NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Sadarlah Bidadariku

Tak terasa sudah tiga bulan lamanya, Adzkia dinyatakan koma. Belum ada tanda-tanda malah keadaanya semakin buruk.

“Kapan kamu sadar, sayang”

“Aku sangat merasa bersalah atas apa yang terjadi kepada kita” sambil menggenggam tangan tunangannya

“Aku sudah tidak kuat lagi melihatmu berbaring disini” tak terasa air matanya menetes begitu deras

Flash back on

Sehari belum fiting baju Yufraj berkunjung ke kediaman rumah Adzkia, untuk membahas fitting baju mereka. Saat mereka sedang di halaman belakang Adzkia berbicara sebuah firasat.

“Kak, bagaimana kalau kita tidak ditakdirkan oleh allah untuk tidak bersama ?”

“Kamu bicara apa sih kia ?”

“Iya, menurut kakak bagaimana kalau kita tidak berjodoh ?. Misalnya ada suatu tragedi yang membuat kita untuk gagal menikah karena aku meninggal mungkin”

“hush, jangan bicara seperti itu”

“Kan kak, mau gak ada yang tau kapan maut itu datang. Kita harus bisa menyiapkannya terlebih dahulu”

“Kita jangan membahas itu saat kita akan menuju kebahagiaan kita”

“Aku hanya mengingatkannya saja kak”

“Sudah yah, jangan membahas itu dulu. Sekarang aku mau nanya kamu mau gaun pengantin seperti apa dan pesta pengentin yang bagaimana ?”

Flash back of

Yufraj mengambil al-qur’an untuk membaca di depan Adzkia yang masih memejamkan matanya. Selang beberapa jam ponsel Yufraj berdering, yang menampilkan nomor kepala sekolah yang ia mengajar.

“Assalamu’alaikum pak”

“Wa’alaikumsalam, saya mau memberitahu bahwa 3 hari lagi akan dilaksanakan petukaran pengajar lagi dan pak Yufraj terpilih menjadi pengajar yang akan dikirimkan selama 1 bulan tugas diluar kota. Bagaimana pak ?, apakah pak Yufraj bersedia ?”

“Baik pak, saya bersedia”

“Terima kasih, pak. Kalau begitu saya akan menyiapkan berkas-berkasnya. Assalamu’alaikum”

“Sama-sama, wa’alaikumsalam” panggilan pun berakhir

Setelah mendapatkan panggilan tersebut Yufraj beralih menatap wajah Adzkia, merasa sedih akan meninggalkannya selama 1 bulan dinas penggantian pelajar di luar kota. Suara pintu ruangan dibuka, menampakkan papa Herman memasuki ruangan tersebut.

“Kenapa nak ?, ada sesuatu yang dipikirkan olehmu ?”

“Iya, om. Saya diberi tugas dari sekolah untuk pertukaran pengajar diluar kota selama 1 bulan. Saya merasa keberatan harus meninggalkan Adzkia yang kondisinya masih keadaan koma”

“Pergilah nak, masih ada om, tante, kedua orang tuamu, dan juga adikmu disinikan ?”

“Tapi hatiku merasa berat om”

“Ini tugas negara tidak bisa di bantah, pergilah ini untuk masa depanmu dan Adzkia nantinya. Dan mumpung Adzkia masih tanggung jawab om”

“Makasih om” Yufraj memeluk Papa Herman merasa beruntung karena jika suatu saat nanti dia akan mejadi menantunya

“Sama-sama, nak”

\*\*\*\*\*

“Jangan berlarut-larut dalam kesedihan, karena akan ada Pelangi setelah turunnya hujan”

_ Mukhta Putri Rasyid_

Pada pagi harinya Yufraj tengah bersiap-siap akan berangkat ke sekolah yang ditugaskan, sedangkan Mukhta akan Kembali masuk kuliah takut tertinggal jauh materi pembelajaran.

