DI NIKAHKAN DENGAN CEO TAMPAN YANG KEJAM

Didalam kamar evelyn memeluk guling dan memejamkan matanya mencoba untuk tidur tapi tidak bisa, kejadian tadi selalu terngiang ngiang dikepala evelyn, bi nisa pun masuk kedalam kamar dan melihat evelyn yang sedang memeluk guling diatas sofanya

“Non bersiaplah tuan meminta anda turun untuk makan malam bersamanya” ucap bi nisa yang mengetahui kalau evelyn tidak sedang tidur

“Aku sedang tidak lapar bi” ucap evelyn singkat

“Tapi tuan akan marah jika anda menolaknya non” ucap bi nisa Kembali

“Huffhhtt.. yasudah aku siap siap dulu bi” ucap evelyn bangkit dari kasurnya menuju meja rias dan mengikat rambutnya

Dia pun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, setibanya diruang makan evelyn melihat matthew yang sudah duduk dikursinya Bersama dengan Antonio disampingnya

“Nampaknya dia sudah mandi, tapi mandi dimana dia, ah bodo amat deh dirumah inikan kamar mandi bukan Cuma satu doang, baguslah kalau dia tidak mandi dikamarnya, kalau perlu tidak usah lagi masuk kekamar itu, tidur saja ditempatnya yang lain atau dikamar sekertarisnya itu, baru aja ngomong begitu sudah marah, berarti aku benar dia memang tidak normal, dasar mesum” batin evelyn yang terus mengumpat pria didepannya ini

Evelyn pun duduk dikursinya tanpa memperdulikan matthew, begitupun dengan matthew yang tidak menoleh sedikitpun kepada evelyn yang baru datang

“Ambilkan makananmu” ucap matthew singkat

“Ini didepan anda kan sudah tersedia banyak makanan” ucap evelyn heran

“Ambilkan untukku” ucap matthew Kembali

Evelyn yang malas bertengkar pun bangkit dari duduknya dan mengambil beberapa menu kepiring matthew, saat mengambil salah satu menu evelyn menekankan sendoknya hingga mengeluarkan suara

“Kau mau memecahkan semua piringku” ucap matthew dingin

“Maaf” ucap evelyn singkat

Mereka pun makan dengan tenang malam itu, tak berapa lama akhirnya makan malam mereka sudah selesai, evelyn bangkit dari duduknya ingin Kembali kekamarnya meninggalkan matthew yang masih duduk dimeja makan

“Segera istirahatlah anton, kita perlu mengumpulkan banyak tenaga untuk besok” ucap matthew bangkit dari duduknya dan pergi mengikuti Langkah evelyn

“Ada apa dengan nona dan boss hari ini” batin Antonio menatap dua pasangan itu

Evelyn yang sudah sampai dikamar segera masuk kedalam diikuti matthew dibelakangnya, evelyn langsung duduk disofa menatap gerak gerik matthew mulai sekarang dia harus berhati hati dengan matthew

Matthew pun membuka bajunya memperlihatkan otot otot kekar miliknya dihadapan evelyn dan melemparkan baju itu kedalam keranjang pakaian kotor, dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya matthew sangat pembersih walau Cuma dirumah saja, matthew tetap membersihkan tubuhnya sebelum tidur

“Nyebelin banget si segala pake pamerin badan kayak gitu mana seksi banget lagi tu otot, lama lama otakku ini mesum karna ulahnya” batin evelyn bangkit dari duduknya melangkah masuk ke walk in closet menyiapkan baju tidur pria itu seperti biasanya, setelah itu dia keluar dan Kembali duduk disofa

Evelyn pun memainkan ponselnya agar tak terlalu bosan menunggu matthew keluar dari kamar mandi, tiba tiba sebuah pesan masuk keponselnya

“Ting”

Evelyn segera membuka pesan masuk dan membacanya

“Transfer aku tiga puluh juta sekarang, aku sedang membutuhkannya” isi pesan itu

“Aku tidak punya uang sebanyak itu” balas evelyn

“Kau pikir aku gak tau kegiatanmu hari ini kemana aja” balas pesan itu Kembali

“Dasar gak tau diri, kau pikir aku akan mengikuti kemauanmu, sampai kapanpun aku tidak akan menuruti apa mau kalian lagi” ucap evelyn tak lagi membalas pesan itu Yang dikirim oleh kakaknya yaitu aurelia

Diseberang sana aurelia marah karna evelyn tak lagi membalas pesannya

“Ibuuuuu lihat nih, bocah ingusan ini sudah mulai menyombongkan dirinya, awas aja kau evelyn” geram aurel menunjukkan isi pesannya yang tak lagi dibalas oleh evelyn

“Ternyata dia gak ada kapoknya, besok ibu akan menemui dia lihat saja nanti” ucap sofia geram

“Pokoknya ibu harus berhasil meminta uang itu, kalau bisa lebih dari itu” ucap aurel

“Tenang aja sayang, kita buat dia menyerahkan apa yang dia punya” balas sofia mengangkat satu alisnya

Semenatara evelyn yang sedang sibuk dengan ponselnya membalas pesan sahabatnya itu, dia sudah tak mau membalas pesan kakak tirinya yang selalu memerasnya

“Sudah kukatakan jangan pernah main ponselmu saat ada aku” suara matthew tiba tiba muncul didekatnya

