NovelToon NovelToon
Alpha Love Story : The Girl

Alpha Love Story : The Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:69.8k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Devon merasa ia jatuh cinta pada gadis sebatang kara, setelah perjalanan cintanya dengan berbagai jenis wanita. Gadis ini anak jalanan dengan keadaan mengenaskan yang ia terima menjadi Office Girl di kantornya. Namun, Hani, gadis ini, tidak bisa lepas dari Ketua Genknya yang selalu mengamati pergerakannya. Termasuk pada satu saat, kantor Devon mengalami pencurian, dan terlihat di cctv kalau Hani-lah dalang pencurian tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berapa

Hani pulang dengan sedikit terburu-buru menuju rumah Jackson. Ia masih mengenakan seragam OGnya di balik hoodie kesayangannya.

Firasatnya buruk.

Ia khawatir terjadi sesuatu dengan adiknya.

saat ini selepas maghrib, setelah menyelesaikan pekerjaannya, Hani akan pulang sebentar memeriksa keadaan Farid, dan rencananya nanti malam setelah Isya ia akan kembali ke gedung untuk bersih-bersih shift terakhir.

ia memang diwajibkan pulang setelah sore oleh Jackson, pria berusia 25 tahun itu tidak ingin terjadi sesuatu dengan Hani. Karena menurutnya tidak baik perawan berkeliaran malam-malam di jalanan, karena sebentar lagi harga diri Hani akan dijual ke laki-laki mesum dengan harga tinggi, dan Jackson tidak ingin siapa pun termasuk Hani sendiri menggagalkan penantiannya bertahun-tahun.

Begitu kata Jackson.

Tapi memang, ada suatu keganjilan yang selama ini dirasakan Hani terhadap Jackson.

Pria itu begitu protektif terhadapnya.

Berbeda dari anak-anak lain.

Tak terhitung jumlah anak-anak yang menjadi korban rudapaksa, di usia yang sangat tak masuk akal. Tapi perhatian Jackson terhadap mereka terbatas. Khusus untuk Hani, Jackson rela menjemput gadis itu kalau pulang kemalaman. Kecuali kemarin saat Hani pingsan dan dibawa ke rumah Devon. Makanya Jackson sangat marah.

Kalau ada yang bilang ‘Kenapa?’ Jackson biasanya akan berdalih kalau Hani adalah calon istrinya, jadi tak mengizinkan siapa pun protes.

Dan entah bagaimana, Hani tidak percaya omongan Jackson.

Sirat mata pria itu saat mengatakan ‘calon istri’ tidak bersungguh-sungguh dan cenderung sarkas. Namun Hani melihat ada kepedihan yang amat sangat di sana.

Juga saat ini...

Untuk apa Jackson menganiaya Farid, kalau dari awal sejak Farid bayi, Jackson juga ambil andil untuk mengurusnya. Farid pengidap down sindrom, jelas ia bukanlah gangguan bagi anak lain. Dan Jackson bukan jenis yang suka memukuli anak lain kalau tidak berbuat kesalahan fatal.

Hani mendapati Jackson sedang duduk bersandar di depan rumahnya, matanya menatap ke arah langit, dengan rokok terselip di bibirnya.

“Bang!” seru Hani. “Farid gimana Bang?”

Jackson melirik Hani, lalu dengan malas menghembuskan asap rokoknya.

“Udah diurus, nggak usah bawel.” Gumam Jackson.

“Gimana cara ngurusnya Bang? Dia kan nggak dicover BPJS.”

“Ck.” Terdengar decakan Jackson. Pria itu menarik rokoknya dari bibir lalu menghampiri Hani. “Gue dapet duit tadi siang, lo nggak usah tanya-tanya. Sekarang, lo yang harus jawab. Gue barusan dapet laporan dari Asep, lo nyamar jadi OG di gedung itu?”

Hani mundur. “em... i-iya Bang.”

Jackson hanya menatap Hani dengan dingin.

Pikiran pria itu berkecamuk.

Karena sangat tidak masuk akal gedung sebesar itu bisa-bisanya Hani masuk dengan mudah.

Jackson juga dengar beberapa kabar kalau gedung itu adalah salah satu gedung milik Prabasampurna Grup. Dan Jackson tahu pasti siapa mereka.

“Nanti malam... tunjukan ke Ical, Anton dan Asep arahnya. Lo cukup berjaga di luar. Ngerti?! Gue nggak pingin lo kelacak orang gedung. Biar aja Ical cs yang maju.”

“Aku mau lihat Farid dulu Bang.” Kata Hani.

Tapi Jackson langsung mendorong Hani sampai tersungkur ke tanah.

“Pergi sana, bego. Nggak usah gangguin gue.” Geram Jackson.

**

Apakah Jackson membiarkan Hani bekerja sendirian bersama Ical Cs?

Jelas tidak.

