NovelToon NovelToon
Mengandung Anak Mantan Suami

Mengandung Anak Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:10.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: febyanti

Sarah harus menelan pil pahit, suami yang dicintainya malah menggugat cerai. Namun, setelah resmi bercerai Sarah malah dinyatakan hamil.

Kenyataan pahit kembali, saat ia akan mengatakan bahwa dirinya hamil, ia malah melihat mantan suaminya bersama teman wanitanya yang terlihat lebih bahagia. Sampai pada akhirnya, ia mengurngkan niatnya.

Sarah pergi dari kehidupan mantan suaminya. Akankah mantan suaminya itu tahu bahwa dirinya hamil dan telah melahirkan seorang anak?

Ini hanya sekedar hiburan ya, jadi jangan berkomentar tak mengenakan, jika tidak suka skip saja. Hidup itu harus selalu dibawa santai😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sarah nampak terkejut dengan aksi mantan suaminya, wanita yang selama ini mencintainya seakan tidak ada lagi cinta saat tahu lelaki yang bersamanya telah menikah dengan sahabatnya sendiri. Berusaha melawan rasa sakit itu sendirian, berjuang hidup demi anak yang ada dalam kandungan. Farhan melepas Sarah bagai anak ayam yang masih menguntit pada induknya.

Wanita yang tak bisa apa-apa kini berubah menjadi wanita yang luar biasa. Menjadi ibu sekaligus sosok ayah bagi anak sematawayangnya. Sorot tajam mata Sarah begitu tajam saat melihat mata mantan suaminya. Lelaki itu seakan mengunci tubuh Sarah, tubuh itu tidak bisa berkutik karena Farhan menyudutkannya di dinding ruangan.

Farhan tak habis pikir dengan wanita yang ada di hadapannya itu, kenapa begitu tega menyembunyikan darah dagingnya selama bertahun-tahun. Rasa cinta itu sudah berubah jadi bencian kah? Sebegitu buruknya seorang mantan suami sampai tidak ada kesempatan untuk kembali bersama?

Andai ia tahu akan keberadaan anak yang dikandung mantan istrinya, mungkin ia akan mencoba mencintainya meski harus bersabar dengan sikap manja yang sesekali membuatnya jengkel.

Sarah anak tunggal, disayang dan manja oleh kedua orang tuanya sejak dulu. Kehidupannya meski sederhana tapi selalu diutamakan, apa pun yang diinginkannya selalu ia dapatkan. Namun, Tuhan dengan mudah membalikkan sisi kehidupan. Tak ada lagi sosok manja dalam diri Sarah, wanita itu sudah bisa berdiri di kakinya sendiri.

Farhan menarik diri saat melihat Sarah memalingkan wajah. Pria itu menapakkan tangan di atas meja, menundukkan kepala tapi setelah itu menoleh ke arah mantan istrinya.

"Kenapa kamu lakukan itu? Kenapa pergi meninggalkanku dan membawa darah dagingku? Dia anak-ku!" Sorot tajamnya mengintimidasi mantan istrinya.

Sarah terkejut, kedua alisnya mengerut.

"Kenapa? Kamu tidak usah terkejut seperti itu, dia anak-ku 'kan?" tanya Farhan lagi.

Sarah tidak menjawab, ia malah mencoba membuka pintu karena ingin segera keluar. Tapi sayangnya, kunci itu berada dalam saku celana mantan suaminya.

"Jangan menghindar, masalah tidak akan selesai."

"Bukan kah itu yang kamu mau, Mas? Aku pergi dari hidupmu bukan kah itu kemauanmu? Salah jika aku pergi? Lalu aku harus apa? Melihat kebahagiaanmu begitu?"

Kebahagiaan apa? Tidak ada kebahagiaan dalam hidupnya setelah perceraian itu terjadi. Farhan pikir terlepas dari Sarah hidupnya akan baik-baik saja, nyatanya tidak. Tanpa ia sadar hidupnya bergantung pada Sarah. Selepas perceraian, tidak ada lagi yang menyiapkan keperluannya entah itu mau bekerja atau sepulang bekerja.

Meski memiliki beberapa pembantu pun tidak akan bisa seperti Sarah, tidak ada yang melayaninya di atas ranjang. Terkadang, Farhan menikmati gaya percintaan istrinya. Tidak dapat dipungkiri, Sarah pandai membuat suaminya larut dalam percintaannya. Dan itulah bodohnya ia, tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang tidak.

Nadia berhasil membuatnya dalam dilema, seiring berjalannya waktu, gadis itu sering mengajaknya pergi berniat menghibur dan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Lelaki bodoh itu kemakan akan ucapan Nadia kala itu. Membuatnya malah semakin membenci Sarah.

Baru saja Farhan akan membuka mulut untuk menjawab, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia menjauh dari Sarah untuk menerima panggilan itu. Laki-laki itu menghela napas panjang, napasnya terasa berat.

"Sebentar lagi aku menyusul," jawab Farhan, setelah itu ia menutup ponselnya. Dan kembali menghampiri Sarah, ia juga melirik jam di tangan. Sudah waktunya para karyawan pulang.

"Aku akan mengantarmu pulang, aku ingin ketemu anak-ku," ucap Farhan.

***

Sarah berjalan di depan mantan suaminya, wanita itu berjalan cepat. Bahkan setiap ada yang melihatnya langsung pandangannya tidak terlepas, karena merasa heran, wanita itu dibuntuti pemilik perusahaan itu.

Setibanya di parkiran, Farhan menarik tangan mantan istrinya. Sarah sendiri tidak berontak, mungkin ini sudah saatnya Putra tahu soal ayah kandungnya. Sering kali anak itu menanyakan keberadaan ayahnya, dan itu membuat Sarah merasakan sakit yang luar biasa.