“Kakak mau berangkat jam berapa ke sekolahnya, nak ?” Tanya Aba Rasyid

“Sekarang ba, tapi mau jenguk dulu Adzkia di rumah sakit” Jawab Yufraj

“Aku bareng kakak ya ?” Tanya Mukhta

“Ayo, sekarang berangkat” Ajak Yufraj

“Ayo, kita pamit dulu ya uma aba” Ucap Yufraj dan Mukhta

“Hati-hati dijalannya” Ujar Uma Rahma

“Iya, uma” Jawab mereka

Sesampai di rumah sakit Yufraj langsung bergegas ke ruangan Adzkia, untuk mengetahui perkembangan tunangannya. Tak terasa air mata Yufraj menetes.

“kamu cepat sembuh yah, kia. Aku tunggu” Ujar Yufraj

“Yang sabar kak insyaallah, aka nada kebahagiaan yang menunggu kalian di kemudian harinya” Ucap Mukhta sambil menyemangati sang kakak

“Semoga saja, ya” Jawabnya lesu

“Kok lesu gitu sih, harus semangat kalau kia liat kakak seperti ini bakalan sakit hati kak. Ayo kak bangkit lagi demi kia” Ucap Mukhta sambil mengangkat tangannya

“Iya, ayo kita berangkat nanti kamu kesiangan” Ajak Yufraj

“Ayo, kak” Jawabnya

*****

Sesampai kampus Mukhta di sambut oleh sahabatnya yang begitu antusias.

“Kamu dari rumah sakit dulu ?” Tanya Lina

“Iya” Jawab Mukhta sambil menganggukan kepalanya

“Bagaimana keadaan Adzkia sekarang ?” Tanya Dinda ingin tahu keadaan sahabatnya itu.

“Masih sama Din” Jawab Mukhta lesu

“Ayo, kita ke kelas takut bu Rini udah masuk” Ajak Lina

“Emang sekarang bagian bu Rini gitu ?” Tanya Dinda

“Iya. Kalian udah mengerjakan tugasnya kan ?, kamu gak lupa kan Dinda ?” Tanya Lina tahu bahwa sahabatnya itu pelupa.

“Astagfirulloh, aku belum mengerjakan tugasnya. Gimana ini ?” Ujar Dinda

“Kebiasaan” Jawab kompaka lina dan Mukhta

“Kalau lipakan gak ada obatnya. Aku liat ya, tugas kamu mukhta ?” Ujar Dinda sambil menyengir

“Jangan Mukh, dia jadi keenakan melihat tugasmu nantinya” Jawab Lina

“Syirik aja, kamu” Ucap Dinda sinis

“Bukan syrikik, tapi kasihan Mukhta harus nyontekin tugaksnya ke kamu. Tahu gak…” Jawab Lina kesal

“Udah-udah jangan rebut. Iya, nanti aku kasih liat” Ucap Mukhta menengahi mereka yang akan ribut

“Yes, maksih. Kamu sahabat terbaik deh ” Jawab Dinda sambil memeluk Mukhta

Mereka pun memasuki kelas dan mengikuti perkuliahan dengan baik, meski pun cukup melelahkan

“Hufffh capek banget hari ini” Ucap Dinda

“Iya, aku juga cape” Jawab Lina

“Eh, ngomong-ngomong aku satelah masuk kuliah lagi gak melihat ka Satria di kampus” Ujar Mukhta yang dari tadi tidak melihat keberadaannya

“Katanya sih, dia pindah kuliah ke luar negeri bersama kakeknya” Jawab Lina

“Kenapa ?, atau ada masalah di kampus ini ?” Tanya Mukhta penasaran

“Aku gak tahu. Kenapa kamu ingin mengetahui tentangnya atau jangan-jangan kamu menyukainya ?” Ujar Dinda penuh selidik

“Eh enggak kok, aku Cuma penasaran aja. Kan dia sering hilir mudik dengan anak-anak BEM” Jawab Mukhta

“Beneran ?” Tanya Lina menggodanya

“Iya, serius” Jawab Mukhta

“Kok aku gak percaya” Ucap Lina memajukan wajahnya kepada wajah Mukhta

“Ishh apaan sih, mukanya di pajuin gitu ?” Tanya Mukhta kesal

“Memastikan kamu, gak bohong” Jawab Lina

*****

Setelah selesai perkuliahannya Mukhta bergegas pulang disaat di luar fakultas Mukhta mendapatkan panggilan.

