seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 12
Hari ini cukup melelahkan bagi Killa karena jadwal latihannya di tambah beberapa jam, yang seharusnya jam 5 sore sudah pulang dia justru hari ini pulang malam hampir jam tujuh, sengaja demikian karena mengingat upacara perayaan Agustus tersisa dua Minggu lagi.
"huuff, capek sekali hari ini" ucap Killa yang baru sampai rumah, niat nya ingin segera cepat cepat mandi merebahkan badannya yang terasa pegal sejak tadi, pasalnya latihan tadi adalah latihan yang cukup berat bagi Killa dimana mereka mendapatkan hukuman akibat dari teman tim nya yang terlambat datang sehingga mendapatkan hukuman harus mengelilingi lapangan pertandingan sepak bola sebanyak 5 putaran dengan berjalan jongkok dan merayap, tidak sampai di situ mereka pun ikut di guling-guling kan di tengah teriknya panas matahari. Bisa di bayangkan yaa seberapa capeknya itu🙂
"baguusss, kenapa tidak sekalian tidur di luar kamu" sarkas ayahnya yang tengah memperhatikan Killa, sambil ada sesuatu yang di pegang ya, Killa yang melihat itu hanya menghembuskan nafas karena tahu yang di pegang ayahnya adalah botol yang berisikan alkohol.
Jalan sempoyongan sambil mendekati Killa, Killa berusaha untuk tenang walau iya tahu ayahnya itu kini telah mabuk, tidak mau membuat semakin kacau akhirnya Killa memilih untuk berbicara secara halus dan baik kepada ayahnya, karena takut keributan terjadi dan menyebabkan ibu nya terganggu apalagi kini ibunya tengah hamil
"ayah, latihan Killa baru selesai. Tadi pelatih Killa menambahkan jam latihannya, mengingat tinggal beberapa Minggu lagi perayaan 17 Agustus" ucap Killa dengan nada lembut untuk menenangkan ayahnya
"apakah harus ayah percaya padamu. Sungguh kamu anak yang memang tidak berguna sama sekali, di saat ibumu seperti ini malah lebih mementingkan latihan yang tidak berguna itu."
"jawab jujur kamu habis darimana setelah latihan tadi, oooh atau kamu sedang main bersama pelatihmu itu sebagai bayaran telah meloloskan mu pada tim penyeleksian kemarin" ucapnya yang semakin melangkah mendekati Killa
Killa yang merasa ada perubahan amarah di wajah ayahnya mulai panik, di tambah kesadaran prisman saat ini sedang berada dalam pengaruh alkohol. Kemudian mencengkram lengan Killa dengan kuat,
"tidak ayah, Killa mohon jangan" ucap Killa sambil berusaha melepaskan cengkraman tangannya dengan suara yang bergetar sehingga tak terasa air mata nya kini jatuh
"kamu kalau sudah di jadikan mainan pelatih mu itu, tidak apa-apa kan main dengan saya juga sebentar" sambil tersenyum smirk
Killa tak habis pikir dengan pikiran ayahnya itu, kenapa dia selalu berpikiran mesum padanya bahkan dia sampai berani berbicara hal yang tidak pernah di dengarnya, justru dia dapatkan pada ayahnya
Killa yang mendapat perlakuan dan hinaan seperti itu apalagi dalam keadaan lelah seperti sekarang ini membuat Killa semakin tidak bisa mengontrol diri untuk menahan emosinya lagi, seketika hilang lah sudah semua pesan ibunya padanya untuk selalu hormat pada yang lebih tua
'Plak' tangan Killa berhasil lepas dari cengkraman ayah tiri nya itu
"jaga omongan anda yaa, jangan pernah berani berbicara seperti itu lagi di depan saya apalagi semua tuduhan itu tidak pernah saya lakukan. Dan satu hal lagi anda seharusnya jangan pernah menyentuhku dengan tanganmu itu. seharusnya anda jaga sikap, sebelum saya bertindak lebih jauh"
"selama ini saya tidak berani mengambil sikap, karena ingin menghargai mu sebagai orang yang lebih tua dari saya, tapi jika sikapmu terus begini jangan pernah berharap saya bisa menerima keberadaan kamu di rumah ini apalagi sampai bisa menerimamu sebagai ayah saya" ucap Killa menggebu gebu dengan kilatan yang penuh amarah.
Setelah selesai mengatakan hal itu Killa segera masuk dalam kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, entah dia merasa bersalah atau sedih dan marah, entahlah hanya Killa seorang yang tahu.
