apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut dipecat
" gak tahu ka , dulu sih dia sering Banget di antar sama cowok " jawab Edo .
Saat itu aku pikir Bu Dewi sudah pernah tidur dengan beberapa orang , kalau emang benar begitu harus nya aku hajar aja dia tadi ,ada sedikit penyesalan dalam hati ku .
" tapi lu jangan coba coba nyentuh dia karena dulu pernah ada karyawan nya yang megang pinggul nya , padahal kan Bu Dewi yang duluan godain sambil kegenitan gitu , tapi ia langsung di tampar dan di pecat pula ! Mungkin aturan nya dia boleh menyentuh tapi tidak di sentuh , aneh kan tingkah nya " jelas Edo .
Aku terdiam sesaat sampai Eko kembali menegur ku .
" lu kenapa ka ?"
" kayak nya gue bakal dipecat juga ni do " ucap ku
" lah ,emang kenapa ?" tanya nya heran .
" kemaren dia menggandeng tangan ku , semalam aku hampir menghajar nya karena dia mabuk dan terus menggoda ku " ,Eko kaget mendengar ucapan ku dan langsung menjauh .
" wah , gawat ini , benar benar gawat , Berarti lu Uda jamah bu bos "
" gak cuma pelukan aja , lagian dia kan mabuk pasti nggak inget do " sanggah ku sambil memberi alasan .
" parah lu ka , kalau ada apa apa pokok nya gue gak mau ikutan, tapi setahu gue Bu Dewi gak pernah mabuk" .
Aku sempat berfikir mendengar ucapan Eko barusan , emang benar pas baru keluar dari club bu Dwi masih biasa aja jalan nya , tapi pas dia hampir sampai kearah ku kok jadi sempoyongan .
Ku tatap Edo " Do , gimana ini , belum gajian masak di pecat"
" pikir aja sendiri, anggap aja kita gak pernah kenal " jawab nya santai .
" serius gue do !!" ucap ku lagi .
" siapa kamu , aku gak kenal sama kamu " canda nya .
" serius do , gimana ini ?" rengek ku lagi .
" jangan sok kenal , aku gak kenal sama kamu " ucap nya sambil menghindari ku layak aku seorang pengemis .
Mungkin karena melihat kami sedikit ribut , Bu Dewi membuka pintu dan mendekati kami yang masih sedang bercanda .
" loh , Raka kamu kok belum pulang ?" tanya Bu Dewi.
Suara nya mengagetkan kan ku , entah kenapa kok aku jadi takut mendengar nya , mungkin aku takut dipecat atau di laporin ke polisi .
" eh iya Bu maaf , ini mau pulang sekarang !" jawab ku langsung menuju gerbang didekat pos satpam .
" loh , mobil nya kan ada di sana " ucap Bu Dewi sambil menunjuk kearah mobil nya .
" eh iya Bu " jawab ku .
Bu Dewi melihat ku heran " kenapa di Do ?" tanya Bu Dewi pada Edo .
" takut dipecat kata nya Bu" jawab Edo .
" kenapa mau di pecat ?" tanya Bu Dewi lagi yang masih tampak heran sambil melihat kearah mobil nya .
" kata nya gara gara semalam Bu " jawab Eko polos .
" semalam ? Oh yang itu , aku gak masalahin kok " ucap bu Dewi santai . sambil melipat tangan nya melihat ku yang berlalu di hadapan nya .
" berarti semalam ibu Dewi beneran mabuk , beruntung kamu ka " ucap Edo pelan .
" saya gak mabuk kok , cuma minum sedikit aja " ucap Bu Dewi .
" hah , " Edo terkejut karena ternyata Bu Dewi mendengar ucapan nya yang menurut nya tadi sangat pelan .
" kenapa kamu ?"
" gak Bu , saya kira ibu bakal marah sama teman saya karena udah keterlaluan " jawab Edo.
Bu Dewi tersenyum dan langsung meninggal kan Edo yang masih tampak heran .
