Pernikahan Impian Ayank, ternyata membawanya masuk ke dalam gulungan ombak yang menghantamnya berkali-kali tanpa perasaan.
Alex tak pernah menyangka, sekam basah yang terlihat seperti tumpukan sampah kotor dimatanya, bisa membakar habis seluruh kehidupannya yang sempurna.
Seperti apa pernikahan keduanya akan berjalan, jika mereka sama-sama menyimpan sekelumit rahasia pelik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Alex
"Nak Sonya, kenapa repot-repot seperti ini. Mbok sama Arkhan jadi tidak enak." Ujar mbok Nah terlihat tak enak hati, mata nya melirik ke rumah Sonya. Terlihat seorang wanita paruh baya tengah mengintip dari balik gorden.
"Tidak repot mbok, hanya lauk sederhana ini. Di terima ya, Sonya udah masak cape-cape loh. Masa di tolak, pamali. Tar Sonya sedih.." ucap gadis itu sedikit memaksa.
Arkhan hanya terdiam, seperti biasanya pria itu tak akan banyak berbicara kala berhadapan dengan orang lain. Apalagi wanita di hadapan nya itu, yang notabene pernah menghina fisik nya ketika mereka SMA. Anggap saja diri nya pendendam, namun hinaan Sonya serta teman-teman nya nyaris membuat mental Arkhan down.
"Di makan ya mbok, Ar. Aku udah mau ngasih tadi pagi, cuma lagi siapin berkas untuk koas di rumah sakit di kota. Besok pagi berangkat nya, naik taksi ke terminal jika tidak ada yang bisa mengantar." Ucap Sonya seakan memberikan kode-kode alam agar Arkhan paham, jika dirinya ingin di antar oleh pria itu.
Namun Arkhan pura-pura tak paham, hanya berucap seadanya semoga perjalanan Sonya selamat sampai tujuan. Tak lupa pria itu mengucapkan terimakasih banyak, atas lauk yang entah apa di dalam kotak di tangan si mbok.
Sonya pulang dengan wajah di tekuk, tak lupa mulut nya komat kamit seperti orang tengah baca matra.
"Itu bibir kenapa komat kamit kaya pantat ayam mau bertelor gitu?" Ucap sang ibu dari balik gorden jendela. Sonya terjengkit saat mendengar suara gaib dari balik tirai jendela.
"Mama!" Seru gadis itu tanpa sadar meninggikan suara nya seraya mengelus dada nya yang masih berdebar kencang.
"Apa teriak-teriak gitu sama mama? Apa kau kesambet setan di rumah si buruk rupa itu tadi?" Kesal si ibu karena tak sengaja Sonya menaikkan nada suara nya.
Sonya mendelik tak suka, saat mendengar sang ibu masih terus memanggil Arkhan dengan sebutan si buruk rupa.
"Kenapa? Benar kan? Lihat parut di pipi kiri nya itu, bikin mama mual kalau teringat wajah nya si buruk rupa. Kenapa juga mesti tinggal di depan rumah kita sih. Harus nya orang susah rumah nya jangan di gabung dengan lingkungan orang kaya. Sebel mama." Ucap wanita itu bersungut-sungut tak jelas.
"Ck! Udah lah ma, lagian mbok Nah udah tinggal di sini jauh lebih lama dari pada kita. Tetangga lain pun tak pernah ada yang protes. Ingat ma, jangan bikin ulah lagi kalau Sonya sudah berangkat ke kota besok. Terutama menghina Arkhan seperti biasa nya. Arkhan sama mbok tidak pernah mengusik kehidupan kita, sebaliknya kita juga harus begitu." Nasihat Sonya sedikit jengkel pada sang ibu.
Perubahan sikap Sonya berawal saat dirinya tengah menempuh pendidikan kedokteran nya di ibukota. Saat itu diri nya yang pulang larut malam dari rumah sakit karena ada praktek anatomi, terpaksa berjalan kaki menuju kost nya melaui lorong sepi agar cepat sampai. Taksi yang dia tumpangi tak dapat masuk ke dalam gang karena terlalu sempit.
Saat melewati tikungan menuju kost nya, beberapa orang pemuda yang tengah berpesta miras mulai menggodanya. Sikap angkuh Sonya membuat nya semakin menjadi sasaran empuk para pemabuk tersebut.
Namun saat akan menyerah kala para preman itu akan menggagahi nya, seorang pria datang dan menghajar para preman mabuk tersebut dengan tangan kosong. Karena sudah terlalu teler para pemuda tersebut akhirnya tumbang hanya dengan beberapa pukulan saja.
Dan pria itu adalah Arkhan, Arkhan yang kala itu terpaksa pergi ke ibukota karena harus mengurus beberapa hal penting. Dan dia menginap di salah satu kost teman SMA nya yang kebetulan tak jauh dari deretan kost Sonya.
