AKIBAT PERNIKAHAN DINI

Opik kaget melihat mobil yang dikenalnya ikutin Opik jalan menuju luar kota, Opik jadi panik kenapa orang suruhan Boby tahu rencananya mau bawa Bastian pergi jauh.

"Sial mereka ikutin kita sejauh ini Nak!" protes Opik kesal, karena rencananya gagal karena ketahuan pergi bukan ke arah rumahnya.

"Mereka kenapa bisa ikutin kita, padahal tadi tidak ada mereka kan Papi terus ini bagaimana Papi tidak mau dibawa mereka lagi sudah cukup menderita tidak mau lagi Papi." ucap Bastian sambil lihat spion, kesal melihat mobil pengawasnya berhasil ngejar mobil orang tuanya.

"Papi coba supaya tidak ketemu sama mereka, kamu juga sih jadi laki-laki tidak bisa jaga nafsong waktu sekolah dulu seenaknya merusak anak orang jadinya kan begini, sudah tidak sekolah, bikin malu orang tua, dan kehidupan kamu dipaksa hidup susah bareng istri kamu karena mertua kamu tidak mau kamu hidup dalam kemewahan sama sekali." lanjut Opik mengutarakan emosi dan kekecewaannya sama Bastian anak satu-satunya yang seenaknya dan sekarang hidup susah.

"Maafkan Bastian Papi, dulu khilaf lakuinnya ke Bela lagian dia jadi perempuan polos sekali nurut sama Bastian akhirnya kan bikin Bastian senang melihatnya, tidak menyangka merusak Bela jadi begini akibatnya bikin Bastian menyesal tapi tidak mau menikah diusia masih muda dan dipaksa hidup susah lagi tidak mau Papi, tolongin Bastian supaya bisa lepas dari mereka." lanjut Bastian menyesal dan berharap orang tuanya bisa tolongin dirinya.

Penyesalan yang sekarang Bastian rasakan bener-bener sulit untuk lepas dari anak buah orang tuanya Bela, Bastian bener-bener takut hidup susah lagi tidak siap harus menjalani kenyataan pahit yang diatur sama mertuanya.

Opik kesal mendengar ucapan Bastian, sungguh bingung bagaimana tolongin Bastian sedangkan posisi anaknya salah dan sulit untuk ditolong begitu saja tanpa tanggung jawab.

**

Bela belajar bikin kue karena Bela ingin ada kesibukan baru demi bisa nabung untuk biaya melahirkan nanti, Bela tidak ingin minta sama orang tuanya untuk biaya persalinan apa lagi Bastian tidak ada niatan kerja membuat Bela tidak bisa diam saja.

"Enaknya jualan kue apa iya, bikin kue ribet lagi huff bikin bingung saja jadinya tapi harus bisa jualan nih buat tambahan tabungan." ucap Bela dilema mau membuat donat saja atau banyak cemilan supaya penghasilan banyak, tapi takut tenaganya tidak kuat membuat kue yang banyak demi bisa jualan nanti.

Bela akhirnya simpan buku yang dipegangnya ke lantai saking bingungnya, Bela rebahan dilantai saking pusingnya memikirkan apa saja yang mau dijual nanti.

**

Bastian kaget melihat Boby dan keempat bodyguard nya ada didepan mobil nya, Bastian keringat dingin melihat mertuanya ada didepan mobil sambil pegang pinggangnya.

Opik semakin pasrah melihat besannya ada didepan mobil nya, sudah tahu apa yang akan dilakukan ke Bastian sungguh Opik tidak terima anaknya dibikin susah tapi Opik tidak bisa melakukan apapun untuk tolongin Bastian sekarang.

"Kita keluar sekarang Bastian." ucap Opik pasrah karena rencananya gagal.

"Baik Papi." ucap Bastian sedih.

Bastian dan Opik keluar dari mobil menghampiri Boby dan anak buahnya, Bastian dan Opik kaget lihat Asep masuk kedalam mobil nya dan langsung keluar dari dalam mobil sambil pegang sesesuatu.

"Kalian tidak akan bisa kabur, alat ini kapan pun akan ada didekat kalian." ucap Asep sambil kasih lihat alat yang dipegangnya.

"Sial kalian bener-bener curang!" bentak Bastian kesal karena rencana kaburnya gagal total.

"Sekarang pulang lah jangan bikin masalah lagi, kali ini Ayah maafkan tapi kalo seperti ini lagi jangan harap Ayah maafkan kesalahan kamu Bastian!' tegas Boby melihat Besan dan menantunya, Boby bangga sama anak buahnya bisa sigap awasi menantunya yang mau kabur.

"Masuk mobil mertua kamu Bastian dan kembali lah pulang." ucap Opik bingung mau melawan tapi seperti tidak bisa, karena ingat besannya punya bukti kesalahan anaknya jika Opik bikin emosi takut membuat besannya marah besar.

Opik langsung masuk kedalam mobil nya tinggalin Bastian sendirian, Opik bingung posisinya serba salah mau bantu anaknya tidak mungkin tapi pasrah membuat anaknya hidup susah selama menjalani pernikahan bersama Bela.

Bastian sungguh kesal dan kecewa sama orang tuanya tidak ada upaya untuk paksa Bastian tetap melanjutkan perjalanan, justru membiarkan Bastian dibawa pulang yang akhirnya kembali hidup susah apa lagi Bela sekarang jadi istri yang pelit tidak mau kasih lauk selama Bastian malas bekerja dan tidak bisa memberikan uang sama sekali.