NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Petualangan / Tamat / Supernatural / Contest / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:17.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : TimeTravel, Action, Adventure

Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.

Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.

"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29 : Pelelangan

Mo Lian dan Qin Nian menaiki tangga menuju lantai tiga. Acara pelelangannya sendiri dilaksanakan di lantai dua, dan untuk lantai tiga adalah tempat yang dikhususkan untuk para tamu VIP. Untuk orang yang bisa naik ke lantai tiga haruslah membeli barang di pelelangan dengan harga lebih dari 10.000.000 Yuan.

Saat mereka berdua menaiki tangga, mereka langsung dipersilakan masuk begitu saja tanpa harus menunjukkan Kartu Keanggotaan maupun undangan.

Mo Lian duduk di kursi yang terletak di balkon, balkon ini sendiri menghadap ke podium pelelangan yang berada di lantai dua. Di lantai dua banyak sekali kursi yang tersusun rapi, jika dihitung secara kasarnya, tersusun lebih dari 100 kursi yang menghadap ke podium.

Lima menit terlewat dengan cepat, seorang wanita muda dengan usia berkisar 23 tahun naik ke atas podium. Wanita itu mengenakan gaun berwarna biru muda, berambut merah muda potongan sebahu dengan beberapa aksesoris melekat pada tubuhnya.

Wanita itu melihat ke sekeliling, menghitung apakah seluruh tempat duduk sudah terisi. Setelah dirasa cukup, wanita itu mengangkat microfon. "Selamat malam dan selamat datang di Paviliun Baozang. Saya Xu Xiao Ling sebagai pembawa acara dalam pelelangan kali ini. Malam ini kami akan melelang lima tujuh barang. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bawa barang pertama," ucapnya.

Dari belakang tirai panggung muncul wanita muda lainnya, wanita itu membawa meja dorong yang di atasnya terdapat sebuah guci keramik berwarna putih.

"Barang pertama yang dilelang adalah Guci dengan corak Naga Biru dari peninggalan zaman Dinasti Ming. Harga awal 100.000 Yuan, untuk setiap kenaikan harga tidak boleh kurang dari 10.000 Yuan." Xu Xiao Ling menjelaskan guci yang berada di atas meja.

Segera semua orang mengangkat tangannya ke udara mulai menawar harga. Meski hanyalah sebuah guci, namun bagi orang-orang di sini itu dapat meningkatkan pandangan dari orang lain jika menawar harga, apalagi dapat memilikinya.

"120.000 Yuan." Peserta lelang di kursi nomor satu mengangkat tangannya ke udara.

"150.000 Yuan."

"220.000 Yuan."

Penawaran terus berlanjut hingga tak berselang lama akhirnya penawaran berhenti saat harga sudah mencapai 250.000 Yuan. Segera Xu Xiao Ling mengumumkan pemenang lelang barang pertama setelah ia mengetuk palu sebanyak tiga kali. "Selamat kepada peserta di kursi 30 karena memenangkan Guci Naga Biru peninggalan dari Dinasti Ming dengan harga 250.000 Yuan!"

Xu Xiao Ling memerintahkan orang untuk mengganti barang lelang, dan kini sudah ada meja lainnya dengan batu hitam yang setengah terbelah, menampilkan warna hijau sedikit kebiruan yang indah di hadapan semua orang.

"Barang kedua yang akan dilelang adalah batu giok setengah matang. Kalian harusnya sudah mengerti apa maksud dari setengah matang ini. Batu ini didapatkan dari tempat judi batu yang terkenal di Kota Chengdu, pemiliknya tidak ingin menanggung resiko. Sehingga dia lebih memilih untuk dilelang di sini. Jika dilihat dari warnanya, ini adalah Batu Giok Hijau Es. Harga awal 200.000 Yuan, harga kenaikan tidak boleh kurang dari 20.000 Yuan!"

Semua orang yang di sini tahu betul apa itu judi batu. Mereka diharuskan membeli batu hitam yang tidak ada ada apa di dalamnya, kemudian membuka batu itu dengan cara dipotong menggunakan mesin pemotong, cara memotongnya juga tidak boleh sembarangan agar tidak mengurangi nilai jual.

Tapi tidak semestinya selalu untung. Terkadang ada orang yang telah menghabiskan berjuta-juta Yuan, namun hanya mendapatkan sampah seharga puluhan ribu Yuan saja. Ada pula yang menghabiskan beberapa ratus Yuan, dan mendapatkan jutaan Yuan.

