NovelToon NovelToon
Mimpi Buruk Clara

Mimpi Buruk Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:431
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Aku pikir kamu sahabatku, rumah keduaku, dan orang yang paling aku percayai di dunia ini...tapi ternyata aku salah, Ra. Kamu jahat sama aku!" bentak Sarah, matanya berkaca-kaca.

"Please, maafin aku Sar, aku khilaf, aku nyesel. Tolong maafin aku," ucap Clara, suaranya bergetar.

Tangan Clara terulur, ingin meraih tangan Sarah, namun langsung ditepis kasar.

"Terlambat. Maafmu udah nggak berarti lagi, Ra. Sekalipun kamu sujud di bawah kakiku, semuanya nggak akan berubah. Kamu udah nusuk aku dari belakang!" teriak Sarah, wajahnya memerah menahan amarah.

"Kamu jahat!" desis Sarah, suaranya bergetar.

"Maafin aku, Sar," bisik Clara, suaranya teredam.

***

Mereka adalah segalanya satu sama lain—persahabatan telah terjalin erat sejak memasuki bangku kuliah. Namun, badai masalah mulai menghampiri, mengguncang fondasi hubungan yang tampak tak tergoyahkan itu. Ketika pengkhianatan dan rasa bersalah melibatkan keduanya, mampukah Clara dan Sarah mempertahankan ikatan yang pernah begitu kuat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12. Mau Cerai

Setelah pembicaraan panas dengan Mamanya dan keluar rumah, Clara menangis sendirian di taman dekat rumahnya. Ia ingin sekali menelepon Sarah, sahabatnya yang selalu bisa menenangkannya.

Sayang, Sarah pasti sedang kuliah. Clara membolos kelas pagi ini, dan kini hanya bisa menangis di taman tanpa melakukan apa pun.

"Kenapa sih mereka jahat banget sama aku? Mereka nggak peduli sama perasaanku apa gimana? selama ini mereka nggak pernah ada di rumah, ninggalin aku sendirian, sekarang tahu-tahu mau cerai. Kenapa sih keluargaku nggak bisa serukun dan sebahagia keluarga Sarah?

Aku pengen juga ngerasain yang namanya keluarga bahagia, bukan terus-terusan berantem kayak gini," isaknya, suara serak dan parau karena tangis.

Ia menyeka air mata, suaranya pilu, "Aku capek, aku juga pengen bahagia."

Dari dulu, jauh sebelum mengenal Sarah, rumah tangga orang tua Clara selalu diwarnai pertengkaran—badai yang tak pernah reda, entah masalah besar atau kecil.

Berbeda drastis dengan keluarga Sarah yang selalu dipenuhi tawa dan kehangatan. Keluarga Sarah bagaikan surga kecil yang selalu diceritakan Sarah kepadanya, dan Clara sendiri pernah merasakan betapa harmonisnya keluarga itu.

Kebaikan dan perhatian orang tua Sarah bertolak belakang dengan rumah tangga orang tua Clara yang penuh pertengkaran. Orang tua Sarah tak pernah terlihat bertengkar, meski Papa Sarah sibuk bekerja di luar kota.

Tidak lama kemudian terdengar ponsel Clara berdering. Dengan malas-malasan, ia mengambil ponsel dari saku celananya, dan layar yang menyala menampilkan nama Sarah. Segera ia angkat panggilan itu.

My Bestiee cantekk ❤

"Halo, Sar," sahut Clara, suaranya masih serak karena menangis. Air matanya terus mengalir, meskipun ia sudah berkali-kali menghapusnya.

"Halo, Ra. Eh suara kamu kok serak gitu, kamu lagi nangis? kenapa? ada masalah apa?"

Seperti yang Clara duga, Sarah langsung menyadari kalau Clara sedang menangis. Tanpa basa-basi, Sarah langsung bertanya apa yang terjadi. Sarah memang sahabat terbaik, dan Clara sangat menyayanginya.

"Aku pengen cerita banyak sama kamu Sar, Kamu lagi di kampus ya?" tanya Clara.

