuah nama yang seperti pernah di dengar, " " Oh iya Dave kan nama ayah si kembar, jadi pangeran tadi ayah si kembar." batin Ira.

" Oma benar pak, mereka itu masih kecil dan belum mengerti akan bahaya, tolong bapak jangan marahi twins, saya tidak apa apa." jawab Ira.

" Kamu tidak akan kabur kan?" tanya sheren

" Tidak mbak, buat apa saya jauh jauh datang dari kampung, kalau begini saja sudah nyerah." Jawab Ira.

Semuanya bernafas dengan lega, terutama Suci dan oma.

"Tidak salah gadis pilihan suci ini, dia gadis yang kuat ." Batin Oma.

" ya sudah kamu makan, minum dan istirahat dulu, nanti malam kalau sudah sehat baru temui anak anak." Ucap Oma mereka segera kembali ke mansion. Suci memapah tubuh Ira yang masih terasa pusing.

Sesampainya di dapur bu Suci segera mengambilkan Ira makan serta obat.

" Syukur nduk, kamu tidak apa apa dan tuan segera bertindak, kalau tidak ibu tidak bisa menjelaskannya pada Orang tua kamu." jawab Suci.

" Memang labirin itu bukan keluarga tuan Rafi yang membuat?" heran Ira.

" Bukan, tempat itu sudah ada ketika ayah tuan Rafi membangun Mansion ini, dulu sewaktu muda Tuan Dave juga pernah berpetualang di sana, tapi belum pernah menemukan ujungnya, tapi dia bisa kembali karena meninggalkan jejak. Dan mulai saat itu mereka memasang cctv juga di sana takutnya ada yang masuk dan tersesat." Jawab Suci.

" Serem bu, makin lama masuk ke dalam suasananya berbeda, bulu kuduk Ira merinding dibuatnya,dan disana sangat panas dan pengap." Kata Ira.

" Ya sudah selesaikan makan kamu dan minum obat ini, lalu istirahat besok besok kalau den kembar mengajak kamu masuk lewat pintu di cat kuning ada gambar ularnya jangan mau, itu pintu masuk labirin tadi." Suci mengingatkan pada Ira, dan memberinya petunjuk tentang pintu masuk ke dalam labirin.

" Iya bu, Ira mengerti." Jawab Ira.

Oma dan Dave berbincang di ruang keluarga, mereka juga heran dengan kelakuan Twins M yang makin hari makin nakal itu.

" Ma sebenarnya apa mau mereka , Dave pusing ma, Dave seharian di kantor, pulang ke rumah pengen istirahat, tapi setiap hari banyak laporan tentang mereka." kata Dave.

Si kembar yang lewat ingin mengambil camilan mereka mendengar obrolan ibu dan anak itu. keduanya bersembunyi di balik sofa untuk menguping.

" Sebenarnya mama tahu apa yang mereka inginkan, mereka membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya, terutama ibu kandungnya." Jawab Oma.

" Itu tidak mungkin ma, Bella tidak menginginkan mereka, bahkan dia juga tidak pernah menginginkan pernikahan ini, Semua ini karena pesta sialan ini, hingga Dave melakukan kesalahan itu." Jawab Dave, dia meremas rambutnya.

" Mama ngerti Dave, tapi bukan kamu yang salah nak, kamu juga korbannya, kabarnya minggu depan dia akan menikah dengan pria yang di kejar kejarnya itu, pengusaha real estate itu." Kata Oma.

" Iya undangannya sudah di kirim ke kantor Dave, dia dan Paul sendiri yang datang, mereka memang berpacaran sudah lama ma, bisa di bilang Dave yang merusak hubungan itu, memang ini sudah nasib Dave." Jawab Dave sambil menarik napas panjang.

"Tapi si kembar juga butuh sosok ibu Dave, mereka sudah hampir 5 Tahun, Senin besok juga sudah masuk taman kanak kanak, apa kamu tidak ingin menikah lagi, Oh ya itu si Selvi juga cantik sepertinya dia juga baik apa kamu tidak mau dengan dia?" Tanya Oma.

"Bagi Dave sekarang adalah kehidupan si kembar ma, buat apa Dave menikah lagi kalau ujungnya akan bercerai, Dave juga merasa belum ada yang cocok, apalagi wanita wanita yang mama ke kenalkan ke Dave, tidak ada yang tulus, Kalau ada perempuan yang bisa menyayangi Mike dan Michael, maka Dave akan mau menikah dengan dia." kata Dave.

" Berarti kuncinya ada pada kembar ya?" Tanya mama lagi.

"Iya ma, kalau si kembar cocok Dave akan terima, Dave tidak butuh pendamping yang cuma menyukai Dave tapi di benci mereka, nanti hati kedua anak Dave akan lebih tersakiti." Jawab Dave.

Sharmila memeluk putranya dengan Erat, dia mengerti perasaan Dave saat ini, dan dia benar yang terpenting sekarang adalah kebahagiaan Kedua anak Dave, dan seorang ibu yang menyayangi mereka, masalah perasaan nanti akan tumbuh dengan sendirinya dengan berjalannya waktu seperti kata pepatah jawa yang bunyinya. Wiwiting tresno jalaran soko kulino. cinta akan tumbuh jika sudah terbiasa.