“Maaf tuan aku sedang membahas tentang tugas kuliah kepada sahabatku” ucap evelyn langsung menyimpan ponselnya

“Kenapa muncul tiba tiba sih” batinnya

Evelyn pun merebahkan tubuhnya disofa dan menarik selimut untuk tidur

“Siapa yang menyuruhmu tidur” ucap matthew

“Mau apalagi makhluk ini, kumohon biarkan aku istirahat aku sangat mengantuk” batin evelyn memegang erat selimutnya dengan mata yang tetap terpejam

“Kau ingin tetap berpura pura tidur evelyn?” suara matthew menggema diruang kamar itu

Evelyn yang mendengar itu seketika bangkit dan langsung duduk menyandar disofa

“Ada apa tuan, tuan mau apa?” tanya evelyn lembut

“Ingin memperkosamu” ucap matthew santai

“Ha!! Tuan kau pasti tidak lupakan dengan surat perjanjian yang pernah kau buat, tidak ada sentuhan fisik apapun diantara kita, walaupun kau sudah melanggarnya beberapa saat tadi, tapi aku memaafkanmu untuk itu, jangan mengulangi kesalahanmu lagi tuan” ucap evelyn panik

“Sepertinya aku sudah membuang surat itu, jadi kurasa perjanjian itu sudah tidak berlaku” ucap matthew dengan santainya

“Tuan tuan saya mohon jangan lakukan itu, umur sama belum cukup untuk melakukan hal hal seperti itu, saya mohon maafkanlah saya tuan” evelyn memelas rasanya ia ingin menangis sangking takutnya mendengar ucapan matthew

“Kenapa kau terus memohon seperti itu, aku bilang kembalikkan selimutku, kau ambillah selimut yang lain, sepertinya pendengaranmu sudah mulai bermasalah” ucap matthew menatap evelyn

“Kusumpahkan kau bangun bangun sudah berada dialam lain” batin evelyn yang geram dikerjai oleh matthew

“Kemarilah” ucap matthew menepuk nepuk kasurnya

“Hmm saya tidur disini aja tuan seperti biasa, terima kasih atas tawaran anda” ucap evelyn panik

“Mulai sekarang tidurlah disini, jika kau masih tidur disofa maka aku akan memerintahkan Antonio untuk membuangnya” ucap matthew menatap evelyn

“Jangan tuan baiklah aku tidak akan tidur disini lagi” evelyn pun bangkit dan dengan hati hati menuju kekasur nya

Evelyn pun merebahkan tubuhnya dikasur dan meraih guling meletakkan disampingnya guling pemisah antara dirinya dan matthew, evelyn pun memiringkan tubuhnya menghadap punggung matthew untuk berjaga jaga agar pria ini tidak menyentuhnya

Tanpa diduga matthew berbalik badan hingga posisi keduanya saling berhadapan dan memandang satu sama lain, matthew melihat Wanita ini ketakutan karna ulahnya, walaupun terlihat dari wajahnya dia sangat takut tapi tetap sangat cantik dimata matthew

“Ummhhh” Gerakan secepat kilat membuat evelyn sekali lagi tidak bisa menyelamatkan dirinya

Matthew mendaratkan ciuman ke bibir evelyn untuk kedua kalinya dihari yang sama, kali ini murni dari dalam diri matthew mendorongnya sedari tadi untuk melakukan hal tersebut

Ciuman kali ini berbeda dari yang sebelumnya, matthew sedikit menekankan kepalanya dan terus melumat bibir evelyn dengan kasar dan melepaskannya saat evelyn sudah kehabisan nafass

“Jangan menahan nafasmu jika sedang berciuman, kau bisa mati mendadak” ucap matthew dengan entengnya

Evelyn menatap matthew geram rasanya dia ingin mencabik cabik wajahnya sampai hancur, pria ini selalu berbuat semaunya tanpa memikirkan apapun, evelyn langsung berbalik badan dan menutup dirinya dengan selimut, dia sudah Lelah jika harus berdebat lagi dengan matthew

“Kau sudah tidur?” tanya matthew beberapa saat

“Jangan lagi berbicara tuan tolong, biarkan aku tidur, apa kau tidak merasa malu setelah melakukannya lagi” batin evelyn

“Belanja apa saja kau hari ini” tanya matthew Kembali

Mendengar ucapan matthew membuat evelyn membuka matanya lebar

“Beli beberapa keperluan ku tuan” jawab evelyn masih membelakangi matthew

“Seberapa banyak keperluanmu, hingga menghabisakan sebanyak itu” ucap matthew memastikan evelyn jujur atau tidak sudah membelanjakan dua Wanita itu, walaupun tidak terlalu penting bagi matthew, dia tidak perduli Wanita ini menghabiskan berapa banyak uangnya, dia hanya ingin mendengar suaranya saja saat ini

“Emmm aku sedikit mentraktir sahabatku dan juga vera, tapi aku juga membelikan sesuatu untuk anda tuan” ucap evelyn yang langsung duduk menatap matthew

“Mana?” tanya matthew singkat

“Tunggu sebentar aku akan mengambilnya” ucap evelyn

Dia pun turun dari kasurnya dan menuju lemari mengambil satu totebag yang ia belikkan untuk matthew

“Semoga dia suka dan dia senang agar bisa menizinkan aku untuk bekerja paruh waktu Bersama reina, yatuhan kumohon kali ini luluhkanlah hati suami ku” batin evelyn memegang totebag itu