NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Orang Kaya Baru

Nancy hanya duduk di tepi sungai memerhatikan bagaimana Putra nampak menikmati mandi di sungai yang bersih ini hingga karena terlalu lama maka Nancy pun berteriak memanggil Putra untuk segera menyudahi mandi di sungai ini.

"Putra, ayo jangan lama-lama!"

"Iya-iya."

Tak lama kemudian Putra keluar dari sungai dan memakai kembali kaosnya, walau badannya dan wajahnya masih basah namun Nancy memaksa suaminya untuk pulang ke rumah, salah sendiri juga mandi di sungai tapi tak bawa baju ganti dan handuk dan celananya juga basah.

"Ibu cari dari tadi rupanya kalian keluar," ujar Suherti.

"Iya Bu, tadi aku sengaja mengajak Nancy buat jalan-jalan di sekitar sini," ujar Putra.

"Iya Bu, Mas Putra ngajak saya jalan-jalan barusan, maaf kami tadi gak pamit sama Ibu."

"Nggak apa-apa, tapi ini kok baju sama celana Putra basah?"

"Aku mandi di kali," jawab Putra enteng.

Suherti nampak menggelengkan kepalanya dan kemudian menyuruh Putra dan Nancy segera masuk ke dalam karena acara sarapan sudah mau dimulai. Putra menggunakan kamar mandi yang ada di depan dan Nancy menggunakan kamar mandi yang ada di belakang dekat kamar alasan mereka mandi di kamar mandi yang terpisah tentu saja supaya tak membuat Suherti dan Mustafa menunggu lama. Tak lama kemudian Nancy dan Putra sudah selesai mandi sekaligus mengganti pakaian mereka serta kemudian bergabung di meja makan.

"Maaf Nak Nancy kalau menu makanannya sederhana begini," ujar Suherti.

"Ini itu sudah banyak Bu, jauh lebih dari cukup buat sarapan," ujar Nancy.

"Nancy itu kalau sarapan lebih suka pakai roti Bu, jarang makan nasi," ujar Putra.

Nancy mendelik pada suaminya yang mana Suherti jadi merasa bersalah karena tak ada roti untuk menantunya makan pagi ini.

"Nggak usah bingung Bu, nggak apa sesekali saya juga makan nasi buat sarapan," ujar Nancy.

"Aduh Ibu bener-bener nggak tahu kalau kamu biasanya makan roti buat sarapan, Putra nggak kasih tahu Ibu sebelumnya."

"Nggak apa Bu, ayo dimulai sarapannya."

****

Putra memerhatikan Nancy yang mulai menyantap sarapan di piringnya walau nasinya tidak banyak namun Nancy seperti ingin menghargai apa yang sudah dihidangkan untuknya. Putra jadi teringat apa yang pernah terjadi di masa lalu ketika ia dan Dania masih bersama, wanita itu bahkan tak mau menyentuh makanan buatan sang ibu bahkan malah mengatainya dengan kata-kata tak pantas.

"Kenapa gak makan?" tegur Mustafa karena sejak tadi melihat Putra melamun.

"Oh nggak apa-apa," ujar Putra yang kemudian kembali menyantap hidangan sarapan itu.

Selepas sarapan Putra menanyakan Nancy mau pergi ke mana namun Nancy mengatakan bahwa ia tak mau ke mana-mana, ia mau santai di rumah saja.

"Kamu nggak mau ke kota gitu? Ke mall, bioskop? Belanja baju atau yang sebagainya?"

"Kamu itu kenapa, sih? Aku ini pengen menikmati suasana desa begini kok malah disuruh main ke kota? Kalau kamu bosen di sini, kamu bisa ke kota sendiri, aku masih mau di sini."

Putra mendudukan dirinya di sebelah Nancy dan menatap serius ke arah Nancy yang membuat Nancy jadi salah tingkah.

"Kamu kenapa?"

"Kamu gak sedang membohongi diri sendiri kan? Kalau memang kamu gak nyaman? Kita bisa segera keluar dari rumah ini dan pindah ke hotel."