Sedangkan priman yang mendengar perlakuan tadi dari Killa membuat dia sejenak terdiam mematung. Sedetik kemudian dia kembali menuju melanjutkan kegiatannya untuk menghabiskan sisa air dalam botol yang di pegangnya tadi. Amira yang memang sudah terlelap tidak mendengar perdebatan suami dan anaknya itu, kemungkinan faktor hamil sehingga Amira selalu tidur nyenyak dan tidak merasa terganggu dengan keadaan sekitar
Sementara itu dalam kamar yang berbeda terlihat seorang gadis kini menangis tersedu sedu dengan keadaan tubuh gemetar, bagaimana tidak dia merasa seperti di lecehkan oleh ayahnya sendiri, sehingga kejadian itu mengurungkan niatnya untuk mandi. Dia hanya sekedar mencuci muka dan mengganti pakaian rumah dengan kaos lengan pendek dan celana yang biasa di pakainya untuk tidur tentu itu adalah celana yang panjang. Killa yang memang sudah lelah sejak awal hingga mendapatkan perlakuan buruk dari ayahnya, berakhir dengan dirinya yang terus menangis dan terlelap dengan keadaan perasaan sakit yang di pendamnya.
...----------------...
Ctak
Lampu kamari Killa menyala, memperlihatkan anak gadis yang tertidur lelap entah karena merasakan sakit yang di pendamnya atau karena kelelahan sehingga tidak merasa terusik dengan seseorang yang mulai masuk menelusup kedalam kamarnya.
orang tersebut kini telah berada di kasur tempat Killa terbaring dengan tangan yang mulai menyentuh Killa
Killa yang merasakan geli di tubuhnya seketika menegang setelah tahu siapa pelaku yang memegang itu dan membulatkan mata nya secara sempurna. yah dia adalah prisman, entah mau apa dia ke kamar Killa dan dengan lancangnya tangannya bergerilya di tubuh Killa untuk baru pipi dan Killa tersadar setelah tangan itu menuju bagian dada namun masih menggantung
Killa seketika terbangun dan menutupi tubuhnya dengan keadaan takut
"ayah ngapain di sini" tanya nya dengan nafas yang memburu menahan sesak di dada
Tak berselang lama Amira muncul, setelah terbangun ingin ke dapur buang air kecil, karena kamar mandi dan kamar mereka pisah, namun melihat kamar Killa yang terang ingin memastikan apakah Killa belum tidur di jam yang selarut ini. Pasalnya sekarang sudah jam 1 malam dan kalaupun sudah tidur Killa tidak biasanya tidak mematikan lampu kamar nya. Setelah di cek nya Amira kaget, karena di sana ada prisman suaminya.
"mas ngapain di situ" tanya Amira dengan penasaran
" aku hanya cek kamar Killa, apa salah aku perhatian pada nya" tanya prisman kembali setelah menjawab Amira
"iya, tapi kan kamu tidak juga harus duduk di situ," jawab Amira yang tidak suka dengan sikapnya terhadap Killa, Amira merasa ada sesuatu yang prisman lakukan pada Killa sehingga membuat Killa merasa sedikit takut dengannya
"keluar kamu mas," ucap Amira lagi yang terlihat sedang menahan amarah
Prisman kemudian keluar dengan berbagai kalimat yang mulai menguasai ruangan itu, karena tidak terima dia di tuduh yang tidak tidak
"baiklah, kamu bela saja anak kamu itu. Memang kamu Angga aku ini apa Amira. kamu pikir aku ingin melecehkan anak kesayanganmu itu, padahal aku hanya ingin mengecek nya saja apakah dia sudah tidur atau belum" elaknya pada Amira sambil berjalan keluar dari kamar Killa
kemudian Amira beralih masuk kamar Killa dan memeluk memberikan rasa yang nyaman kepada Killa untuk mengurangi rasa takutnya, biarlah prisman marah, nanti sebentar dia akan menanganinya
"kamu di apakan sama ayah hmm? " tanya Amira pada anaknya dengan suara lembut
" tidak ada Bu" jawab Killa yang sengaja menyembunyikan sesuatu pada Amira, karena khawatir pada kondisi ibunya, karena terlalu bersiko jika dia banyak kepikiran sesuatu
"baiklah kamu tidur lagi, pasti capek seharian latihan kan" sambil mengusap pucuk kepala Killa dengan sayang kemudian berlaih mengecup kening anaknya itu
Sedang di ruang yang berbeda terlihat seorang pria yang kini tengah mengamuk pasalnya dia masih dalam pengaruh alkohol
Brak... Prank
Seluruh benda yang ada di ruangan itu menjadi sasaran amukan seorang prisman yang entah marah karena apa
Amira segera beralih keruang tamu setelah menenangkan Killa yang merasa ketakutan, Amira khawatir hal itu akan membuat Killa trauma atau akan lebih sensitif lagi terhadap hal hal yang berhubungan dengan seorang laki laki.