Ia termasuk profesional kalau urusan kamuflase. Pekerjaan sebagai waitress berwajah seramah malaikat saja ia bisa lakoni. Padahal aslinya ia sedang mengincar seseorang untuk dirampok.

Saat ini, ia menyamar sebagai penjual Kopi yang sering berdagang di samping gedung.

Ia membolos dari restoran, apa boleh buat banyak yang harus dilakukannya. Termasuk memakamkan Farid secara layak, dengan proses yang agak terburu-buru. Walau pun owner restonya ngomel-ngomel tapi Jackson sempat membungkamnya dengan ciuman. Setelah itu semuanya bisa berakhir damai. Selama korbannya wanita, ia tidak pernah dirugikan. Dan Jackson tahu siapa saja yang diam-diam jatuh hati padanya.

Dan saat ini, mata Jackson langsung tertuju ke Hani. Gadis itu keluar dari kantor, dengan keadaan yang... mengagetkan.

Bersama seorang pria.

**

Sekitar satu jam sebelumnya,

Hani mengetuk dengan hati-hati dan menunggu beberapa saat di depan ruangan Devon. Saatnya ia bersih-bersih karena beberapa karyawan sudah mulai pulang.

Dan Hani tidak terlalu ingin berhadapan dengan Devon.

Karena tidak ada balasan dari dalam, Hani kebingungan. Ia takut kalau ia buka pintu tanpa izin, ia akan melihat hal-hal yang tidak diinginkannya seperti waktu itu.

Sebuah aroma bunga menerpa hidung Hani.

Gadis itu berpikir, memangnya pewangi di ruangan ini semahal ini ya aromanya?

“Masuk aja cantik,” bisikan seorang wanita terasa lembut dan mendayu di sebelah telinganya.

Hani terkesiap dan langsung menoleh ke belakang.

Kayla yang cantik dan di waktu semalam ini masih berwajah segar.

“Bu...” Hani menunduk memberi hormat, “Belum pulang?”

“Lagi tunggu suami, mau pulang bareng. Kamu mau bersihkan ruangan Pak Devon?” tanya Kayla.

“Iya Bu.”

“Coba ketuk lagi, hari ini dia lagi agak pusing soalnya harga saham di salah satu emiten turun drastis. Jadi dia harus cari gantinya biar kita tetap cuan. Intinya dia lagi fokus jadi mungkin nggak dengar waktu kamu tadi ketuk pintu.”

Hani tidak mengerti, tapi dia mempercayai perkataan Kayla.

Dengan ragu, ia mengetuk lagi pintu tinggi dari kayu jati yang dicat putih itu.

“Hm... pe-permisi Bang, eh, Pak?” tanya Hani.

“Masuk.” Desis suara bariton dari dalam.

Hani dan Kayla saling lirik, Kayla lalu menyeringai.

“Hani, santai saja ya.” Bisik Kayla sambil berbalik arah ke pintu keluar.

Hani hanya menghela nafas tanda kegugupannya.

Saat di dalam, pria di depan Hani hanya duduk sambil menatap tajam ke arah komputer di depannya.

Devon saat sedang serius, ternyata sangat tampan.

Hani sampai berhenti berjalan mengagumi sosok di depannya ini.

Tapi Hani pernah melihat saat Devon sedang marah. Dan hal itu terpatri di ingatannya, membuatnya trauma.

“Hm... Bang? Saya bersihkan sekarang atau nanti saja?” desis Hani dengan suara pelan.

“Sekarang saja.” Gumam Devon sambil tetap mengerjakan pekerjaannya.

Akhirnya, selama 15 menit, ruangan itu hanya terdengar suara penyedot debu, tanpa percakapan apa pun.

Sampai akhirnya Hani sedang mengelap kaca besar di sebelah meja Devon, terbayang sosok seorang pria sedang berdiri di belakangnya, dengan mata hitam yang mengamatinya.

Hani kaget dan langsung berbalik.

Devon sudah berada di belakangnya, berjarak hanya sekitar sejengkal.

Pria ini memiliki kemampuan berjalan tanpa terdengar.

“Ada banyak sekali hal yang ingin saya tanyakan padamu, mengenai jati diri kamu.” Kata Devon.

Hani menipiskan bibirnya, ia tahu cepat atau lambat ia pasti akan ditanya mengenai hal ini. Tapi nyatanya ia tidak pernah siap untuk menjawab dengan leluasa.

“Ta-tanya saja Bang, saya coba jawab jujur.”

“Berapa lama kamu hidup di jalanan?”

“Dari kecil Bang.”

“Kecilnya seberapa...?”

“Saya nggak ingat Bang, tapi kata Ketua geng sejak umur 9 tahun. Lalu saya dalam kondisi vegetatif karena shock. Orang tua saya dibegal dan saya satu-satunya yang selamat.”

