Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Lindsey hanya bisa menahan kesedihan dihadapan semua orang saat ini, dia bahkan tidak mampu untuk sekedar menatap wajah Domanick yang duduk dihadapannya.
"Benar, kau memilih menikahi Tessa?" Tuan Lan kembali menegaskan.
"Benar dad, aku menyayangi Lindsey sebagai sepupu tidak mungkin kami menikah!" Domanick mengucapkan kata-kata itu dengan santai tanpa tau bahwa Lindsey terluka oleh kata-katanya.
"Yasudah, tapi kalau Dady jadi kau! Tentu saja Dady akan memilih menikahi Lindsey, gadis cantik kesayangan kita semua! Bahkan dia terlalu cantik untuk mu Nick,"
Domanick hanya menyunggingkan senyum saat Tuan Lan berkata demikian.
"Awas ya jangan menyesal!" ancam Larisha.
"Kalau begitu Lindsey nanti kita jodohkan setelah Nick bertunangan saja ya dad?" tanya Laluna pada Tan.
"Boleh, bagaimana sayang kau setuju jika kami yang menjodohkan mu, atau kau sudah memiliki kekasih sendiri? Kami tidak akan melarang jika kau mempunyai pilihan sendiri,"
"Tidak ada dad, aku ingin Dady dan momy memilihkan jodoh untuk ku, aku percaya kalian akan memberikan jodoh terbaik untuk ku!" hancur rasanya mengatakan apa yang tidak dia kehendaki sebenarnya tapi apa lagi yang bisa Lindsey katakan, perkataan Domanick sukses menghancurkan hati dan pikirannya.
"Uluulu, gadis kecil kita ini memang penurut," kata Larisha.
Akhirnya di buat kesepakatan bahwa Lindsey akan dijodohkan setelah pertunangan Domanick dengan Tessa, karena hari ini Tessa dan keluarganya sedang ada kepentingan jadi Tuan Lan akan memperkenalkan Tessa pada Domanick keesokan harinya.
Meskipun besok Tessa dan Domanick akan dikenalkan secara khusus, namun Tuan Lan memberikan keduanya untuk mengenal lebih dekat selama 3 bulan. Barulah setelahnya akan lanjut menggelar pesta pertunangan.
"Dad, ayo kita jalan-jalan momy sudah tidak sabar nih pengen kulineran lama tinggal di Jerman kangen banget makanan disini!"
"Iya ya sudah momy ku sayang," Tuan Lan mencubit pipi Larisha.
"Apa kalian tidak sadar sudah memiliki cucu, kenapa masih bertingkah seperti itu didepan umum?" sindir Domanick.
"Karena momy dan Dady itu memiliki rasa cinta satu sama lain, tidak seperti mu hatimu itu kosong jadi tidak akan merasakan sikap romantis begini,"
"Cih,"
Setelah semua hal telah disampaikan terhadap Domanick dan Lindsey pembicaraan itu pun dianggap clear. Tuan Lan, Larisha, Tan dan Laluna pergi meninggalkan rumah untuk jalan-jalan dan makan diluar.
Sementara Lindsey, jangan ditanyakan apakah Lindsey ikut dengan mereka karena hatinya sedang tidak karuan luluh lantah boro-boro ada keinginan untuk pergi keluar atau makan, bernafas saja Lindsey merasa malas dan tidak mood.
Di kursi dekat kolam renang, Domanick tengah menikmati segelas wine entah kenapa dia ingin menenggak minuman memabukkan itu saat ini. Tak henti-hentinya Domanick menuangkan wine kedalam gelas dihadapannya, Gilbert yang sejak tadi hanya duduk disamping Domanick memperhatikan tingkah Tuannya bahkan merasa heran siang bolong begini Domanick ingin mabuk.
"Tuan kau baik-baik saja?"
"Aku selalu dipaksa untuk baik-baik saja Bert,"
"Apa menghandle seluruh perusahaan group Limson sangat membebani mu Tuan? Kau jangan khawatir aku akan mendampingi mu dan bekerja lebih giat lagi agar kau tidak kecapean nantinya!"
"Kau itu asisten pribadi ku atau kekasih ku Bert? Kenapa perhatian seperti itu, aku jadi takut dekat-dekat denganmu!"
"Hah kekasih? Tuan jangan salah paham aku sama sekali tidak doyan terong,"
"Kalau begitu carilah wanita sana, dan berikan perhatian itu pada seorang wanita jangan padaku!"