Drrrrt

“Assalamu’alaikum, tante” Ucap Mukhta

“Wa’alaikumsalam, tante mau mengabarkan bahwa Adzkia sudah sadarkan diri. Dia mencarimu dan Yufraj na” Jawab Bunda Ratna

“Alhamdulillah, saya akan segera kesana tan” Ucap Mukhta Bahagia

“Kalau begitu tante tutup telponnya, assalamu’alikum” Ujar Bunda Ratna

“Wa’alikumsalam” Jawab Mukhta

“Siapa Mukhta ?” Tanya Lina

“Tante Ratna” Jawab Mukhta

“Siapa tante Ratna ?” Tanya Lina

“Bundanya Adzkia, katanya Adzkia sudah siuman” Jawab Mukta

“Alhamdulillah, kalau begitu ayo kita cepat kesana sekarang” Ucap Dinda

Di perjalanan Mukhta menghubungi sang kakak ingin memberitahukan kabar gembira ini.

“Assalamu’alaikum kak”

“Wa’alaikusalam dek, ada apa ?”

“Aku ingin memberitahu kalau Adzkia sudah sadar kak”

“Alhamdulillah, sekarang kamu dimana ?”

“Aku di kampus kak, emangnya kenapa ?”

“Kirain udah di rumah sakit, kalau begitu kalau sudah di rumah sakit telpon kakak ya”

“Siap komandan”

“Kalau begitu aku tutup dulu ya kak telponnya, assalamu’alaikum”

“Wa’alaikumsalam”

Setelah sampai di rumah sakit, Mukhta dan kedua sahabatnya memasuki ruangan Adzkia. Mereka berbincang-bincang tentang keadaan Adzkia, dan sampai akhirnya Mukhta menapati janjinya untuk menghubungi sang kakak.

“Assalamu’alaikum kak, ini aku udah di ruangan Adzkia” Ucap Mukhta

“Wa’alaikumsalam, mana Adzkianya ?” Tanya Yuvraj

“Ini” Jawab Mukhta mendengus

“Assalamu’alikum bidadarinya Yuvraj” Ucap Yuvraj

“Ekhmmm” Goda Mukhta dan kedua sahabatnya

“Kak ih malu” Ucap Adzkia

“Kalau begitu kami keluar dulu ya, takut ganggu” Ucap Dinda

“Apa sih din ?” Tanya Adzkia merasa malu

“Kami keluar dulu ya, kakak. Selamat bertemu kangen. ekhmmm” Goda Mukhta

Setelah berbicang-bincang Yuvraj mengakhiri telponnya dengan sang pujaan hatinya.

“kalau aku sudah selesai tugasnya kita lanjuti lagi persiapan yang sedikit lagi”

“Iya, kak”

“Kalau begitu, kakak tutup telponnya ya ?. Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikumsalam”

Setelah panggilan Yufraj terputus, Adzkia memanggil Mukhta dan teman-temannya untuk masuk.

“Udah nelpon sama kakak ?” Tanya Mukhta

“Udah, katanya dia 3 hari lahi akan pulang. Untuk melanjutkan persiapan pernikahan kita” Jawab Adzkia

“Kamu harus cepat sembuh ya, Adzkia. Agar nanti melanjukan lagi persiapan untuk pernikahannya” Ucap Lina

“Amin…” Jawab Mereka

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!