Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Dengan langkah ringan Zahid melangkah ke dalam mansion , pagi ini dia ingin melihat bidadarinya karena dengan melihatnya akan cukup untuk menjadi mood booster untuk mengawali harinya .
Tapi di ruang makan nyatanya ia hanya melihat kakaknya sedang minum secangkir kopi dengan seiris roti bakar di depannya .
" Tak ada nasi seperti kemarin lagi Kak !? Kenapa kau tidak menyuruh maid untuk buat seperti itu lagi ?? ltu cukup lucu , jadi ingat nasi bekal buatan Mommy .... "
Zahid mendengus kasar karena Abbio sama sekali tidak meresponnya . Pria itu tetap fokus dengan layar laptop yang ada di atas mejanya . Merasa tak mendapat respon Zahid memanggil salah satu maid yang ada di dekatnya .
" Apakah Anna belum turun untuk sarapan ?? Kenapa dia tidak kelihatan pagi ini , apa dia berangkat pagi lagi ??! "
" Ehhmm tidak tuan .. ehh maksud saya tidak tahu "
Dahi Zahid mengernyit mengetahui ada yang tidak beres dengan bidadarinya itu . Dia kemudian berdiri dan menghampiri pelayan yang sudah menunduk ketakutan .
" Sekali lagi aku ingin bertanya padamu , dimana Anna !? "
Pelayan itu masih saja menunduk hingga suara seseorang membuatnya lega .
" Jika dia belum turun itu berarti dia belum selesai bersiap . Kenapa kau harus pusing pusing memikirkannya ???! Dia bukan apa apamu ... Kakak tidak suka jika kau terlalu memanjakannya . Ngelunjak dia !!! "
Zahid berbalik dan kemudian kembali duduk di meja makan , dia segera menyambar seiris roti dan segelas susu yang sudah disiapkan seorang maid untuknya . Zahid memang bukan penyuka kaffein .
Sampai selesai makan dan minum pun ternyata bidadari yang sangat ingin lihat belum juga turun padahal bus jemputan akan datang lima menit lagi .
" Aku ke atas dulu Kak , maksudku dia lama mungkin karena Anna memang lupa ada kuliah pagi setiap harinya . Lima menit lagi jemputannya tiba "
" Kau sudah menjawab pertanyaanmu sendiri Zahid , mungkin saja dia sudah ada di luar untuk menunggu bis jemputan ! "
Dan Zahid tidak mempedulikan perkataan Abbio entah kenapa ia punya firasat tidak baik dengan gadis itu . Pria muda itu segera berlari ke lantai atas menuju kamar Anna . Sampai di depan kamar ia mulai mengetuknya .
TOKK ... TOOOKKK
Tak ada sama sekali jawaban dan dia melihat pintu itu tidak tertutup rapat hingga dia perlahan masuk .
" Anna ... Anna ... "
Zahid mulai sedikit panik ketika lemari pakaian yang ads fi pojok ruangan terbuka dan tak ada selembar kain pun di sana .
" Dwayne !!! Dwayne !!! " teriak Zahid memanggil kepala pelayannya .
Dan tak lama kemudian tampak kepala pelayan sudah ada di depannya .
" Mana Anna ? Kenapa ia tidak ada di kamar ini !? Semua pakaiannya juga tidak ada . Jangan bilang kalau kalian dengan tega sudah mengusirnya dari rumah ini "
Dwayne menghembuskan nafasnya panjang , sudah hampir tiga puluh tahun lebih dia mengabdi untuk keluarga ini . Dia menjadi sangat mengenali semua individu di keluarga itu .
Putra Al Shamma yang kedua ini memang supel dan gampang bergaul , tapi teriakannya akan lebih menggelegar dan menakutkan jika dia sedang emosi .
" Mana Anna !!! "
" Tuan ..... "
" Gadis menyebalkan itu kakak pindah di galery yang ada di belakang rumah . Kemarin dia pulang terlalu larut dan Kakak tidak suka itu . Kau tahu bahwa kakak tidak suka pergaulan semacam.itu " kata Abbio yang ternyata menyusul adiknya ke atas setelah mendengar teriakan Zahid memanggil kepala pelayan .
" Galery ??? Maksud Kakak gudang di belakang bangunan ini ???
Abbio hanya mengangguk tanpa dosa , ia berpikir tindakannya sudah sangat benar .
" Kakak sudah bertanya kenapa bisa ia pulang larut !? '
" Aku melihatnya berkeliaran di jalan bersama satu wanita seksi disampingnya . Langkah dan pandangan mereka terasa sangat menggoda . Mereka seperti sedang menjajakan tubuhnya !! Menjijikkan ... aku tidak mau serumah dengan perempuan tidak benar macam dia "
" KAKKKK !!!! "