"Tidak Tuan, aku tidak berniat memiliki kekasih untuk beberapa tahun kedepan! Aku hanya akan fokus melayani kebutuhan mu,"
"Cih, kau manis sekali Bert,"
"Apa kau mau aku panggilkan wanita yang energik agar pikiran mu lebih fresh?"
"Aku tidak selera untuk masalah ranjang Bert,"
"Lalu apa ada yang membuat mu tidak nyaman Tuan? Nona?"
Seketika Domanick melirik Gilbert begitu mendengar dia menyebutkan Lindsey.
"Lindsey, dia cantik ya Bert?" Domanick tersenyum.
"Kenapa kau tidak memilih nona, Tuan?"
"Mana mungkin aku yang brengsek begini tega menikahi wanita sebaik Lindsey, Bert?"
"Tapi Tuan, nona sepertinya menyukai mu!"
"Menyukai ku? Tidak mungkin, lagipula aku ingin Lindsey menikah dengan laki-laki baik bukan laki-laki brengsek dan tidak bertanggungjawab seperti ku! Aku ini laki-laki paling bejad Bert, Lindsey harus mendapatkan laki-laki yang terbaik,"
"Tapi kan kau bisa berubah Tuan!"
"Aku sendiri ragu bisa berubah bahkan setelah menikah nanti apakah aku bisa berhenti bermain dengan wanita-wanita bayaran itu, kalau sampai aku menikahi Lindsey aku hanya akan menyakiti hatinya,"
Saat ini Domanick sudah semakin kehilangan kesadarannya akibat terlalu banyak minum, tangannya masih terus saja menuangkan wine kedalam gelas.
"Tuan, kau harus berhenti mabuk!" Gilbert buru-buru menyingkirkan botol-botol wine dihadapan Domanick.
Didalam kamarnya, Lindsey tengah merenungi nasibnya. Dia memiliki segalanya tapi kenapa tidak dengan cinta dari laki-laki yang dia cintai.
"Sial, kenapa aku tidak bisa menyingkirkan perasaan ini?? Domanick sialan kau, kenapa aku jatuh cinta pada laki-laki brengsek seperti mu? Oh aku lupa, cinta itu buta dan tuli." gumam Lindsey.
Malam harinya karena merasa jenuh terus didalam kamarnya, Lindsey memutuskan untuk menemui Rachel merupakan teman kantornya yang baru saja mengirimkan pesan pada Lindsey agar menyusulnya di diskotik milik group Limson yang berada di pusat kota.
Lindsey pun memutuskan untuk datang ke sana demi menghilangkan rasa kesal dan sakit hatinya, malam ini Lindsey memilih pakaian dress berwarna hitam minim diatas lutut tak lupa juga Lindsey memoles wajahnya sedikit tebal membuatnya terlihat jauh lebih dewasa.
"Let's go party! Lupakan kak Nick dulu sejenak dua sudah cukup menyiksa batin ku sejak tadi pagi malam ini waktunya aku senang-senang,"
Seorang pelayan yang melihat Lindsey memakai pakaian terbuka dan make up tebal seperti itu, mengikuti Lindsey karena khawatir Lindsey akan keluar rumah. Benar saja, Lindsey mengambil satu kunci mobil untuk mengemudikan mobil itu sendiri.
"Loh nona, anda mau kemana?"
"Pergi main, jangan halangi aku!"
"Aduh tunggu sebentar ya nona, tunggu Tuan Gilbert dulu dia sedang keluar sebentar, atau tunggu supir yang sedang mengantar Nyonya pulang dulu, anda tidak boleh pergi!"
"Memang kenapa?"
"Itu pesan dari Tuan Nick, anda tidak boleh berpergian sendiri apalagi malam begini,"
"Aku tidak peduli dengan pesan kak Nick terhadap mu, dan tidak ada satupun yang berhak melarang ku keluar sekarang,"
Pelayan itu buru-buru merebut kunci mobil dari tangan Lindsey karena takut dipecat oleh Domanick jika Lindsey benar-benar membawa mobil sendiri dan pergi dari rumah.
"Kau pikir aku tidak bisa pergi tanpa mobil-mobil di rumah ini!"
Lindsey kekeh pergi meskipun pelayan itu memohon-mohon dan menahan Lindsey, tapi tak ada yang bisa menahan Lindsey pergi, setelah taxi online yang dia pesan datang Lindsey masuk kedalam taxi dan pergi menuju diskotik.
mampir yuk ke novel aku❤☺