Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Hari ini adalah hari pertama Amar bergabung di perusahaan, rasanya semua ini membuat Amar tak percaya, tapi Amar berusaha untuk bersemangat agar segera bisa menikahi pujaan hatinya.
"sudah siap Mar.?", tanya Hanum yang memasuki kamar Amar.
Amar pun sedang bersiap siap dengan jas nya.
"waaahhh anak mama terlihat sangat tampan",puji Hanum yang melihat anaknya begitu gagah mengenakan jas.
Amar pun hanya tersenyum menandakan senang dengan pujian mamanya.
Tiba-tiba Riza yang melewati kamar Amar berhenti sejenak di depan pintu kamar nya yang memang terbuka.
"gak usah rapi-rapi Mar, karena lu akan di tempatkan sebagai staf terlebih dahulu ", kata Riza yang berdiri di depan pintu kamar Amar .
"maksud lu apa menempatkan gw sebagai staf ?", tanya Amar yang tidak terima.
"yaaa untuk mengelola perusahaan kan bukan bidang yang lu ambil selama ini , jadi lu benar² harus belajar dari awal terlebih dahulu ", kata Riza menjelaskan.
"tapi ya bukan sebagai staf juga kan ", jawab Amar yang tidak terima.
"kakak kamu benar mar,ini kan bukan bidang mu , jadi kamu harus benar-benar belajar dari awal agar kamu bisa menguasai segala hal di perusahaan nanti nya ", tiba-tiba Reno datang menenangkan.
"yaaa betul apa yang papa sama kaka mu ucapkan mar,kamu harus banyak belajar dulu ya sayang ", ucap Hanum yang ikut memberikan nasehat kepada Amar.
"alah semuanya sama aja ", jawab Amar.
"Amar kalo kamu seperti ini,papa tidak akan memberikan restu untuk kamu menikahi kekasih mu itu ", ucap Reno membuat Amar dan Hanum tercengang.
"papa apaan sih Pah,kok jadi ikut ikutan seperti Riza", ucap Amar.
"iyaaa pah ,kamu kenapa ", sambung Hanum.
"yaaa sudah makanya kamu harus ikuti apa kata papa dan kakak mu,ini semua untuk kebaikan kamu ", jawab Reno.
Riza pun bergegas pergi sambil tersenyum, karena merasa telah berhasil dengan semua rencana yang telah Dy buat.sebenarnya Riza ini sangat menyayangi Amar sebagai adiknya, tapi kali ini ada perasaan yang membuatnya merasa tersaingi oleh Amar, mungkin karena Riza yang sudah menyadari bahwa dy telah menyukai Lilia.lagi pula ini juga untuk menyelamatkan adiknya dari cinta yang terlarang akibat kesalahan papa kandung nya sendiri.
Tidak ada yang sarapan pagi ini, karena suasananya terasa sangat tidak nyaman untuk duduk bersama, akhirnya Riza pun segera bergegas pergi dengan mobilnya dan begitu pula dengan Amar, dengan hati yang jengkel,dia pun bergegas pergi menuju perusahaan di mana dia akan memulai untuk bekerja hari ini.soal kuliah nya Amar mengambil cuti akademik 1 semester,mau tidak mau Amar harus melakukan ini, lagi pula setelah dirinya berpikir, tidak kuliah pun dia akan tetap bisa bekerja di perusahaan keluarga nya, walaupun cita cita Amar sebenarnya bukan untuk mengelola perusahaan. Amar yang sangat suka menulis dan membaca ingin sekali menjadi penulis bahkan Amar ingin menjadi seorang produser film yang akan dia buat dengan hasil cerita yang akan dia buat sendiri.
Tapi untuk saat ini, Amar mencoba berpikir realistis dan yang terpenting dirinya ingin segera menikahi wanita yang sangat dia cintai yaitu Lilia.
Mereka pun akhirnya sampai ke kantor, walaupun dengan mobilnya masing-masing.
Tidak ada yang spesial hari ini menurut Amar, karena Amar hanya di jadikan sebagai staf, jadi tidak ada momen untuk memperkenalkan Amar kepada seluruh pegawai di perusahaan itu.
Di tempat lain,mulai hari ini Lilia harus terbiasa tanpa kehadiran Amar dan semua perhatian nya, walaupun Amar tetap memberikan perhatiannya ,walau hanya sekedar dengan mengirim pesan kepada Lilia, tetapi Lilia berusaha untuk melupakan semua perasaan nya kepada Amar.
Lilia yang biasanya di antar ke kampus oleh Amar sekarang harus siap memesan ojek online sebelum berangkat ke kampusnya agar tidak terlambat, karena biasanya saat Lilia sudah rapih ingin berangkat ke kampus, Amar sudah standby di depan kos kosan nya.
"ternyata seperti ini ya berekspektasi dengan harapan sendiri ", kata Lilia sambil merapihkan tas nya.
kemudian Lilia bergegas ke luar untuk berangkat kuliah dan ternyata ojek online pesanan nya sudah datang, Lilia pun segera naik sambil menggunakan helm yang di berikan oleh ojek online tersebut.
Teman teman nya pun mulai heran kenapa Lilia sekarang tidak pernah terlihat bersama Amar lagi, biasanya Lilia dan Amar seperti bunga dan lebah yang tak bisa berjauhan.
