"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIDAK SALAH PILIH
Rey duduk dimeja bar dapur untuk melihat Sasha memasak, Sasha tampak memakai celemeknya dan mengikat rambutnya dengan asal sehingga memperlihatkan leher jenjang Sasha.
"Cantik.." Gumam Rey dalam hati sambil tersenyum.
Sasha terlihat menikmati kegiatan yang memang hobi nya itu.
Bi Ida dengan cekatan menata makanan di meja makan, terlihat capcay seafood, ayam goreng dan tempe goreng tepung sudah tersaji dimeja makan.
"Ayo kak, mau makan, duluan aja ya, aku gerah mau mandi dulu" ucap Sasha.
"Ya udah kamu mandi dulu aja, aku tungguin"
Sasha beranjak ke kamarnya, sekitar lima belas menit Sasha selesei dengan ritual bersih-bersihnya dan turun untuk makan bersama Reyvan.
"Enak" Ucap Reyvan memuji masakan Sasha.
"Hmm masakan aku emang slalu enak" Jawab Sasha penuh percaya diri.
"Kak, nanti aku ikut pulang ya, aku ada perlu sama Naya"
Reyvan mengernyitkan dahinya, "Ada apa Sha?"
"Kak Rey Kepo, mau tau aja" Jawabnya Santai.
Reyvan tersenyum, gadis disisinya benar-benar berbeda dengan wanita-wanita yang pernah bersamanya.
Tiba dirumah Reyvan, Bunda menyambut hangat kedatangan Sasha.
"Hai sayang" Sapa Bunda ke Sasha.
"Sehat Bun?" Tanya Sasha.
"Tentu Sehat" Ucapnya sambil membelai rambut Sasha,
"Naya ada Bun? Sasha ada perlu sama Naya"
"Ada dikamarnya, samperin aja"
"Sasha keatas dulu ya Bun" Pamit Sasha sambil tersenyum.
"Yahh Sha, koq kekamar Naya? Naya aja suruh turun" Sahut Reyvan,
Sasha menatap Reyvan dan berkata,
"Maaf kak, aku kesini bukan sebagai tunangan kakak, tapi sebagai sahabatnya Naya, jadi jangan ganggu aku dulu kalo lagi sama Naya ya ya Kak, kan tadi kita udah ngobrol lama" Jawabnya polos sambil tersenyum kemudian bergegas naik kekamar Naya.
Bunda Tersenyum, "Menantu Bunda memang beda, dia tau tempat dan kondisi, ahh Bunda gak sabar kalian cepat menikah dan tinggal disini"
Sementara Reyvan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Kamu sudah makan Rey?" tanya Bunda,
"Sudah Bun, tadi dirumah Sasha, Sasha yang masakin Bund, Rey lihat langsung" Jawab Rey sambil tersenyum.
"Oh ya, apa kamu menyesal sudah bunda jodohkan dengan Sasha Rey?" tanya bunda penuh selidik.
"Apa sih Bun, ga usah dibahas, sekarang tinggal jalani aja kedepannya"
Sementar itu Sasha masuk kedalam kamar Naya,
"Pacarnya Billy Baca apa sihh?" Ledek Sasha ke Naya sambil mencabut Earphone ditelinga Naya.
"Lah elo Sha, sama siapa kesini?" Naya yang sedang tengkurap langsung duduk dan menghadap Sasha.
"Maafin gue ya Nay" Sasha memeluk Naya.
"Maaf kenapa Sha, lo kesambet?"
"Ishh lo gitu, dari tadi gue nahan rasa bersalah tau Nay, sikap gue dikantin tadi"
"Ya ampun Shaa, gue kira kenapa, santai aja sih, gue juga emang salah, udah jelas lo sahabat gue, malah gue belain mulu kak Rey, lo bener, harusnya pas gue lagi sama lo, gue jangan bahas kak Rey"
"Ternyata lo bener Nay, tadi pagi kak Rey kerumah gue, cuma gue keburu jalan" lirih Sasha.
"Terus terus?"
"Ya tadi pulang kerja Kak Rey kerumah gue lagi, terus gue nebeng kesini"
Naya tertawa,
"Lo udah disini kan, lo nginep kan? temenin gue nonton"
"Ah lo Nay, slalu berakhir nginep kalo gue main disini tuh"
Mereka berdua tertawa.
"Keluar yuk Nay, gue lagi pengen ngopi, ajak Fitto"
"Sama kak Rey juga?"
