Mengandung Anak Mantan Suami

Mengandung Anak Mantan Suami

Part 1

Sarah, berdiri di ambang pintu, menatap ruang teringat akan kehangatan yang tercipta saat masih bersama suaminya. Matanya mulai berkaca-kaca, dadanya terasa sesak.

"Kamu tega, Mas." Sarah berjalan ke delam kamar, kakinya terasa tak berpijak. Satu jam yang lalu ia resmi bercerai dengan Farhan, suaminya. Ia tak menyangka bahwa Farhan akan menceraikannya, beralasan bahwa selama ini dia tak mencintainya.

"Dua tahun kita bersama, setiap hari kamu ucapkan kata cinta padaku, mas," gumam Sarah. Sakit, amat teramat sakit. Selama dua tahun Farhan membohonginya, Sarah ingat betul ucapan Farhan yang terdengar tulus setelah menikahinya waktu itu.

"Aku akan membahagiakannya, karena aku juga mencintainya." Pengakuan Farhan di depan orang banyak setelah mereka resmi menjadi sepasang suami istri.

Sarah tersenyum saat mendengarnya. Pernikahan yang diawali perjodohan itu meyakininya bahwa ia dan suaminya saling mencintai. Sarah, berusia 23 tahun, terlahir dari keluarga sederhana tapi dipenuhi dengan rasa kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya. Apa pun yang diingikannya pasti dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Hingga ia tumbuh menjadi gadis manja dan periang.

Setelah kedua orang tuanya meninggal, keluh kasahnya ia curahkan kepada Farhan, menjadi sandaran ternyamannya saat ia lemah, dan saat ia lelah. Tapi sekarang, Sarah tersadar. kini dirinya sendiri, merenungi semua yang telah terjadi dan ia merasa itu tak mungkin terjadi dalam hidupnya. Farhan yang selalu di sampingnya setiap hari membuat Sarah selalu merasa dicintai. Farhan menceraikannya karena suatu alasan yang begitu sulit ada dalam pikirannya.

Deraian air mata tak terhenti, ia tak ingin berpisah dengan suaminya. Namun, bisakah dirinya memutar waktu seperti dulu? Bahagia, tapi semuanya hilang tanpa sebab karena suaminya menghentikan perasaannya.

"Bila boleh aku jujur, aku tak ingin berpisah. Kamu kebahagiaanku." Ucap Sarah sembari menatap sebuah bingkai yang terpasang foto pernikahan mereka. Mengusap foto itu lalu menciumnya, merebahkan tubuh lalu meringkuk di atas ranjang sambil mendekap foto pernikahannya.

Menangis sesegukkan, ini terasa mimpi baginya hingga ia larut dalam tangisan. Matanya terasa sembab karena sejak tadi terus menangis.

Dengan sendirinya, Sarah tertidur dalam keadaan memeluk foto pernikahannya dua tahun silam.

* * *

"Sudah sore, kenapa bu Sarah belum juga keluar dari kamarnya, apa terjadi sesuatu dengannya?" kata seorang pembantu di rumah Sarah. Rumah yang ditinggali selama pernikahannya. Farhan membeli rumah itu atas nama Sarah, Farhan menjadi suami yang bertanggung jawab selama ini. Memberinya nafkah lahir batin, tak luput sedikit pun perhatian yang diberikan kepada Sarah.

Itu mengapa, Sarah masih tak percaya akan perpisahan itu. Selama ini pernikahannya baik-baik saja. Pernah sekali ia memperegoki suaminya bersama Nadia. Nadia adalah teman Farhan sejak dulu, sebelum Sarah kenal dengan suaminya. Di kantor, saat ia mengantarkan bekal untuk Farhan.

"Kejutan," ucap Sarah tiba-tiba masuk ke dalam ruangan suaminya. Wajah sumringah itu menghilang saat melihat tangan suaminya tengah digenggam oleh Nadia. Namun, saat itu juga Farhan menjelaskannya kepada Sarah.

"Nadia hanya meminta tanda tanganku," jelas Farhan, Farhan tahu bagaimana sikap Sarah selama ini. Cemburu, posesif, dan selalu curiga. Itu sebab kenapa Farhan tidak nyaman bersama istrinya. Sarah yang terlalu begitu mencintai suaminya, takut akan kehilangan. Kini, rasa ketakutan itu terjadi.

"Mas Farhan ..." Teriak Sarah sambil membuka mata. Mimpi buruk yang selalu menghantuinya kini terbukti, kehilangan orang yang kita cintai ternyata begitu menyayat hati. Seegoisnya Sarah, setelah ia tahu bagaimana perasaan suaminya kini ia bisa mengikhlaskannya.

Mencintai dengan keterpaksaan akan semakin membuatnya terluka, ia bisa memahami di posisi Farhan saat ini. Sarah juga tidak menyalahkan akan hadirnya orang ketiga yang menyebabkan kehancuran rumah tangganya. Ia sadar bahwa dirinya egois, sadar akan sikap cemburunya yang terlalu berlebihan. Mungkin itu faktor kenapa Farhan memilihnya untuk berpisah, pikir Sarah.

"Mas Farhan," lirih Sarah. Andai, waktu bisa diputar kembali, ia tak ingin usai. Tetaplah menjadi bagian dalam hidupnya, penyemangatnya.

