NovelToon NovelToon
Masa Lalu Calon Suami

Masa Lalu Calon Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Berbaikan / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Saling selingkuh
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tahu masa lalunya yang sangat menyakitkan hati satu minggu sebelum hari pernikahan. Sayang, Zoya tetap tidak bisa mundur dari pernikahan tersebut walau batinnya menolak dengan keras.

"Tapi dia sudah punya anak dengan wanita lain walau tidak menikah, papa." Zoyana berucap sambil terisak.

"Apa salahnya, Aya! Masa lalu adalah masa lalu. Dan lagi, masih banyak gadis yang menikah dengan duda."

Zoya hanya ingin dimengerti apa yang saat ini hatinya sedang rasa, dan apa pula yang sedang ia takutkan. Tapi keluarganya, sama sekali tidak berpikiran yang sama. Akankah pernikahan itu bisa bertahan? Atau, pernikahan ini malahan akan hancur karena masa lalu sang suami? Yuk! Baca sampai akhir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 9

Arya pun langsung meraih tangan sang mama. "Mama sayang, percayalah. Papa pasti juga sedang bahagia sekarang. Dia pasti bisa melihat kebahagiaan yang saat ini sedang kita rasakan. Jadi, mama ku yang cantik ini tidak perlu bersedih hati. Hari ini kan adalah hari bahagia kita, Ma."

Wajah sedih seketika berubah bahagia. Senyum kecil langsung terlukis bersama anggukan pelan yang sang mama tunjukkan.

"Yah, mama rasa begitu, Arya. Karena sejatinya, papa tetap hidup dalam ingatan dan perasaan mama. Mama yakin kalau dia juga bisa melihat kebahagiaan kita saat ini."

Arya pun langsung mengangguk mantap.

"Benar sekali."

"Aduh, kok malah jadi ngomongin hal yang beginian kita nya. Ayo gerak sekarang. Jangan buat calon mantu mama menunggu lama."

Merekapun langsung meninggalkan tempat mereka berdiri sebelumnya. Keluar dari rumah menuju mobil yang sudah disiapkan. Sapaan dan pujian Arya terima. Setelahnya, merekapun meninggalkan rumah menuju kediaman Zoya, tempat di mana akad nikah itu akan diadakan.

Berkendara selama beberapa saat, akhirnya mobil tiba juga di tempat tujuan. Perasaan Arya yang sebelumnya gugup, kini semakin di buat gugup saja ketika mobil yang dia tumpangi berhenti.

Perasaan Arya sedang bercampur aduk sekarang. Rasa bahagia, rasa takut, juga rasa cemas. Bagaimana tidak? Sejak kejadian itu, dia tidak lagi bisa menghubungi Zoya. Satu kalipun tidak ada komunikasi yang terjadi setelah masa lalunya Zoya ketahui.

Zoya memutuskan kontak dengannya. Zoya menghindari dirinya saat dia ingin bertemu dengan cara mendatangi rumah calon istrinya itu. Dengan segala cara, Arya berusaha. Tapi Zoya terlalu kekeh untuk tidak ingin bertemu.

Walau begitu, pernikahan ini tetap terjadi. Arya yakin, Zoya pasti tidak akan bahagia dengan pernikahan ini. Arya juga takut, kalau-kalau, Zoya benar-benar akan mengacaukan pernikahan mereka karena gadis itu tidak menyukainya lagi.

"Arya."

"Kok malah diam?"

"Ah, mama. Aku ... gugup."

Sang mama tersenyum lebar. Satu tangan langsung menepuk pundak anaknya dengan pelan. "Ya wajar. Namanya juga mau nikah. Mau bertatap muka dengan si pujaan hati. Wajarlah gugup."

"Tapi, Ar. Jika kamu terus diam di sini. Maka pernikahan ini tidak akan terlaksana, tau?"

"Sudah. Ayo gerak sekarang. Masuk! Kita pasti sudah di tunggu."

Arya langsung mengangguk pelan. Meskipun kakinya bergerak. Namun, perasaan gugup yang sedang menyapa hati tetap tidak berkurang. Malahan, semakin kaki melangkah, semakin besar pula lah rasa gugup itu dia rasakan.

