NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Baru ?

Di penginapan terlihat Guntur, Sakti, Vidya dan Fitri yang sedang bercanda..

"Hey guys sorry lama.. Maklum cewek banyak milihnya dari pada beli.." Ujar Bima

"Yeyy.. Kok aku sih yang disalahin, kamu tuh yang jalannya lirik-lirik.." timpal Sarah

Dari arah belakang Bima

"Ah lo Bim bilang aja check-in dulu, makanya kawinin tuh si Sarah, biar gak sembunyi-sembunyi. Kalo ketauan si Cacing bakalan ngamuk dia, Yak gak say.." Ujar Dai ke Bima sambil Mengandeng Reni

"Lo tau aja.. Dari dulu gue mo lamar si Sarah, tau tuh dianya nolak.." Jawab Bima

"Yeee Sarah oon tuh padahal dah kawin kan bisa enak-enakan ama laki, yak gak say.." Ledek Reni ke Sarah

Hanya tersipu dan rona memerah di wajah Sarah menahan malu dari ledekan Reni..

"Hahaha malu tuh si Sarah.." Ledek semua yang ada

Suasana yang penuh kehangatan, keakraban sebagai seorang sahabat.. Dan cinta kasih Kesetiaan sebagai seorang kekasih, Tercipta diantara mereka.

5 sahabat yang kehidupannya penuh kekerasan dan kehidupan yang liar, tapi luluh akan cintanya ke pasangan mereka, Tak satu pun dari mereka untuk melukai atau pun hanya memainkan perasaan pasangannya, tapi mereka menjaga kehormatan pasangannya, Dengan cara mereka masing-masing.

...****************...

Esok di siang hari jam 12, di teras penginapan.

"Gimana dah siap semua.. Yu kita siap-siap. Kita lanjut ketempat lainnya" ujar Guntur pada yang lainnya.

"Kebo, keliatannya kita bakalan skip deh ketempat wisata lainnya" ujar Badai.

"Kenapa..?" tanya Bimbim dan Sarah yang tiba-tiba hadir.

"Kita kan pulang ke jakarta besok siang.." balas Vidya

"Makanya kita sekarang balik dulu ke rumah cacing, sekarang sudah siang nih, jadi kita gak kemalaman, nanti kita istirahat di sana, agar besok lebih seger. Bener gak Net..?" jawab Dai sambil minta dukungan Sakti

"Bener kata Dai.. Lebih baik kita ke Medan dulu ke rumah si cacing, istirahat dulu disana, lagian gak enak pasti dah disiapin ama Bu Asih.. Eh kita malahan pulang besok, gak enak ama yang punya rumah.." jawab Sakti meyakinkan sahabatnya yang lain, meskipun dalam pikirannya tanda-tanya ada apa yang terjadi sehingga Dai merubah rencana berwisata.

"Iya juga sih.. Ya udah kita ngikut aja apa kata Dai.." ujar Fitri dan yang lain pun mengiyakannya

Saat yang lain sedang berkemas memasukan barang bawaan ke mobil, Dai memisahkan diri menuju warung

"Guys bentaran gue pengen ngopi dulu.."

Sambil matanya memberikan kode pada Sakti tanpa diketahui yang lainnya.

"Dai.. Bentar gue juga pengen ngopi. Lo berdua bantuin si Reni ama Fitri, awas lo kalo kaga.. hehe.." ujar Sakti pada Bima dan Guntur.

Sesampainya diwarung lalu Dai memesan kopi diikuti Sakti, Dai sambil memandang yang lain yang sedang berkemas

"Lo tau kenapa kita musti cepet-cepet ke Medan?" tanya Dai

Sakti menggelengkan kepala

"Net perasaan gue gak enak, tadi pagi Pak Surya nelpon gue, lo tau kan ketemu aja jarang apalagi nelepon, lagian dia kan gak tau nomor gue, itu yang gue heran.."

Lalu Dai menceritakan saat dia ditelepon Pak Surya tadi pagi.

📲Kriiing...Bunyi hp Dai..

"Ini badai kan.. Ini om Surya, kira Dai bisa bantu om..??"

"Eh.. Iya om ada apa yah, kok tumbenan nelepon Dai.. Kiranya kalo Dai bisa..?.."

