Elara tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dirinya sadarkan diri. Tubuhnya yang terasa remuk dengan pakaian yang sudah berceceran di lantai.
"Apa yang terjadi padaku?"
Elara ingin sekali menyangkal apa yang terjadi pada dirinya, tapi keadaannya yang sudah menjelaskan semua apa yang tengah dia alami meskipun tidak tahu siapa yang tega melakukanya. Malam itu dunia Elara hancur saat kesuciannya di rampas oleh orang yang tidak dia tahu sama sekali.
Setelah lama dalama kesulitan bersama buah hatinya, tiba-tiba seseorang yang tidak dia kenal datang dan membuat kehidupannya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ditinggal suami meninggal
"Sir-"
"Noah, honey!"
Seorang wanita cantik dengan pakaian mini langsung menerobos masuk saat pintu ruangan Noah terbuka membuat Noah menatap tajam wanita itu.
"Oscar!"
"Sorry sir," Oscar hanya bisa menunduk dan berlalu pergi.
Noah berdecak kesal saat melihat melihat wajah wanita yang baru muncul, Noah melonggarkan dasinya saat di rasa moodnya semakin buruk.
"Noah, aku datang untuk mengajakmu makan siang," ucap seorang wanita yang sudah seperti bekicot menempel pada Noah.
"Erica benar Noah, dia datang hanya untuk mengajak mu makan siang," Ucap Berlin dengan senyum indah yang terlihat menyebalkan bagi Noah.
"Pergilah, di sini bukan tempat untuk bersenang-senang," Ucap Noah dingin sambil menepis tangan Erica yang ingin menyentuh wajahnya.
Senyum indah Berlin tiba-tiba jatuh dan jelek melihat penolakan Noah yang membuatnya malu.
"Noah dia itu-"
"Pergilah, jika kau masih ingin hidup nyaman dengan Daddy ku."
Glek
Berlin menelan ludah, wanita itu tidak bisa lagi berkutik mendengar ucapan Noah.
"Erica, sebaiknya kita pergi!" Berlin mendekati wanita bernama Erica itu dan langsung menarik tangannya paksa meskipun Erica sempat menolak, tapi Berlin menarik tangan Erica dengan sekuat tenaga.
"Tante lepas!!" Erica menghempaskan tangan Berlin yang menariknya, wanita itu menatap Berlin tidak suka.
"Erica maafkan aku, suasana hati Noah sedang tidak baik, jadi lebih baik kita pergi," Berlin tidak ingin menjadi sasaran kemarahan Erica yang terkadang meledak-ledak karena tersinggung, wanita cantik itu sudah seperti orang gila jika sudah marah-marah, Ehhh..
Erica memasang wajah cemberut, setelah itu pergi meninggalkan Berlin yang bernapas lega.
Berlin juga memilih pergi lebih baik dirinya ke salon untuk melakukan perawatan, dari pada harus mengurusi Erica si wanita setengah gila. Padahal Berlin sendiri yang memilih wanita keturunan kaya raya untuk mendekati Noah, jika mereka bisa bersama pasti kekayaan keluarga Jhonson semakin bersinar.
Sedangkan Noah melempar dasinya ke sembarang arah, pria itu berdiri didepan kaca besar menatap gedung-gedung tinggi yang terlihat
Satu bulan lebih Noah tidak bisa menuntaskan hasratnya, meskipun hasratnya menggelora, tapi tiba-tiba menguap saat akan sampai pada puncaknya, rudalnya tiba-tiba menjadi letoy dan itu sungguh membuat Noah frustasi.
Tidak mungkin kan dia tiba-tiba menjadi pria impoten?
Oh tidak, Noah tidak akan mungkin menjadi pria impoten!
"Elara, aku harus mencarinya untuk memastikan," Noah menghubungi Oscar untuk datang keruangannya.
Tak lama Oscar datang dengan wajah datarnya.
"Oscar, cari wanita bernama Elara," Ucap Noah memberikan perintah.
Oscar mengerutkan keningnya, "Saya harus mencari di mana sir,"
Noah mendelikkan matanya, seketika dirinya ingat jika tempat yang pernah dia masuki saja Noah tidak tahu.
"Kost, penginapan. Pokoknya cari nama bernama Elara dan bawa padaku!" Titahnya dengan tegas tanpa bisa di bantah.
"Baik sir." Meskipun bingung dan tidak masuk akal, Oscar tetap patuh untuk menjalankan perintah atasanya.
Noah tersenyum menyeringai, ia hanya perlu bukti untuk rudalnya, sayang sekali kan kalau tidak bisa menembak. pikir Noah yang mesyum.
Pinggir pantai
Sore hari Elara bersikeras untuk ikut Delana ke pelelangan ikan, gadis hamil muda itu begitu semangat saat di sambut baik oleh orang-orang sekitar.
"Delana kamu bawa dari mana gadis cantik itu, apa dia dari kota?" tanya salah satu teman Delana yang selalu bekerja seperti Delana.
Delana tersenyum, "Dia keponakan dari kota, dia baru saja mendapat musibah, suaminya meninggal padahal dia sedang hamil muda," Ucap Delana dengan senyum tipis, tapi wajah Elara menjadi murung.
Sebelum pergi Elara hanya meminta Delana untuk memberi alasan sedangkan dirinya harus menambah akting. Tidak semua orang bisa menerima keadaannya dan Elara tidak ingin kejadian mengerikan terjadi kembali.
Melihat wajah Elara orang-orang disekitar yang mendengar menjadi prihatin.
"Tidak masalah, wanita juga bisa membesarkan anak sendiri jadi kau jangan sedih, di sini kami seperti saudara. Kecuali-"
"Hey kalian! bekerja, jangan terus bergosip!" Teriak seorang wanita bertubuh gempal dengan wajah garang.
"Kecuali si Eda yang galak," mereka cekikikan sambil melanjutkan pekerjaan.
Sedangkan Elara melihat wanita itu malah teringat Mili.
"Kenapa jenis wanita seperti itu mengerikan semua." Batin Elara bergeridik ngeri.
*
*
Tinggalkan jejak LIKE, KOMEN kalian 😘