setelah kematiannya yang konyol dibumi, Arkan terlahir kembali kedunia penuh dengan magis. Dengan bermodalkan bakat tingkat atas, Arkan percaya akan menjadi yang terkuat.
Genre : Fantasy, Action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Billy Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Kekuatan Baru dan Tantangan Baru
Pintu besar di hadapan Arkan terbuka perlahan, mengeluarkan suara berat yang bergema di seluruh ruangan. Di baliknya, sebuah koridor panjang dengan dinding bercahaya samar menuntunnya keluar dari ruang altar. Aura misterius dan magis di tempat itu perlahan memudar, berganti dengan keheningan.
"Pewaris Abyss, langkah berikutnya akan jauh lebih sulit," suara kuno itu bergema untuk terakhir kalinya sebelum menghilang sepenuhnya.
Saat keluar, Arkan mendapati dirinya kembali di pintu masuk ruang bawah tanah Abyss. Cahaya senja menyelimuti dataran di sekitarnya, memberi kesan damai yang sangat kontras dengan pertempuran brutal yang baru saja ia lewati.
Namun, rasa damai itu hanya berlangsung sesaat.
Tubuh Arkan terasa berbeda. Setelah menyerap kekuatan Abyss dan atribut dari Lord of Abyssal Shadows, ia merasakan ledakan energi yang nyaris sulit dikendalikan. Pedang hitam yang sebelumnya menyatu dengan tubuhnya kini terasa seperti aliran energi gelap yang terus mengalir di nadinya.
"Aku perlu waktu untuk menyesuaikan diri," pikirnya sambil memeriksa statistiknya.
Statistik Terbaru Arkan
Level: 49
Profesi: Assassin
HP: 6,800/6,800
MP: 3,200/3,200
STR: 2,125
AGI: 1,445
INT: 360
DEX: 280
VIT: 1,180
Skill Aktif Baru:
Abyssal Blade Dance (Tier S): Serangan beruntun dengan kekuatan Abyss.
Abyssal Cleave (Tier S): Tebasan tunggal yang menghancurkan segalanya.
Skill Pasif Baru:
Abyssal Heart: Meningkatkan regenerasi HP dan MP sebesar 20% setiap menit.
Shadow King’s Presence: Semua musuh di sekitar menerima debuff kecepatan dan pertahanan sebesar 10%.
Setelah memastikan keadaannya, Arkan memutuskan untuk kembali ke kota untuk memulihkan diri dan mengevaluasi kekuatannya. Ia masih memiliki tanggung jawab besar, terutama kepada adiknya, Mia, yang menunggunya di rumah.
Dalam perjalanan kembali, pikirannya berputar.
"Aku harus berhati-hati menggunakan kekuatan Abyss ini. Jika orang lain mengetahuinya, aku pasti akan menjadi target."
Namun, pikiran itu juga memicu keyakinan baru. Kekuatan ini bisa menjadi kunci baginya untuk melindungi Mia dan mencapai ambisinya sebagai penguasa di balik layar.
Saat Arkan tiba di gerbang kota, ia mendapati suasana yang lebih ramai dari biasanya. Para petualang dan pedagang tampak berkumpul di alun-alun, membicarakan sesuatu dengan nada serius.
"Ada apa ini?" gumam Arkan sambil memperhatikan dari kejauhan.
Ia mendengar beberapa petualang membahas keberadaan dungeon baru yang muncul di dekat pegunungan utara. Dungeon itu disebut sebagai Ruang Bawah Tanah Tingkat S - Labirin Kegelapan, sesuatu yang sangat langka dan berbahaya.
"Labirin Kegelapan? Jadi ini ujian selanjutnya?" pikir Arkan sambil memasuki kota dengan hati-hati.
Setibanya di rumah kecilnya, Arkan disambut oleh Mia yang segera memeluknya erat.
"Kakak! Aku khawatir sekali! Kau pergi terlalu lama!"
Arkan tersenyum kecil dan mengusap kepala adiknya. "Maaf, Mia. Aku harus menyelesaikan sesuatu yang penting. Tapi sekarang aku sudah pulang."
Mia menatapnya dengan mata berbinar. "Kau baik-baik saja, kan? Kau terlihat sedikit berbeda... lebih kuat."
"Aku baik-baik saja," jawab Arkan sambil mencoba menutupi perubahan besar yang telah terjadi padanya.
Namun, Mia tampak ragu. "Kakak, ada sesuatu yang ingin kuberitahukan. Hari ini, seorang pria misterius datang mencarimu. Dia mengatakan bahwa kau telah dipilih untuk sebuah misi penting. Dia menunggumu di alun-alun kota."
Arkan mengerutkan kening. "Pria misterius? Siapa dia?"
Mia menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi dia tampak sangat serius."
Dengan rasa penasaran, Arkan meninggalkan Mia di rumah dan pergi ke alun-alun kota. Di sana, seorang pria tua berjubah hitam berdiri di tengah keramaian, dikelilingi oleh beberapa petualang tingkat tinggi.
Ketika Arkan mendekat, pria itu menoleh dan menatap langsung ke arahnya. Mata pria itu bersinar seperti mengerti sesuatu yang tersembunyi.
"Kau adalah Arkan, bukan? Pewaris Abyss?"
Arkan terkejut, tetapi ia dengan cepat menenangkan dirinya. "Siapa kau, dan apa yang kau inginkan?"
Pria itu tersenyum tipis. "Aku adalah penjaga keseimbangan dunia ini. Dan kekuatan yang kau miliki sekarang adalah ancaman besar, baik bagi dunia maupun dirimu sendiri."
Kerumunan petualang di sekitar mereka tampak bingung, tetapi pria itu melanjutkan. "Ada misi yang harus kau selesaikan. Labirin Kegelapan telah muncul, dan hanya kau yang bisa menghadapinya. Jika kau gagal, dunia ini mungkin akan jatuh ke dalam kehancuran total."
Arkan merasa terpojok oleh situasi ini, tetapi ia tidak menunjukkan kelemahannya.
"Kenapa aku harus mendengarkanmu?" tanyanya dingin.
Pria itu menjawab dengan tegas. "Karena kekuatan Abyss dalam tubuhmu adalah bagian dari kegelapan yang sama dengan labirin itu. Jika kau tidak bertindak, kegelapan itu akan menelan segalanya, termasuk orang-orang yang kau sayangi."
Kata-kata itu menusuk Arkan. Pikirannya langsung tertuju pada Mia. Ia tidak bisa membiarkan apa pun membahayakan adiknya.
"Baiklah," jawab Arkan akhirnya. "Aku akan pergi ke Labirin Kegelapan. Tapi aku akan melakukannya dengan caraku sendiri."
Pria itu tersenyum puas. "Itu adalah jawaban yang kutunggu. Persiapkan dirimu, wahai Pewaris Abyss. Pertarungan di dalam labirin itu akan menguji batasmu."