Seyra Adlina, wanita muda 23 tahun dengan paras cantik, menjalani kehidupan ganda yang menarik. Di siang hari dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil dan di malam hari bertransformasi menjadi pelayan di sebuah club malam. Hubungannya dengan sang pacar harus berakhir karena pengkhianatan yang ia saksikan sendiri. Perasaan patah hati dan marah, membuatnya melakukan tindakan tidak masuk akal dalam keadaan mabuk
Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang CEO yang mengetahui identitas dan latar belakangnya yang selama ini disembunyikan. Situasi tak terduga memaksa mereka untuk menikah kontrak dengan tujuan masing-masing.
Mampukah benih-benih asmara tumbuh diantara mereka setelah melewati berbagai tantangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maisaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berjumpa Lagi
Seyra tertegun melihat Samuel ditemani kedua pengawalnya berdiri di depan pintu. Seyra yang masih mengumpulkan nyawanya dari rasa kantuk, hanya bisa mengulum senyumnya.
"Nak Seyra?" sapa Samuel
"Eh... Iya kek" jawab Seyra, mengedipkan matanya dengan cepat
"Silahkan masuk kek" ujar Seyra mempersilahkan Samuel untuk masuk ke dalam apartemen
Samuel pun langsung masuk ke dalam apartemen, diikuti kedua pengawalnya di belakang. Seyra mempersilahkan Samuel duduk di sofa, sedangkan kedua pengawalnya berdiri di belakang sofa yang diduduki Samuel.
"Kakek mau minum apa?" tanya Seyra dengan nada santai, yang masih bediri tidak jauh dari tempat duduk Samuel
"Tidak perlu nak Seyra" jelas Samuel, melempar senyum ke Seyra
"Ada yang ingin kakek bicarakan dengan kamu nak" sambungnya lagi
Seyra mengerutkan dahinya, lalu duduk di sofa samping Samuel.
"Tentang apa kek?" tanya Seyra, penasaran
"Virsha" tegas Samuel
Seyra yang tadinya mengerutkan dahi kebingungan, kini mengangguk pelan, seolah-olah bersiap untuk mendengar apa yang ingin dibicarakan oleh Samuel.
"Ada apa dengan Virsha, Kek?" tanya Seyra,
Sebelum menjawab pertanyaan Seyra, Samuel menoleh ke belakang, memandang kedua pengawalnya yang berdiri di belakangnya. Ia memberikan isyarat kepada mereka untuk meninggalkan ruangan dan menunggunya di luar.
Kedua pengawalnya mengerti akan isyarat yang diberikan Samuel, dan mereka langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan itu. Kini hanya terisa Seyra dan Samuel di dalam ruangan itu.
Samuel mengambil sesuatu dari dalam saku kemejanya, berupa secarik kertas foto berwarna dengan ukuran yang pas di genggam. Lalu menyerahkannya kepada Seyra. Ia membiarkan Seyra mengamati gambar yang tercetak di atasnya.
"Anak kecil yang di foto itu adalah Virsha Andra" jelas Samuel
Gambar yang tercetak di foto tersebut menampilkan Virsha yang tengah bersanding dengan ayah dan ibunya.
...***...
Di dalam mobil, Agung fokus mengemudi dan Binar duduk di kursi depan, sampingnya. Sedangkan Virsha duduk di kursi belakang, sendirian.
"Bi" panggil Virsha dari kursi penumpang belakang
"Ada apa Sha?" tanya Binar, menoleh ke belakang, melihat Virsha
"Kapan lo pulang?" tanya Virsha, penasaran
"Hari ini... Kalian orang pertama yang tahu gue pulang ke negara ini lagi" jelas Binar
"Kenapa bisa gitu?" tanya Agung
Mendengar hal itu, Binar menghela napas panjang menoleh ke depan, menatap jalan raya yang padat dipenuhi kendaraan roda dua maupun roda empat saat sedang lampu merah.
"Nyokap sama bokap gue pisah" jelas Binar, dengan nada datar tanpa ekspresi
Virsha dan Agung secara spontan terbelalak melihat ke arah Binar, tak bisa menyembunyikan kekagetan mereka. Dulu mereka sangat cukup dekat dengan keluarga Binar, bisa di bilang keluarganya adalah keluarga cemara. Rumah Binar dipenuhi kasih sayang dan keharmonisan orang tuanya, dan bahkan dulu sempat membuat Virsha dan Agung iri melihat keharmonisan keluarga Binar.
"Kok bisa?" tanya Agung dengan nada teriak pelan, penasaran dan masih sedikit terkejut atas pengakuan Binar
Sebelum Binar menjawab pertanyaan Agung, tiba-tiba lampu lalu lintas berwarna hijau, menandakan kalau mereka harus melanjutkan perjalanan. Agung pun langsung kembali melajukan mobilnya melewati lampu lalu lintas.
"Nyokap gue selingkuh" jelas Binar lagi
"Hah?" teriak Virsha dan Agung secara bersamaan
Binar menggosok sebelah telinganya, mendengar teriakan berat kedua laki-laki yang kini bersama dengannya di dalam mobil.