Selama di perjalanan, tak ada yang bercakap. Apa lagi dengan Sarah, wanita itu hanya melihat ke arah samping. Melihat lampu yang menghiasi jalan karena hari sudah mulai gelap. Dan tibalah mereka di depan rumah bi Ami.

Sarah turun dari mobil, dan kedatangannya disambut oleh anaknya.

"Hore-hore ... Mama pulang." Rasanya Putra tidak sabar bahwa anak itu ingin mengatakan bahwa tadi ia melihat laki-laki yang begitu mirip dengan papanya.

Putra mengahmburkan tubuhnya saat sang mama merentangkan tangan. Sarah memeluk tubuh mungil itu, menciumi anaknya bahkan sampai menangis. "Anak-ku." Sarah kembali mencium Putra bertubi-tubi.

Lalu, anak kecil itu melihat seseorang berdiri di depan sana. Melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Papa ...," ucap anak itu.

Sarah pun terkejut saat mendengar anaknya memanggil papa. Dari mana anaknya itu tahu? Apa mereka sudah bertemu sebelumnya? Ia sendiri pun tidak pernah menunjukkan foto papanya.

Putra langsung melepaskan diri dari pelukkan ibunya, lalu berlari menghampiri seorang lelaki di sana. Tanpa ragu langsung memeluknya begitu saja. Sarah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Papa ...," ucap Putra lagi.

"Kamu mengenali, Papa?" tanya Farhan.

Bocah itu mengangguk. Jadi, anak itu memang memanggilnya sewaktu tadi. Farhan menciumi Putra, dari wajah, tangan, bahkan sampai tubuhnya.

Siapa pun yang melihat dan tahu jalan ceritanya pasti akan menangis tersedu-sedu. Bi Ami yang melihat itu pun akhirnya meneteskan air mata. Seberapa pun berusaha, lambat laun mereka pasti akan bertemu. Sarah pun menangis melihat pemandangan itu.

"Papa kemana saja? Apa Papa tidak rindu padaku?" tanya Putra lagi.

"Maafkan, Papa." Farhan menarik tubuh anaknya lalu menggendongnya.

***

Kini, mereka sudah ada di dalam kontrakkan milik Sarah. Farhan melihat sekeliling ruangan itu, keadaan mereka membuat hatinya merasa teriris. Anak seorang pengusaha tinggal di tempat seperti ini? Sempit dan pengap. Bahkan atapnya pun tidak ada penghalangnya.

Sejak kedatangannya, Putra tidak terlepas dari pangkuannya. Bahkan bocah itu sudah tertidur di pangkuan ayahnya. Tak lama, Sarah pun menemuinya karena wanita itu harus membersihkan tubuhnya terlebih dulu.

Pandangan Farhan tak terlepas dari Sarah, wanita itu masih cantik sama seperti saat bersamanya. Kematangan wanita itu ternyata malah semakin mempesona. Namun, detik itu juga Farhan tersadar. Ia memalingkan wajahnya pada wajah anaknya. Mengusap kepala bocah itu sangat lembut.

"Putra sudah tidur, sebaiknya aku pindahkan," ucap Sarah.

"Di mana kamarnya?" tanya Farhan. "Biar aku yang pindahkan," sambungnya.

Farhan beranjak, lalu pergi menuju kamar yang ditunjuk mantan istrinya. Lelaki itu kembali menangis dalam hati. Kamar sempit itu menjadi tempat berlindung anaknya, sungguh mengkhawatirkan.

Meski Sarah sudah bekerja, tapi ia belum mampu menyewa kontrakkan yang jauh lebih bagus. Ia harus melunasi hutang biaya rumah sakit selama Putra dirawat, hampir satu bulan anak itu dirawat. Dan memakan biaya yang cukup besar. Setiap bulannya Sarah harus mencicil, dan baru lunas beberapa bulan yang lalu.

"Pulanglah, ini sudah malam. Tidak enak sama tetangga," ujar Sarah.

1
Rusmiati
Luar biasa
Fitri ainin Ainin
haduuuh
Fitri ainin Ainin
jgan2 dibutik wita lagi
vi
bagus.... ga banyak konflik...
Fitri ainin Ainin
ngapain juga bayu jawab jujur pada nadia
Trisna
Hem sepupunya Farhankah?
Katherina Ajawaila
copy Farhan banget ya thour
Katherina Ajawaila
keren lahir twiens
Katherina Ajawaila
semoga lancar persalinannya🥰
Katherina Ajawaila
Torpedo nya tajir juga Ramdan 🤣
Katherina Ajawaila
seru aja cewe lebih agresif
Katherina Ajawaila
morin biasa di luar sih, kalau luar sih sah2 aja ya kan🤣
Katherina Ajawaila
Farhan kejar target, biar cepat ada hasil nya 🥰
Katherina Ajawaila
akhirnya, jadi mkn duren montong lagi🥰, semoga cepat datang adenya putra🤣
Asriana inna
Luar biasa
Katherina Ajawaila
akhirnya mrk bahagia kembali semoga para pelakor udh ngk ada lg ya thour
Katherina Ajawaila
bagus thour cerita, walau ada dokter yg terobsesi sm pasien sendiri. gila dan metong
Katherina Ajawaila
cecile udh gila laki kayanya. halinya tinggi penggen miliki duda. 🤭
Katherina Ajawaila
bohong aja celine, hamil, kaya kambing donk esot2 tembok. yang napsu dia yg bisa aja 😁
Katherina Ajawaila
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!