'Tuhan. Lancarkanlah semuanya. Jangan biarkan sedikitpun masalah menghampiri pernikahan ini. Aku terlalu takut sekarang,' ucap Arya dalam hati.

Sambutan dari tuan rumah langsung terlihat. Senyum manis sepasang suami istri yang menyambut calon menantunya. Kedua mama pun langsung berpelukan. Dua keluarga yang memang sudah sangat dekat. Tidak ada kecanggungan sedikitpun yang tercipta.

Masuk ke dalam rumah, mata Arya menyapu dengan liar seluruh tamu undangan. Rasa takut kembali hadir. Benaknya tiba-tiba memikirkan hal yang tidak ingin sedikitpun terjadi di pernikahannya itu.

'Bagaimana kalau Zoya tiba-tiba mengatakan kalau dia tidak ingin menikah dengan ku secara tiba-tiba di depan semua tamu ini?'

'Tuhan, dunia ku pasti akan hancur seketika. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Aku tidak ingin Zoya merusak pernikahan ini. Terlebih, aku sangat amat tidak ingin Zoya pergi meninggalkan aku. Jangan hampakan hatiku, ya Tuhan.'

Harapan demi harapan, wajah sedih yang Arya perlihatkan. Lalu, sebuah tangan langsung menyentuh pundak Arya dengan lembut.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Suara pelan langsung terdengar. Arya langsung menoleh. Di sampingnya, ada papa Zoya yang sedang merangkul pundaknya. Belum sempat Arya menjawab, orang tua itu malah kembali berucap. "Jangan cemas. Semua akan baik-baik saja. Tapi setelah ini, kamu harus berusaha dengan sangat keras untuk meyakinkan dia bahwa kamu sungguh mencintainya, Arya."

Kata-kata itu seakan embun yang hadir di saat dahaga melanda. Seketika, semangat Arya langsung kembali membara. Senyum kecil di susuk anggukan pelan langsung terlihat.

"Papa tenang saja. Akan aku lakukan semua yang terbaik sebisa aku, Pa. Percaya padaku, aku pasti akan berusaha sekeras mungkin."

Papa Zoya sedikit mengukir senyum. Setelahnya, mereka duduk ke tempat yang sudah disiapkan. Setelah penghulu datang, kedua mama langsung menjemput Zoya di kamarnya.

Sementara itu, di kamar, Zoya masih berada di depan cermin. Menatap lekat wajahnya yang sudah di hias dengan indahnya oleh penata rias.

Cantik. Sangat cantik. Kebaya putih yang melekat di tubuhnya berpadu indah dengan aksesoris yang terpasang dengan indah pula di atas kepala. Polesan make-up pengantin yang terlihat sempurna. Sungguh menambah indahnya dirinya Zoya saat ini.

Sayang, semua itu tidak ada artinya bagi Zoya. Karena hatinya yang sudah hancur dan tidak lagi ingin menikah, rasanya, dia ingin sekali merusak apa yang saat ini sedang dia pakai.

"Zoya."

"Mama masuk sekarang ya," ucap sang mama dengan lembut.

Zoya tidak menjawab. Tapi sang mama langsung membuka pintu. Saat melihat sang mama datang bersama dengan calon mertua, Zoya berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Karena dia tidak ingin sang calon mertua tahu kalau saat ini, dirinya tidak setuju untuk menikah.

"Wah, cantiknya." Puji mama Arya sambil tersenyum lebar.

Zoya membalas senyum itu dengan susah payah. Sang mama yang tahu akan apa yang anaknya rasakan langsung mengalihkan perhatian agar calon besannya tidak menyadari apa yang saat ini sedang terjadi.

"Zoya terlalu gugup, mbak. Tau gak, berkali-kali keringetan. Jadinya, berkali-kali pula penata rias harus menambahkan bedak pada wajahnya."

"Ish, wajar lho, Sin. Arya aja gugup pake banget. Mau datang ke sini aja melamun berulang kali. Aku harus bangunkan dia berulang kali dari lamunannya itu lho kamu tahu?"

"Dasar anak-anak. Hm."

"Ah, iya. Kok malah ngobrol lama. Ayo kita bawa Zoya turun," ucap mama Zoya dengan wajah bahagianya.