Saat mereka mengetahui harga awal adalah 200.000 Yuan. Sontak mereka mengangkat tangannya ke udara, jika harga awalnya saja mahal. Mungkin saja jika sudah di buka secara keseluruhan mendapatkan beberapa juta bahkan puluhan juta.

"240.000 Yuan!"

"300.000 Yuan!"

"320.000 Yuan!"

Penawaran terus berlanjut, dan berhenti saat harga sudah mencapai 400.000 Yuan. Segera Xu Xiao Ling mengetukkan palunya tiga kali, kemudian mengumumkan pemenang. "Selamat kepada peserta di kursi 10 karena memenangkan Batu Giok Hijau Es setengah matang dengan harga 400.000 Yuan!"

Pelelangan kembali dilanjutkan. Xu Xiao Ling kembali memerintahkan beberapa orang untuk meletakkan barang lelang, dan menggantinya dengan baru.

Puluhan menit terlewati dengan cepat. Tidak terasa sudah enam barang yang dilelang, dan sampai saat ini juga Mo Lian belum menawar harga sama sekali.

Semua orang yang melihat Mo Lian hanya diam juga mulai berpikiran aneh. Mereka menganggap bahwa Mo Lian tidak memiliki uang untuk menawar dan datang ke sini hanya untuk melihat-lihat.

***

Qin Nian menolehkan kepalanya melihat Mo Lian. "Master. Apakah tidak ada barang yang menarik perhatiannya Master?" tanyanya sedikit lesu. Ia takut jika Paviliun Baozang miliknya tidak ada satupun barang yang dapat memuaskan hati Mo Lian.

Mo Lian menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab, "Untuk saat ini belum."

Qin Nian menghela napas berat, ia hendak mengatakan sesuatu. Namun baru saja ia membuka mulutnya, dari pusat pelelangan terdengar suara pembawa acara.

"Tidak terasa pelelangan sudah memasuki penghujung acara. Silahkan bawa masuk barang terakhir!" Xu Xiao Ling memerintahkan kepada pegawai untuk membawakan barang lelang.

Dari balik tirai panggung keluar wanita muda lainnya membawa nampan. Di atas nampan itu terdapat batu kecil seukuran genggaman tangan.

Para tamu yang melihat itu hanya diam tak mengerti apa istimewanya dari barang itu. Menurutnya mereka semua, itu hanyalah batu biasa yang bisa ditemukan di sungai.

Mo Lian yang melihat batu kecil itu membelalakkan matanya dengan mulut sedikit terbuka. Terlihat jelas di wajahnya menampilkan ketertarikan yang tinggi, bibirnya bergetar. "Batu Spasial."

Xu Xiao Ling yang melihat keheranan dari para peserta lelang pun akhirnya mulai menjelaskan. "Barang ini adalah batu meteorit yang ditemukan di perbatasan. Kami tidak tahu apa fungsi dari batu ini, tapi yang pastinya memiliki harga jual yang tinggi jika dijadikan perhiasan. Bagaimanapun ini adalah batu yang berasal dari luar angkasa. Harga awal adalah 300.000 Yuan, kenaikan harga tidak boleh kurang dari 50.000 Yuan!"

Semua orang yang hadir hanya diam dan menolehkan kepalanya saling memandang ke orang yang duduk di sebelah mereka. Mereka semua merasa tidak memerlukan barang itu, jikapun memang memiliki harga jual yang tinggi. Pastinya pengolahan batu dari luar angkasa akan sangat memakan biaya.

Xu Xiao Ling menghela napas berat. "Sepertinya barang ini tidak terjual seperti lelang sebelumnya," gumamnya pelan. Ia mengangkat microfon. "Karena tidak ada yang menawar, maka pelelangan kali ini—" ucapnya terpotong saat terdengar suara nyaring dari lantai atas.

"300.000 Yuan!"

Mendengar itu, semua orang yang berada di lantai dua maupun tiga mengalihkan perhatiannya ke arah sumber suara. Terlihat pemuda yang sebelumnya telah membuat keributan di lantai satu sedang mengangkat tangan.

Xu Xiao Ling terdiam sejenak mencoba mencerna apa yang terjadi. Kemudian wajahnya berubah cerah, jika batu ini terjual, maka komisinya akan naik. "Apakah ada lagi yang ingin menawar? Jika tidak ada, maka barang ini akan dimenangkan oleh orang yang berada di kursi VIP nomor—"

"400.000 Yuan!"

Mo Lian mengerutkan keningnya saat mendengar ada yang menawar harga lagi. Ia pun kembali mengangkat tangannya ke udara. "500.000 Yuan!"

"700.000 Yuan!"

"1.500.000 Yuan!" Mo Lian kembali menawar harga.