Selama perjalanan pulang pikiran ku masih tak karuan , mengingat Bu Dewi yang melapor kan pacar nya sendiri, bagaimana dengan ku yang hanya seorang pegawai nya , semoga tidak terjadi apa apa , lagi pula tampak nya Bu Dewi tadi gak marah sama aku . Aku berhenti sebentar di sebuah pet shop yang tidak berada jauh dari rumah ku , aku mau membeli pakan kucing untuk kucing peliharaan ku di rumah.
Ketika aku masuk ke toko itu kulihat seorang gadis cantik yang aku kenal ,dia adalah Rini tetanggaku dia sedang asik melihat lihat .
saat melihat ku masuk ia tersenyum manis kearah ku .
" eh Rini , cari apa rin ?" sapa ku pada nya .
" beli ini ka , kalau kamu?" tanya nya padaku. Rini mengambil pakan kucing yang ada di rak .
" sama aku juga mau beli itu "
" kamu ada pelihara kucing juga ?" tanya nya lagi.
Manis sekali gadis di hadapan ku ini ,sungguh sangat berbeda dengan Bu Dewi .
" iya Rin, kamu juga pelihara kucing " tanya ku .
" iya , ada tiga " jawab nya sembari tersenyum.
Seketika bayang bayang ku tentang Bu Dewi hilang seketika, melihat senyuman manis Rini seperti obat bagi ku . Kami sedikit mengobrol dan sempat ku minta no ponsel nya dengan alasan ingin melihat kucing peliharaan nya .
" aku duluan ya " ucap Rini lalu ia menuju kasir .
" hati hati ya Rin , jangan lupa nanti foto nya "
Rini mengangguk dan tersenyum manis .
Sungguh cantik sekali dia , andai ia jadi istriku alangkah bahagia nya aku , khayalan ku membumbung tinggi .
" mas ,,mas ,," tegur seorang pelayan yang membuyar kan khayalan indah ku .
" eh iya mbak, ini maaf " ku taruh pakan kucing di hadapan meja nya .
Segera ku pulang kerumah dan memberi makan kucing ku , sesekali aku memotret nya , lalu ku kirim kan foto nya pada Rini , namun Rini belum juga membuka pesan gambar ku.
Saat itu aku ingin mencuci mobil bos ku , karena mobil nya sudah tampak berdebu , mungkin Bu Dewi juga pasti senang melihat nya nanti dan ia gak bakal marah mengingat kejadian tadi .
Cukup lama aku mencuci mobil bos ku itu , karena ternyata mobil nya sangat kotor sekali mungkin karena sudah lama gak dicuci.
" Raka , itu handphone mu berbunyi terus dari tadi !" teriak ibuku dari dalam rumah.
Segera ku berlari hendak mengambil nya , takut kalau Bu Dewi yang menelpon ku pasti ia bakal marah marah lagi . Dan benar saja di dugaan ku , ibu Dewi beberapa kali menelpon ku , Segera aku keluar dan mencoba menghubungi nya lagi , perasaan ku tidak tenang dan juga panik .
Baru saja telepon tersambung aku sudah kena semprot " dari mana aja sih ! kencan sama cewek ya ? Dari tadi telpon gak di angkat!!"
"'maaf Bu ,saya lagi nyuci mobil di depan rumah " jawab ku .
" Halah , bohong cuci mata maksudmu !" bentak nya tak percaya.
Segera ku alih kan telepon nya menjadi panggilan video .
" nih Bu , kalau ibu gak percaya " diperlihatkan semua perlengkapan cuci di depan ku dan juga kondisi mobil nya yang hampir selesai ku bersih kan .
Bu Dewi langsung tertawa " ok , saya percaya "
" saya gak bohong kan Bu , oh ia ada perlu apa Bu ? tapi tunggu Sebentar kalau ibu butuh saya , saya selesaikan dulu semua nya " ucap ku .