"Iya aku lagi di kampus ini, tapi kelasnya udah selesai kok. Aku lagi jalan ke depan nunggu angkot. Kamu di mana sekarang? aku ke rumah kamu ya,"

Sarah benar-benar perhatian. Berkatnya, hati Clara yang tadinya sakit karena bertengkar dengan Mamanya, merasa sedikit lebih baik. Senyum tipis pun terukir di bibirnya, mengungkapkan rasa syukur.

"Aku lagi di taman dekat rumah. Kamu tahu kan taman yang mana? kamu ke sini aja, aku lagi males banget pulang ke rumah,"

Hening. Hanya suara-suara ramai dari seberang yang terdengar, Sarah tidak juga membalas.

"Ya udah aku ke sana sekarang ya. Aku tutup dulu, kamu tunggu situ aja, bentar lagi aku nyampe."

Sarah langsung menutup telepon tanpa menunggu jawaban Clara. Ia pasti khawatir, pikir Clara. Bukannya sok tahu, tapi Clara merasa ada ikatan batin antara dirinya dan Sarah. Clara bisa merasakan kekhawatiran Sarah.

Tak lama kemudian, Sarah sampai di taman. Setelah membayar ongkos angkot dan turun, ia bergegas mencari Clara. Melihat Clara duduk sendirian di pojok taman yang sunyi, di bawah pohon rindang yang mungkin terlihat seram di malam hari, Sarah berlari kecil menghampirinya, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.

Sarah langsung duduk di samping Clara, lalu menggenggam tangannya dengan lembut.

"Ra, kamu ada masalah ya? Kenapa? cerita dong sama aku," Sarah langsung tahu ada yang salah.

Kekhawatiran memenuhi matanya saat melihat air mata Clara berjatuhan. Dengan cepat, Sarah menghapus air mata yang menetes di pipi Clara. Sentuhan lembut itu berlanjut membelai pipi Clara, lalu turun, mendarat di pahanya.

Clara memeluk Sarah erat, tangisnya pecah, suara isakannya terdengar menyayat hati. Sarah membalas pelukan itu, tangannya mengusap-usap punggung Clara.

"Aku nggak mau tinggal lagi di rumah Sar, aku mau tinggal sama kamu aja," ujar Clara, suaranya teredam oleh isak tangis. Tangisnya semakin deras, pelukannya pada Sarah semakin erat, menunjukkan betapa hancurnya hatinya.

"Kamu ada masalah apa sih di rumah? kamu lagi ada masalah sama mama kamu?" tanya Sarah lembut.

Perlahan Clara melepaskan pelukannya, lalu menyeka air mata yang masih membasahi pipinya dengan sedikit kasar. Ia mengangguk pelan, bahunya masih bergetar.

"Pokoknya aku nggak mau lagi tinggal di rumah. Mama sama papa jahat! Mereka nggak peduli sama aku. Cuma kamu yang sayang sama aku di sini, bukan mereka atau orang lain!" suara Clara meninggi, menunjukkan betapa marahnya ia saat itu.

Sarah langsung paham, ia menarik Clara ke pelukannya, memeluknya erat dan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Mereka kenapa lagi, Ra? Bertengkar lagi? Sabar ya, mungkin lain kali kamu bisa ngobrol bareng mereka, luangkan waktu buat 'family time' dan ceritain perasaan kamu. Mungkin kalau kamu jujur, mereka nggak akan bertengkar lagi. Jangan nangis terus dong, kamu jelek tahu kalau sedih gini," kata Sarah berusaha menghibur Clara.

Dengan cepat Clara melepas pelukan Sarah, "Tadi Mama bilang sama aku kalau Papa selingkuh dan mau cerai. Aku pusing banget, Sar. Kata-kata Mama tadi bener-bener ngehancurin hatiku.

Aku benci banget sama mereka, sampai-sampai aku nggak mau pulang lagi" ujarnya, suaranya bergetar. Nafasnya tersengal-sengal. Ia kembali memeluk Sarah erat.

Sarah terkejut mendengar cerita Clara. Ia terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang dan mengusap-usap kepala Clara dengan lembut. Untuk pertama kalinya, Sarah mencium kepala Clara.

Bersambung ...

1
Yokai-nya Rena
Nyess banget jadi Clara
◍•Grace Caroline•◍: Eh dah rilis ternyata 😍 makasih dah mampir kakk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!