Tok tok tok ...

Ketukan pintu mengalihkan lamunan Sarah.

"Bu, Ibu tidak apa-apa? Ini sudah sore. Ibu minta dibangunkan pas ashar bukan?" ucap seseorang di balik pintu.

Sarah tak menjawab, dirinya langsung beranjak. Meletakan foto yang ia peluk sejak tadi di atas meja nakas, lalu menuju ke arah pintu. Mata sembab yang tak bisa disembunyikan itu terlihat jelas oleh seorang wanita paruh baya yang bernama bi Ami. Seorang asisten rumah tangga yang sudah mengabdi belasan tahun di rumah orang tua Farhan.

Farhan mengajak bi Ami tinggal bersamanya, ia tahu bahwa Sarah tak bisa melakukan pekerjaan rumah. Ia juga tidak menuntut Sarah untuk bisa melakukan semuanya. Selama berumah tangga, mereka menjalani sebuah keluarga yang terbilang cukup harmonis. Kedustaan Farhan berhasil membohongi istrinya. Lambat laun, Farhan tak bisa membohongi diri.

Sikap Sarah yang berlebihan membuatnya merasa tidak nyaman.

"Ibu, baik-baik saja 'kan?" tanya bi Ami yang khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja, Bi. Apa mas Farhan sudah ke sini?" tanya Sarah kemudian.

"Belum," jawab bi Ami.

"Kata dia mau ke sini karena mau mengambil barang-barang yang tersisa," jelas Sarah. Sebelum perceraian, Farhan memang sudah tidak tinggal bersama selama satu minggu. Hingga akhirnya, surat gugatan cerai dan surat panggilan untuk Sarah pun datang.

Sarah sempat shock saat mendapati surat panggilan itu. Meski kini telah berpisah, Farhan masih memberikan uang bulanan untuk Sarah. Sarah hanya seorang ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya kepada suaminya. Karena sejak masih gadis, orang tuanya tak mengizinkan Sarah bekerja. Sampai akhirnya, kedua orang tuanya menjodohkannya kepada anak sahabatnya yaitu, Farhan.

Bi Ami dapat melihat kesedihan dan keterpukulan majikannya, wanita manja itu tak bisa jauh dari suaminya. "Ada yang Ibu butuhkan?" tanya bi Ami.

"Tidak, kalau pun ada apa-apa aku bisa sendiri, Bi. Sudah tidak ada yang memanjakanku saat ini, Bibi tidak perlu khawatir. Aku harus mandiri dari mulai sekarang, itu yang diinginkan mas Farhan 'kan? Memiliki seorang istri yang bisa melakukan apa saja," jawab Sarah. Meski Farhan tak menuntut, tapi ia pernah mendengar keluhan suaminya.

Lagi-lagi, Sarah teringat kenapa suaminya menceraikannya. "Maaf, sepertinya aku akan terlambat. Asisten rumah tanggaku sedang cuti, kamu taukan kalau istriku tidak bisa ngapa-ngapain," kata Farhan diujung sambungan telepon. Percakapan itu terhenti saat Sarah datang.

"Aku bantu, Mas. Kamu lagi buat kopi 'kan?" Sarah berinisiatif membantu. Pendengarannya cukup kuat saat mendengar percakapan suaminya. Saat menuangkan air panas ke dalam cangkir, air panas itu malah mengenai kulitnya.

"Aduh," pekik Sarah yang tersiram air panas. Tangan melepuh dan itu semakin membuat Farhan kesiangan. Wajah kesal Farhan tak dapat disembunyikan, meski kemarahan itu tidak ditunjukkan tapi Sarah menyadarinya.

Sarah menangis, menangis bukan karena rasa perih di tangan. Melainkan wajah kusut Farhan yang terlihat kesal kepadanya. Itu awal di mana Sarah tahu tentang sikap suaminya yang selama ini disembunyikannya.

"Lain kali hati-hati, ucap Farhan pelan tapi dengan nada kesal.

Terpopuler

Comments

Nia Gemoy

Nia Gemoy

wow

2025-01-25

0

Bahar Ruddin

Bahar Ruddin

hdcguzjjdhyshdbnuxn

2025-01-14

0

Bahar Ruddin

Bahar Ruddin

hxhstshsjjjhhd

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Bab 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Bab 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Promo Karya
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 pengumuman
77 Part 75
78 Part 76
79 Part 77
80 Part 78
81 Bab 79
82 Part 80
83 Part 81
84 Part 82
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
88 Part 86
89 Part 87
90 Part 88
91 Part 89
92 Part 90
93 Part 91
94 Cerita Baru
95 Judul : Benih Yang Kau Titipkan
96 JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS
97 Novel Baru : Istri Kedua Yang Terabaikan
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Bab 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Bab 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Promo Karya
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
pengumuman
77
Part 75
78
Part 76
79
Part 77
80
Part 78
81
Bab 79
82
Part 80
83
Part 81
84
Part 82
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85
88
Part 86
89
Part 87
90
Part 88
91
Part 89
92
Part 90
93
Part 91
94
Cerita Baru
95
Judul : Benih Yang Kau Titipkan
96
JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS
97
Novel Baru : Istri Kedua Yang Terabaikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!