Demi menyelamatkan perekonomian keluarganya, Herlina terpaksa menikah dengan Harlord, seorang CEO muda yang tampan, namun terkenal dengan sifat dingin dan kejam tanpa belas kasihan terhadap lawannya.
Meski sudah menikah, Herlina tidak bisa melupakan perasaannya kepada George, kekasih yang telah ia cintai sejak masa SMA.
Namun, seiring berjalannya waktu, Herlina mulai terombang-ambing antara perasaan cintanya yang mendalam kepada George dan godaan yang semakin kuat dari suaminya.
Harlord, dengan segala daya tariknya, berhasil menggoyahkan pertahanan cinta Herlina.
Ciuman Harlord yang penuh desakan membuat Herlina merasakan sensasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Entah kenapa aku tidak bisa menolaknya?" Herlina terperangah dengan perasaannya sendiri. Tanpa sadar, ia mulai menyerahkan diri kepada suami yang selalu ia anggap dingin dan tidak berperasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Acara resepsi pernikahan sudah usai, para pun tamu sudah pulang, Harlord segera membawa Herlina masuk ke dalam mobilnya. Mobil Mercedes-Benz W124 itu melaju dengan tenang menuju rumah megah milik Harlord, yang Terletak tak jauh dari pusat kota. Rumah yang penuh dengan keanggunan, dikelilingi taman yang asri, dan dihiasi dengan berbagai furnitur mewah.
Saat tiba di Gerbang rumah Harlord, Herlina terkesima, ternyata suaminya memiliki tanah yang sangat luas, rumahnya yang baru bergaya American style.
Setelah mobil terparkir persis di depan rumah milik suaminya, sang supir langsung cepat-cepat turun dan membukakan pintu tuannya.
Harlord mengulurkan tangannya kepada Herlina yang kini sudah sah sebagai istrinya. Dengan langkah perlahan, mereka berjalan bersama memasuki rumah yang baru akan mereka huni sebagai pasangan suami istri.
Dengan gaun pengantin yang amat berat itu, Herlina melangkahkan kaki masuk kedalam rumah. Herlina menatap sekeliling, terpesona oleh keindahan isi rumah barunya, interiornya bergaya eropa, seluruh isi perabotan rumah barunya ini terlihat begitu mewah dengan lampu-lampu kristal.
"Tuan... Nyonya... Selamat datang." sapa seorang wanita paruh baya, mengenakan pakaian kebaya sopan dengan rok batiknya, ia menyambut kedatangan tuan dan nyonya baru dengan senyum yang ramah.
"Herlina, perkenalkan dia mbok Darmi, ia adalah pengurus rumah ini. Jadi jangan sungkan-sungkan meminta bantuan padanya." ucap Harlord nada suaranya penuh penekanan.
Herlina pun mengangguk dan tersenyum tipis pada wanita paruh baya yang umurnya sekitar 50 tahunan itu.
"Halo nyonya Herlina, saya sangat senang karena mulai sekarang tuan Harlord sudah punya pendamping hidup. Saya pasti akan melayani anda dengan sebaik mungkin." ujar mbok Darmi sambil menggenggam lembut kedua tangan Herlina yang masih berbalut sarung tangan putihnya.
"Senang juga bisa dilayani, mbok..." ujar Herlina tersenyum malu-malu.
Si mbok langsung tersenyum ramah menatapnya, "Mari ikuti saya nyonya, saya akan antarkan anda kedalam kamar anda dilantai atas." serunya sembari membantu Herlina mengangkat rok gaun pengantin yang begitu tebal dan berlapis-lapis.
Herlina menaiki anak tangga dengan berjalan beriringan, dibelakang mereka diikuti dua pelayan gadis muda yang mengenakan pakaian kebaya sama seperti si mbok, mereka membawakan koper-koper milik si nyonya baru.
Sesampai di kamar tidur barunya, wajah Herlina nampak berseri-seri, kamar barunya begitu indah, bergaya eropa klasik, seluruh perabotannya juga terlihat sangat mewah dan mahal, ranjangnya berukuran king size, kain seprei juga berkilau dan halus, pasti akan membuatnya tidur nyenyak malam ini.
Sambil mengenakan gaun pengantin Herlina berjalan keliling kamar melihat-lihat isi kamarnya dan lemari. Saat memasuki kamar mandi, Herlina tercengang melihat bathtub yang ukurannya cukup besar, melihat kemewahan ini semua ia benar-benar merasa seperti seorang putri, ternyata ucapan ibunya soal kemewahan yang akan ia miliki benar-benar nyata.
Malam ini Mbok Darmi membantu Herlina melepaskan gaun dan menghapus riasan make up, ia juga menyiapkan air panas di bathtub agar Herlina bisa melepaskan rasa lelahnya setelah seharian penuh berdiri diatas panggung.
Dengan perasaan damai Herlina pergi mandi dan menikmati suasana baru di kamar mewahnya, lalu berganti gaun tidur yang panjang dan tertutup.
Ceklek...
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Harlord memasuki kamar tidurnya.
Deg!!
Saat melihat suaminya datang, perasaan gugup langsung menyelimuti hatinya. Herlina sama sekali belum siap untuk melakukan ritual malam pengantin, ditambah juga masih ada perasaan bersalah pada George.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**