"Kamu ini kenapa? Kamu pikir aku yang biasanya tinggal di rumah bak istana mewah begitu nggak bakal betah tinggal di desa yang hidup seadanya begini? Aku selalu diajak sama papa dan mama ketika masih kecil untuk terjun langsung ke masyarakat menengah ke bawah, kami sering berbagi berbagai barang mulai dari kebutuhan pokok, peralatan sekolah dan masih banyak lagi. Tujuan papa adalah supaya aku ini kelak gak memandang rendah orang lain hanya karena status sosial kami berbeda."

****

Nancy kemudian malah balik bertanya pada Putra mengenai kelakuan Dania ketika masih jadi istri Putra. Walau sebenarnya ia bisa menebak dari sikap Putra yang seperti sangat menjaga Nancy supaya bisa beradaptasi di sini walau sungkan karena perbedaan status sosial mereka yang terbentang jauh.

"Aku dari kecil ini sudah mendapatkan banyak kemewahan jadi untuk apa sombong?"

"Aku minta maaf karena aku pikir kamu gak betah di sini, Dania waktu pertama kali kami menikah, dia nggak suka tinggal di sini. Dia selalu menanyakan kapan kami kembali ke Jakarta setiap harinya. Dia juga bersikap tidak sopan pada keluargaku, dia menghina masakan ibuku dan masih banyak lagi."

Putra bercerita sambil memandang jauh keluar jendela namun kemudian ia sadar bahwa tak seharusnya aib mantan istrinya ia umbar pada Nancy.

"Aku minta maaf."

"Kamu kan nggak salah, kenapa minta maaf."

"Tapi kan pasti kamu gak suka aku sebut nama mantan istriku kan? Ngaku!"

****

Bukan hanya Putra yang sungkan pada Nancy namun Suherti dan Mustafa juga sungkan pada menantu mereka yang memang anak orang kaya. Suherti bahkan harus meminta maaf karena di rumah ini semua serba terbatas dan tak seperti rumah Nancy di Jakarta ketika saatnya Putra dan Nancy akan kembali ke Jakarta dan selama itu pula, Nancy tak pernah mengeluh bahkan semangat untuk mempelajari adat lokal masyarakat setempat.

"Jangan kapok ya datang ke sini lagi."

"Siapa yang kapok Bu? Justru aku senang kok dateng ke sini."

Suherti memeluk Nancy dan wanita tua itu nampak tak kuasa menahan tangisnya kala mereka berpelukan. Putra dan Mustafa yang berdiri agak jauh dari mereka berdua nampak memerhatikan pemandangan itu.

"Kamu sepertinya memang gak salah memilih istri kali ini."

Putra hanya tersenyum mendengar ucapan sang ayah barusan, ia pun sebenarnya juga merasa demikian karena Nancy sama sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam bayangannya. Awalnya ia pikir Nancy akan bersikap seperti Dania bahkan mungkin lebih parah namun rupanya Nancy bersikap sangat sopan dan menghargai orang tua Putra.

****

Nancy dan Putra sudah tiba di Bandara Ahmad Yani menunggu pesawat mereka akan berangkat ke Jakarta dan tiba-tiba saja Nancy mengucapkan terima kasih pada Putra yang membuat pria itu bingung.

"Makasih karena apa?"

"Terima kasih atas pembalut dan makanan waktu itu, aku akan menggantinya."

"Ah, itu kan gak mahal. Aku sama sekali nggak keberatan."

"Kamu tahu, Mas? Perhatian kecil darimu itu membuatku seperti sangat berharga untukmu, entah apa motifmu yang sebenarnya namun aku merasa kamu adalah pria yang tulus dan menyayangi anggota keluargamu. Dan sepertinya aku juga minta maaf karena sudah menarikmu dalam masalah keluargaku, pernikahan kita diawali dengan niat yang kurang baik dan aku takut kalau sesuatu yang tidak baik akan berpengaruh ke depannya."

"Jadi apa yang kamu inginkan, sayang?"

Nancy merinding mendengar Putra memanggilnya 'sayang' dan entah kenapa ia menyukainya. Apakah ia sudah jatuh cinta pada suaminya ini? Apakah memang secepat ini prosesnya?"

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!