Karina Yuika seorang gadis yatim piatu, gadis SMK biasa dari Akademi TKJ, gadis yang optimis terhadap hidupnya dan selalu memancarkan aura positif ke orang sekitarnya dan tergantung orangnya se-frekuensi hayuk, sengaja gelud siap adu jotos wkwk. Gadis yang hidup sederhana, bisa mendapatkan perhatian dari seseorang....? Seorang gadis cantik, sederhana, kuat dan kadang-kadang sedikit nakal.
Seorang gadis cantik, didalam hidupnya hanya ada 3 kegemaran: mencari uang, mendapatkan uang, dan mengumpulkan uang! Karina Yuika, gadis yang dijuluki "Si Gadis Cantik"
Kisah seorang gadis cantik dan seorang lelaki yang memiliki watak kejam dan seorang dari masa lalu.
Alfist Anderta Eckart sosok direktur yang dingin!!! dan memandang rendah semua orang;
"Hei, kamu tidak akan bisa kabur lagi!"
'Apa yang harus gw lakukan jika seorang dari keluarga besar mengejarku! Mengapa tidak bisa menjauh?'
"Dengan adanya tanda ini, kamu sudah jadi milikku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon koeceng_olen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maksa yang ngaruh
Alfist terjaga malam itu, mata nya tidak bisa tidur melihat Burung kenari nya terlihat menahan sakit, padahal obat sudah diberikan.
"Sosis.... panggang ku kau mau terbang kemana" ngigau Karina di saat sakit, Alfist hanya geleng-geleng, tak habis pikir.
pagi nya, nenek Alfist mengantarkan buah-buahan dan bubur ayam yang baru, Nenek tidak membawa Marsel apalagi mengabari bahwa Karina yang sudah di cap sebagai mamah nya itu sedang sakit terbaring di rumah sakit, Alfist tak mengizinkan Marsel tahu ntah lah kenapa jadi seperti itu, nenek nya pun hanya angguk angguk, setelah Karina lebih baik itu lah waktu nya pikir Nenek.
Nek Dianra pun mengeluarkan buah buahan yang siap santap seperti pisang, pepaya, semangka, apel terakhir Yoghurt, makanan yang dapat meredakan sakit perut.
"Bagaimana keadaan Karin Al?" tanya nenek khawatir
"Yah, dokter terakhir kali memeriksa nya hanya bilang istirahat yang cukup dan jaga polah makanan nya, seperti nya nanti sore, Al bawah ke mansion belakang, tentunya akan ada dokter pribadi ku di sana nek"
"Yah lakukan yang terbaik saja, jangan biarkan dia sendiri, lalu bagaimana dengan keluarga nya apa mereka tahu, jangan sampai mereka khawatir Al"
"Tentang itu sudah aku handel nek, mereka mempercayakan Karin pada Al" yah mereka sandra dan andira ingin menjenguk tapi Alfist melarang dan memberikan kepercayaan mempercayakan segalanya pada diri nya, seperti nya Al ingin kokop Burung kenari nya itu sendiri sampai Marsel tak di kasih tahu, informasi lain nya, Marsel selalu tidur di Mansion utama bersama nenek nya, Alfist melarang keras karena itu tempat parah prajuritnya dan antek-antek nya.
"Nenek boleh pulang" perintah atau hanya ucapan yang keluar dari mulut Alfist
"Hah.... Alfist nenek baru sampai kau menyuruh nenek pulang?" membimbit telinga Alfist tak begitu kencang, Marsel tak di izinkan di beritahu, sekarang, hanya ingin melihat Karina siuman sudah di usir? dan beliau pun melepaskan bimbitan tersebut, yang dipikirkan Nek Andira whyyy?
"Sudahlah nenek pulang saja, biar Al yang urus, dan jangan beritahukan bahwa Karin di belakang Mansion utama pada Marsel" perintah nya lagi merasa tak bersalah
"Yah yah kau sudah memaksa seperti itu, nenek hanya ingin minta tolong jaga Karin, hubungi nenek kalau Karin sudah baikan, dan kalau butuh sesuatu seperti makanan, nenak akan menyediakan untuk kalian, hemm" dan di anggukkan dari Alfist, Alfist hanya tak ingin nenek nya itu Kecapaiann, yah itu lah mungkin.
Setelah nenek nya pulang tak berselang waktu, Karin bangun.
"Al" ucap Karin perau dan lemah lemas
"Ada apa sayang, butuh sesuatu, ada yang sakit? lapar? atau aku penggil dokter?"
