seorang pemuda menemukan orang yang tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan penuh luka dan membawanya pulang kerumah.
"Baba?Baba sudah pulang?"tanya Raihan
"Apa yang kau katakan adik manis?"tanya pria asing tersebut
"kenapa Baba bicaranya aneh?"
bagaimana kelanjutannya mari kita baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Sudah jam pulang kantor namun Ken belum beranjak dari tempat duduknya. Dia akan lembur hari ini untuk persiapan ke negara l agar tidak menumpuk saat dia tinggal nanti.
Sementara sang asisten yang mau menemani sudah di suruh pulang oleh Ken karena pekerjaannya sudah selesai.
Ken merasa akhir-akhir ini perasaannya tidak karuan entah kenapa,padahal biasanya tidak seperti ini.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan akhirnya Ken menyudahi pekerjaannya. Dia berjalan di lorong yang sepi karena sedah larut malam.
Sesampainya di pintu lobi mobil Ken sudah terparkir di sana dan aga security yang manunggu di sebelah mobilnya.
"Ini tuan kunci mobil anda"ujar sang security
Ken langauymengambil kunci tersebut dan memberikan tips pada security tersebut.
Ken memang tidak secara langsung mengucapkan terimakasih,namun menurut Ken dengan dia memberikan tips itu sebagai ucapan terimakasih.
Begitulah Ken sejak perceraiannya banyak yang berubah.
Ken mengendarai mobilnya menuju mansion tempat dia tinggal. Dia akan menantikan reaksi keluarga pamannya besok karena semua kartu mereka yang dari Ken sudah di blokir.
Sampai di mansion Ken langsung masuk dan menuju kamarnya untuk beristirahat. Besok kerjaannya juga banyak karena dia akan mengunjungi perusahaan rahasianya di negara l.
Dia akan beralasan cuti liburan nantinya agar tidak ada yang curiga. Perusahaannya yang di negara l juga gak kalah besar dengan perusahaan keluarganya.
Jadi jika suatu saat terjadi sesuatu dengan perusahaan keluarganya dia tetap tidak akan jatuh miskin.
🏵️🏵️🏵️🏵️
Malam sudah berlalu dan pagi menjelang,Ken sudah bosan dengan kegiatannya yang itu-itu saja. Pagi ini dia tidak sarapan di rumah,seleybersiap dia akan langsung berangkat ke kantor.
Di depan,sang asisten sudah menunggu bersama supirnya. Saat melihat tuannya kaluar dari dalam rumah asisten Bernard langsung membukakan pintu belakang untuk sang tuan.
"Bernard Minggu depan saya akan cuti,saya mau liburan ke negara l,tolong kamu urus dulu perusahaan ya"ujar Ken tiba-tiba
"Baiklah tuan apa anda akan lama di sana tuan?"tanya sang asisten
"Entahlah saya juga tidak tau,tapi sepertinya bakalan lama,selama saya tidak ada tolong kamu jaga perusahaan jangan sampai ada tikus yang masuk"ujar Ken sambil melirik sang supir melalui kaca depan,sang supir yang di lirik oleh tuannya hanya menganggukkan kepala
"Baik tuan saya akan menjaga perusahaan keluarga anda sampai anda kembali nanti"jawab asisten Bernard
Mereka sudah sampai di depan lobby dan asisten Bernard langsung turun dan membukakan pintu untuk sang tuan.
Ken langsung menuju ruangannya,namun sebelum masuk Ken meminta kepada asisten Bernard untuk memesankan dia sarapan.
Hari ini pekerjaannya juga sudah menumpuk yang harus dia kerjakan. Ken ingin segera menyelesaikannya dan segera pulang untuk bersiap.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"jawab Ken dari dalam
"Ini tuan sarapan Anda dan jadwal anda hari ini ada rapat dengan dewan direksi pukul sepuluh nanti dan setelah makan siang kita akan melakukan sidak ke perusahaan cabang"ujar sang asisten membawakan sarapan dan membacakan jadwal Ken untuk hari ini
"Baiklah kamu bisa kembali ke ruanganmu"jawab Ken
Ken duduk di sofa untuk memakan sarapannya,entah kenapa dia merasa hampa. Bukan dia merasa rindu dengan kebersamaan dirinya dengan sang mantan karena ada tidaknya dia di hidup Ken semua sama saja baginya.
Hanya saja dia merasa seperti ada yang kurang dalam hidupnya. Seandainya saja dia memiliki istri dan anak mungkin dia tidak akan merasakan kesepian.
Punya saudara kelakuannya mirip Dajjal semuanya,hanya baik saat ada maunya saja.
