NovelToon NovelToon
My Brother'S Friend Is My Partner

My Brother'S Friend Is My Partner

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati
Popularitas:24.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Noah Arrayan

Area 21+
Anak di bawah umur dilarang mendekat.

Tentang Bianca yang memendam perasaan cinta terhadap Alexander Valentino sahabat kakaknya. Ia rela dijadikan partner di atas ranjang bagi pria itu meski ia tau hati Alex begitu kuat berpaut pada kekasih yang sangat dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noah Arrayan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Sepanjang malam Alex merasa gusar, ia sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Pria itu sudah beberapa kali mengirimkan pesan pada Bianca agar gadis itu menemuinya. Namun pesan-pesan itu tak kunjung terbaca.

'Oh ayolah bi buka pesan nya, jangan sampai abang nekat masuk ke kamar kalian dan membawa mu kemari' Berkali-kali Alex menggerutu karena pesan nya pada Bianca tak kunjung berubah centang biru. Bahkan panggilan telfon nya juga Bianca abaikan

Alex merasa tidak tenang, setelah memergoki ia yang akan berciuman dengan Salsa Bian semakin tak menggubris dirinya, bahkan ia langsung masuk ke kamarnya setelah mengobrol dan menghabiskan coklat panas bersama Andre.

Di tempat berbeda Bianca juga tengah berusaha memejamkan matanya, ini malam pertama tidur tanpa Alex yang memeluknya. Semenjak Brian pulang biasanya Alex akan menyelinap diam-diam ke kamar nya.

Bianca merenungi dirinya, entah sampai kapan hubungan tak bernama antara dirinya dan Alex akan terus berlangsung, tak selamanya mereka busa menyembunyikan nya dari Brian. Tapi mengingat kemesraan Alex dan Salsa yang ia dapati sebelumnya sepertinya Bian tak perlu terlalu jauh berfikir, mungkin tidak akan lama lagi Alex akan meninggalkan nya.

Bianca merasakan kepiluan yang teramat menusuk, mata nya basah saat mengingat bagaimana Alex mencium Salsa, ia tidak rela namun secara bersamaan kesadaran menamparnya. Salsa adalah kekasih Alex justru dia adalah pengganggu yang tak seharusnya berada diantara Salsa dan Alex. Bianca menutup matanya dengan rapat, berusaha menepis bayangan kemesraan Alex dan salsa.

Bianca masih memejamkan matanya hingga ia tiba-tiba merasakan tubuhnya melayang, seseorang menggendong tubuhnya ia akan berteriak namun bibirnya terbungkam oleh kecupan hangat yang begitu ia kenali.

Matanya membulat penuh saat pria yang tengah menggendong dan melu**t bibir nya itu berjalan dengan hati-hati membawa nya ke luar dari kamar itu, untung saja Salsa dan Bella sama sekali tak terusik. Mereka tak menyadari seorang penyusup tengah memasuki kamar mereka.

"Abang uda gila ya" bisik Bianca penuh penekanan kala Alex merebahkan tubuhnya di ranjang kamar yang dihuni oleh pria itu. Alex masih berada di atas nya dengan tatapan tak terbaca.

"Iya kok tau?" ucap pria itu santai, tak peduli Bian yang memelototinya.

"Kalau ketauan mereka gimana, suka nggak mikir dech. Heran Bian" Gerutu gadis itu.

"Salah sendiri kamu nggak buka pesan abang, telfon juga nggak kamu angkat. Abang nggak peduli mau ketauan atau nggak, yang ada dalam fikiran abang cuma mau kamu ada di sini" Tatapan penuh kesungguhan itu mengacaukan hati Bianca, ia selalu kelabakan dengan semua perlakuan Alex yang terkadang di luar nalar.

"Kenapa memang nya? kan ada kak Salsa, kenapa bukan kak Salsa yang abang culik ke sini. Sekalian melanjutkan yang tadi sempat tertunda" Ucap Bianca sengit.

"Tadi itu nggak seperti yang kamu pikirkan Bi, abang berusaha keras untuk melakukan nya lagi karena tak ingin Salsa semakin curiga. Jujur abang uda nggak pernah sedekat tadi semenjak kita bercin*a pertama kali" Alex merasa ia perlu meluruskan apa yang Bianca lihat. Ia tidak rela Bianca bersedih dan mengabaikan nya

"Kenapa harus susah payah menjelaskan nya? padahal Bian nggak apa-apa. Kak Salsa emang pacar abang, jadi bukan hal yang aneh kalo kalian bermesraan" Bohong Bianca, padahal jauh di lubuk hatinya ada kelegaan saat mendengar ucapan Alex, tak peduli pria itu jujur atau sedang berbohong.

"Tapi abang perlu menjelaskan nya agar kamu tidak menilai abang pria brengsek yang akan seenak nya menyentuh banyak wanita" Tegas Alex.

