Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 24
Malam hari, Semua nya berkumpul diruang keluarga. Semuanya saling mengobrol dan melempar candaan hingga membuat rumah sedikit ramai.
Jam delapan, selesai makan malam. Fahira membujuk sang putri tercinta untuk tidur di kamar nya yang baru. Fahira mengajak Yumna masuk ke kamar dan mengajaknya melihat-lihat.
"Waahh.. Kamar nya cantik sekali.. Yumna mau bobo disini ya ?" ujar Fahira antusias.
"Tapi aku takut bobo sendirian Bunda.." sahut Yumna yang memang belum terbiasa tidur sendirian.
"Gimana kalau malam ini, Yumna bobo sama Kakek dan Nenek dikamar ? Yumna mau ?"
Bu Dewi menyambung obrolan mereka, Yumna yang sudah dekat dengan Kakek Nenek nya tersenyum. Dia menatap sang Bunda seakan memohon ijin padanya.
"Yumna mau bobo sama Kakek dan Nenek ?" tanya Fahira meyakinkan sang putri.
"Mau, tapi harus bawa Kitty ya Bun ?"
Yumna meminta syarat untuk membawa boneka Hello Kitty nya yang selalu menemani tidurnya. Fahira yang mendengar itu menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.
"Tapi Yumna jangan rewel yaa ? Kalau mau pipis harus apa ?"
"Harus bangun sendiri dan ke kamar mandi sendiri.." sahut Yumna dengan lucunya.
"Anak pinter, ya sudah sekarang bobo ya ? Sudah hampir jam sembilan malam."
Ucapan Fahira di angguki oleh sang putri. Bu Dewi lalu menggandeng Yumna membawa ke kamar untuk tidur bersamanya malam ini. Bu Dewi sudah sangat merindukan seorang cucu, kehadiran Yumna membuat kedua orangtua Arka sedikit terhibur.
*
Dikamar Fahira, Arka masih sibuk dengan laptopnya. Dia fokus duduk di sofa pojokan kamar tanpa melirik Fahira yang dari tadi mondar-mandir membereskan kamarnya.
"Kamu nggak tidur Mas ?" tanya Fahira yang sudah duduk di tepi kasurnya.
"Nanti, sebentar lagi.." balas Arka masih dengan wajah seriusnya.
"Ya sudah, kalau gitu aku tidur dulu ya ?"
"Hem.."
Arka menyahut kembali ucapan Fahira dengan singkat, Fahira yang melihat Arka masih saja serius terus menatapnya dari kejauhan.
Fahira akhirnya memilih berbaring tanpa menggunakan selimutnya, dia sengaja memakai pakaian haramnya untuk memancing sang suami agar berhenti dengan pekerjaan nya.
Fahira pura-pura tidur namun matanya sedikit terbuka untuk melihat reaksi sang suami jika melihat dirinya memakai pakaian itu.
"Aaahh.. Capek sekali badanku.."
Arka merentangkan tangannya ke atas sambil menatap Fahira yang tidur diatas kasurnya tanpa selimut dengan pakaian yang membuat Arka menelan ludahnya.
"Fahiraa..." lirih Arka setelah melihat Fahira diatas kasur.
Arka menyingkirkan laptopnya dan berdiri melangkah mendekati sang istri. Arka duduk perlahan menyentuh lengan Fahira dengan lembut, tujuannya agar membuat Fahira terbangun.
Fahira yang masih pura-pura tidur sengaja berbalik memunggungi Arka dan tersenyum tipis ingin kembali melihat reaksi suaminya itu. Arka mendekati Fahira dan berbisik ditelinganya.
"Kau sudah tidur ?"
Tak ada jawaban, Arka kembali duduk dengan tegap dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Arka akhirnya memilih untuk mengunci pintu lebih dulu dan pergi melangkah menuju kamar mandi.
Arka gelisah, dia menyesal. Seharusnya saat Fahira mengajaknya tidur dia langsung menurutinya. Akhirnya tak ada jatah malam ini pikirnya.
Sedangkan Fahira yang mendengar Arka masuk ke dalam kamar mandi, langsung bangkit berlari kecil menuju meja hias untuk memakai parfum juga memoles wajahnya sedikit agar lebih merona.
Fahira berdiri di dekat kasur sengaja ingin menjahili sang suami. Saat Arka keluar, Fahira tersenyum menyambutnya dengan senang. Arka yang terkejut melihat Fahira berdiri diam sejenak.
Setelah sadar bahwa sang istri menjahilinya, Arka melangkah cepat dan menggendong tubuh Fahira lalu memutarnya dengan begitu senangnya.
"Aaa.. Ha..ha..ha.. Maaass.. Nanti jatuh.."
Fahira berteriak sambil memeluk leher Arka karena takut jatuh dari gendongannya. Sedangkan Bu Dewi dan Pak Wira yang belum tidur mendengar Fahira berteriak dan tertawa membuat keduanya saling menatap.