"Hemm, hahh.... gak mood makan Al, kalau makan pengen ke WC" mendengar itu Al langsung memencet bel untuk memanggil dokter
"Sebentar sayang, bagaimana perut kamu, masih sakit?" Al mengusap lembut perut Karin yang berlapis dengan pakaian nya, dan di gelengkan dari Karin., Kemudian datang lah dokter
"Tapi Al boleh makan seblak?" cetesss Alfist menjentik ringan pada kening Karin, si saat sakit bukan nya tobat malan makin-makin
"Makanan yang harus dihindari yaitu pedas, Sayang, kamu ini suka ngajak gelut yah" cubit gemesh pada pipi Karin
tok tok tok bunyi ketukan pintu
"Permisi, saya cek dulu yah nyonya" dokter itu minta izin memeriksa terbaru tubuh Karina, Karin pun melongo mendengar dia di panggil Nyonya tapi yowes nikmatin saja eh nikmati saja sakit nya wkwk
"Baiklah Apakah nyonya, sebelum nya pernah mengalami gangguan pencernaan seperti ini?" Tanya dokter itu
"Hemmm.... Seperti nya pernah, tapi.... Gak setiap bulan, ma maksudnya beberapa bulan ngalamin nya mungkin telat makan kali ya dok?" Tanya karin bingung, karena dia mengalami mules yang nyucuk seperti itu di saat telat makan
"Yah benar, dan itu akan menggangu pencerahan kita seperti kram perut, nyeri, sembelit, diare dan kembung. dan yang lain seperti asam lambung menumpuk, kadar gula tidak stabil, energi yang menurun, kalau terus menerus ini akan berdampak parah, sebelumnya nyonya makan? Apakah ada makan nasi nya?" Dokter menginterogasi
"Hemm, gak makan apa-apa cuman makan jambu, udah itu.... Makan ko" penjelasan Karin yang kurang lengkap
"Kalau sakit nya di sebelah mana nyonya?"
"Entah lah dok, rasanya seluruh perut sakit, bawaannya pengen ke wc, dan itu sungguh melelahkan"
"Yah nyonya mengalami dehidrasi karena diare, cairan tubuh berkurang drastis sebaiknya segera minum air putih untuk mengembalikan cairan yang hilang, Terakhir, sejak kapan awal nyonya merasakan sakit perut ini?"
"Ehh, sejak mama papa gak ada dok, itu sering terjadi" karin tersenyum getir
Alfist mendengar itu merasakan sesak di dada nya, ke mana saja dia selama ini, sampai sampai burung kenari nya itu mengalami hal ini. Dia tahu Burung kenari nya tak suka menyusahkan orang tapi kalau sampai menahan lapar, tidak ada akah yang membantu nya?
Dokter itu terdiam, ingin melihat ke arah Alfist tapi dia tak berani, baiklah sebelum nya kami sudah menyuntikkan obat di infus nyonya, sekarang nyonya harus makan, kami akan menyediakan bubur segera"
"Kami sudah siap bubur nya dok, setelah makan apah yang perlu disiapkan?"
"Kalau begitu silhkan tebus resep obat ini di administrasi tuan Eckart" dan di anggukkan dari Alfist, akhirnya dokter itu pun minggat
"Baby, kamu diam makan dulu ya, bisa kan"
"Bisa ko, tapi ini bubur ayam dari mana Al?"
"Dari nenek" jawab Al sambil mengusap lembut pipi nya, "Ehh.... Marsel tahu gak gw masuk rumah sakit" dan di gelengkan dari Alfist "Hemm lebih baik begitu, gw takut nya ini nular, nular gak Al sakit perut ini" dan di anggukkan lagi dari Alfist, Alfist pun kurang paham apa menular atau tidak tapi itu yang terbaik supaya Marsel tidak menganggu Burung kenari nya itu
"Makan lh, aku ambil obat dulu, biar baby cepat sembuh" dikecup singkat bibir yang terlihat kering itu, pintu tentunya di jaga oleh Saki, "Jaga, saki" "siap Bos"
Setelah mengambil obat, Alfist bergegas ke ruangan Karina, melihat nya tidak begitu lahap, Alfist duduk di sebelah
"Awalnya aku pikir Baby ku ini seperti T-Rex sangat merasa hebat, tapi semalaman lihat kamu berjuang menahan sakit, jadi aku nggak bisa tidak memikirkan mu setiap saat Baby, kamu menderita, jadi aku memutuskan kamu akan tinggal selama nya bersama ku di mansion"
"Dih ko nyulik, gak kagak mau, gw bisa urus sendiri" tolak Karin mentah-mentah
"Kalau begitu sampai kamu sehat diam lah di mansion segala nya akan aku siapkan, bagaimana?" toleran yang diberikan Alfist
"Tetap gak mauuu, nanti sore gw dah sehat, gw mo pulang"
"Sayang, mengerti lah, aku khawatir, kalau kamu nolak opsi ke dua, aku akan melakukan opsi pertama secara paksa, mau?"
"Hadehhh, baek-baek lh, gw mangut aja" Karin sedikit cape dengan keributan ini