"2.000.000 Yuan!"

"3.000.000 Yuan!" Mo Lian sudah menawar harga sampai sebanyak ini. Di dalam tabungannya masih tersisa 10.000.000 Yuan, jadi ia tidak merasa khawatir jika harus menawar harga.

"Anak muda. Jangan terlalu memaksakan nasibmu, lepaskan batu meteorit itu. Maka aku, Tang Zhao tidak akan membuatmu kesulitan." ucap pria yang mengenakan topi di balkon seberang Mo Lian.

"Tang Zhao? Bukankah itu pemilik Keluarga Tang saat ini yang berada di Kota Changsha, Ibukota Provinsi Hunan. Untuk apa dia datang kemari?"

"Bukan hanya itu. Aku mendengar jika Tang Zhao merupakan Ketua bawah tanah yang menguasai seluruh Kota Changsha."

"Jika apa yang kau katakan benar. Maka pemuda itu sangat tidak beruntung karena berselisih dengan Tang Zhao."

Seketika wajah Mo Lian mengeras dengan urat-urat lehernya terlihat jelas. Sebelumnya ia tidak hanya berpikiran jika orang yang menawar adalah orang yang suka mengoleksi batu, tapi tak menyangka jika orang yang menawar adalah orang yang paling dibencinya. Tang Zhao, orang yang membuat hidup ibunya tidak tenang.

Mo Lian menatap tajam pria di seberangnya. "Jika kau memiliki uang. Maka tawarlah! Jika tidak, diam! Jika kau mengancamku, maka datanglah. Dengan senang hati kau akan kubunuh pada saat itu juga!" ucapnya dengan suara dingin.

Deg!

Sontak jantung semua orang merasa berhenti saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Mo Lian. Mereka tidak berharap Mo Lian terlalu memandang tinggi dirinya, terlebih lagi mengatakan akan membunuh Tang Zhao di depan umum.

Qin Nian sendiri juga tidak habis pikir, ini adalah kali pertama ia melihat Mo Lian menampilkan raut wajah seperti ini. Apalagi ia juga merasakan nafsu membunuh yang sangat kuat, sampai-sampai membuatnya susah untuk bernapas.

Tang Zhao terdiam sejenak, kemudian seringai lebar terlihat di wajahnya. "Baiklah. Kau menang, aku harap hidupmu kedepannya tetap tenang!" balasnya berdiri dari kursi, kemudian berbalik meninggalkan balkon.

Xu Xiao Ling yang melihat itu hanya terdiam dengan mulut terbuka lebar. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia sadar dan kembali mengumumkan pemenang lelang. "Selamat kepada tamu VIP di balkon nomor satu karena memenangkan Batu Meteorit dengan harga 3.000.000 Yuan!"

Mo Lian meninggalkan tempat duduknya setelah memenangkan pelelangan. Ia pergi ke lantai dua untuk membayar dan mengambil barang, kemudian pergi mencari Tang Zhao, orang yang paling dibencinya telah datang kepadanya sendiri. Ia tidak ingin melepaskan kesempatan ini.

Keluarga Tang membalaskan dendam? Mo Lian tidak perduli, ia hanya perlu menembus ke Ranah Inti Perak. Kemudian membantai seluruh Keluarga Tang.

...

***

*Bersambung...

1
Agus Rahmat
sok tahu ah ikuti saja dulu alurnya
Agus Rahmat
pakah pulau sipatan dan Ligitan
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
disini othor nya yang bijak tidak ingin wilayah Indonesia diobok-obok kultivator negeri seberang ha ha ha ha mantap
Agus Rahmat
sifefei lemah banget
Anonymous
lnjut thor
Agus Rahmat
ha ha ha ha ha ha ha ha
Agus Rahmat
bagusnya sih bertarung di bulan Mei
valentino_rosi46
kok main tampar aja
Agus Rahmat
judulnya jangan penerimaan murid baru brother
Agus Rahmat
penerimaan murid yang aneh.maucarimurid apa akal'akalan pembantaian
Agus Rahmat
kerenothornya nih
Dodi Vizco
jangan bilang ayah mo lian yg jadi ketua organisasi hitam
Agus Rahmat
hah! siapa dia
Anonymous
datanglah
Agus Rahmat
idenya jangan dikeluarin disini semua tor nanti buatjudul yang lain'hehe
Agus Rahmat
mau🍐dibuat kaya gampang saja
prodeoo
karakter MCnya kurang maksimal
Agus Rahmat
hadiah sudah diberikan bonus sudah disampaikan
Agus Rahmat
kaku nian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!