Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Syahid yang sudah ada di dalam, langsung mendobrak seluruh kamar yang ada di hadapannya, syahid tidak perduli dengan orang yang ada di dalamnya.
Karna syahid sekarang sangat khawatir dengan keadaan nayla, bahkan syahid tidak segan segan memukul orang yang menghalangi aksinya.
Setelah pintu yang terakhir syahid dobrak, dia melihat nayla dan aldo yang sedang mencoba membuka pakaian nayla yang hanya pasrah justru menikmati.
Dengan cepat syahid berlari dan menendang aldo yang sedang mencoba membuka pakaian nayla, bertambah marah syahid saat melihat leher nayla yang memerah.
" ber*ngs*k siapa lo, berani sekali ganggu kesenangan gue.!!" Umpat aldo berdiri dari lantai karna tendangan syahid sangat kuat membuat aldo terbentur di lantai.
Nayla yang pandangannya sudah tidak jelas akibat pengaruh obat laknat pun mengeram seperti orang kesakitan.
" saya suami nayla, saya akan merobek mulut anda yang sudah sembarangan mencium istri saya.!!" Jawab syahid, aldo yang mendengar hanya tertawa sinis, melihat aldo yang tertawa syahid menjadi semakin marah.
Syahid berlari dengan cepat, aldo sampai tidak menyadari jika syahid sudah ada di depannya, aldo bergidik melihat aura kemarahan syahid yang seperti monster.
Bug.
Dengan satu pukulan yang di sertai tenaga dalam, syahid memukul perut aldo membuat aldo terpental ke tembok dan kembali jatuh ke lantai.
.
Sedangkan yoga dan anggun yang berada di luar yang melihat para pengunjung club malam lari keluar dari sana, yoga memutuskan masuk untuk melihat syahid dia bisa menebak jika syahid sekarang sedang mengamuk di dalam.
Baru saja yoga memasuki club itu, sudah di suguhkan dengan beberapa orang yang berlari tergopoh gopoh sambil memegangi perutnya.
Yoga pun semakin mencepatkan langkahnya agar cepat menemukan syahid yang sedang mengamuk, anggun sediri memutuskan menunggu mereka di dalam mobil.
Yoga yang sudah dekat dengan kamar yang di sewa aldo, langsung berlari ketika mendengar suara seseorang yang berteriak meminta tolong.
" tuan hentikan.!!" Ucap yoga menghentikan syahid yang sudah mulai memegangi mulut aldo setelah mematahkan kedua tangan aldo.
" aku tidak akan membiarkan mulut dia utuh ga, kamu lihat nayla dia sudah berani menyentuh istri ku." Jawab syahid sambil menatap nayla yang bergerak sambil menggesek gesekkan tubuhnya di atas kasur persis seperti ulat bulu.
" lebih baik tuan bantu non nayla, sepertinya obatnya sudah sepenuhnya berpengaruh, biar dia saya yang mengurus." Ucap yoga, syahid yang melihat nayla menjadi tidak tega melihatnya. Dengan kasar syahid melepaskan aldo ke lantai.
Aldo yang melihat syahid yang menjauh bernafas lega, namun dia kembali tegang saat yoga menghampirinya.
" untung hanya tangan mu yang di buat cacat, bukan junior mu." Ucap yoga menatap tajam aldo yang ketakutan melihat kedatanganya yang ternyata kenal dengan syahid.
Sedangkan syahid langsung menggendong nayla agar cepat keluar dari club, namun syahid tidak mau membawa nayla pulang karna melihat nayla seperti orang g*la sekarang.
" ga, kamu tinggalkan saja dia, ikut aku sekarang." Ucap syahid melihat yoga yang sedang berbicara dengan aldo. Yoga yang mendengar hanya mengangguk dan berdiri.
Syahid langsung berjalan setelah melihat yoga yang sudah bangun dari terlututnya, dengan langkah sedikit lebar syahid terus berjalan tidak memperdulikan apa yang sedang nayla lakukan dan ucapkan saat ini.
" nay, hentikan, jangan buat aku geli." Ucap syahid yang merasakan sentuhan bibir nayla di lehernya.
Sedangkan yoga yang menyadari kancing baju nayla sudah terlepas langsung menghadang syahid, membuat syahid dengan reflek menghentikan langkahnya.