"Maafin om sebelumnya, sekarang pagi om musti ke Jakarta ada yang musti om urusin, om mau kamu bantuin Rainer, dia keliatannya mau melakukan sesuatu, yang mungkin membahayakan dirinya om tau itu, dan sekarang om musti ke Jakarta, makanya om minta kamu untuk awasi dan bantu dia, tapi om harap Rainer jangan tau kalo om minta bantuan ama kamu, dan yang lainnya pun jangan sampe tau. Badai, Om tau siapa kamu, cuma ama kamu om yakin kamu bisa membantu Rainer, gimana bisa..?"

"Om, Rainer itu sahabat saya yang sering bantu saya, jika emang om meminta saya untuk membantu Rainer, saya siap om. Tapi kalo boleh tau emang ada apa..?"

"Nanti kamu tau sendiri apa yang musti kamu lakukan, seperti tadi om dah bilang om tau siapa kamu, pasti nanti pun insting kamu berjalan sendirinya, Makasih Dai.. Dengan posisi Om sekarang, om cuma bisa berharap sama kamu.."

"Sama sama om..'

"Nge denger cerita lo sih gue juga jadi gak enak hati, lo tau sendiri si Rainer gimana orangnya, dia jarang pernah bilang ke kita kalo lagi punya masalah, malahan sebaliknya malah nanyain masalah kita.."

"Makanya dari itu gue minta kita pulang, kita bagi tugas aja, gue nemenin si Rainer disini, lo urusin yang disana gantiin gue dulu, lo pulang duluan barengan ama yang lainnya, trus gue harap yang lainnya jangan ada yang sampe tau khususnya si Kebo sama si Bimbim.."

"Trus gimana cara lo berpisah dengan yang lainnya.?."

Dai tersenyum..

"Tenang itu bisa diatur, gue bisa minta tolong seseorang disini, lo tau kan, waktu kita nyambut dia di Tanggerang bulan lalu. Gue yakin dia bisa bantu gue secara dia punya hutang budi pada bokap nya si Rainer.."

"Ooo iya bener.. Oke kalo gitu gue percaya ama lo. Sebenernya sih gue pengen ngikut lo, tapi kalo emang bokap si Rainer bilang jangan sampe yang lain tau, ya udah gue ngikut apa kata lo aja.."

Dai tersenyum sambil meminum kopinya

"Oooooiiii ayo... Dah siap nih.. Kita cabut.." teriak Guntur melambaikan tangan ke arah Dai dan Sakti, lalu Dai pun membalas melambai dan beranjak mendekati mereka

Dan siang itu pun mereka mereka meninggalkan danau Linting untuk pulang ke Medan.

...****************...

Sesampai di rumah, diruang rumah para sahabat Rainer sedang beristirahat. Ketika Rainer masuk seluruh matanya memandang pada Rainer

"Eh apaan nih, kok pada liatin gue sih. Ada yang salah..?" sambil mengamati dirinya

"Cing lo gak salah.." tanya Guntur

"Apaan sih?"

"Pantesan ditungguin dari dulu.Ternyata cantik.."Ujar Guntur

"Yang.. iiiih matanya.." ujar Vidya dengan cemberut sambil mencubit pinggang Guntur. Dan yang lain tertawa melihat tingkah Vidya

"Aaawww maaf sayang, gue kan cuma menilai.. Gue kan dah punya bidadari yang cantik.." rayu Guntur sambil mencolek pipinya Vidya

"Uuuuu.. Modus.. Hahaha.." yang lain meledek Guntur

"Dah, sudah, guys kenalin nih temen aku dari kecil mut, nih kenalin ini Guntur alias Kebo yang ini ceweknya namanya Vidya.. Yang itu Bima panggil dia Bimbim, itu Sarah ceweknya, trus yang itu Reni istri si Dai. Nah yang pojok Fitri calon istrinya Sakti.."Rainer memperkenalkan satu persatu sahabatnya.

"Salam kenal, saya Renata panggil aja Rena." sapa Renata

"Bim, ibu gue kemana..?”

"Noh... dibelakang lagi masak..”

"Ren duduk sini.." ajak Fitri

"Makasih.. bentar yah aku kebelakang, dulu" jawab Renata

Rainer lalu berselonjoran di karpet

“Lalu gimana rekreasinya.. rame..?” tanya Rainer

"Seru deh pokonya.. Eh mana Dai.." tanya Reni, sambil menoleh ke depan

"Eh ngapain mereka diluar.?." balas Rainer sambil menoleh ke arah pintu depan.

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!