Wildan harus bekerja serabutan demi bisa terus mencukupi kebutuhan ibu dan dua adiknya, mengingat dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Semuanya berubah saat Wildan mendapatkan job tak terduga dari seorang selebriti terkenal. Dia bahkan dibayar dengan mahal hanya untuk pekerjaan itu. Namun siapa yang menyangka? Wildan tergoda untuk terus melakukannya. Kira-kira job apa yang dilakukan Wildan? Karena pekerjaan itu pula dirinya banyak bertemu wanita cantik. Wildan bahkan bertemu dengan supermodel idolanya!
Inilah cerita tentang sisi gelap seorang fotografer, serta kehidupannya yang penuh lika-liku dan pengalaman unik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Membantu Indah
Sontak Rojali menatap tajam Wildan. Dia lantas berkata, "Kenapa?! Apa kau akan membayar hutang gadis ini juga, hah?!"
"Iya! Lepaskan dia!" sahut Wildan percaya diri.
Rojali menyunggingkan senyuman miring. Dia menyuruh anak buahnya untuk melepaskan Indah. Sehingga gadis itu kini benar-benar dilepaskan.
"Emang sanggup kau bayar hutangnya?! Jumlahnya besar loh," timpal Rojali.
"Berapa emangnya?" tanya Wildan.
Rojali tak langsung menjawab. Dia justru mengamati Wildan sambil mengusap-usap dagunya. Melihat bagaimana kepercayaan diri Wildan, Rojali yakin lelaki itu pasti sedang punya banyak uang.
"70 juta!" kata Rojali.
"Apa?! Hutang ayah saya tidak sebesar itu!" protes Indah. Dia segera menatap Wildan. "Sudahlah, Dan! Jangan pedulikan aku," ucapnya.
"Oke. Aku akan membayar hutangnya sekalian dengan hutangku. Tapi aku akan membayarnya lewat rekening," ujar Wildan.
"Hmmm... Sepertinya kau lagi banyak uang nih. Dapat dari mana? Jual diri ya?" tukas Rojali.
"Kau mau aku bayar hutang atau tidak?!" balas Wildan.
"Oke, oke." Rojali terkekeh.
"Berapa yang harus aku bayar?" tanya Wildan.
"Hutangmu 50 juta. Ditambah hutang gadis ini 70 juta, berarti 120 juta," ungkap Rojali.
Wildan menarik sudut bibirnya ke atas. Karena dia ingat betul, hutang sang ibu pada Rojali hanya sebesar tujuh juta rupiah. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, hutang yang harus mereka bayar semakin banyak karena sistem bunga dari Rojali.
Mungkin karena itulah pula Indah melakukan protes. Sepertinya hutangnya pada Rojali tidak sampai 70 juta.
Namun Wildan tak mau ambil pusing. Dia malas adu jotos dan ingin mengakhiri urusannya dengan Rojali. Lagi pula dirinya memiliki uang lebih dari cukup untuk membayar jumlah yang disebutkan Rojali.
Tanpa pikir panjang, Wildan kirim uang sebesar 120 juta ke rekening Rojali. Dalam sekejap lelaki paruh baya itu mendapatkan notifikasi melalui ponsel.
"Bagaimana? Sudah masuk kan?" tukas Wildan ketus.
Rojali terkekeh puas. "Nah... Begini dong. Kenapa nggak dari kemarin kau jual diri. Kan aku dan anak buahku nggak perlu repot-repot ambil barang busuk dari rumah kalian!" imbuhnya.
"Mengenai barang, aku ingin mengambilnya kembali," cetus Wildan.
"Oh, itu! Ambil saja di gudang. Bowo! Antar dia ke gudang! Dan Jay! Lepaskan gadis itu! Nasibnya beruntung sekali," kata Rojali.
Indah merasa tak percaya. Wildan benar-benar membayarkan hutangnya. Dia lantas menghampiri lelaki tersebut.
"Terima kasih! Aku janji akan membayarnya padamu," ungkap Indah.
"Pak Yono hanya punya kamu. Kalau kau nggak ada, dia sendirian di rumah. Jangan sampai berhutang lagi sama Rojali sialan itu ya," tanggap Wildan dengan nada pelan sambil melirik ke arah Rojali. Lelaki paruh baya itu tak berhenti cengengesan karena melihat jumlah uang di rekeningnya.
Setelah itu, Wildan mengajak Indah pulang. Dia tak lupa membawa laptopnya yang berharga. Kini Wildan sedang mengemudikan motornya sambil membonceng Indah.
"Apa kau akan langsung mengantarku pulang?" tanya Indah dari belakang.
"Enggak! Kita ke apotek dulu. Kau harus mengobati luka dan lebam di tubuhmu bukan?" jawab Wildan.
Indah lantas tersadar dengan keadaan tubuhnya. Dia memang harus mengobati luka dan lebamnya. Indah tak mau membuat ayahnya khawatir.
Saat di apotek, Wildan membeli obat yang dibutuhkan. Selanjutnya, barulah dia obati luka di tubuh Indah. Wildan mengobati gadis tersebut dengan telaten.
Menyaksikan perhatian Wildan, jantung Indah jadi berdebar. Dia memang tak pernah memiliki ketertarikan pada lelaki itu. Akan tetapi sepertinya kejadian sekarang membuat dirinya terpikat.
"Kau seperti dokter saja. Telaten banget," puji Indah.
"Bukan dokter, Dah. Tapi ini karena aku pernah ikut pelatihan PMR. Aku kan sempat ikut organisasi pencinta alam. Jadi harus tahu hal yang begini," jelas Wildan.
"Kau tahu banyak hal karena bekerja keras," komentar Indah.
kira-kira glenda tau nggak ya... secara dia kan punya kenalan makhluk halus ...
bakal perang nggak ya....
ke cililitan lewat dewi sartika
Natasha memang cantik jelita
tapi wildan lebih cints sama Glenda
ke cililitan lewat dewi sartika
Nathasya memang wanita jelita
tapi sayang wildan suka sama GLENDA
awas Dan jgn macem macem ,mata mata Glenda tak terlihat olehmu ,lebih cepat pula 🤣🤣🤣