bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
" hmm... jam berapa ini?? " ucap Nayla saat dirinya terjaga dalam mimpi nya dipagi hari karena suara bising dari hairdry yang dipakai Nadira.
" pukul enam tiga puluh, cepat bangun lah kak, ini sudah mau siang, aku juga belum sarapan, tolong bikinkan aku sarapan dong kak " ucap Nadira dengan nada ketus.
" iya ..iya.. tunggu sebentar " ucap Nayla sambil menguap dan bangun dari tidurnya.
Setelah menyiapkan sarapan untuk adiknya, Nayla pun bersiap untuk berangkat ke kampus, namun pada saat di berada didepan gang dia seperti melihat mobil yang dia kenali.
" itu kan mobilnya Boo " cicit Nayla pelan dan terus berjalan perlahan ketika dia sudah dekat dengan mobil tersebut, pintu mobil terbuka dan benar saja yang keluar dari mobil tersebut adalah Saga.
" kamu... kamu ngapain kesini?? " ucap Nayla dengan nada ketus.
" tentu saja aku ingin mengajak selingkuhan ku untuk sarapan bersama " ucap nya sambil tersenyum menyebalkan bagi Nayla.
" hah... maksud kamu aku... memangnya sejak kapan aku jadi selingkuhan mu, aku nggak mau ya.. sebaiknya kamu pulang sana sebelum tunangan mu mengetahui kelakuan buruk mu " Saga terkekeh mendengar ocehan Nayla, dia sangat merindukan momen ini.
" nggak masalah aku sudah bilang sama tunanganku, kalau pagi ini aku akan mengajakmu untuk sarapan bersama, dan dia sama sekali tak keberatan tuh " ucap Saga dengan nada santai dan cuek. Nayla membulatkan matanya mendengar ucapan dari Saga, mana mungkin ada wanita yang rela kekasihnya pergi dengan wanita lain, apakah priska sudah tidak waras, pikir Nayla.
" kamu pasti bohong, mana mungkin mba Priska mengijinkan kamu begitu saja, pasti ada apa apa nya nih " tuduh Nayla.
" siapa yang bohong..?? Kalau kamu tak percaya kamu telpon saja dia " ucap Saga menyakinkan Nayla seolah apa yang diucapkan nya benar. Nayla memindai Saga dari ujung kepala hingga ujung kaki.
" sinting .. " guman Nayla pelan, lalu dia pun mulai berjalan meninggalkan Saga.
" eh mau kemana kok ditinggal sih.. " ucap Saga begitu melihat Nayla melangkah pergi dan meninggalkan nya.
" aaakkkk.. " Nayla terpekik saat Saga dengan tiba tiba menggedong Nayla meletakkan tubuhnya di pundak seperti karung beras, lalu memasukan tubuh Nayla kedalam mobil yang dia bawa.
Tiga puluh menit kemudian mereka sampai disebuah restoran yang sepi pengunjung, bukan karena memang tak ada pengunjung tapi memang Saga sudah memboking restoran tersebut untuk tiga jam kedepan. Nayla berdecak kesal dengan kelakuan Saga, membawanya secara paksa, mengajaknya untuk sarapan bersama, dan memboking restoran mewah hanya untuk sarapan saja, bagi Nayla itu sangat berlebihan.
" kamu kenapa cemberut terus?? lagi ngode ya..?? " ucap Saga yang menggoda Nayla, dia merasa gemas terhadap gadis yang sedang duduk dihadapannya tersebut, jika seandainya Nayla adalah barang yang kecil ingin rasanya dia memasukan gadis tersebut kedalam saku nya dan membawa nya kemana pun dia pergi.
" ngode apa sih maksud kamu?? nggak jelas banget sih.. huh... " jawab Nayla ketus dia masih kesal dengan Saga, apalagi dia juga sedikit merasa tidak enak pada Priska, karena sudah pergi bersama tunangannya, walaupun Saga yang memaksa nya untuk sarapan bersama.
" ngode minta dicium.. " ucap Saga sambil terkekeh, lalu tak lama para pelayan datang membawakan sarapan yang sudah mereka pesan, Nayla makan dengan lahap sementara Saga tetap makan dengan anggun sambil memperhatikan Nayla.
" dasar bocah.. tadi nolak terang terangan buat sarapan bersama, tapi sekarang malah dia yang paling lahap .. " ucap Saga dalam hatinya, dia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya perlahan, dan hal itu mengundang perhatian Nayla.
" kamu kenapa Boo.. " ucap Nayla dengan wajah penasaran nya.
" Boo... dia masih memanggilku dengan Boo.. padahal mungkin saat ini dia masih marah dan kesal terhadapku karena mengira aku masih bertunangan dengan Priska " seketika wajah Saga berubah ketika ingat dengan Priska, wanita itu telah membuat gadisnya dalam bahaya dan hampir kehilangan nyawanya, melihat perubahan raut wajah Saga membuat Nayla tak mengerti ada apa dengannya.
" Boo kamu baik baik saja.. " ucap Nayla merasa cemas, dia menghentikan makannya dan berdiri lalu berjalan mendekati Saga, dia takut kalau Saga sedang memendam rasa sakit di tubuhnya, makanya Nayla mendekati Saga untuk mengecek suhu tubuhnya.
Namun siapa sangka ketika Nayla mendekat dengan cepat Saga meraih pinggang Nayla dengan kedua tangannya dan mendekatkan dengan tubuhnya yang masih terduduk.
Dia memeluk pinggang Nayla begitu erat, kepalanya tertunduk dan memejamkan matanya seolah ingin melepas semua beban lelah, dan ingin menambah daya tahan tubuhnya dengan cara memeluk gadis itu.
Nayla kaget saat Saga tiba tiba memeluknya, dia hendak melepaskan pelukan Saga, namun Saga makin mengeratkannya.
" biarkan seperti ini dulu, aku butuh charger, pelukanmu menambah isi daya semangat ku " Nayla terdiam diapun membiarkan Saga untuk memeluknya sampai dia merasa terpuaskan. Suasana restoran yang sepi terasa hening, apalagi diantara mereka tidak ada lagi yang berbicara dan membuatnya semakin hening hingga beberapa jam kemudian.
aminn