“Ketua geng kamu yang menemukan kamu di jalanan?”

“Katanya iya, saya lagi jalan sendirian.”

“Ketua geng kamu yang mengatur strategi untuk mencuri?”

Hani langsung menunduk.

Devon tak butuh jawaban atas perilaku Hani yang satu ini.

“Kami butuh makan, banyak yang harus diberi makan.” Gumam Hani.

“Dia... waitress di restoran itu?”

Karena ponsel Devon nyatanya tidak hilang. Dan seingatnya, yang menemukan hapenya adalah si waitress di restoran.

“Dia,” Devon melanjutkan investigasinya, “Mengembalikan ponsel ini pada saya, karena ini ponsel khusus yang kalau passwordnya dipaksa terbuka pasti keberadaannya akan terlacak. Benar?”

Hani langsung mencengkeram lengan Devon, “Bang, tolong kalau mau hukum saja saya. Saya yang ceroboh sudah menjalankan aksi ini, saya yang salah!”

Gadis itu menatap Devon dengan mengiba. Ia berusaha melindungi Jackson. Karena banyak hidup yang bergantung pada Jackson.

Devon bukannya tidak mengerti permasalahan anak jalanan. Mungkin mudah saja bagi orang awam untuk bilang ‘kenapa mereka tidak ke yayasan atau panti sosial saja kan hidupnya bisa lebih terjamin dibanding di jalanan’.

Jawabannya adalah ‘Kebebasan’. Panti asuhan memiliki banyak peraturan, dan kebanyakan dari mereka dulunya malah kabur dari rumah. Juga banyak yang orang tuanya tinggal di jalanan jadi mereka terbiasa tanpa aturan dari lahir.

Banyak masyarakat yang menyediakan ‘Rumah Singgah’ sebagai shelter sementara sampai mereka mendapatkan pekerjaan atau menemukan tempat tinggal. Biasanya di Rumah Singgah juga disediakan makan, tempat tidur, dan berbagai pendidikan dasar. Namun kebanyakan adab dari anak-anak jalanan ini pemberontak, kasar, seenaknya saja, bahkan kabur-kaburan saat sedang diajari mengenai tugasnya di masyarakat. Bahkan ada yang sibuk ngobat atau malah mencuri barang-barang di rumah singgah.

Jadi yang bisa mengatur tingkah laku mereka adalah seseorang yang lebih kuat. Di situlah Ketua Geng ini berperan. Selain itu biasanya orang seperti si Ketua ini memiliki banyak uang dan kemampuan memanipulasi pikiran. Jadi bisa membuat semua seakan ketergantungan padanya.

Termasuk, khususnya, anak-anak polos seperti Hani ini.

“Berapa yang harus saya bayar agar kamu bisa lepas dari dia?” tanya Devon selanjutnya.

Hani hanya bisa ternganga mendengarnya.

1
fany threeboy
bisa ya bikin nangis huwaaaaaaa
ZQ
sadiiiiis amaaat bang
Nurmala_Neen
km bisa hani..
Indah
Semua manusia punya cobaan hidup masing2 dr yg Maha Kuasa. Tugas kita hanya bersabar melaluinya
Hari hujan madam up yg melo2 gini sesuai dg cuaca
Tambah melo lg liati jemuran bakalan gak kering hari ini 😁😁
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
Laaahhh ... madam bisaan bikin suasana nyesek dr awal sampe akhir di eps ini ... 😭😭😭😭😭
D_wiwied
haduuuh mataku lgs panas, hati rasanya ga karuan.... 😥😭😭 kuat Hani semangatt
mamaqe
sempat mikir mamaq..dekaka..dkk🤭🤣🤣🤣
Daisy🇵🇸HilVi
astaghfirullah pagi2 mewek deh
Daisy🇵🇸HilVi
wkwkwk ya ampun ada tawa diantara mrebes mili netes eluh ning pipiku😓madaaam iiih
Daisy🇵🇸HilVi
duuuhh saking kalutnya
Daisy🇵🇸HilVi
wahahahaha menghancurkan harga diri jackson loh omonganmu tan
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk lebih parah pdhl
Daisy🇵🇸HilVi
aduuuuhh
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk owalah lily, lily hidup lagi pusing2nya mikirin cara bertahan hidup eh ada beban hidup datang. halaaah tambah puyeng dah, auto otewe mkn nasi garam ly
Deviana Verawati harahap: kenapa pula aku malah Salfok ke Lily dan Jackson🤣🤣
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
Emi Wash
😭😭😭😭😭
Emi Wash
lah... koyok okky jely drink /Facepalm//Facepalm/
Fajar Ayu Kurniawati
.
Ummi Yatusholiha
haniiiii 🥺🥺🥺🥺

thanks banget ya thor udah up lagi 🥰🥰🥰
Wiwit Duank
ikutan mewek 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!