Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ulang tahun teman
Membuat Raviola mengingat masa kelam yang telah berlalu.
Walau gadis itu tidak pernah bercerita apa-apa, pada siapapun. Tapi seluruh keluarga tahu semuanya ,dari buku diary,namun itu sudah sangat terlambat
semua perlakuan jahat teman sekolah pada Raviola dulu sewaktu masuk sekolah pertama,tercatat dibuku itu, ia dikerjai murid murid lain.hanya karena warna matanya yang berbeda. Namun Raviola hanya menganggap nya sebuah angin lalu. Dan tidak ingin perduli.
Namun nyatanya,diamnya Raviola. justru membuat mereka semakin menjadi jadi seringkali dia pulang dengan basah kuyup, karena disiram teman Sekelasnya dan hanya bilang ia tiba-tiba terpeleset jatuh ke dalam kolam renang, itu saja
Karena saking seringnya bully an itu, Raviola menjadi pemurung,, keceriaan nya hilang dan itu membuat Levi curiga, ia menyelidiki, namun tak ada titik terang apapun.
Dan hari itu, setelah dua bulan sekolah disana, Raviola tiba-tiba menghilang dari sekolah, ia tidak pulang kerumah, juga tidak ada disekolah saat Levi menjemputnya.
Pihak sekolah mengatakan bahwa sejak jam istirahat,Raviola tidak lagi terlihat. Levi yang panik mencari adiknya disana sini bahkan sampai meminta bantuan polisi.
Dan Raviola baru ditemukan keesokan harinya, itupun oleh satpam sekolah yang hendak mengambil sesuatu didalam gudang. Dia ditemukan dalam keadaan tangan Terikat .dengan mulut disumpal kain. Wajahnya pucat, rambutnya acak acakan, pandangan matanya kosong.
Levi langsung membawa adiknya, kerumah sakit saat itu juga. Dan dari peristiwa itulah semua keluarga Raviola tahu. Bahwa selama sekolah disana Raviola, permata keluarga Ivandery mendapat perlakuan yang menyakitkan. Para pelaku bully itu memang telah dihukum tas perlakuan mereka pada Raviola. Namun karena peristiwa itu, Raviola mengalami trauma yang dalam.
Bila malam datang, gadis itu menjerit ketakutan, selalu menangis.
Bila siang tiba, dia akan termenung, melamun dengan pandangan kosong, tak ada lagi keceriaan. Itulah awal mula disekolahkan nya Raviola di Amsterdam Belanda, sekaligus menjalani pengobatan dan karena itulah pihak keluarga selalu menuruti keinginan Raviola. Apapun itu.
Walau dinyatakan sembuh.namun nyatanya,kejadian itu mengakibatkan ia menjadi trauma akan tempat gelap dan itu hingga hari ini. Bahkan menjadikan dirinya seseorang yang tidak mudah percaya pada orang lain.
Rara menggeleng, ia melangkah mendekat " Itu semua tidaklah benar.!"
Raviola mendongak
"Aku sangat menyukai gaun ini, sungguh. Hanya saja aku belum terbiasa memakai gaun semahal ini. Setelah sekian lama.!! "
Raviola menatap Rara dalam, seakan mencari kebohongan dari matanya
"Aku berbicara dengan sungguh-sungguh.!! "
" Baiklah.!! " dengan terpaksa ia mempercayai perkataan Rara.
"Sudah ya jangan menangis.!!nanti cantiknya hilang. " Rara tersenyum "jadi pergi.??"
" tentu.!! " setelah nya Raviola airmata nya dan memoles bedak sedikit, untuk menutupi jejak air mata. Ia tidak ingin ayah maupun kakanya tahu, akan panjang urusannya nanti. Dan ia bisa telat karenanya,.ia tidak ingin itu terjadi, karena ini ulang tahun temannya. Walau ia yakin bahwa orang-orang yang membully nya pun ada disana,
"yuk!! " setelah menyambar tas selempang senada dengan gaunnya,cream.keduanya berjalan beriringan keluar kamar.
"Yakin ingin pergi.?? " Levi menghadang dirinya didepan rumah dimana mobil mercedes-benz S series , sudah terparkir disana.Namun ia tetap membukakan pintu mobil untuk adiknya. Di kursi kemudi "Kaka antar saja, ya??. "
"Aku tetap ingin pergi dan kaka jangan ikut.!! "
Levi menghela napas " Baiklah, tapi jangan pulang terlalu malam dan hati hati dijalan. "
Raviola mengangguk dan duduk dikursi kemudi sedang rara duduk di samping dirinya "aku pergi kak. !! '
" Ya sayang,hati hati.!! "
Raviola tersenyum, ia mulai melajukan mobil meninggalkan kakanya yang masih setia berdiri disana. Bahkan hingga mobil sudah tidak lagi terlihat, ia masih belum beranjak dari sana,
Sejujurnya ia tidak ingin adik kesayangan nya pergi, ke pesta itu. Karena ia yakin orang orang yang dulu membuAt adiknya trauma pasti ada disana. Tapi iapun juga tidak ingin adiknya marah karena ia melarang ataupun tidak memberikan undangan itu. Undangan pesta ulang tahun teman lamanya, saat ini ia hanya berharap semuanya akan baik baik saja, setelah menghela napas Levinard Abigail Ivandery berjalan memasuki rumah.