"Mereka lagi ngapain ya Pak ?" tanya Bu Dewi penasaran.
"Ya Bapak nggak tahu toh Bu, mungkin lagi bercanda.." sahut Pak Wira yang masih duduk diatas kasurnya sambil bersandar membaca bukunya.
Tak lama keduanya kembali mendengar suara sang putra dan menantunya. Bu Dewi kembali menatap suaminya. Seakan menyuruhnya mendengar dengan fokus.
"Denger nggak Pak ?" tanya Bu Dewi lagi semakin dibuat penasaran.
"Ya sudah biarkan saja toh Bu, mereka kan masih muda.. Wajar jika suaranya terdengar sampe keluar.."
Pak Wira mendengar apa yang istrinya dengar. Namun Pak Wira tak mau ambil pusing suara dikamar sebelah. Kamar yang begitu dekat, hanya dibatasi tembok membuat suaranya sangat jelas dan nyaring.
Bu Dewi yang jiwa penasarannya tinggi langsung turun dari kasurnya ingin memastikan apakah itu suara anak menantunya atau suara orang lain. Baru saja berdiri Pak Wira menghentikannya.
"Mau kemana Bu ?"
"Ibu mau ambil minum Pak.."
Bu Dewi menenteng gelas kosong ditangannya, dia membuka gagang pintu kamarnya dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara. Beliau sedikit membungkuk mendekatkan telinganya namun masih di depan pintu kamarnya.
"Ah..Ah.. Arkaahh.."
Bu Dewi menutup mulutnya dan kembali berbalik melangkah ke kamarnya dengan cepat. Beliau tak jadi mengambil minum berjalan masuk tanpa menutup pintunya, Bu Dewi terus berjalan cepat menarik tangan Pak Wira agar ikut mendengarnya.
"Ayo Pak.. Dengar dulu..."
"Ada apa toh Bu ? Sudah malam loh, lebih baik tidur.."
Pak Wira menggerutu sambil berjalan karena tangannya terus ditarik oleh sang istri agar ikut bersamanya mendengar suara indah dimalam hari.
"Dengar kan Pak ?" bisik Bu Dewi mengajak suaminya membungkuk mendekatkan telinganya untuk mendengar suara dikamar anak menantunya.
"Ah.. Ooh, pelan-pelan sayang. Sakit.."
"Kau sungguh seksi sayang.." suara Arka.
"Aah.. Ahh Arkahh.."
Bu Dewi dan Pak Wira saling pandang, Bu Dewi lalu tersenyum senang sambil menutup mulutnya di hadapan suaminya. Sedangkan Pak Wira menarik tangan Bu Dewi untuk kembali masuk ke kamar nya.
"Sebentar lagi kita bakal punya cucu Pak.." ucap Bu Dewi antusias.
"Benar Bu, sebentar lagi kita akan punya cucu dari anak kita.." balas Pak Wira tak kalah senangnya sambil menutup pintu kamarnya.
"Ya sudah kita tidur yuk Pak ? Besok kita buatkan sarapan spesial buat anak mantu kita Pak, biar semakin semangat bikin cucu nya.."
"Iya Bu.."
Keduanya kini kembali berbaring di tempat masing-masing dan tak lupa mematikan lampu terangnya digantikan dengan lampu tidur.
Sedangkan Fahira dan Arka yang baru selesai bertempur, memilih untuk keluar sebentar karena tenggorokan nya sangat kering. Keduanya ingin membuat minuman yang sedikit dingin agar sedikit lebih segar.
Fahira mengambil dua gelas dan mengambil orange jus di kulkas untuk menyegarkan tenggorokannya. Arka yang duduk menatap pinggang Fahira dari belakang kembali merasa ingin.
"Kau sangat seksi jika memakai baju ini Ra, aku ingat saat kau pertama kali memakainya. Itu membuatku sangat tersiksa semalaman dikamar."
Arka memeluk Fahira dari belakang sambil membicarakan saat dulu sang istri memakai baju haram dihadapannya.
"Terus ? Kenapa menolak saat aku memintanya ? Kamu gengsi ya ?"
Fahira membalikkan tubuhnya menghadap Arka, di angkatnya pinggang Fahira agar duduk di atas keramik dapur lalu Arka semakin memajukan tubuhnya.
"Bagaimana kalau kita melakukannya disini ? Pasti seru.."
"Ish apaan sih Mas, jika Bapak sama Ibu bangun terus lihat kita disini ? Malu nya itu bisa sampe akherat.." Arka terkekeh mendengar jawaban Fahira.
Kini setelah menghabiskan minumannya, Arka lalu menggendong tubuh Fahira dan kembali membawanya ke kamar.
Arka tak lupa mengunci pintu kamarnya dan membaringkan Fahira di atas kasur kemudian keduanya kembali melakukan adegan panas semalaman sampai benar-benar puas.
...----------------...
Bersambung...