Menceritakan tentang Naomi, seorang istri yang dijual oleh suaminya sendiri untuk membayar hutang. Dia dijual kepada seorang pria tua kaya raya yang memiliki satu anak laki-laki.
"Dia akan menjadi pelayan di sini selama 5 tahun, tanpa di bayar." ~~ Tuan Bara Maharaja.
"Bukankah lebih baik jika kita menjualnya untuk dijadikan PSK?" ~~ Gama Putra Maharaja.
Bagaimana nasib Naomi menjadi seorang pelayan di rumah mewah itu selama 5 tahun? Apa yang akan terjadi padanya setelah 5 tahun berlalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Pertemuan
"Naomi?"
Panggilan itu lagi, panggilan dari seseorang yang sudah berbulan-bulan tidak ia dengar. Seseorang yang menyakitinya begitu dalam.
"Akhirnya aku bertemu denganmu," ucap Aryo mendekati Naomi dengan senyum cerah. Penampilan pria itu tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
Gama mengeraskan rahangnya, dan berdiri dari duduknya. Memasang badan bongsornya di depan Naomi yang masih duduk. Menghalangi Aryo agar tidak menyentuh Naomi.
"Siapa kau? Aku ingin berbicara dengan istriku!" ucap Aryo.
Gama tertawa, "Istri? MANTAN istri lebih tepatnya!" tegasnya, hingga membuat raut wajah Aryo menggelap.
Naomi masih bertahan pada duduknya, kedua tangannya meremat rok yang ia kenakan. Pertemuan ini terlalu mendadak untuknya.
"Sayang? Ini aku, kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu sayang," kata Aryo. Pria itu memiringkan tubuhnya agar bisa melihat Naomi.
Omong kosong!
Gama membalik tubuhnya agar bisa melihat Naomi, "Jangan dengarkan pria brengsek ini!" ucapnya.
Naomi menggeleng sebagai jawaban, meskipun sudah hidup lama bersama Aryo. Melihat wajah Aryo membuatnya teringat sakit hati yang pernah dirasakan.
"Sayang?"
"Siapa yang kau panggil sayang, brengsek!!" balas Naomi pada akhirnya.
Wanita itu menatap Gama, memberikan tatapan lewat mata bahwa dia akan menyelesaikan ini sendiri.
Aryo tetap mencoba mendekati Naomi dengan ekspresi penuh penyesalan. "Naomi, aku tahu aku telah membuat kesalahan besar. Tapi aku berjanji akan memperbaiki semuanya, aku masih mencintaimu,"ucap Aryo dengan suara lembut.
Namun, Naomi hanya menggeleng kuat. "Cinta? Cinta apa yang kau maksud? Kalau kau mencintaiku, kau tidak akan menduakanku, bahkan kau juga menjualku untuk membayar hutangmu itu!!" geramnya.
Aryo melangkah mendekati Naomi, meletakkan tangannya di pundak wanita itu dengan penuh kelembutan. "Aku khilaf. Tapi aku janji, aku akan membawamu kembali bersamaku lagi."
Gama menatap tajam Aryo, "Kau tidak punya hak untuk membawanya kembali. Naomi milik keluarga Maharaja, berani sekali kau mengatakan hal itu di depanku," sentaknya.
Dengan cepat Gama menyingkirkan tangan Aryo dari pundak Naomi. "Lunasi semua hutangmu sebelum kau menyesal!"
Aryo menatap Gama tajam, sedari awal dia tidak mengenal siapa pria yang bersama mantan istrinya itu. "Apa urusanmu?! Aku tidak memiliki urusan denganmu!!"
Bugh!!
Satu bogeman mentah membuat Aryo terhuyung ke belakang, sejak kedatangan pria itu, tangan Gama sudah gatal untuk meninjunya.
"Tentu saja kau memiliki urusan denganku! Kau sudah berhutang pada ayahku, itu artinya kau memiliki urusan denganku!!" jelas Gama.
Jika Gama sudah pernah melihat mantan suami Naomi, maka berbeda halnya dengan Aryo yang baru pertama kali melihat anak dari pemilik hotel tempatnya bekerja.
"Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi! Jangan harap aku akan kembali padamu!" ujar Naomi berusaha menahan emosinya.
Perasaan cintanya sudah lama hilang, sekarang hanya ada rasa benci yang amat sangat dalam.
Aryo menegakkan tubuhnya, "Aku tidak akan menyerah. Aku akan mengambilmu dan menjadikanmu milikku lagi!" Setelah mengatakan itu, pria itu pergi dari sana.
"Kau baik-baik saja?" tanya Gama lembut.
Naomi mengangguk, "Bisakah kita pulang sekarang, tuan? Saya sudah mengantuk," balasnya.
Gama tau jika itu hanya alasan yang di buat oleh Naomi, tapi dia tetap mengangguk. Saat ini, hanya kenyamanan dari wanita itu yang ia prioritaskan.
...****************...
"Aku akan membuat perhitungan dengan Aryo," ucap Gama kepada ayahnya.
Setelah pulang dari taman dan memastikan Naomi sudah masuk kamarnya, dia langsung menuju ruang kerja ayahnya untuk membicarakan apa yang sudah dia pikirkan di jalan tadi.
"Kenapa?" tanya sang ayah, pria paruh baya itu masih sibuk dengan berkas meskipun jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Pria brengsek itu datang dan mengusik Naomi. Dia mengatakan akan mengambilnya kembali," jelasnya.
Tuan Bara meletakkan kaca mata bacanya, dan menatap putranya. "Kau benar-benar tertarik pada wanita itu?!" tanyanya masih tidak percaya.
Gama hanya diam, "Ini salah satu alasan mengapa Papa tidak membiarkan Naomi keluar dari rumah ini," jelas Tuan Bara.
"Sejak awal, Papa sudah tau kalau Aryo itu pria licik. Dia pasti akan membawa Naomi pergi jika Papa tidak mengawasinya. Papa tau jika dia sering datang ke sini untuk mencarinya," jelasnya.
"Lalu kenapa Papa masih membiarkannya berkeliaran di sini?! Harusnya Papa bertindak tegas!"
Tuan Bara memijat pelipisnya, "Gama, dengar. Dia tidak akan bisa masuk ke rumah ini, Papa sudah melindungi Naomi dengan tidak membiarkannya keluar rumah. Kau sendiri yang membawanya keluar dan akhirnya mereka bertemu."
Gama menggeram rendah, "Aku tidak tau jika mereka akan bertemu."
Kali ini dirinya memang ceroboh, jika saja dia tidak memaksa Naomi pergi ke taman, mungkin Aryo tidak akan menemui wanita itu.
"Papa tidak pernah mencampuri urusan wanitamu, jika kau benar-benar menginginkan wanita itu Papa tidak melarang. Jika Aryo kembali mengusiknya, lakukan apapun yang ingin kau lakukan."
Sementara itu, di dalam kamarnya Naomi duduk melamun di pinggir kasur. Memikirkan kembali ucapan mantan suaminya tadi.
Mencintai? Sungguh tidak memiliki malu.
Dulu saat menyuruhnya angkat kaki dari rumah tidak ada raut sedih sedikitpun dari wajah pria itu, sekarang di saat dia sudah ikhlas dengan keadaannya pria itu hendak mengambilnya lagi?
Sampai kapanpun dia tidak akan kembali dengan pria itu. Bahkan jika di dunia ini hanya tersisa Aryo, dia lebih memilih untuk sendiri selamanya.
Bersambung
Terimakasih sudah membaca 🤗