"Serius lo Bi?" tanya Virsha, memajukan badannya, dengan menopang kursi Agung dan Binar agar tidak tersungkur ke depan
Binar mengangguk dengan cepat, menandakan kalau apa yang dia katakan memang benar.
"Terus, lo bakalan tinggak di sini sama siapa? Nyokap atau bokap lo?" tanya Agung, masih fokus menyetir
"Bokap lah" tegas Binar
"Kebetulan juga, atasannya menugaskan bokap gue sebagai direktur di salah satu PT di sini" sambungnya lagi
"Terus nyokap lo?" tanya Virsha
"Gak tau... Dibawa kabur sama pacarnya mungkin" jawab Binar, menaikkan sebelah sudut bibirnya, menyeringai
Dring dring (panggilan telpon masuk)
Virsha langsung duduk seperti semula di kursi belakang, merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya yang berdering.
"Siapa Sha?" tanya Agung
"Kakek" jawab Virsha, hendak mengangkat panggilan telpon dari Samuel
"Iya kek, kenapa?" tanya Virsha, menempelkan ponselnya ke telinga
"Sekarang kakek sedang berada di apartemenmu" jelas Samuel dari balik telpon
"Astaga, padahal kami baru saja mau ke rumah kakek" jelas Virsha lagi
"Kesini saja Virsha... Kakek sedang sama nak Seyra ini"
"Baiklah kalau begitu kek... Ada seseorang yang mau ketemu sama kakek juga ini" jelas Virsha lagi
"Sampai jumpa di apartemen" sambungnya
Belum sempat Samuel bertanya siapa orang itu, Virsha langsung menutup telponnya.
"Gung, ke apartemen!" titah Virsha, kembali memasukkan ponselnya ke saku celana
...***...
"Kenapa kek?" tanya Seyra, penasaran melihat ekspresi Samuel yang kesal karena tiba-tiba Virsha mematikan telponnya
"Ni anak emang suka banget tiba-tiba matiin telpon" ucap Samuel, melihat layar ponselnya
"Mungkin dia lagi fokus-fokusnya nyetir, kek" jelas Seyra
Samuel menggelengkan kepalanya dengan pelan dan berdecak sambil menaruh ponselnya di atas meja.
...***...
Kini Virsha, Agung dan Binar sudah sampai di apartemen. Mereka berjalan menuju lift untuk bisa naik ke lantai atas, apartemen Virsha.
Sesampainya di lantai apartemen milik Virsha, mereka melihat kedua pengawal Samuel yang sudah berdiri di depan pintu. Kedua pengawal itu membungkuk saat Virsha hendak membuka pintu dan masuk ke dalam diikuti Agung dan Binar.
Seyra dan Samuel mendengar langkah kaki Virsha memasuki ruangan. Membuat bola mata mereka tertuju pada suara langkah kaki itu.
"Kakek" sapa Virsha, berjalan ke arah Samuel dan memeluknya
"Ada apa ini?" tanya Samuel, penasaran melihat Virsha yang mendadak memberikan pelukan
Virsha melepas pelukannya, menoleh ke arah belakang, memperlihatkan kalau dia datang ke apartemen bersama Agung dan Binar.
"Lihat kek, siapa yang datang?" tanya Virsha, lalu menghindar dari pandangan Samuel agar ia dengan mudah melihat orang yang datang tersebut
Samuel memicingkan matanya, berusaha mengingat siapa wajah wanita yang berdiri di samping Agung.
"Binar?" tanya Samuel, membulatkan penuh matanya
"Kakek" teriak pelan Binar, berlari pelan ke arah Samuel
"Astaga Binar ku yang cantik" ujar Samuel, membuka kedua tangannya, menyambut Binar dengan pelukan
Seyra hanya bisa kebingungan melihat situasi tersebut. Karena ia sama sekali tidak mengenal wanita bernama Binar itu.
"Siapa lagi ni cewek" gumam Seyra dalam batinnya
"Aneh, setelah pernikahan banyak banget cewek dari masa lalu Virsha yang tiba-tiba muncul" lanjutnya lagi, bergumam dalam hati
"Aku kangen banget sama kakek" ujar Binar, masih memeluk erat Samuel
"Kakek juga nak" jawab Samuel, menepuk pelan punggung Binar
"Kakek sehat?" tanya Binar, melepaskan pelukannya perlahan
"Sehat Nak... Kamu bagaimana?" tanya balik Samuel
"Sehat juga kek" jawab Binar, tersenyum manis
Agung yang tadinya masih berada di belakang, kini berjalan mendekat ke arah sofa, tempat mereka semua berdiri.
"Kakek gak kangen Agung?" tanya Agung dengan nada yang menggoda
"Kamu ini... Baru kemarin kita ketemu" jelas Samuel, menepuk bahu Agung, dan terkekeh pelan
Hal itu membuat mereka semua tertawa karena lelucon Agung, kecuali Seyra. Dia terlihat seperti di asingkan karena kehadiran Binar.