Selesai sarapan pagi Ken lansung menuju meja kerjanya untuk memeriksa dokumen-dokumen tertumpuk di mejanya.
Sat sedang serius mengerjakan dokumen-dokumen itu pintu ruangannya di ketuk dari luar.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" sahut Ken
Orang itu pun masuk,namun Ken tidak memperhatikannya karena masih fokus membaca lapora yang ada di depannya.
"Ada apa Bernard apa terjadi sesuatu?"tanya Ken tanpa melihat lawan bicaranya
Yang di ajak bicara hanya diam saja tanpa menjawabnya,dia menunggu Ken melihatnya.
"Kenapa hanya diam saja Ber....."kata-kata Ken terhenti saat melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya
"Ada apa kamu datang ke sini,aku rasa kita sudah tidak ada urusan lagi?!"tanya Ken dengan nada dingindan datar, tidak ada ekspresi apapun di wajahnya.
"Aku hanya ingin bertanya kenapa kamu memblokir semua kartu milik pamanmu"tanya tamu tersebut
"Apa urusannya dengan kamu?!lagi pula sebenarnya itu bukan hak mereka,karena aku kasihan saja makanya aku masih memberikan jatah kepada mereka"ujar Ken
"Lagian apa hubungannya dengan kamu sehingga kamu menanyakan hal tersebut?!"
"Ahhh aku tau sekarang,apa kamu tidak bisa lagi belanja karena kedua kartu itu aku bekukan?!"tanya Ken namun sang tamu hanya diam saja
"Ternyata benar ya...heh ternyata kau tidak beda jauh sama calon suami sama calon mertuamu itu,PE nge mis."lanjut Ken
Ya tamu tersebut adalah calon istri Felix yang juga mantan istrinya Regina.
Karena sang tamu tidak bicara apapun Ken pun semakin muak dengannya.
"Silahkan keluar dari sini,pintunya masih sama letaknya,tak perlu aku antar kan?aku rasa aku juga tidak punya kewajiban untuk mengantarmu"ujar Ken mengusir Regina.
Regina merasa sakit hati di perlakukan seperti itu,padahal dia dulu si ratuka oleh ken walaupun mereka menikah karena perjodohan.
Regina baru sadar jika dia mencintai Ken saat sudah berpisah. Dia dulu termakan omongan bibi katty hanya karena belum memiliki anak.
Dia tidak tau saja kalau itu ulah sang bibi yang selalu memberinya obat pencegah kehamilan dengan mengatakan bahra itu vitamin.
Dan bodohnya Regina percaya saja pada sang bibi,sekarang dia tidak bisa berbuat apapun terhadap Ken.
Ingin kembali pun rasanya sangat sulit karena Ken sudah memasang tembok yang sangat tinggi di antara mereka.
Regina keluar dari perusahaan Ken dengan perasaan yang berantakan. Semua kata seandainya bersarang di otaknya.
Seandainya dia tidak bercerai dengan Ken,seandainya dia tetap bertahan,seandainya dia tidak termakan omongan sang bibi.
Sampai di depan Regina langsung menyetop taksi yang akan membawanya pulang ke apartemen.
Sedang di ruangannya Ken tidak habis pikir dengan keluarga pamannya. Kenapa malah menyuruh Regina yang kemari,kenapa bukan mereka sendiri saja.
Ternyata mereka masih membutuhkan uangnya,namun kelakuan mereka selalu mencemoohnya.
Apa yang salah dengan mandul,bukan dia juga kan yang menginginkan itu,namun itu sudah takdir tuhan. Mungkin Tuhan lebih sayang padanya maka dari itu dia segera di jauhkan dari wanita seperti Regina.
Sudahlah dia tidak mau terlalu memusingkannya.yang penting sekarang segera menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap berangkat ke negara l tiga hari lagi.
Dia sudah tidak sabar lagi menanti kejutan dari sang paman untuk dirinya. Dia sudah mengetahui bahwa sang supir adalah mata-mata dari sang paman,namun dia juga informan untuk dirinya untuk setiap pergerakan sang paman.
Ken bukan tidak mau menghukumnya namun dia tau kenapa supir tersebut melakukan hal itu. Keluarganya berada di genggaman sang paman untuk mengancamnya.
Ken sedah berjanji jika dia akan membebaskan keuarga sang supir setelah mengetahui semua rencana sang paman.
__________________
double up lagi ya...mumpung lagi semangat
Terimakasih buat yang sudah membaca 🙏🙏🙏 jangan lupa tinggalkan jejak ya...🥰🥰🥰