Zoya hanya bisa pasrah. Nyatanya, setelah hari ini, dia akan tetap bersandiwara sebagai orang yang bahagia. Derita hari yang dia rasakan, hanya dirinya sendiri yang akan tahu.

Yah, demi menikah hari ini, papanya bahkan rela mau mengorbankan nyawanya sendiri. Malu? Alasannya karena malu. Tapi, Zoya tidak bisa menyangkal akan hal itu. Jika pernikahan dibatalkan, orang tuanya memang akan menanggung malu yang besar.

Biarlah. Pernikahan ini akan dia jadikan sebagai bakti untuk membalas jasa orang tuanya selama ini pada dirinya. Walau dia harus mengorbankan hati, Zoya akan tetap melakukannya. Setelah niat untuk melarikan diri gagal. Zoya sadar, kalau dirinya tidak bisa menyakiti hati kedua orang tuanya. Karena tanpa mereka, Zoya tidak akan pernah ada.

Zoya menurut dengan patuh saat kedua mama menggandeng lengannya untuk turun. Sebenar lagi, sebentar saja lagi, status dirinya akan berubah. Dia akan jadi istri dari pria yang tidak lagi ia cintai. Sungguh sangat di sayangkan. Pernikahan bahagia yang selama ini dia harapkan, ternyata hanya sebatas mimpi saja.

1
Angga Gati
bagus ceritanya
Rani: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹
makasi
total 1 replies
Rina
Akhirnya semuanya hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Rani: hiks, makasi banyak buat semangatnya
Rina: Sabar ka ceritanya bagus koq pasti banyak yg banya deh , semangat kaka 💪🏻💪🏻💪🏻
total 3 replies
Lala Al Fadholi
jadi org tua kok egois amat apa susahnya bilang KLO anaknya akhirnya ga mau ya jgn d paksa segitu ngotonya pengen punya menantu kaya
Rani: hiks, kasihan kan.
total 1 replies
tina
di tunggu cerita baru lagi nya kak😊😊
tina: selalu kak
Rani: iya deh. sabar yah....
total 2 replies
Liswati Angelina
ternyata tamat......
Rani: iyah, berhubungan yg baca ngga buanyak, aku tamatkan aja. hiks🤭🤭🤭
total 1 replies
Patrick Khan
,udah tamat kak.. q tunggu cerita br nya kak
Patrick Khan: . ok siap ke cerita br nie
Rani: iya lho ade. gak banyak yg baca. lagian, heem, malas bikin kisah yg panjang2
total 2 replies
Patrick Khan
. kasian baby😣. klo emak nya gk kasian q..
D'mok Swin
terbaik bossku..terus lah berkarya
Rani: makasi banyak
total 1 replies
Patrick Khan
.hemmmz nasib km zoya 😁udah trima aja masa lalu arya
NuLa
lanjuttt kerennnn
Rani: uhuyyyyyy🥰🥰🥰🥰
makasih
total 1 replies
Liswati Angelina
semoga ini awal kebahagian bagi zoya dan Arya.......
Patrick Khan
.egois arya mw menang sendiri.. udah km tidur aja di rs sampek bosan🤣🤣
Rani: ish, jangan atuh. kasian anak tiri aku ini
total 1 replies
Patrick Khan
ealah plin plan keluarga zoya
Patrick Khan: . ayo up lagi kak
Rani: iya yah. hm😄😄😄😄
total 2 replies
Liswati Angelina
semangat up nya thoorrt
Rani: sepi eh karya aku yang ini
Rani: uhuk, iiihhhh.... makasih buanyak
total 2 replies
tina
lanjut kak
Rani: siap2
total 1 replies
🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴
lanjut kak... semngat...

si arya jadi laki kurang tegas,,, dn tdak mau terbuka dn jujur...
Rani: hiks, iya noh. kasihan
total 1 replies
Patrick Khan
mungkin kinan gila .
Rani: barangkali....
wkwkwkwkwk
total 1 replies
Patrick Khan
arya plinplan otak nya bodoh.. udah gilang rebut aja zoya dr arya..
, kan jahat q 😣
Rani: uhuk, kasihan anak kuh🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
tina
lanjut kak
Rani: asyiap
total 1 replies
Patrick Khan
.nyok up lagi kak
Rani: wkwkwkwk....
kamu yah. ish, beneran deh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!