Sejak saat itu, Sonya seperti melihat sosok lain dalam diri Arkhan. Pria itu terlihat lebih tampan dan berkharisma di matanya. Dua tahun tak berjumpa, ternyata Arkhan yang dulu sering dia dan teman-teman nya bully di sekolah. Telah menjadi sosok pemuda yang sangat tampan, terlepas dari bekas luka bakar di pipi kirinya. Yang di mata Sonya, terlihat biasa saja saat itu. Tak seperti saat sekolah, bekas luka di pipi Arkhan bagaikan borok di matanya. Sangat menjijikkan.
Hingga waktu berlalu, setiap pulang kampung. Sonya akan bertandang ke rumah Arkhan meski hanya sekedar basa-basi atau memberikan makanan buatan nya. Namun sikap dingin Arkhan sangat sulit dia cairkan. Dulu Arkhan pernah menyatakan perasaannya dalam sebuah surat, ketika mereka kelas 2 SMA. Namun Sonya malah mempermalukan Arkhan di depan murid satu sekolah nya.
Kini sungguh Sonya menyesali nya, bertahun-tahun tinggal di kota besar tak membuat nya bisa melupakan Arkhan begitu saja. Rasanya semakin tumbuh subur setiap kali mengingat pria itu.
"Cih! Orang miskin ya miskin aja, kenapa papa mu malah tidak memilih tinggal di perumahan saja sih. Daripada numpuk diantara para tetangga norak." Ucap wanita itu kemudian berlalu dari hadapan Sonya menuju lantai atas.
Sonya hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari menghela nafas berat, sikap Ibu nya semakin membuat nya kesulitan untuk meraih hati Arkhan.
🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁
Ayank menghempas kan tubuh nya ke atas ranjang, sungguh perjalanan yang melelahkan. Dia baru tiba di rumah hampir Maghrib.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Ayank sedikit kesal, dengan langkah gontai wanita itu berjalan menuju pintu kamar nya yang memang selalu terkunci rapat.
Klek
Terlihat Alex tengah berdiri di depan kamar nya, membawa nampan berisi dua mangkuk mie kuah ayam bawang kesukaan nya. Ada dua gelas jus jeruk juga di atas nampan tersebut. Kening Ayank mengerut heran.
"Buat siapa?" Tanya wanita itu langsung. Dia tak suka basa-basi, melihat tampang Alex mendadak rasa lelahnya menjadi berkali-kali lipat.
"Aku baru abis buatkan mie kuah kesukaan mu, ayo makan bersama sembari menunggu makan malam tiba. Aku lapar, seharian aku menunggu mu untuk makan siang bersama. Boleh aku masuk? Kita makan di balkon kamar mu saja." Ucap Alex tersenyum lebar membuat kepala Ayank berdenyut tak karuan.
"Apa kau menaruh racun di dalam makanan juga minuman ku? Jika ya, bawa saja kembali. Aku masih belum siap mati saat amal ku belum ada seperempat untuk bekalku menghadap sang pencipta." Ujar Ayank sarkastik. Mata Alex melotot sempurna, dia memang berniat jahat pada wanita itu awalnya. Namun kini tidak lagi.
Miska telah mendapatkan donor yang wanita itu butuh kan. Selain itu, hati nya mendadak tak rela melakukan nya. Sikap dingin Ayank membuat hati berontak ingin mempertahankan wanita itu sebagai istri nya. Pernikahan yang awalnya hanya simbiosis bagi Alex, oleh karena itu, dia tak mendaftar pernikahan mereka di pencatatan sipil.
Namun akhirnya Alex melakukan nya satu minggu yang lalu. Dengan begitu dia punya kuasa penuh untuk menahan Ayank tetap di sisinya. Meskipun nasib Miska masih abu-abu, perasaan nya pada wanita itu mulai terkikik belakangan ini. Hatinya tak lagi berdebar saat bersua dengan kekasih nya. Debaran itu hanya akan terasa kala dirinya berpapasan dengan sang istri, meski hanya melihat wanita itu dari kejauhan.
"Aku tak sejahat itu, Ay. Aku memang bajingan yang memperlakukan istri ku dengan cara yang buruk. Tapi sungguh aku sudah menyadari kesalahan ku. Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki keadaan pernikahan kita. Aku berjanji akan menjadi suami yang baik dan juga setia untuk mu." Balas Alex menatap teduh pada netra sang Istri dengan tatapan penuh harapan.
Sungguh membuat Ayank jengah melihat nya. Dia semakin yakin untuk menyingkirkan pria dajal itu dari kehidupan nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...Tak bosan-bosannya othor meminta jejak cinta kalian untuk novel ini, dukungan kalian akan menjadi sember semangat author untuk terus berkarya 🙏🤗🥰😚...
...Jadi, jangan pernah lupa untuk terus memberikan dukungan kalian yaaa 😘😘🙏🙏...
...Luv yuu yang banyak untuk kalian semua 🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍...