NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Arrkkhhh sakit! Tuan tolong lepaskan aku, aku mohon. Delisa Jenifer


Diam! Kau sekarang adalah istriku, dan aku berhak melakukan apapun terhadap dirimu. Bahkan sampai melenyapkan mu pun aku sanggup. Albert Halston Xanders


Delisa gadis cantik yang tiba-tiba di culik dan dipaksa menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal sama sekali.


Menjalani pernikahan dengan Tuan Muda yang kejam, membuat hari-hari Delisa seperti di neraka.


Mampukah Delisa bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampukah Delisa mengubah sosok Tuan Muda yang kejam menjadi pria yang baik?


Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Ferdi

🌷PT. XANDERS CORPERATION🌷

Di perusahaan tampak seorang pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya, pria itu adalah Albert manusia iblis yang tak berperasaan. Pikirannya masih melanglang buana, dia masih ingat betul kejadian tadi pagi sebelum dia berangkat ke kantor. Dimana dirinya yang tak sengaja menatap kedua manik coklat milik Delisa, Albert seakan tidak asing dengan manik itu. Entah kenapa melihat mata Delisa, Albert menjadi teringat akan malaikat kecilnya. Berbeda dengan dirinya yang menatap mata Laura.

Albert mengacak kasar rambutnya memikirkan kejadian tadi pagi di mansion nya, dimana dia yang melihat Delisa meringis kesakitan kala jemari tangannya teriris oleh serpihan kaca.

'Ada apa dengan diriku? Bukannya senang melihat wanita itu tersakiti seperti itu. Tapi, kenapa hatiku merasa khawatir.' Albert

"Charly ...!" panggil Albert dari dalam ruangannya.

Suara petir Albert terdengar sampai di luar membuat Charly bergegas masuk ke dalam ruangan Albert.

"Ya Tuan ada apa?" tanya Charly yang baru saja masuk.

"Charly cepat kau periksa luka yang ada di jemari tangan wanita itu," titah Albert yang penasaran dengan luka yang ada di jemari tangan Delisa.

"Wanita mana maksud Tuan?" Charly mengerutkan keningnya, dia masih belum paham dengan apa yang di katakan oleh Albert.

"Itu wanita yang ada di mansion ku," jawab Albert.

"Nona Delisa?" tebak Charly perihal wanita yang di maksud oleh Tuan nya.

"Iya, siapa lagi kalau bukan wanita itu," balas Albert sambil mengotak Atik sebuah berkas yang ada di meja nya.

"Baik Tuan." Charly mengangguk mengiyakan keinginan Tuan nya, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Albert.

🌷Mansion Albert🌷

Ckiiiiit ....

Sebuah mobil mewah terparkir sempurna di lobby mansion, keluarlah seorang pria bertubuh tinggi dan tegap dari mobil tersebut, pria itu tak lain adalah Ferdi. Dia berlari masuk ke dalam mansion dengan perasaan was-was, terlebih saat dirinya mendengar keadaan Delisa yang teriris serpihan kaca. Ferdi mengetahui itu semua saat dirinya ingin menemui Albert di kantor, akan tetapi dirinya tak sengaja mendengar percakapan Albert pada Charly perihal Delisa. Membuat Ferdi membatalkan niatnya dan langsung pergi menuju mansion Albert.

"Delisa," teriak Ferdi sambil berlari memasuki mansion.

Kedua matanya menyapu pandang ke seluruh ruangan, namun nihil sosok yang dia cari tidak ada di dalam sana. Tapi, tak menyurutkan Ferdi untuk terus berlari dan mencari Delisa hingga akhirnya dia bertemu dengan Bi Mimi di ruang tengah.

"Bi Mimi, dimana Delisa?" tanya Ferdi pada Bi Mimi yang sedang membersihkan ruangan tersebut.

"Non Delisa ada di taman belakang, Tuan."

"Baiklah Bi, terimakasih." Ferdi berlari meninggalkan Bi Mimi seorang diri.

"Sama-sama Tuan," ucap Bi Mimi menunduk.

🌷Taman Belakang🌷

Ferdi terus berlari dengan perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya, hingga akhirnya kedua matanya menangkap sosok yang dia cari sejak tadi. Ferdi melihat Delisa yang sibuk bercengkerama dengan Angga, sedangkan Angga yang melihat Ferdi berjalan ke arahnya langsung menunduk.

"Maafkan saya Tuan," ucap Angga.

Delisa yang mendengar itu langsung berbalik, memutar tubuhnya ke arah tepat dimana Ferdi berada.

"Ferdi, sejak kapan kau ada di situ?" tanya Delisa sambil tersenyum menatap Ferdi.

"Sejak tadi," jawab Ferdi yang juga membalas senyuman Delisa kepadanya.

"Ferdi, kenalkan ini Angga. Mulai sekarang aku sudah berteman dengan nya," kata Delisa sambil menunjuk ke arah Angga yang masih berdiri di samping Delisa.

"Ya, aku tahu itu," ucap Ferdi santai.

Ferdi dengan beraninya meraih tangan Delisa, lalu Ferdi memeriksanya. Dan benar saja kedua mata Ferdi menemukan bekas luka yang terkena serpihan kaca.

"Apa yang kau lakukan Ferdi?" tanya Delisa penasaran dengan perbuatan Ferdi saat ini.

"Aku ingin melihat lukanya," balas Ferdi yang masih melihat ke arah luka tersebut. Mendadak hati Ferdi ngilu setelah melihat luka yang ada di jari telunjuk Delisa. Ferdi seakan tidak rela jika Delisa terluka seperti itu, lebih baik dirinya saja yang terluka daripada melihat keadaan Delisa yang saat ini.

"Ini hanya luka biasa saja Ferdi." Delisa berusaha meyakinkan Ferdi yang terlihat khawatir.

"Tapi ini akan infeksi jika di diamkan seperti ini," kata Ferdi dengan perasaan khawatir yang menggerogoti hatinya.

"Betul itu Tuan, dan lebih baik kita bawa Non Delisa ke Dokter," timpal Angga yang baru saja melihat luka di telunjuk Delisa.

"Tidak, aku tidak mau!" tolak Delisa sambil menarik kuat tangannya dari tangan besar Ferdi. Delisa tidak ingin merepotkan orang di sekitarnya dengan luka yang di miliki olehnya, luka yang tidak terlalu parah menurutnya.

"Ayo, sekarang kita ke rumah sakit," ajak Ferdi yang meraih kembali tangan Delisa.

"Ferdi ini hanya luka kecil, jadi stop khawatir seperti itu," ucap Delisa yang terus berusaha meyakinkan Ferdi agar tidak berlebihan dengan luka yang di milikinya.

"Delisa .... aku mohon sekali ini saja aku minta kau menurut. Aku tidak ingin hal buruk terjadi kepadamu," terang Ferdi mengeluarkan semua unek-unek nya yang telah bersarang di benaknya.

"Ayolah Ferdi, kenapa kau dan Angga seperti ini. Aku saja sangat santai dengan luka ku ini. Tapi, kenapa justru kalian yang paniknya bukan main," kesal Delisa menatap kedua pria yang ada di hadapannya secara bergantian.

"Karena kami temanmu, dan kami sangat peduli denganmu Delisa," ucap Ferdi dan Angga secara bersamaan.

"Kalian memang teman yang sangat luar biasa," Delisa tersenyum dengan kedua mata yang masih menatap ke arah mereka berdua secara bergantian.

"Aku beruntung memiliki teman seperti kalian, dan makasih sudah mau menjadi temanku," sambung Delisa tulus.

Kembali lagi ke Albert yang masih berada di kantornya ....

Setelah seharian full berkutat dengan beberapa berkas penting yang ada di mejanya, kini Albert meraih ponselnya yang dia simpan di laci. Kedua matanya terbelalak sempurna kala melihat Delisa, Ferdi dan juga Angga yang terlihat begitu akrab. Jauh di dalam lubuk hati Albert bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sedang mereka perbincangkan sehingga Delisa tertawa sebegitu bahagianya. Terlebih melihat Delisa yang tertawa renyah, sehingga membuat wanita itu terlihat sangat cantik jika terus di pandang.

"Sangat manis," gumam Albert yang masih menatap ke arah ponselnya.

"Sayang," panggil Laura yng sudah berada di dalam ruangan Albert membuat Albert tersadar, dan langsung meletakkan ponselnya.

"Iya, ada apa Laura?" tanya Albert yang terkejut melihat kedatangan Laura secara tiba-tiba ke dalam ruangannya.

"Sayang, kita makan siang di luar yuk," ajak Laura dengan nada manjanya.

"Hmmm ... maaf Laura sepertinya aku tidak bisa karena masih gitu banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan," tolak Albert.

"Tapi sayang ...." ucapan Laura terputus kala Albert memberikan blackcard miliknya.

"Maafkan aku Laura karna belum bisa menemanimu makan siang hari ini. Oh iya ambil ini Laura, kau bisa memakainya untuk membeli barang kesukaanmu."

"Benarkah sayang?" tanya Laura memastikan kembali jika perkataan Albert memang benar adanya.

"Iya, kau bisa berbelanja sepuas mu." Albert mengangguk dan membuat Laura begitu sangat bahagia.

"Terima kasih sayang," ucap Laura yang langsung mencium pipi Albert.

"Aku pamit dulu, bekerja lah dengan baik sayang." Laura melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Hmmm, hati-hati." balas singkat Albert.

Saat Laura hendak memegang handle pintu, lalu langkahnya terhenti saat mendengar suara Albert di indra pendengarnya.

"Laura," panggil Albert dengan suara bariton nya.

"Iya, ada apa sayang?" tanya Laura yang kemudian berbalik menatap Albert.

"Apa kau tidak ingat dengan perkataan mu waktu kita masih kecil dulu?" Albert berusaha mengingatkan Laura perihal apa yang di katakan dulu kepadanya.

"Perkataan?" Kedua alis Laura saling bertautan kala mendengar ucapan Albert.

"Ya, perkataan mu waktu kecil dulu. Apa kau tidak ingat itu Laura?" tanya Albert kembali yang pasalnya dia sedikit ragu dengan sikap Laura saat ini.

"Maaf sayang sepertinya aku lupa. Apalagi kejadian itu sudah belasan tahun," ucap Laura dengan wajah yang sedikit di buat sedih.

Albert yang mendengar hal itu terdiam mematung, seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

'Tapi aku masih ingat semua itu, laura.' Albert

"Sayang, aku pamit dulu ya," ucapan Laura kembali membuat Albert tersadar dari lamunannya.

"Oh iya Laura, hati-hati di jalan."

🌷🌷🌷

"Toni, apa kau yakin jika Laura adalah gadis kecil yang selama ini ku cari?

"Saya yakin Tuan, Nyonya Laura persis dengan gadis yang memiliki ciri-ciri yang tuan katakan," jawab Toni mantab.

"Tolong kau selidiki lagi Ton tentang masa lalu Laura dan dimana dia bersekolah di masa kecilnya."

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
Kaizy celine
Albert spertinya bisa cemburu nih lama2 klo ferdi dan delisa makin dkett
Kaizy celine
Ayo mainkan feeling mu albert ... kmu harus sgera sadar kalo laura bukan malaikat kecil yg kmu cari ...
mbok Darmi
akhirnya si iblis albert mulai sadar kemana aja kemaren amnesia atau terlalu senang denger gadis kecil yg dicari ketemu tanpa di cek masa lalunya, sukurin kamu albert semoga penyesalan mu masih bisa terobati sebelum delisa pergi jauh, takutnya delisa kabor sama ferdi
shabiraalea
👍🏻👍🏻👍🏻
ora
Ni Tonton baik nggak sih. Masa cari orang aja salah🧐
mbok Darmi: feeling ku dia ada kerja sama dgn tuan bagas
total 1 replies
ora
Will?
ora
Ck. Muncul terus nih perempuan/Facepalm/
ora
Ayo, panas-panas. Delisa tertawa sama laki-laki lain bukan kamu🤭🔥🔥🔥
Kaizy celine
Smogaaa hbis ini mata albert terbuka bisa bedain mana malaikat kecilnya sama mana nenek sihirrr
Kaizy celine
Hadeehhh laura datang malah bikin kacauuu aja ...
ora
Suka ceritanya.

Selalu kesel setiap baca ceritanya, karena kekejaman yang dilakukan Tuan muda Albert kepada Delisa.

Namun meski begitu, aku juga suka karakter Delisa nggak yang pasrah aja diperlakukan kejam, dan balik membalas/CoolGuy/

Berharap kelak Albert dapet balasannya karena menyia-nyiakan Delisa.

Nggak berharap mereka bersatu karena saking keselnya😭😭😭
Tapi kalau pun bersatu, perjuangan Albert bener-bener harus menemui banyak kesulitan seperti dia yang selalu menyulitkan Delisa🤭✌️❤️

Semangat terus untuk Kakak. Semangat nulisnya💪💪💪🥰🥰❤️❤️
Bilqies: makasih kakak, semangat 💪💪🥰🥰❤️
total 1 replies
ora
Oh, awas kamu Al. Lihat aja kalau kamu sudah tau semuanya/Scream/👊👊👊👊
ora
Nggak usah percaya diri Anda😂
Bilqies: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
mbok Darmi
teruskan laura jgn sampai albert deket2 dgn delisa segeralah kalian menikah dan usir delisa dari rumah tersebut maka delisa aksn sangat berterima kasih padamu, semoga ferdi bisa membantu delisa untuk bisa keluar dari cengkraman iblis albert, tolong ferdi jgn pernah cerita siapa delisa sebenarnya
ora
Aku setuju banget kalau Albert di buat menyesal dan nangis darah karena kebodohannya.

Berharap bahwa Delisa dan Albert nggak bersatu.

Pun kalau bersatu, Albert harus berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mendapatkan Delisa kembali🤭🤭

Tapi sebelum itu, balik lagi Albert harus bener-bener menyesal dan sampai nagis darah👍😁😂
ora: Siap🫡🤭
Bilqies: siap kak, yuk ikuti terus ceritanya ya.

kita bikin si Albert menyesal dan menangis darah karena kebodohannya, berakhir Albert yang bucin terhadap Delisa 😁
total 2 replies
ora
😏😏😏Lain di kata lain di hati. Haduh, mulutmu masih aja pedes banget ....
ora
Yang ada dihadapan siapa, yang di bilang cantik siapa. Sadar dong Al siapa yang sebenarnya kamu suka 🤭
ora
Uhuy, manis nggak tuh.
Bilqies: manis dong kek gula 😍
total 1 replies
Kaizy celine
Ciyee lama2 jatuh hati juga kau albert .. tapi kasian juga ya sama ferdi kalau endingnya albert dan delisa bersatu .. ferdi adalah orang yg tulusss selama ini
Aini~
halah, kalau suka tuh bilang bert, jangan jual mahal...🤭
Bilqies: itu lagi kak, malu tapi mau 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!