"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
Jam menunjukkan pukul 07.00
Zahra keluar dari toilet mendapati Xavier sedang menyiapkan beberapa menu makanan pagi.
"Kita gak sarapan bareng Mama pap-"
"Pagi ini kamu sarapan bareng aku, perdana!"balas Xavier masih terlihat sibuk dengan kegiatannya
Zahra berjalan perlahan mendekati suami nya dan menggapai sebuah apel. Saat akan menggigit tiba tiba Xavier merebut buah merah itu dari tangan Zahra.
"Ken-"
"Masih pagi dek, makan nasi dulu nanti sakit perutnya."larang Xavier membuat Zahra terdiam tak bisa membantah
Zahra mulai duduk di hadapan Xavier. Ia fokus pada bibir Xavier yang tampaknya begitu lucu saat sedang fokus
"Kamu mau?"tanya Xavier kemudian
"Mau apa?"bingung Zahra
"Bibir mas."balas Xavier membuat Zahra terbelalak
pipinya tiba tiba memerah sebab mulai merasa tersipu akan kalimat suaminya
"Ini makan, kalau misal gak di habisin. Nanti siang, gak bakalan mas kasi makan."lanjut Xavier membuat Zahra tak habis fikir
"Kenapa kita gak makan sama papa mama sama bunda?"tanya Zahra pelan berusaha mengalihkan pembicaraan tentang bibir tadi. Sembari ia menyendokkan beberapa makanan kedalam mulutnya.
"Mas kan udah bilang, mas pengen makan berdua aja. Lagian Mama papa sama Bunda juga udah pulang duluan katanya gak mau ganggu pengantin baru"jelas Xavier. Hal itu membuat Zahra tersedak air
yang baru saja ia minum.
"Uhhukk uhhukk!"
Xavier yang panik segera menggapai segelas air namun tiba tiba terhenti saat tau Zahra tersedak di sebabkan karna air juga. Otaknya seolah mulai berhenti bekerja
Hal itu malah membuat Zahra tertawa keras akibat ulah Xavier
"Uhhuk ekhemm, Ahahaha"tawa Zahra memegangi perutnya
"Pelan pelan makanya"kesal Xavier malah semakin membuat Zahra tertawa keras
"Ahahahah"
"Udah ih!ketawa itu aurat tau!"lanjut Xavier berhasil menghentikan tawa keras dari Zahra
"Tapi kan kita udah sah!jadi wajar kalau aku nampakin semua aurat aku ke mas Xavi dong!"kesal Zahra tidak terima
Mendengar itu Xavier tersenyum nakal akhirnya ia mendapat cela untuk membuat gadis di hadapannya benar benar terdiam
"Yakin udah semuanya?"tanya Xavier pelan menyuapkan nasi kedalam mulutnya
"Ya iya!aku udah perlihatin rambut, udah ketawa gede di depan kamu trus ud-" zahra mulai terdiam saat sadar dirinya sedang terjebak
"Ma'am yang banyak, kalau bicara jangan kebiasaan ngejebak diri sendiri."elus Xavier pada pucuk kepala istrinya
"Habis ini siap siap buat balik kerumah baru, barang barang kamu udah aku angkut kesana."Jelas Xavier kembali menikmati makanannya
Zahra terdiam dan akhirnya ia mulai menikmati makanannya tanpa harus mengucapkan kalimat apapun
Sesekali ia tersenyum malu mengingat bagaimana ia sering kali terjebak dengan kalimatnya sendiri namun, terselamatkan oleh suaminya sendiri.
Zahra merasa bahwa Xavier itu benar benar suami yang sempurna yah, udah Soft spoken, fleksibel, protektif, udah gitu faham agama lagi. Wahh emang beneran paket komplit ini mah:)
***
***
Keduanya sampai di sebuah rumah dua lantai berukuran cukup besar dan terlihat sangat elegan.
Zahra semakin terkagum kagum saat sudah masuk kedalam sana. Bau barang barang baru tercium di rongga hidung nya.
"Mas bangun ini sejak kapan?"tanya Zahra
"Sejak satu tahun yang lalu, mas pernah buat kesepakatan sama Allah kalau kelak rumah hasil usaha aku sendiri bakalan aku pakai sama orang yang berhasil jadi istri aku"jelas Xavier
Zahra terdiam dan akhirnya tersentak saat merasakan tangannya di genggam oleh Xavier. Gadis itu menoleh dan menatap tangannya yang sedang di genggam oleh Xavier.
Zahra kembali mendongak menatap suaminya yang juga terlihat sedang menatapnya.
"Aku juga janji, kelak aku bakalan bangun keluarga kecil di rumah ini dan aku butuh kerja sama kamu"
senyum Xavier
Zahra ikut tersenyum mendengar itu. Ia tau betul apa maksud dari perkataan Xavier. Dan ia juga tau mengapa pemuda itu tidak langsung berterus terang padanya.
"Wajar kalau kamu mau buat aku nyaman. Tapi jangan nyiksa diri mas, aku tau isi hati kamu sebenarnya"balas Zahra membuat Xavier terdiam
Gadis itu menarik Xavier untuk duduk di sebuah kursi.
lalu ia mulai menatap intens pada Xavier yang tampaknya mulai terdiam
Zahra menggenggam tangan suaminya lalu berucap pelan "Mau anak berapa, insya allah aku kasi selama aku sanggup"bisik Zahra menelungkupkan wajahnya sembari menatap Xavier dari bawah
...ΩΩΩΩΩΩ...