**""""""
Mobil mercedes-benz S series baru saja berhenti tepat di depan undakan sebuah cape ternama setelah pintu dibukakan oleh penjaga pintu masuk yang sepertinya memang ditugaskan untuk itu. Kedua gadis itu keluar dari sana. "Tolong ya.!! ' ia memberikan kunci pada valet parkir, Rara serta Raviola melangkah masuk, setelah memberikan undangan, tentu saja.
Keduanya berjalan di red carpet, disanalah mereka berdua menjadi pusat perhatian. Gaun keduanya mang terlihat sederhana, tapi sekilas pun, yang mengetahui fashion, pasti tau betapa mahalnya gaun merdeka.
Wangi bunga menebar ke seluruh ruangan. Namun wangi yang berasal dari tubuh Raviola bukanlah wangi parfum melainkan wangi dari bunga yang dipakai sebagai aksesoris rambut olehnya, bunga yang tanpa sengaja ia temukan di depan jendela rumah, bunga yang sama seperti yang ditemukan rara di rumah sakit. Karena bunga dari rumah sakit itu telah layu, entah apa sebabnya. Padahal sebelum pulang kerumah bunga itu tidak kayu apa lagi mengering.
" siapa itu cantik sekali. !!
Bisikan-bisikan pujian terdengar di sana sini, tapi ia tidak ingin perduli, dirinya terus saja melangkah, berjalan melewati mereka yang menatap dirinya dan Rara penasaran. Terlebih para pria yang menatapnya, seakan-akan tengah kelaparan, Raviola yakin benar jika kakanya melihat tatapan para pria disini pada adiknya,pasti kakanya akan segera memberi mereka pelajaran, dan itu sudah pernah terjadi
Tiga tahun lalu, ada seorang pria yang menatap dirinya seolah dia seekor serigala. Yang kelaparan, dan kakanya mengancam pria itu lalu keesokan harinya pria itu meninggal dunia dengan mat*nya yang sudah tidak ada lagi ditempat nya. Ia tidak merasa takut dengan itu karena sebenarnya dulu sewaktu ia dikurung di gudang sekolah, ia pernah melihat hal yang lebih menakutkan dari itu.
Keduanya berjalan mendekati orang yang berulang tahun "Hai.
"Raviola " yang berulang tahun tersenyum lebar mengundang perhatian orang orang, mereka kembali bisik bisik,
Keduanya berpelukan,
"Selamat ulang tahun. Vei.!!" Raviola mengulum hadiah
" ah padahal kamu tidak perlu repot, datang ke pesta ku saja,aku sudah sangat bersyukur.!!tapi terimakasih.!!" meski begitu ia tetap menerimanya "kapan balik.? "
Perempuan bernama veina tersenyum, dia memang adalah salah satu temannya dulu yang selalu mendukung Raviola, Dia pula yang selalu membelanya, dan dia adalah adik kandung Raina, ketua geng yang dulu membully nya, sebenarnya ia heran mengapa kedua kaka beradik itu berbeda sikap dan kepribadian.
"Seminggu yang lalu. "
"Kau pulang seminggu yang lalu.?? Tapi tidak mengabari diriku.?? Tega sekali.!!
" maaf, ponselku hilang.!! "
"Ya sudah .!!
" aku minta maaf ok.!! "
"Baiklah.!!kamu duduklah dulu, makan dulu, jangan langsung pulang. Ya.!! Aku ingin berbincang denganmu.teman lamaku. "
"Tentu.!! "
Raviola tersenyum dan berlalu
Kini Raviola dan Rara duduk di salah satu tempat kosong. Seorang pelayan memberikan makanan ringan dan meletakkannya dihadapannya.
"Terimakasih.!! " Rara berucap sedang Raviola hanya diam. Sepertinya ia sibuk memikirkan sesuatu,,
Raviola tengah memikirkan saat ia datang bersama Rara tadi, ia merasakan tatapan seseorang padanya, walau tadi semua orang menatapnya tapi tatapan yang satu ini lain. Ia tidak tahu siapa yang menatapnya yang bahkan membuat tubuhnya menggigil. Itu hanya perasaannya atau memang benar ia rasakan, ia tidak tahu
"Arabella."
"Ya??"
Raviola dan Rara menoleh..
Bersambung...
Izin yaa