Setelah sampai di kampus, terlihat seorang laki-laki sedang memperhatikan Lilia yang sudah 2 hari datang sendiri tanpa di antar kekasih nya.yaaa lelaki itu adalah Dimas ,orang yang selama ini selalu di ceritakan oleh Rian kepada Amar yang selalu berusaha mendekati Lilia. kebetulan Dimas dan Lilia memang satu kelas, sehingga setiap hari Dimas selalu memantau Lilia.
"heiii ...", kata Dimas memberanikan diri untuk duduk di sebelah bangku Lilia.
"hai ..", jawab Lilia biasa saja.
"sudah 2 hari aku tidak melihat kamu bersama kekasih mu ", kata Dimas bertanya.
"yaa Dy sedang sibuk ", jawab Lilia.
"sibuk apa memang nya sampai tidak sempat mengantarkan kamu lagi", tanya Dimas kembali .
"bukan urusanmu " , jawab Lilia merasa tidak nyaman.
"hemm oke, sorry ", ucap Dimas mengetahui Lilia tidak nyaman.
Akhirnya dosen pun datang dan pelajaran segera di mulai ..
Di kantor, Amar merasa cukup bosan, apalagi di tambah sikap Lilia yang masih acuh kepada nya, sedangkan Amar sendiri sampai saat ini belum tau apa kesalahannya yang tiba-tiba membuat Lilia berubah dalam sekejap.
sementara Reno yang saat ini sedang gelisah karena perbincangan nya dengan Riza semalam, Reno pun berinisiatif mendatangi ruangan kerja Riza,berusaha untuk mencari tahu semua nya .
"Riza apa kamu sedang sibuk ?",tanya Reno kepada Riza yang langsung masuk ke dalam ruangan Riza.
"enggak pah,ada apa ?", jawab Riza.
"papa mau bertanya sesuatu ke kamu ", ucap Reno.
"tanya apa pah ?", jawab Riza,
"apa kamu tidak benci dengan papa setelah kamu mengetahui semuanya ?",kata Reno,
"kenapa harus benci pah ", jawab Riza kembali.
"yaa karena ternyata papa memiliki anak dari prempuan lain, walaupun papa belum begitu yakin bahwa Lilia a itu memang benar anak papa atau bukan ?", ucap Reno .
"yaaa mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi ", jawab Riza, sebenarnya Riza Juga bingung dengan perasaan nya sendiri, kenapa dia tidak merasa marah kepada Reno yang jelas² sudah mengkhianati mamanya, mungkin karena Riza yang sudah jatuh cinta juga kepada Lilia dan dengan begitu Lilia dan Amar tidak akan mungkin bisa bersama.
"apa kamu mau mempertemukan papa dengan Lilia ?",tanya Reno,
"papa yakin ingin bertemu dengan Lilia ?", jawab Riza sedikit terkejut ,
"yaaa papa mau memastikan apa benar Lilia itu putri kandung papa ", ucap Reno.
"Tapi memang seperti nya begitu pah, karena kalau di lihat-lihat,Lilia dan Amar itu sangat mirip seperti adik kakak ", jawab Riza membuat Reno mengingat² wajah Lilia.
"lalu bagaimana jika mamamu mengetahui semuanya za ", tanya Reno yang mulai gelisah.
"yaaa mau bagaimana,jika mama marah ya papa terima aja ", jawab Riza dengan entengnya.
"ya tidak semudah itu Za,mamamu bisa menceraikan papa ", kata Reno.
"yaaa sudah resiko papa itu ", sahut Riza.
"kamu ini za , tolong lah bantu papa ", ucap Reno .
"yaaa dengan tidak menceritakan ini semua ke mama , sudah termasuk membantu papa kan ?", jawab Riza.
"apa yang membuat kamu mau untuk menutupi semua ini, padahal kamu kan tau aku ini hanya papa sambung mu ?", tanya Reno penasaran.
"yaaa selain aku menjaga perasaan mama,aku merasa papa dan mama kan sudah mulai berumur, sudah bukan saat nya untuk drama dalam berumah tangga bukan?", ucap Riza.
"terimakasih banyak ya Za,kamu memang anak yang dewasa,papa kagum sama kamu ",kata Reno memuji Riza.
walaupun kenyataannya Surya dulu menikahi Hanum bukan atas dasar cinta justru Sintya lah wanita yang Reno cintai,tapi Reno sangat merasa berhutang Budi kepada papanya Riza yang sudah banyak membantu ekonomi keluarga nya . jadi Reno pun bersedia untuk menikahi Hanum ketika di minta oleh kakek nya Riza.
"yasudah pah , nanti pulang dari kantor kita akan menemui Lilia ", kata Riza.
"lalu bagaimana dengan Amar,bisa saja Amar pun pergi menemui Lilia ", jawab Reno.
"yaaa tinggal papa suruh Amar untuk lembur malam ini, karena kalo aku yang menyuruh pasti Amar akan mengelak ", ucap Riza.
"yasudah, sekarang juga papa akan ke ruangan Amar ", ucap Reno kemudian meninggalkan ruang kerja Riza
Riza pun senyum² tidak jelas membayangkan nanti akan bertemu dengan Lilia....