" maaf tuan, lebih baik anda pakai kan ini ke non nayla." Ucap syahid, memberikan jaket miliknya.
Ya nayla masih menggunakan pakaian kantornya, sebab nayla langsung ke club setelah selesai dengan pekerjaannya.
Syahid tidak menjawab, melainkan hanya mengangguk dan yoga pun langsung menutupi dada nayla yang sudah terlihat bra yang berwarna pink.
Setelah sampai di depan club, syahid dan yoga langsung menuju ke mobilnya, anggun yang melihat kondisi nayla langsung turun, namun di tahan yoga.
" duduk di depan, biar tuan syahid yang menemani non nayla di belakang." Ucap yoga menghentikan gerakan anggun yang ingin turun dari mobil. Anggun kembali di buat heran saat yoga memanggil syahid dengan sebutan tuan.
" kenapa dari tadi, kamu panggil mas syahid dengan sebutan tuan.?" Tanya nayla, membuat yoga yang mendengar kaget dan menatap syahid yang mengangguk menyetujui jika yoga boleh memberitahu anggun jika syahid suami nayla.
" tentu saja aku panggil tuan syahid dengan sebutan tuan, tuan syahid suami non nayla." Jawab yoga langsung masuk ke dalam mobil setelah mengatakan hal demikian.
Duar..
Bagaikan di sambar petir, anggun yang mendengar ucapan yoga jantungnya berdetak cepat, anggun tidak menyangka jika syahid ternyata suami nayla.
" su-suami." Gumam anggun masih terdengar oleh mereka, namun syahid dan yoga memilih mengabaikan ucapan anggun dan kembali fokus dengan nayla.
" ga, apa papah nayla punya rumah lain, atau apa lah, tidak mungkin aku bawa nayla pulang dengan kondisi seperti ini." Tanya syahid sambil menahan kepala nayla yang terus menciuminya, bukan tidak senang syahid takut jika dia akan terpancing h4sratnya.
Yoga bingung akan membawa mereka kemana, sedangkan anggun yang mendengar menjawab dengan lirih seperti tidak merelakan.
" bawa ke aparteman nayla saja." Ucap anggun, mereka mendengar walaupun anggun berucap angat lirih.
" di mana alamatnya non anggun." Tanya syahid, anggun yang mendengar suara syahid entah kenapa dia sangat marah sekarang.
" jalankan saja mobilnya, nanti aku tunjukan, dan stop jangan panggil aku non, tidak ada majikan panggil babu seperti itu.!!" Jawab anggun mengeraskan suaranya, syahid mengernyit melihat anggun marah, sedangkan yoga tidak perduli dia segera menjalankan laju mobil.
" apa salah ku.? Kanapa kamu sepertinya marah sama aku.?" Tanya syahid, anggun yang mendengar membalikan tubuh untuk menatap syahid.
" jelas kamu salah, jelas aku marah, APA KAMU TAHU, AKU JATUH CINTA SAMA KAMU SEJAK PANDANGAN PERTAMA, tapi ternyata kamu.. Ah sudahlah memang tuhan tidak adil." jawab anggun berteriak tidak perduli dengan nayla yang ada di depannya ataupun yoga di sampingnya, dan anggun kembali mengecilkan suaranya di akhir kata.
Syahid dan yoga kaget mendengar ungkapan dari anggun, syahid tidak menatap anggun dari belakang sambil tangannya terus menahan nayla yang terus menciuminya.
" maaf jika kamu kecewa, tapi memang ini semua memang sudah takdir dari Allah." Ucap syahid merasa tidak enak dengan anggun saat ini, anggun tidak menjawab dia berpura pura tidak mendengar dengan terus menunjukkan arah apartemen milik nayla pada yoga di sampingnya.
" sayang, kenapa kamu tidak membalas apa yang aku lakukan, cepat sentuh aku." Ucap nayla sambil meraih tangan syahid menempelkan tangan syahid di gunung kembarnya yang besar, sambil menggerak kan tangan syahid.
" nay, sadarlah nay." Ucap Syahid dengan susah payah mencoba melepaskan tangan nayla, syahid tidak mau jika nayla marah besok jika mengingatnya.
Sedangkan yoga dan anggun yang melihat mereka dari spion depan merasa sedangan menonton drama semi hot sekarang..
Wkwkwk semi hot gak tuh..
Bersambung...