"Kita aja sih Nay, kita juga kan butuh Quality time bertiga"
"Okey, gue telpon Fitto, Cafe Alaska aja ya"
Sasha mengangguk, "Tapi pake mobil lo ya Nay, biar gue yang nyetir, jangan pake sopir"
"Siapp Non Natasha"
Sehabis petang, Sasha dan Naya turun dan menghampiri bunda yang sedang menata makanan diatas meja makan.
"Lho kalian mau kemana?" tanya Bunda,
"Bun, kita ijin keluar ya, mau ngumpul sama Fitto juga skalian makan malam" Ijin Naya,
"Ya udah, pulangnya jangan malam-malam ya, Sasha nginep disini kan?"
Sasha mengangguk, "Iya Bun, Sasha ijin bawa mobil Naya ya Bun"
Setelah mencium punggung tangan bunda, Naya dan Sasha bergegas pergi menuju Cafe Alaska.
Ayah dan Reyvan sudah berkumpul dimeja makan, Bunda mengambilkan Nasi ke piring Ayah.
"Bun, Naya sama Sasha gak dipanggil untuk makan juga?" Tanya Reyvan dengan heran.
"Mereka pergi, katanya ngumpul sama Fitto di Cafe"
Rey mengernyitkan dahinya, "Koq Sasha gak bilang Rey sih Bun?"
Bunda menghela nafas,
"Rey denger sendiri kan tadi, Sasha kesini bukan sebagai tunangan kamu, melainkam sahabatnya Naya, udah sih tibang begitu aja, Calon istrimu itu masih delapan belas tahun, biarkan bersenang-senang kumpul dulu dengan temannya"
Ayah tetawa,
"Mulai panik calon istri kecilnya ga ada, apa dipercepat aja Bun pernikahan mereka, atau ditunda sampai Sasha berumur dua puluh tahun"
Reyvan terlihat salah tingkah dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
Tepat jam sembilan Sasha dan Naya kembali kerumah Reyvan, Reyvan sudah menunggunya sedari tadi diteras.
"Lah kak, ngapain disini?" Tanya Naya,
"Cari angin, lo pergi gak ngajak gue"
"Yee biasa juga kalo gue nongkrong sama Sasha atau Fitto juga gak pernah ngajak lo, udah ah gue ngantuk, mau kekamar"
"Mari Kak" Sasha mengekori Naya masuk kedalam.
Reyvan menatap punggung Sasha yang semakin menjauh darinya,
"Bisa-bisanya dia ngerasa biasa aja sama gue" Gumam Reyvan dalam hati.
Hari ini tanggal merah, menunjukan libur nasional. Semua keluarga tampak santai tidak ada yang bangun pagi karna aktifitasnya, terkecuali Sasha, dia slalu terbiasa bangun pagi dan turun kedapur.
"Pagi Bi, Sasha bantu ya" Sapa Sasha ke Bi Sumi,
"Ehh Non Sasha udah bangun sepagi ini"
Sasha membantu Bi Sumi meracik Bumbu untuk membuat nasi goeng dan telur dadar dengan campuran daun bawang.
"Non dari kapan hobi masak?" tanya Bi Sumi memulai akrab,
"Dari SMP Bi, pas disekolah ada kegiatan Ekskul keputrian, aku seneng banget kalo pas bagian masak, terus aku minta ajarain ke bibi yang kerja dirumahku, sampai sekarang deh aku seneng masak" Jawabnya masih dengan tangan yang meracik bumbu-bumbu dengan terampil.
"Hmm pantes udah ahli banget Non meracik bumbu-bumbunya" Puji Bi Sumi.
Sasha hanya tersenyum.
Bunda turun menuju dapur,
"Lha anak Bunda pagi-pagi udah didapur aja" Sapa Bunda,
"Sudah dari tadi Bu, dari jam lima udah bantuin saya didapur" Bi Sumi menjawab.
Bunda menatap haru Sasha,
"Nginep disini malah dikerjain bunda ya Sha?"
"Eh engga Bun, kan masak emang hobi aku Bun, dirumah juga aku begitu".
"Bunda memang tidak pernah salah memilihmu Sha, Maafkan Bunda kalo Reyvan belum sempurna untukmu ya Sha, terima kekurang Reyvan ya Sha" Bunda berbicara dengan mata berkaca-kaca.
Sasha membawa Bunda duduk di Kursi meja makan, "Bun, jangan dipikirin ya, kak Reyvan baik koq sama Sasha" Jawabnya begitu menenangkan hati Bunda.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.