"Satu lagi, kamu harus jaga jarak sama Andre. Abang uda hampir hilang kendali saat seenak nya saja dia mengecup jari kamu" Alex meraih jari Bian yang tergores, menatapnya sendu dengan penuh penyesalan.

"Bukan dikecup bang, kak Andre menghisap lukanya biar darahnya berhenti" Protes Bianca tak suka Alex asal menuduh.

"Sama saja, abang ingin sekali menghajar wajahnya hingga hancur" Wajah Bianca memanas saat Alex tiba-tiba mengecupi jari nya yang sejak tadi dipandangi.

"Abang ngapain" lirih Bianca, ada sesuatu dalam dirinya yang tiba-tiba bangkit.

"Menghapus jejak sentuhan si brengs*k itu" Ucapnya geram.

"Aneh banget tau nggak, lagian kenapa pakai acara nyulik segala si bang, kan besok kita bisa bicarain ini" Bianca berusaha mengalihkan perasaan gugup yang menyelimuti hatinya karena Alex terus mengecupi jarinya.

"Abang tau sama seperti abang kamu juga nggak bisa tidur kan? kamu kenapa nangis?" yah Alex masih dapat melihat jejak air mata di wajah Bianca, gadis itu memalingkan wajahnya namun Alex meraih dagu Bianca agar tetap menghadap padanya.

"Bian nggak nangis" Elak nya

"Maafin abang" bisik Alex dan mendaratkan kecupan di kening Bianca hingga membuat gadis itu memejamkan matanya. Alex lalu menggulir tubuhnya, ia memposisikan diri di samping Bian lalu memeluk tubuh itu dan menutupi keduanya dengan selimut.

"Tidurlah" Bisik pria itu sembari mengusap lembut kepala Bian.

"Abang tau kamu nggak akan bisa tidur tanpa pelukan abang" yah sekuat apapun mengelak Bianca tak bisa menampik bahwa ia merasakan kenyamanan saat bersama Alex, tak peduli seberapa banyak tangis yang disebabkan olehnya, hanya Alex yang bisa menghapus kesedihan nya. Setiap goresan luka di hatinya hanya mampu disembuhkan oleh perhatian dari pria itu.

"Tapi mau tidak mau Bian harus membiasakan diri kan? Toh pada akhirnya akan ada gadis yang lebih berhak mengisi dekapan abang, Bian hanya penghuni sementara."

Alex merasa sedih mendengar penuturan Bianca, namun ia pun tak bisa memberikan janji apapun pada gadis itu untuk saat ini.

"Tidurlah sayang, sebelum abang berubah fikiran. Jika itu terjadi jangan harap malam ini kita bisa memejam kan mata. Yang ada hanya desa**n hingga pagi" Ancam Alex. Karena sejak tadi ia juga tengah meredam gairahnya yang menyala. Sebenar nya Bian juga menginginkan hal itu, namun ia tak mau mengambil resiko ulah mereka akan diketahui mengingat mereka tidak hanya berdua saja di sini.

"Iya Bian tidur" Lirih nya.

"Takut banget ya ketauan?" Alex terkekeh.

"Bian nggak apa-apa ketauan, toh nggak rugi apa-apa. Paling cuma harus menghadapai kemarahan bang Brian. Abang sanggup ketahuan Salsa? jangan lupa bang Brian juga pasti akan mukulin abang" Ucap Bianca santai.

"Abang nggak takut" senyum tersungging di bibir Alex. Ia mengeratkan pelukan nya pada Bianca, menyesap wangi tubuh gadis itu yang diam-diam telah memenuhi benak Alex. Ia begitu menyukai aroma tubuh Bianca, ah ralat ia menyukai semua hal yang ada pada diri Bianca.

🍁🍁🍁🍁

1
Mila
Si Alex ini benget ku ulek-ulek engak punya perasaan emang
Kusii Yaati
haruskah seperti itu bi🥺
Emai
apa Bella diperkosa ?? atau mungkin sudah dijodohkan orang tuanya??
Emai
nah itu rasanya
Emai
Hamidun
Emai
kan memang murahan
Vitriani
Luar biasa
Defi Yana
thor ngetik nya jangan ngantuk dong.
Ode Yerti Etty
aduhhh...ada sesuatu
Lenni Namora
Luar biasa
Komariyah
Kecewa
Komariyah
Buruk
laelatul qomar
aku udah baca smua 3novel itu thor,bahkan tragedi bachelor party ak baca 2x..bagus smua nya thor..
laelatul qomar
Luar biasa
byby
Buruk
Virgo Girl
Luar biasa
Mega Casandrabatarasosang
Kecewa
Mega Casandrabatarasosang
Buruk
Rina Rina
Thor bisa gk Bianca nya jual mahal dikit biar gk jdi pelampiasan aja kesel juga sama si Alex egois bgt
Rina Rina
iya kasian Bianca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!